Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN PADA NN.

“A” UMUR 24 TAHUN


DENGAN KASUS DISMENOREA
DI UPTD PUSKESMAS
JANGKA

OLEH :
HURRIAH
1590122004

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MUHAMMADIYAH ACEH
TAHUN 2023
HALAMAN PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NN. “A” UMUR 24 TAHUN
DENGAN KASUS DISMENOREA DI UPTD
PUSKESMAS JANGKA

Disusun Oleh :

HURRIAH
1590122004

Menyetujui

Perseptor Pembimbing

Yusnidar. SST.Bd Dra. H. Eulisa Fajriani. M.Kes

Banda Aceh…………………
Ka Prodi

Rahmadila Fitri. SST. M.Keb

KATA PENGANTAR
Assalamualaikaum Warahmatullahhiwabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt, karena atas berkat dan rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan laporan kasus ini. Penulisan laporan kasus ini dilakukan dalam
rangka menyelsaikan mata kuliah praktek asuhan kebidanan pada kasus Dismenorea.
Laporan kasus ini dapat diselasaikan dengan baik atas bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu selaku ketua prodi pendidikan propesi bidan program propesi yang telah
membantu proses pelaksanaan perkuliahan berjalan lancar.
2. Ibu selaku sekretaris prodi pendidikan propesi bidan program propesi yang telah
membantu proses pelaksanaan perkuliahan berjalan lancar.
3. Ibu selaku pembimbing lahan yang telah membimbing penulis dalam menyusun
laporan kasus.
4. Ibu selaku perseptor yang telah membimbing penulis selama praktek berlangsungdan
dalam menyusun laporan kasus.
5. Bapak/ Ibu kepala UPTD Puskesmas Jangka yang telah mengizinkan penulis praktek
ditempat/ lahan Bapak/ibu pimpin
6. Kami sangat mengharapkan makalah ini sekiranya dapat berguna dalam penanganan
asuhan kebidanan pada kasus Dismenorea di UPTD PKM Jangka.

Akhir kata penulis berharap allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu.
Walaikumsalam Warahmatullahhiwabarakatuh.

Bireuen, 13 Desember 2022

DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN COVER........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................v
DAFTAR TABLE......................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..................................................................................5
B. TUJUAN .....................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI.....................................................................................6
B. KARANGKA TEORI................................................................................10
BAB III METODE LAPORAN KASUS
A. LOKASI DAN WAKTU............................................................................11
B. SUBYEK LAPORAN KASUS..................................................................11
BAB IV TINJAUAN KASUS
A. TINJAUAN KASUS..................................................................................12
B. PEMBAHASAN........................................................................................14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN..........................................................................................16
B. SARAN......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................17
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dismenorea merupakan rasa nyeri yang muncul saat haid, biasanya terjadi pada
hari pertama dan kedua (Wong 2008 dan Smith 2003, dalam Novitasari 2012). Setiap
wanita memiliki pengalaman yang berbeda-beda, sebagian wanita mendapatkan haid tanpa
keluhan, namun tidak sedikit wanita mendapatkan haid disertai dengan keluhan berupa
dismenore yang mengakibatkan ketidaknyamanan serta dampak terhadap gangguan
aktivitas (Widjanarko, 2006). Prosentase masalah dismenorea di dunia sangat besar yaitu
dengan rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami dismenorea
(Proverawati danMisaroh, 2009). Angka kejadian dismenorea di Indonesia sebesar
64,25% yang terdiri dari54,89% dismenorea primer, dan 9,36% adalah dismenore
sekunder (Proverawati,2012). Selama ini pemerintah Indonesia memberikan perhatian
yang cukup besar pada masalah kewanitaan baik bagi pelajar (mahasiswi) maupun
masyarakat yang diwujudkan melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yaitu dengan
adanya program KKR (Kesehatan Reproduksi Remaja) yang bertujuan agar seluruh remaja
dan keluarganya memiliki pengetahuan, kesadaran sikap dan perilaku kesehatan
reproduksi sehingga menjadi remaja yang siap sebagai keluarga berkualitas tahun2015
BKKBN (2001, dalam Amin 2011).

B. TUJUAN
1. Mengetahui definisi dari Dismenorea
2. Mengetahui klasifikasi dari Dismenorea
3. Mengetahui Etiologi dari Dismenorea.
4. Mengetahui Patofisiologi dari Dismenorea
5. MengetahuiManifestasi Klinis dari Dismenorea
6. Mengetahui pemeriksaan diagnostik dari Dismenorea
7. Mengetahui Penatalaksanaan dari Dismenorea.
8. Mengetahui Asuhan Kebidanan pada Dismenorea

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi fakultas
serta dapat memberikan sumbangan bagi pembendaharaan karya tulis ilmiah di
perpustakaan, Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah masukan dan informasi bagi
mahasiswa tentang tingkat dismenorea dan hubungannya dengan kebiasaan olahraga, serta
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian kesehatan
khususnya tentang tingkat dismenorea dan hubungannya dengan kebiasaan olahraga.
BAB II
TINAJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
Dismenorea adalah merupakan gangguan menstruasi yang umum dialami oleh
remaja dengan gejala utama termasuk nyeri dan mempengaruhi kehidupan dan kinerja
sehari-hari, dismenorea ditandai dengan nyeri panggul (kram) dimulai sesaat sebelum atau
pada awal menstruasi dan berlangsung 12 hari.
Sekitar 24 hari sebelum menstruasi dimulai, prostaglandin diproses dengan cepat di
awal menstruasi dan bertindak sebagai kontraktor otot polos yang membantu dalam
peluruhan endometrium. Terapi yang optimal dari gejala ini tergantung pada penyebab
yang mendasari. (Ramaihah, 2006). Dismenorea dapat dibagi menjadi 2 kategori:
1. Dismenorea primer didefinisikan sebagai nyeri haid yang tidak berhubungan dengan
patologi pelvis makroskopis (yaitu terjadi karena tidak adanya penyakit panggul).
Ini biasanya terjadi dalam 6 sampai 12 bulan setelah menarche atau setelah siklus
ovulasi ditetapkan.
2. Dismenorea Sekunder Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang disertai kelainan
anatomis genitalis (Manuaba,2007). Sedangkan menurut (Hacker 2007) tanda tanda
klinik dari dismenorea sekunder adalah endometriosis, radang pelvis, miomauteri, dan
kista ovarium . Umumnya, dismenorea sekunder terjadi berhari hari, kebanyakan
terjadi pada perempuan yang lebih tua (30-40 th) walaupun ada juga yang mengalami
dismenorea ini pada usia muda (Hermawan, 2012).
Penyebab pasti dismenorea belum diketahui. Diduga faktor psikis sangat berperan
terhadap timbulnya nyeri. Dismenorea primer umumnya dijumpai pada wanita dengan
siklus haid berevolusi. Penyebab tersering dismenorea sekunder adalah endometriosis dan
infeksi kronikgenitalia internal. Hingga baru-baru ini, dismenorea disisihkan sebagai
masalah psikologis atau aspek kewanitaan yang tidak dapat dihindari. Ada beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi dismenore antara lain:
1. Dysmenorrea Primer
a) Faktor Kejiwaan
Dismenore primer banyak dialami oleh remaja yang sedang mengalami
tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikis. Ketidaksiapanre
maja putri dalam menghadapi perkembangan dan pertumbuhan pada
dirinyatersebut, mengakibatkan gangguan psikis yang akhirnya menyebabkan
gangguan fisiknya, misalnya gangguan haid seperti dismenorea.
b) Faktor endokrin
Pada umumnya hal ini dihubungkan dengan kontraksi usus yang tidak baik, hal
ini sangat erat kaitanya dengan pengaruh hormonal, peningkatan produksi,
prostagladin akan menyebabkan terjadinya kontraksi uterus yang tidak
terkordinasi sehingga menimbulkan nyeri.

2. Dysmenorrea skunder
Dalam dismenorea sekunder, etiologi yang mungkin terjadi adalah ;
a) Faktor konstitusi
Seperti kista, tumor atau fibroid.
b) Anomali uterus konginental
Seperti : rahim yang terbalik.
c) Endometriosis
Penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan jaringan endometrium diluar
rongga rahim. Endometrium adalah jaringan yang membatasi bagian dalam rahim.
Saat siklus mentruasi, lapisan endometrium ini akan bertambah
sebagai persiapan terjadinya kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, makalapisan i
ni akan terlepas dan dikeluarkan sebagai menstruasi.

Adapun faktor risiko dari dysmenorea adalah sebagai berikut :

a. Usia kurang dari 30 tahun.


b. Indeks massa tubuh (IMT) yang berlebih akan menyebabkan peningkatan
biosintesis prostaglandin dan IMT yang rendah berhubugan dengan asupan nutrisi
yang berspekulasi mengganggu sekresi gonadotropin hipofisis sehingga
menyebabkan peningkatan dismenorea.
c. Menarche sebelum usia 12 tahun akan mengalami paparan prostaglandin uterus
lebih lama.
d. Aliran menstruasi yang meningkat akan menyebabkan peningkatan konsentrasi
prostaglandin yang beredar dalam darah menstruasi.
e. Stres dapat menghambat pelepasan follicle stimulating hormone dan luteinizing
hormone sehingga menganggu sekresi hormon progesteron yang menyebabkan
peningkatan prostaglandin.
f. Sindrom pramenstruasi (PMS).
g. Riwayat penyakit radang panggul.
Endometrium yang mengandung prostaglandin meningkat, mencapai tingkat
maksimum pada awitan menstruasi di bawah pengaruh progresteron selama fase luteal
siklus menstruasi. Pada saat menstruasi terjadi pembebasan prostaglandin uterus yang
menyebabkan vasokonstriksi pembuluh-pembuluh endometrium sehingga menghambat
aliran darah ke endometrium.
Penurunan penyaluran oksigen (O2) yang terjadi kemudian menyebabkan kematian
endometrium, termasuk pembuluh darahnya. Pendarahan yang terjadi melalui kerusakan
pembuluh darah ini membilas jaringan endometrium yang mati ke dalam lumen uterus.
Prostaglandin uterus juga merangsang kontraksi ritmik ringan miometrium uterus.
Kontraksi ini membantu mengeluarkan darah dan sisa endometrium dari rongga uterus
keluar melalui vagina sebagai darah haid. Kontraksi uterus yang terlalu kuat menyebabkan
kram haid atau dismenore.

Dismenorea dapat terjadi akibat pelepasan berlebihan prostaglandin tertentu yaitu


prostaglandin F2α (PGF2α) dari sel-sel endometrium uterus. Prostaglandin F2α adalah
suatu perangsang kuat kontraksi otot polos miometrium dan menyebabkan konstriksi
pembuluh darah uterus. Pasien dengan dismenorea berat tampaknya mengalami
pembentukan berlebihan PGF2α yang menyebabkan kontraksi miometrium yang
berlebihan.

Kontraksi berlebihan miometrium menyebabkan iskemia otot uterus, merangsang


serabut-serabut nyeri sistem saraf otonom uterus.29 Ketika terjadi rangsangan yang
mengganggu nosiseptor, sebagian jalur nyeri aferen mengeluarkan substansi, kemudian
disalurkan ke medula spinalis. Maka terjadi transmisi impuls nyeri ke otak melalui jalur
nyeri asendens sehingga terjadilah persepsi nyeri. Rasa cemas, ketakutan dan stres
mungkin menurunkan ambang nyeri sehingga memperberat gejala-gejala dan
menyebabkan perbedaan gejala dari satu pasien ke pasien lain.

Penatalaksanaan dalam kasus asuhan kebidanan dysmenorea sebagai berikut :


1. Terapi Non Farmakologi
a) Latihan Latihan seperti berjalan atau berenang, latihan menggoyangkan
panggul, latihan dengan memposisikan lutut ditekukkan ke dada kemudian
berbaring telentang atau miring.
b) Panas Buli-buli panas atau botol berisi air panas, letakkan pada punggung
atau abdomen bawah, mandi air hangat atau sauna.
c) Orgasme Orgasme dapat meredakan kongesti panggul. Hubungan seksual
tanpa osgasme dapat meningkatkan kongesti panggul.
d) Hindari kafein Hindari kafein karena dapat meningkatkan pelepasan
prostaglandin.
e) Istirahat.
2. Terapi Farmakologi
Sebagian besar perempuan yang menderita nyeri menstruasi fisiologik akan
mengalami kesembuhan atau pengurangan gejala menggunakan kontrasepsi oral
kombinasi dosis rendah. Pasien dapat diberikan inhibitor prostaglandin, seperti
aspirin, ibuprofen, indometasin, atau naproksen untuk meredakan kram dan
gejala lain yang disebabkan oleh dismenorea primer atau akibat pemasangan alat
intrauterus. Obat-obatan nonsteroid anti inflamasi ini menghambat sintesis
prostaglandin pada awal reaksi keradangan, sehingga akan menghambat kerja
prostaglandin pada siklus reseptor.
3. Olah Raga
Olahraga adalah salah satu aktivitas jasmani yang bertujuan untuk memelihara
kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Olahraga merupakan salah satu
aktivitas fisik yang direncanakan dan diberi struktur dengan gerakan tubuh
berulang-ulang untuk memperoleh berbagai aspek kebugaran.
4. Jenis-Jenis Olahraga
a) Olahraga Aerobik
Olahraga aerobik adalah suatu aktivitas fisik yang dirancang untuk
meningkatkan konsumsi oksigen oleh tubuh dan meningkatkan fungsi sistem
respirasi.
b) Olahraga Anaerobik
Olahraga anaerobik adalah suatu aktivitas fisik yang tidak memerlukan
oksigen dalam pelaksanaannya
B. KERANGKA TEORI

Berdasarkan Teori yang telah dibahas, maka kerangka teori dapat dijabarkan
sebagai berikut :

Remaja
Putri

Dysmenorea Primer Dysmenorea Dysmenorea Skunder

Faktor penyebab Dismenorea Faktor penyebab Dismenorea


Primer : Skunder :
a. Faktor Kejiwaan a. Faktor Konstitusi
b. Faktor Endokrin b. Anomali Uterus
c. Endometriosis

Penatalaksanaan dari Dysmenorea sbb

a. Terapi Non Farmatologi


a) Renang, goyang pinggul
b) Mandi air hangat/sauna
c) Orgasme
d) Hindari kafein
e) Istirahat
b. Terapi Farmakologi
a) Kontrasepsi oral dosis rendah
b) Inibitor prostaglandin, aspirin,
ibupropen ( biar hilang kram )
c. Olah Raga, Aerobik, Anaerobik

Kerangka Teori : Penelitian


BAB III
METODE LAPORAN KASUS

A. LOKASI DAN WAKTU


Praktek dilakukan Di UPTD Puskesmas Jangka tanggal 13 Desember 2022

B. SUBYEK LAPORAN KASUS


Asuhan kebidanan pada NN. “A” umur 24 tahun dengan kasus Dismenorea di
UPTD Puskesmas Jangka.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
A. TINJAUAN KASUS
Asuhan kebidanan pada Nn. “A” umur 24 tahun dengan kasus dismenorea di
UPTD Puskesmas Jangka.
Hari/ Tgl : Selasa, 13 Desember 2022
Jam : 10.00 WIB

1. SUBJEKTIF
a) Identitas :
Nama : Nn.”A “
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Honorer
Alamat : Desa Pulo Iboeh Jangka

b) Keluhan/ Alasan kunjungan


a) Pasien mengatakan nyeri haid
b) Ingin konsultasi dengan dokter
c) Riwayat Menstruasi
a) Menarche : umur 11 thn
b) Siklus : teratur (√) tidak ( )
c) Banyaknya : 2-4 pembalut/hr
d) Lamanya : 7 hari
d) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Pasien mengeluh nyeri abdomen bagian bawah pada saat menstruasi hari
pertamasampai ketiga, pasien mengeluh lemas dan tidak bisa melakukan
aktivitas sehari
b) Riwayat Penyakit terdahuluPasien mengatakan tidak memiliki riwayat
seperti ini sebelumnyad.
c) Riwayat Penyakit keluargaPasien mengatakan kelurga tidak memiliki
riwayat penyakit seperti sekarang
e) Riwayat makanan yang dikonsumsi
a) 2 sampai 3 kali/ hari ( nasi, lauk, satu piring habis )
f) Riwayat memelihara ayam
a) Tidak ada
g) Riwayat Imunisasi
a) Ada, lengkap
2. OBJEKTIF
BB : 40 Kg
TB : 150 cm
a. Vital Sign
TD : 100/70 Mmhg
Pols : 80x/m
T : 36,5 C
R : 20 x/m

b. Head to toe :
a) Kepala : Mesochephalus, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, rambut
hitam, lurus
b) Wajah : Tidak pucat.
c) Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik
d) Hidung :tidak ada polip, bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung
e) Mulut : tidak karies, gigi normal
f) Telinga : simetris, tidak ada serumen, terdapat lubang telinga
g) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena
jugularis
h) Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada
i) Payudara : simetris tidak ada benjolan, nomal
j) Abdomen : Nyeri perut +
k) Genetalia : Normal
l) Kaki : tidak odema Tungkai Bawah
m) Refleks : Positif
n) Laboratorium : Hb 9 gr/%
3. ASSESMENT
Os Nn. “A” usia 24 tahun dengan Dismenorea.
4. PLANNING
a. Menjelaskan pada keluarga atau ibu bahwa nyeri perut yang terjadi pada
anaknya merupakan hal fsiologis yang terjadi.
b. Menganjurkan anak untuk berolah raga seperti, bejalan atau berenang, tidur
miring kiri.
c. Menganjurkan bila nyeri kompres dengan air hangat.
d. Hindari minuman yang mengandung kafein karena dapat meninggkatkan
prostaglandin.
e. Menganjurkan anak untuk istirahat yang tenang dan hindari cemas dan stress.
f. Kolaborasi dengan Dokter tentang pemberian obat Analgetik.
g. Membuat dokumentasi asuhan yang telah diberikan

B. PEMBAHASAN
Dismenorea adalah merupakan gangguan menstruasi yang umum dialami oleh
remaja dengan gejala utama termasuk nyeri dan mempengaruhi kehidupan dan kinerja
sehari - hari, dismenorea ditandai dengan nyeri panggul (kram) dimulai sesaat sebelum
atau pada awal menstruasi dan berlangsung 12 hari.
Sekitar 24 hari sebelum menstruasi dimulai, prostaglandin diproses dengan cepat di
awal menstruasi dan bertindak sebagai kontraktor otot polos yang membantu dalam
peluruhan endometrium.
Dismenore dapat diatasi secara mandiri dengan memberikan kompres hangat di
perut, mandi air hangat, atau mengonsumsi obat pereda nyeri. Namun, jika dismenore
terasa parah, pengobatan perlu dilakukan oleh dokter.
Kram saat menstruasi merupakan hal yang normal. Namun, perburukan kram saat haid
dapat dicegah dengan melakukan upaya berikut:
a. Berolah raga secara rutin, minimal 30 menit setiap hari
b. Beristirahat dan tidur yang cukup
c. Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
d. Membatasi konsumsi kafein, terutama saat dekat waktu haid
e. Tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
f. Mengelola stres, antara lain dengan melakukan teknik relaksasi
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menntruasi yang dapat
mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau
rasasakit di daerah perut maupun pinggul. Dismenore dapat digolongkan berdasarkan jenis
nyeri; yaitu dismenore spasmodic dan dismenore kongestif, dan ada tidaknya kelainan
atau penyebab yang dapat diamati, yaitu dismedore primer dan dismenore sekunder.
Penyebab dari nyeri haid ini belum ditemukan secara pasti meskipun telah
banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari penyebabnya, ada beberapa faktor yang
menyebabkan dismenorea yaitu faktor psikologis, faktor endokrin, factor konstitusi,
anomaly uterus congenital dan endometriosis.

B. SARAN

Disarankan bagi wanita banyak mengkonsumsi makanan yang berzigi dan olah
raga secara teratur dan Disarankan bagi wanita agar mengupayakan pola hidup sehat dan
periksa kesehatan secara berkala dan teratur.
DAFTAR PUSTAKA

Lauralee S. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 6th ed. Jakarta: EGC; 2011.
Azima S, Bakhshayesh H, Abbasnia K, Kaviani M, Sayadi M. Effect of Isometric
Exercises on Primary Dysmenorrhea: A Randomized Controlled Clinical Trial.
2013;4(1):26–32.
Abdelmoty HI, Youssef MA, Abdel-malak K, Hashish NM, Samir D, Abdelbar M, et
al. Menstrual Patterns and Disorders among Secondary School Adolescents in Egypt. A
cross-sectional survey. BMC Womens Health [Internet]. BMC Women’s Health;
2015;1–
Available from: http://dx.doi.org/10.1186/s12905-015-0228-8 6. Lai JHY, Cheung PK,
Wong FCH. Dysmenorrhoea among Hong Kong University Students: Prevalence,
Impact and Management. 2013;19(3):222–8.
Manorek R, Purba RB, Malonda NSH, Kesehatan F, Universitas M, Ratulangi S, et al.
Hubungan antara Status Gizi dengan kejadian Dismenore pada Siswi kelas XI SMA
Negeri 1 Kawangkoan. 2014;

Anda mungkin juga menyukai