Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEBIDANAN TUMBUH KEMBANG PADA

AN. C DI UPTD PUSKESMAS JEUNIEB

OLEH :
LINDA YATNA
1590122017

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MUHAMMADIYAH ACEH
TAHUN 2023
HALAMAN PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN TUMBUH KEMBANG PADA AN. C DI UPTD
PUSKESMAS JEUNIEB

Disusun Oleh :

LINDA YATNA
1590122017
Menyetujui

Perseptor Pembimbing

Yusnidar. SST.Bd Rahma Dalila Fitri. SST., M.Keb

Banda Aceh…………………
Ka Prodi

Rahmadila Fitri. SST. M.Keb


KATA PENGANTAR

Assalamualaikaum Warahmatullahhiwabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt, karena atas berkat dan rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan laporan kasus ini. Penulisan laporan kasus ini dilakukan dalam
rangka menyelesaikan mata kuliah praktek asuhan kebidanan kehamilan pada kasus
anemia ringan.
Laporan kasus ini dapat diselasaikan dengan baik atas bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu selaku ketua prodi pendidikan propesi bidan program propesi yang telah
membantu proses pelaksanaan perkuliahan berjalan lancar.
2. Ibu selaku sekretaris prodi pendidikan propesi bidan program propesi yang telah
membantu proses pelaksanaan perkuliahan berjalan lancar.
3. Ibu selaku pembimbing lahan yang telah membimbing penulis dalam menyusun
laporan kasus.
4. Ibu selaku perseptor yang telah membimbing penulis selama praktek berlangsungdan
dalam menyusun laporan kasus.
5. Bapak/ Ibu kepala UPTD Puskesmas Jeunieb yang telah mengizinkan penulis praktek
ditempat/ lahan Bapak/ibu pimpin
6. Kami sangat mengharapkan makalah ini sekiranya dapat berguna dalam penanganan
kebidanan pada tumbuh kembang anak di UPTD PKM Jeunieb.

Akhir kata penulis berharap allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu.
Walaikumsalam Warahmatullahhiwabarakatuh.

Bireuen, 01 Februari 2023


DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN COVER.....................................................................................................i


HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................................5
B. TUJUAN ................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI.................................................................................................6
B. KERANGKA TEORI............................................................................................10
BAB III METODE LAPORAN KASUS
A. LOKASI DAN WAKTU.......................................................................................11
B. SUBYEK LAPORAN KASUS..............................................................................11
BAB IV TINJAUAN KASUS
A. TINJAUAN KASUS..............................................................................................12
B. PEMBAHASAN....................................................................................................14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN......................................................................................................16
B. SARAN..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu indikator yang menjadi tolak ukur
pembangunan kesehatan di suatu negara. Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang
perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak
merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga sehingga penilaian terhadap status
kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan. Upaya
kesehatan ibu dan anak menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu dalam masa
kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui serta bayi sampai anak prasekolah (Kemenkes
RI, 2019).
Anemia khususnya pada ibu hamil sepertinya masih merupakan masalah klasik
yang tidak pernah bisa ditangani dan memiliki dampak yang serius pada ibu dan bayi.
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin (Hb) <
11g/dl pada trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar Hb < 10,5g/dl
(Kemenkes RI, 2013). Sebagian besar penyebab anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah
kekurangan zat besi. Kebutuhan yang meningkat pada masa kehamilan, rendahnya asupan
zat besi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya anemia.

B. TUJUAN
Memberikan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny “M” G1P0A0 dengan anemia
ringan di Di UPTD Puskesmas Jangka Kabupaten Bireuen, dengan pemberian tablet FE
90 tablet selama kehamilan ibu dapat mengurangi resiko anemi selama hamil dan dapat
mencegah resiko pendarahan disaat persalinan, persalinan lama dan inpeksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI
1. Konsep Dasar Tumbuh Kembang
Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan
morfologi, biokimia, dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai
maturitas/dewasa.
a. Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu
bertambahnya jumalah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun
individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga
ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak.
b. Perkembangan (development) adalah bertambahnya yang bersifat kuantitatif
dan kualitatif. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur
dan hasil dari proses pematangan/maturitas. Perkembangan menyangkut
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi dan
perkembangan prilaku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Perkembangan merupakan progresif, terarah, dan terpadu/kohelen. Progresif
mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi mempunyai arah tertentu dan
cenderung maju ke depan, tidak mundur kebelakang. Terarah dan terpadu
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang pasti antara perubahan yang
terjadi saat ini, sebelumnya dan berikutnya.

2. Tujuan Umum Ilmu Tumbuh Kembang


Tujuan Umum Ilmu Tumbuh Kembang adalah
a. Memahami pola normal tumbuh kembang anak
b. Memahami faktor-faktor yang terkait dengan tumbuh kembang anak
c. Melakukan upaya-upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh
kembang fisik,mental/kognitif, kemampuan sosial-emosional.
d. Melakukan deteksi dini terhadap kelainan tumnuh kembang dengan cara
melakukan skrining rutin serta melakukan assessment untuk menegakkan
diagnosis dan mencari penyebab.
e. Melakukan tatalaksana yang komperhensif terhadap masalah-masalah yang
terkait dengan tumbuh kembang anak,serta melakukan upaya pencegahan.

3. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak


Menurut Hurlock EB dalam Soetjiningsih (2016), tumbuh kembang anak
mempunyai cirri-ciri tertentu, yaitu:
a. Perkembangan melibatkan perubahan (Development involves change)
b. Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan lanjutannya (Early
development more critical than critical than later development)
c. Perkembangan adalah hasil dari maturasi dan proses belajar (Development is
the product of maturation and the learning)
d. Pola perkembangan dapat diramalkan (the developmental pattern is
predictable)
e. Pola perkembangan mempenyai karakteristik yang dapat diramalkan(the
developmental pattern has predictable characteristic).
f. Terdapat perbedaan individu dalam suatu perkembangan (there individual
defferences the development)
g. Terdapat periode/tahapan dalam pola perkembangan (there are periods in the
development pattern)
h. Terdapat harapan sosial untuk setiap periode perkembangan (there are social
expectation for every developmental period).
i. Setiap area perkembangan mempunyai potensi resiko (every area of
developmens has potensial hazards).

4. Tahap Tumbuh Kembang Anak


a. Masa prenatal mulai dari konsepsi sampai lahir. Pada masa ini terjadi tumbuh
kembang yang sangat pesat. Sel telur yang telah dibuahi mengalami
deferenisasi yang berlangsung cepat hinggga terbentuk organorgan tubuh yang
berfungsi sesuai dengan tugasnya, hanya perlu waktu 9 bulan didalam
kandungan. Masa kombrio berlangsung sejak konsepsi sampai umur 8 minggu
(ada yang mengatakan sampai 12 minggu). Pada saat ini terbentuk organ-organ
yang sangat peka terhadap lingkungan. Pada msa fetus ini, terjadi percepatan
pertumbuhan, pembentukan jasad manusia yang sempurna, dan organ-organ
tubuh yang telah terbentuk mulai berfungsi. Sedangkan pada masa fetus lanjut,
pertumbuhan berlangsung pesat dan berkembang fungsi organ-organ tubuh.
b. Pada masa neonatal, terjadi adaptasi lingkungan dari kehidupan intrauteri ke
kehidupan ektrauteri dan terjadi perubhan siklus darah. Organ-organ tubuh
berfungsi sesuai tugasnya di dalam kehidupan ektrauteri. Pada masa 7 hari
pertama (neonatal dini), bayi harus mendapatkan perhatian khusus, karena
angka kematia pada masa bayi ini tinggi.
c. Pada masa bayi dan masa anak dini, pertumbuhan anak pesat walaupun
kecepatan telah mengalami deselerasi dan proses maturasi yang berlangsung,
terutama sistem saraf.
d. Pada masa anak prasekolah, kecepatan pertumbuhan lambat dan berlangsung
stabil (plateau) pada masa ini terdapat kecepatan perkembangan motorik dan
fungsi ekskresi. Aktifitas fisik bertambah serta keterampilan dan proses fikir
meningkat.
e. Pada masa praremaja, anak perempuan 2 tahun lebih cepat memasuki masa
remaja bila dibandingkan dengan anak laki-laki. Masa ini merupakan transisi
dari masa anak ke dewasa, pada masa ini terjadi pacu tumbuh berat badan,
tinggi badan dan juga pertumbuhan yang pesat pada alat-alat kelamin dan
timbul tanda-tanda seks sekunder.

5. Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak


a. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dan mempunyai peran utama dalam
mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui intruksi genetik
yang terkandung dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas
dan kuantitas pertumbuhan.Pertumbuhan ditandai dengan intensitas kecepatan
pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas
dan berhentinya pertumbuhan tulang. Faktor genetik antara lain adalah
berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa
atau bangsa.
b. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai tidaknya
potensi genetik. Lingkungan yang baik akan memungkinkan tercapainya
potensi genetik, sedangkan potensi yang tidak baik akan menghambatnya.
Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi :
1. Faktor lingkungan prenatal
Berhubungan dengan berbagai cirri pertumbuhan janin selama dalam
kandungan dan msalah-masalah yang mungkin dapat terjadi, maka masa
prenatal dibagi:
a) Masa embrionik/masa mudigah : sampai 8/12 minggu
b) Masa fetal/masa janin : 12 sampai dengan 40 minggu
1. Periode praviabel : sebelum 24/26 minggu
2. Periode viabel : dari 27/28 sampai dengan 40 minggu
Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi :
a) Gizi Ibu Hamil
Kenaikan berat badan wanita selama kehamilan harus mencapai
sekitar 10-12 kg agar tidak terjadi BBLR.Untuk mencapai itu ibu hamil
dianjurkan untuk meningkatkan kalori yang dimakan dengan
menambah 300 kkal/hari atau sekitar satu porsi makan lebih banyak
dari pada sebelum hamil.Suplemen zat besi juga harus diberikan pada
ibu hamil untuk mencegah anemia pada ibu, yang berdampak negatif
pada janin, seperti BBLR dan anemia pada bayi.
b) Obat-obatan, toksin, atau zat kimia
Pengaruh obat yang diberikan kepada ibu hamil terhadap janin
sangat tergantung pada umur kehamilan, jumlah obat, serta waktu dan
lamanya pemberian. Bila pada kehamilan trimester I (masa
organogenesis) ibu minum obat teratogenik, akan terjadi keguguran
atau cacat bawaan. Beberapa obat mempunyai efek sinergistik dengan
obat lainnya mungkin akan mempunyai efek teratogenik. Obat tertentu
diberikan pada beberapa minggu terakhir kehamilan atau pada waktu
persalinan dapat mengetahui fungsi organ/sistem enzim tertentu pada
bayi baru lahir.
c) Endokrin
Bayi dari ibu penderita diabetes militus dapat menderita
organomegali, berat lahir di atas 4000 gram, hipertrofi dan hiperplasia
sel beta parenkes janin, dan gangguan metabolik pada neonatus.
Diabetes yang tidak dipantau dengan seksama sering menyebabkan
janin mati dalam kandungan bahkan cacat bawaan.
d) Mekanik
Kelainan posisi janin dan kekurangan cairan ketuban dapat
mengakibatkan cacat bawaan, misal kelainan talipes, mikrognatia, dan
ainnya. Kesalahan implementasi ovum dapat mengakibatkan gangguan
nutrisi sehingga terjadi retardasi pertumbuhan janin.
e) Stress
Keadaan kejiwaan ibu selama hamil dapat mempengaruhi janin yang
dikandungnya. Suatu kehamilan sebaiknya adalah kehamilan yang
benar-benar dikehendaki
2. Faktor Lingkungan Prenatal
a) Asfiksia
Asfiksia neonatus adalah suatu keadaan ketika bayi tidak dapat bernafas
secara spontan, teratur, dan adekuat. Keadaan ini akan menyebabkan
perubahan biokimiawi dalam darah bayi, yang dapat menyebabkan
kematian atau kerusakan permanen pada SSP, sehingga bayi bisa cacat
seumur hidup. Akibatnya, bayi-bayi in mempunyai IQ rendah dan
bahkan ada yang menderita retardasi mental.
b) Trauma Lahir
Beberapa faktor resiko tinggi terjadinya trauma lahir antara lain adalah
primigravida, letak janin abnormal, penilaian feto-pelvik yang
meragukan, dan oligohidramnion. Demikian pula dengan jenis prsalinan
akan turut menentukan berat ringannya trauma pasca lahir
c) Hiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia akan berpengaruh buruk apabila bilirubin indirek
telah melewati sawar otak, sehingga bisa terjadi kern ikterus atau
esenfalopati bilarialis yang bisa menyebabkan atetosis yang disertai
dengan gangguan pendengaran dan retardasi mental di kemudian hari.
d) BBLR
BBLR tergolong bayi dengan resiko tinggi, karena angka kesakitan dan
kematiannya tinggi. Oleh sebab itu, pencegahan BBLR sangat penting,
yaitu pemeriksaan pranatal yang baik dan memperhatikan gizi ibu.
B. KERANGKA TEORI
Berdasarkan Teori yang telah dibahas, maka kerangka teori dapat dijabarkan
sebagai berikut :

a. Kerangka Teori
Berdasarkan Teori yang telah dibahas, maka kerangka teori dapat dijabarkan
sebagai berikut :

Stimulasi

Tumbuh Kembang

Perkembangan motorik Perkembangan motorik


kasar halus

Sumber : Soetjiningsih. (2016). Tumbuh Kembang Anak


BAB III
METODE LAPORAN KASUS

A. LOKASI DAN WAKTU


Praktek dilakukan Di UPTD Puskesmas Jeunieb tanggal 30 Januari - 1 Februari
2023

B. SUBYEK LAPORAN KASUS


Asuhan Kebidanan Tumbuh Kembang Pada An. C Umur 9 Bulan di UPTD
Puskesmas Jeunieb, Kab. Bireuen.
BAB IV
TINJAUAN KASUS

A. TINJAUAN KASUS

Asuhan Kebidanan Tumbuh Kembang Pada An. C Umur 9 Bulan di UPTD


Puskesmas Jeunieb.
Tanggal : 1 Februari 2023
Jam : 10.00 WIB

a. Subyektif
a) Identitas
Nama Bayi : An. C
Umur : 9 Bulan
b) Identitas Orang Tua
Nama Ibu : Ny.”I“ Nama Ayah : Tn.” S“
Umur : 22 Tahun Umur : 27 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Aceh Suku : Aceh
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Desa Ulee Rabo, Alamat : Desa Ulee
Kec. Jeunieb, Kab. Rabo, Kec.
Bireuen. Jeunieb, Kab.
Bireuen.

c) Riwayat Keluhan Utama


Ibu mengatakan anaknya tidak ada keluhan apa-apa dan ibu mengatakan ingin
mengetahui pertumbuhan anaknya saat ini
d) Riwayat Penyakit : Tidak ada Penyakit yang berbahaya seperti : Diabetes, Jantung
dan penyakit kronik lainnya.
e) Riwayat Tumbuh Kembang Anak :
Duduk : 7 bulan
Merangkak : 8 Bulan
Memegang makanan sendiri : 8 Bulan
Berdiri sambil berpegangan : 9 bulan
f) Pola Kebiasaan sehari-hari
Anak bergerak aktif, tidur siang 2 jam per hari, tidur malam 10 jam per hari, BAK
9x per hari, uring kuning dan jernih, BAB 1x per hari, kuning dan lunak.
g) Pola Makan (Pemberian ASI dan Gizi)
Bubur 3x sehari dan ASI setiap 4 jam sekali
b. Objektif
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Ments
BB : 8 Kg
TB : 70 cm
a. Vital Sign
TD : -
Pols : 92x/m
T : 36,5 C
R : 24 x/m
Lingkar Kepala : 42 cm
b. Head to toe :
a) Kepala : Mesochepal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, rambut hitam,
lurus
b) Wajah : tidak ada bekas luka, tidak ada edema
c) Mata : simetris, sklera tidak ikterik
d) Hidung :tidak ada polip, bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung
e) Mulut : Tidak ada karies, gigi belum tumbuh sempurna
f) Telinga : simetris, tidak ada serumen, terdapat lubang telinga
g) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena
jugularis
h) Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada
i) Abdomen : tidak membuncit
j) Genetalia : terdapat penis, testis sudah turun
k) Anus : terdapat lubang anus
l) Esktremitas : tangan dan kaki bergerak aktif
c. Assesment : Bayi usia 9 bulan dengan tumbuh kembang normal
d. Planning :
a. Memeriksakan tumbuh kembang anak
b. Memberitahukan hasil pemeriksaan tumbuh kembang anak
c. Menganjurkan ibu untuk terus memberikan stimulasi kepada anaknya.
d. Menganjurkan ibu untuk mengajak bicara anak, memberikan mainan, dan
memberikan biskuit untuk dipegang oleh anak.
e. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang untuk memeriksakan
tumbuh kembang anak
f. Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulai perkembangan anak untuk
mengatasi penyimpangan atau mengejar ketertinggalanya
g. Melakukan dokumentasi asuhan yang diberikan

B. PEMBAHASAN

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel sehingga dapat diukur
dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi
yang kompleks dalam kemampuan gerak dasar, gerak halus, bicara, sosialisasi, dan
kemandirian. Penting unntuk memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan anak
sesegera mungkin dengan tujuan untuk mendeteksi dini jika terdapat gangguan pada anak
dan dapat segera diperbaiki.

Pada dasarnya setiap anak akan melewati proses tumbuh kembang sesuai dengan
tahapan usianya. Usia 0-3 tahun merupakan masa tumbuh kembang tercepat seorang anak
sehingga dengan pemantauan tumbuh kembang pada usia ini, kelainan dapat diketahui
secara lebih dini dan dapat dilakukan intervensi untuk menghindari kelainan yang lebih
parah. Pemantauan tumbuh kembang dapat dilakukan dengan baik jika orang tua
mengetahui ciri-ciri dan prinsip tumbuh kembang anak, seperti: pada usia berapa muncul
gerakan, kata-kata dan perilaku tertentu dan pada usia berapa kemampuan tersebut menjadi
lebih matang.

Pemberian stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak
yang kurang mendapatkan stimulasi. Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang
bermanfaat bagi perekembangan anak. Berbagai macam stimulasi visual (penglihatan),
verbal (bicara), auditif (pendrengaran), taktil (sentuhan) dll dapat mengoptimalkan anak.
Pemberian stimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anak
sesuai dengan tahap-tahap perkembanganya (Soedjatmiko, 2016) Pemberian MPASI juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan berkembangan anak. MPASI merupakan makanan
atau minuman yang mengandung zat gizi selain dari ASI. Hal ini dikarenakan ASI hanya
mampu memenuhi dua pertiga kebutuhan bayi pada usia 6-9 bulan, dan pada usia 9-12
bulan memenuhi setengah dari kebutuhan bayi. Dalam pemberian MPASI, yang perlu
diperhatikan adalah usia pemberian MPASI, porsi pemberian MPASI dan cara pemberian
MPASI pada tahap awal. Usia dibawah dua tahun masa yang amat penting sekaligus masa
kritis dalam proses tumbuh kembang bayi baik fisik maupun kecerdasan, oleh karena itu
setiap bayi dan anak usia 6-24 bulan harus memperoleh asupan gizi sesuai dengan
kebutuhannya. Salah satu penyebab terjadinya gangguan tumbuh kembang bayi dan anak
usia 6-24 bulan adalah rendahnya mutu MPASI dan tidak sesuai dengan pola asuh yang
diberikan sehingga beberapa zat gizi tidak dapat mencukupi kebutuhan khususnya energy
dan zat gizi mikro terutama zat besi (fe) dan zinc (zn) (Dewi, 2017).

Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara alamiah, tetapi proses
tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua. Periode penting dalam
tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Pertumbuhan cenderung merujuk kepada perubahan yang bersifat kuantitatif yang
terlihat pada fisik, organ, dan struktur tubuh suatu organisme. Pertumbuhan ini terlihat dari
pertambahan ukuran maupun berat, seperti pertambahan tinggi dan berat badan.
perkembangan sebagai deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren.
"Progresif" menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju dan
bukannya mundur. "Teratur" dan "koheren" menunjukkan adanya hubungan nyata antara
perubahan yang terjadi dan yang telah mendahului atau yang akan mengikuti.
Pada Bayi 6-24 bulan terdapat beberapa indikator perkembangan yang dapat
diidentifikasi oleh orang tua, diantara nya adalah 1) perkembangan kognitif dimana pada
usia ini bayi mampu belajar melihat diri mereka sebagai dari objek yang ada dilingkungan,
2) perkembangan bahasa, pada tahap ini bayi mampu meniru suara bunyi, mampu
menggabungkan suku kata, 3) perkembangan moral, pada tahap ini anak menganggap baik
apa yang sesuai dengan permintaan dan keinganannya, dan 4) perkembangan motorik,
pada tahap motorik halus dan motorik kasar bayi berkembang dengan baik. Pada kasus ini
bayi C usia 9 bulan, telah menunjukkan perkembangan yang sesuai dengan umurnya
dimana penilaian perkembangan bayi.
B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
a. Bagi masyarakat khususnya ibu dengan bayi dan balita diharapkan dapat
meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan tentang tumbuh kembang anak
unntuk meencegah terjadinya keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak.
b. Bagi petugas kesehatan diharapkan bagi petugas dapat meningkatkan konseling dan
penyuluhan terhadap masyarakat khususnya ibu dengan bayi dan balita untuk
memberikan pengetahuan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan tumbuh
kembang anak ke puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian Nany Lia .2017.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita , Jakarta : Salemba Jakarta
dr Soetjinengsih.2012, Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC
Hanum Marimbi.2016, Tumbuh Kembang ,status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada
Balita.Yogyakarta: Nuha Medika
Marmi.2015,Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Muslihatun WN. 2016.asuhan Neonatus Bayi dan Balita,.Yogyakarta: Fitramaya
Soetjiningsih.2015.Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: ECG
Rochmah,dkk.2016.Asuhan Neonatus Bayi dan Balit, Panduan Belajar. Jakarta:ECG
Sudarti, dan Endang Khoirunisa.2013.Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Balita.
Yogyakarta: Nuha Medika
Wahyuni, Sari.2014, Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta: ECG

Anda mungkin juga menyukai