Askeb Tumbuh Kembang Pada Anak
Askeb Tumbuh Kembang Pada Anak
OLEH :
LINDA YATNA
1590122017
Disusun Oleh :
LINDA YATNA
1590122017
Menyetujui
Perseptor Pembimbing
Banda Aceh…………………
Ka Prodi
Assalamualaikaum Warahmatullahhiwabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt, karena atas berkat dan rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan laporan kasus ini. Penulisan laporan kasus ini dilakukan dalam
rangka menyelesaikan mata kuliah praktek asuhan kebidanan kehamilan pada kasus
anemia ringan.
Laporan kasus ini dapat diselasaikan dengan baik atas bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu selaku ketua prodi pendidikan propesi bidan program propesi yang telah
membantu proses pelaksanaan perkuliahan berjalan lancar.
2. Ibu selaku sekretaris prodi pendidikan propesi bidan program propesi yang telah
membantu proses pelaksanaan perkuliahan berjalan lancar.
3. Ibu selaku pembimbing lahan yang telah membimbing penulis dalam menyusun
laporan kasus.
4. Ibu selaku perseptor yang telah membimbing penulis selama praktek berlangsungdan
dalam menyusun laporan kasus.
5. Bapak/ Ibu kepala UPTD Puskesmas Jeunieb yang telah mengizinkan penulis praktek
ditempat/ lahan Bapak/ibu pimpin
6. Kami sangat mengharapkan makalah ini sekiranya dapat berguna dalam penanganan
kebidanan pada tumbuh kembang anak di UPTD PKM Jeunieb.
Akhir kata penulis berharap allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu.
Walaikumsalam Warahmatullahhiwabarakatuh.
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................................5
B. TUJUAN ................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI.................................................................................................6
B. KERANGKA TEORI............................................................................................10
BAB III METODE LAPORAN KASUS
A. LOKASI DAN WAKTU.......................................................................................11
B. SUBYEK LAPORAN KASUS..............................................................................11
BAB IV TINJAUAN KASUS
A. TINJAUAN KASUS..............................................................................................12
B. PEMBAHASAN....................................................................................................14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN......................................................................................................16
B. SARAN..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu indikator yang menjadi tolak ukur
pembangunan kesehatan di suatu negara. Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang
perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak
merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga sehingga penilaian terhadap status
kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan. Upaya
kesehatan ibu dan anak menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu dalam masa
kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui serta bayi sampai anak prasekolah (Kemenkes
RI, 2019).
Anemia khususnya pada ibu hamil sepertinya masih merupakan masalah klasik
yang tidak pernah bisa ditangani dan memiliki dampak yang serius pada ibu dan bayi.
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin (Hb) <
11g/dl pada trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar Hb < 10,5g/dl
(Kemenkes RI, 2013). Sebagian besar penyebab anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah
kekurangan zat besi. Kebutuhan yang meningkat pada masa kehamilan, rendahnya asupan
zat besi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya anemia.
B. TUJUAN
Memberikan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny “M” G1P0A0 dengan anemia
ringan di Di UPTD Puskesmas Jangka Kabupaten Bireuen, dengan pemberian tablet FE
90 tablet selama kehamilan ibu dapat mengurangi resiko anemi selama hamil dan dapat
mencegah resiko pendarahan disaat persalinan, persalinan lama dan inpeksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Konsep Dasar Tumbuh Kembang
Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan
morfologi, biokimia, dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai
maturitas/dewasa.
a. Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu
bertambahnya jumalah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun
individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga
ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak.
b. Perkembangan (development) adalah bertambahnya yang bersifat kuantitatif
dan kualitatif. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur
dan hasil dari proses pematangan/maturitas. Perkembangan menyangkut
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi dan
perkembangan prilaku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Perkembangan merupakan progresif, terarah, dan terpadu/kohelen. Progresif
mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi mempunyai arah tertentu dan
cenderung maju ke depan, tidak mundur kebelakang. Terarah dan terpadu
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang pasti antara perubahan yang
terjadi saat ini, sebelumnya dan berikutnya.
a. Kerangka Teori
Berdasarkan Teori yang telah dibahas, maka kerangka teori dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Stimulasi
Tumbuh Kembang
A. TINJAUAN KASUS
a. Subyektif
a) Identitas
Nama Bayi : An. C
Umur : 9 Bulan
b) Identitas Orang Tua
Nama Ibu : Ny.”I“ Nama Ayah : Tn.” S“
Umur : 22 Tahun Umur : 27 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Aceh Suku : Aceh
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Desa Ulee Rabo, Alamat : Desa Ulee
Kec. Jeunieb, Kab. Rabo, Kec.
Bireuen. Jeunieb, Kab.
Bireuen.
B. PEMBAHASAN
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel sehingga dapat diukur
dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi
yang kompleks dalam kemampuan gerak dasar, gerak halus, bicara, sosialisasi, dan
kemandirian. Penting unntuk memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan anak
sesegera mungkin dengan tujuan untuk mendeteksi dini jika terdapat gangguan pada anak
dan dapat segera diperbaiki.
Pada dasarnya setiap anak akan melewati proses tumbuh kembang sesuai dengan
tahapan usianya. Usia 0-3 tahun merupakan masa tumbuh kembang tercepat seorang anak
sehingga dengan pemantauan tumbuh kembang pada usia ini, kelainan dapat diketahui
secara lebih dini dan dapat dilakukan intervensi untuk menghindari kelainan yang lebih
parah. Pemantauan tumbuh kembang dapat dilakukan dengan baik jika orang tua
mengetahui ciri-ciri dan prinsip tumbuh kembang anak, seperti: pada usia berapa muncul
gerakan, kata-kata dan perilaku tertentu dan pada usia berapa kemampuan tersebut menjadi
lebih matang.
Pemberian stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak
yang kurang mendapatkan stimulasi. Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang
bermanfaat bagi perekembangan anak. Berbagai macam stimulasi visual (penglihatan),
verbal (bicara), auditif (pendrengaran), taktil (sentuhan) dll dapat mengoptimalkan anak.
Pemberian stimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anak
sesuai dengan tahap-tahap perkembanganya (Soedjatmiko, 2016) Pemberian MPASI juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan berkembangan anak. MPASI merupakan makanan
atau minuman yang mengandung zat gizi selain dari ASI. Hal ini dikarenakan ASI hanya
mampu memenuhi dua pertiga kebutuhan bayi pada usia 6-9 bulan, dan pada usia 9-12
bulan memenuhi setengah dari kebutuhan bayi. Dalam pemberian MPASI, yang perlu
diperhatikan adalah usia pemberian MPASI, porsi pemberian MPASI dan cara pemberian
MPASI pada tahap awal. Usia dibawah dua tahun masa yang amat penting sekaligus masa
kritis dalam proses tumbuh kembang bayi baik fisik maupun kecerdasan, oleh karena itu
setiap bayi dan anak usia 6-24 bulan harus memperoleh asupan gizi sesuai dengan
kebutuhannya. Salah satu penyebab terjadinya gangguan tumbuh kembang bayi dan anak
usia 6-24 bulan adalah rendahnya mutu MPASI dan tidak sesuai dengan pola asuh yang
diberikan sehingga beberapa zat gizi tidak dapat mencukupi kebutuhan khususnya energy
dan zat gizi mikro terutama zat besi (fe) dan zinc (zn) (Dewi, 2017).
Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara alamiah, tetapi proses
tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua. Periode penting dalam
tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Pertumbuhan cenderung merujuk kepada perubahan yang bersifat kuantitatif yang
terlihat pada fisik, organ, dan struktur tubuh suatu organisme. Pertumbuhan ini terlihat dari
pertambahan ukuran maupun berat, seperti pertambahan tinggi dan berat badan.
perkembangan sebagai deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren.
"Progresif" menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju dan
bukannya mundur. "Teratur" dan "koheren" menunjukkan adanya hubungan nyata antara
perubahan yang terjadi dan yang telah mendahului atau yang akan mengikuti.
Pada Bayi 6-24 bulan terdapat beberapa indikator perkembangan yang dapat
diidentifikasi oleh orang tua, diantara nya adalah 1) perkembangan kognitif dimana pada
usia ini bayi mampu belajar melihat diri mereka sebagai dari objek yang ada dilingkungan,
2) perkembangan bahasa, pada tahap ini bayi mampu meniru suara bunyi, mampu
menggabungkan suku kata, 3) perkembangan moral, pada tahap ini anak menganggap baik
apa yang sesuai dengan permintaan dan keinganannya, dan 4) perkembangan motorik,
pada tahap motorik halus dan motorik kasar bayi berkembang dengan baik. Pada kasus ini
bayi C usia 9 bulan, telah menunjukkan perkembangan yang sesuai dengan umurnya
dimana penilaian perkembangan bayi.
B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
a. Bagi masyarakat khususnya ibu dengan bayi dan balita diharapkan dapat
meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan tentang tumbuh kembang anak
unntuk meencegah terjadinya keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak.
b. Bagi petugas kesehatan diharapkan bagi petugas dapat meningkatkan konseling dan
penyuluhan terhadap masyarakat khususnya ibu dengan bayi dan balita untuk
memberikan pengetahuan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan tumbuh
kembang anak ke puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian Nany Lia .2017.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita , Jakarta : Salemba Jakarta
dr Soetjinengsih.2012, Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC
Hanum Marimbi.2016, Tumbuh Kembang ,status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada
Balita.Yogyakarta: Nuha Medika
Marmi.2015,Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Muslihatun WN. 2016.asuhan Neonatus Bayi dan Balita,.Yogyakarta: Fitramaya
Soetjiningsih.2015.Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: ECG
Rochmah,dkk.2016.Asuhan Neonatus Bayi dan Balit, Panduan Belajar. Jakarta:ECG
Sudarti, dan Endang Khoirunisa.2013.Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Balita.
Yogyakarta: Nuha Medika
Wahyuni, Sari.2014, Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta: ECG