Anda di halaman 1dari 3

TOPIK 1 : Kontekstual - Kontekstualisasi Perjalanan Pendidikan Nasional

1. Apa praktik Pendidikan saat ini yang ‘membelenggu’ kemerdekaan peserta didik
dalam belajar dengan melihat Perjalanan Pendidikan Nasional sebelum
kemerdekaan dan sesudah kemerdekaaan?
Jawab :
Hal yang menjadi belenggu untuk kemerdekaan peserta didik diantara lain adalah
sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran yang masih bersifat monoton
Pembelajaran yang dilaksanakan masih bersifat teacher centered, dimana model
pembelajaran seperti ini adalah sudah menjadi kebiasaan dari pendidikan
Indonesia yang sangat sulit diubah, padahal siswa membutuhkan kemerdekaan
dalam belajarnya. Maka dari itu sangat penting bagi guru untuk memberikan
kesempatan bagi murid untuk mengeksplor pembelajaran pembelajaran secara
mandiri. Dengan menggunakan metode seperti cooperative learning, bertukar ide
secara kelompok. Contextual learning, keterlibatan secara penuh untuk
menemukan materi pembelajaran yang akan diajarakan menggunakan
kehidupan nyata.
2. Keterbatasan sumber belajar
Kebanyakan sumber belajar yang digunakan guru hanya terbatas pada buku
yang sudah disediakan oleh sekolah dan LKS yang sering dijadikan untuk bahan
untuk mengukur kemampuan belajar siswa. Seharusnya guru harus mampu
mencari sumber belajar yang tidak hanya terbatas dengan buku, guru harus bisa
memanfaatkan sumber belajar atau media pembelajaran yang dapat menunjang
pembelajaran di kelas sesuai dengan gaya belajar siswanya.
3. Kurikulum yang berubah-ubah
Hal ini biasanya disebabkan karena guru sebagai pendidik belum mampu
menerapkan kurikulum baru secara menyeluruh. Guru harus benar-benar
memahami kurikulum baru beserta komponen-komponennya jika ingin
menerapkannya dengan hasil yang diharapkan. Sebaik apapun kurikulum baru
yang dikembangkan, jika ujung tombaknya yaitu guru tidak mampu
mengimplementasikannya dalam proses belajar mengajar dengan baik maka
kurikulum tersebut tidak bisa berjalan lancar.
4. Stigma terhadap kesalahan
Sistem pendidikan yang masih sering terjadi pada saat sekarang adalah siswa
takut untuk melakukan kesalahan dalam proses pembelajaran karna masih
banyak guru yang justru menghukum dan menghakami jika siswa tersebut
melakukan kesalahan, padahal hakikatnya siswa dapat belajar dan menemukan
problem solving dari kesalahan yang dilakukan siswa.
5. Tekanan terhadap nilai ujian
Terlalu banyak penekanan pada ujian dan nilai akademik yang membuat peserta
didik lebih fokus mencapai nilai tinggi dari pada memahami konsep dari
pembelajaran itu sendiiri

2. Adakah model-model Pendidikan saat ini yang Anda lihat dapat melepaskan
‘belenggu’ yang belum memerdekakan peserta didik?

Menggunakan model pembelajaran berbasis teknologi


Guru-guru perlu didorong untuk menerapkan berbagai model pembelajaran inovatif yang
memungkinkan siswa belajar lebih merdeka sesuai dengan kemampuan dan potensinya.
Terlebih model pembelajaran yang memanfaatkan perkembangan TIK yang sudah sangat
berkembang pesat dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. dengan TIK proses
pembelajaran akan terjadi dengan mudah dan sangat memungkinkan siswa untuk belajar
mandiri dan pastinya belajar lebih membahagiakan karena pastinya anak-anak lebihh
termotivasi belajar dengan teknologi terutama internet dan gadjet. Oleh karenanya, untuk
mewujudkan hal ini, guru harus memiliki kemampuan mengintegrasikan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran . dalam hal ini keberadaan TIK bukan sebagai mata pelajaran,
tapi integrasi dalam pembelajaran.
Ada banyak model-model pembelajaran inovatif yang memanfaatkan TIK dalam
pembelajaransalah satunya model pembelajaran. dalam model pembelajaran Blended learning.
Pusrtekkom, 2019 disebutkan menurut Garner & Oke (2015), pemebelajaran blended learning
merupakan sebuah lingkungan pembelajaran yang dirancang dengan menyatukan
pembelajaran tatap muka (face to face) dengan pembelajaran online yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Model kurikulum merdeka belajar yang sedang dipelajari saat ini diupayakan untuk
melepaskan belenggu belajar dalam pendidikan di Indonesia baik bagi guru maupun peserta
didik. Kurikulum merdeka menggunakan prinsip yang ada pada pemebelajaran paradigma baru,
dimana guru diberikan kebebasan dalam merumuskan perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran serta assesmen untuk mengukur hasil belajar peserta diidk, serta peserta didik
tidak dipaksa untuk menguasai semua materi, karena tujuan pembelajaran disesuaikan dengan
kemampuan, kebutuhan, dan minat peserta didik. Akan tetapi, proses pembelajaran yang
dilakukan tetap mengacu pada profil pelajar pancasila sebagai yang berperan sebagai
penuntun arah dan menjadi panduan dalam menentukan kebijakan dan pembahasan sistem
pendidikan indonesia.

3. Apa yang Anda tawarkan sebagai model Pendidikan yang dapat melepaskan belenggu
dan memerdekakan peserta didik?
Kurikulum Merdeka Belajar adalah salah satu program pendidikan baru di Indonesia yang
diperkenalkan pada tahun 2020. Tujuannya adalah untuk memberikan kebebasan bagi sekolah
dan guru untuk mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran yang sesuai dengan
Pada saat ini untuk memperbaiki masalah masalah yang membelenggu pada pendidikan
indonesia adalah dengan menggunakan kurikulum merdeka. Kurikulum Merdeka Belajar adalah
salah satu program pendidikan baru di Indonesia yang diperkenalkan pada tahun 2020.
Tujuannya adalah untuk memberikan kebebasan bagi sekolah dan guru untuk mengembangkan
kurikulum dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dalam konteks
pendidikan Indonesia, Kurikulum Merdeka adalah upaya untuk mengubah paradigma
pendidikan dan memberikan kebebasan lebih besar kepada peserta didik untuk mengontrol dan
mengarahkan pembelajaran mereka. Ada beberapa ciri khas dalam kurikulum ini dalam
memerdekakan peserta didik
a. memeberikana kontrol lebih besar kepada peserta didik dengan cara peserta didik memilih
mata pelajaran, proyek atau topik yang mereka minati, sehingga merasa lebih terlibat dan
termotivasi dalam proses pembelajaran
b. pendekatan pembelajaran aktif kurikulum merdeka mendorong pendekataan yang lebih aktif,
dimana peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran mereka dengan cara mereka belajar
eksplorasi, kolaborasi, dan kreativitas, bukan hanya melalui pemberian informasi pasif
c. Konsep Kurikulum Merdeka sering kali melibatkan pembelajaran berbasis masalah, di mana
peserta didik dihadapkan pada masalah dunia nyata dan diberi tugas untuk mencari solusi. Ini
membantu mereka mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang kritis.

Anda mungkin juga menyukai