1 DS : Ketidakseimbangan Nyeri Kronik neurotransmiter, 1) Keluhan nyeri dada hilang timbul neuromodulator, dan sejak kurang lebih 3 jam reseptor sebelumnya. 2) Mengeluh nyeri di belakang tulang dada. Rasanya seperti tertindih benda berat, rasa nyeri kurang lebih 10 menit, menjalar ke leher, lengan kiri, rahang dan ulu hati. Rasa nyeri disertai mual dan keringat dingin. 3) Riwayat dirawat di RS Bhayangkara setahun yang lalu selama 2 hari dengan keluhan yang sama. 4) Riwayat merokok (+), sejak 25 tahun lalu, 1 bungkus dalam 2 hari. 5) Riwayat DM dan hipertensi disangkal. 6) Riwayat kolesterol tinggi tidak diketahui.
DO :
1) Status Generalis GCS 15
(E4M6V5) BB : 62 kg, TB : 165 cm, IMT : 22,7 kg/m2 (normal). Sakit sedang / gizi cukup / compos mentis. 2) Tanda Vital Tekanan darah : 110/80 mmHg, Nadi : 92x/menit, Pernapasan : 24x/menit, Suhu : 36,5oC. 3) Pemeriksaan Kepala dan Leher: mata anemis (-), ikterus (-), bibir sianosis (-), JVP dextra +2 cmH2O. 4) Pemeriksaan Thoraks: simetris kiri dan kanan, massa tumor (-), nyeri tekan (-), suara perkusi sonor kiri dan kanan, batas paru- hepar ICS 4 kanan, suara nafas vesikular, bunyi tambahan ronkhi -/-, wheezing -/-. 5) Pemeriksaan Jantung: Ictus cordis tidak tampak dan tidak teraba, perkusi pekak dengan batas atas jantung ICS II sinistra, batas kanan jantung ICS IV linea parasternalis dextra, batas kiri jantung ICS V linea midclavicularis sinistra, SI/SII murni, regular. 6) Pemeriksaan Abdomen: datar, ikut gerak nafas, peristaltik (+) kesan normal, massa tumor (-), nyeri tekan epigstrium (-), hepar dan lien tidak teraba, perkusi: timpani (+). 7) Pemeriksaan Ekstremitas: akral hangat, edema tungkai -/- . Hb :15 g% (12-16 g%) Lekosit : 12.000 / L (5.000 11.000 / L) Hematokrit : 40 % (36 45 %) Ureum : 20 mg % (< 20 mg%) Creatinin : 1.1 mg % (< 1.4 mg %) GD Sewaktu : 150 mg % (< 180 mg%) CK : 150 U/L (5-100 U/L) CKMB : 50 U/L ( 45 mg/dL) Trigeliserid : 186 mg/dL (< 200 mg/dL). 8) Interpretasi Irama : sinusHR : 70x/menitAksis : normoaksis. Regularitas : reguler. Gel. P : normal Interval PR: 0,08 detik. Kompleks QRS : QS di lead V2 Segmen ST: ST depresi di lead I, aVL, V3, V4, V5. Gel. T : T inversi pada lead I, aVL, V3, V4, V5, V6. Kesan : sinus rythm, HR 70x/min, normoaksis, iskemik anterolateral + high lateral wall 9) Hasil Rontgen Toraks: CTR 47%, gambaran jantung dan paru dalam batas normal. Bendungan (-).