Analisis Kesopanan Tindak Tutur Direktif Dalam Pembelajaran Daring
Analisis Kesopanan Tindak Tutur Direktif Dalam Pembelajaran Daring
Abstrak
53
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 11, No. 2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
Abstract
54
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
55
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
56
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
57
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
58
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
59
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
60
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
61
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
62
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
63
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
64
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
“bu atau pak” pada tuturan kedua murid harus memaksimalkan kerugian
tersebut membuat sebuah kalimat terhadap diri sendiri. Dalam hal
pertanyaan mengenai pelajaran bahasa tersebut guru seharusnya memberikan
Sunda. Guru menanggapi dengan tugas sesuai yang diminta oleh siswa.
memberikan tuturan direktif
requirement. Simpulan dari analisis 2.2.3 Pelanggaran Maksim
data (4) bahwa murid tersebut Kesepakatan
melanggar maxim pujian (approbation
maxim) karena tidak menggunakan Siswa : Bu wios teu na polio g(e)
honorifik berupa sapaan di awal asalkan dikempelkeun ka ibu
percakapan. da tos terlanjur
‘Bu tidak apa apa
2.2.2 Pelanggaran Maksim menggunakan polio, asalkan
Penerimaan dikumpulkan ke ibu, karena
sudah terlanjur’
(1)Siswa : Assalamualaikum bu hoyong (6) Guru: Ai ibu miwarangna kumaha?
nyuhunkeun tugas sundana Sesuai perintah atuh. Ti awal
soalna teu acan kenging ge ibu nyarios, tugasna di
videona buku catatan.
‘Assalamualaikum bu mau ‘Ibu memerintahkannya
minta tugas sunda karena bagaimana? Harus sesuai
saya belum dapat videonya’ perintah. Dari awal ibu sudah
Guru: Waalaikumsalam aya dina bilang tugasnya di buku
grup videona. Saha ieu? catatan.’
‘Waalaikumsalam. Ada di Pada data tersebut, Siswa
grup videonya. Ini siapa? memberikan sebuah kalimat introgatif
Siswa: Teu aya bu soalna masuk dengan penanda kata teu ‘tidak’ yang
grupna telat. Enri Gunawan menuntut jawaban ya atau tidak, artinya
7j mendapat persetujuan guru atau tidak.
‘Tidak ada bu soalnya saya Dalam tuturan tersebut siswa melangar
masuk grupnya telat. Enrri maksim kesepakatan karena
Gunawan 7j sebelumnya guru telah memerintah
untuk mengerjakan tugas tersebut di
Pada percakapan tersebut, siswa E buku catatan. Sehingga tidak terdapat
meminta video berisi materi kecocokan dalam percakapan tersebut.
pembelajaran yang tidak sempat dia
terima dengan alasan terlambat
bergabung dengan grup kelas. Guru 2.2.4 Pelanggaran Maxim
saat diminta untuk mengirim tugas Kerendahan hati
dengan tuturannya tidak langsung
memberikan namun, memberi (7) Guru : tong kitu atuh nyariosna.
pertanyaan kembali karena siswa yang Jiga sanes s(a)r(e)(n)g guru
tidak sempat memperkenalkan diri di ‘jangan begitu bicaranya,
awal percakapan. Data tersebut seperti bukan dengan guru’
melanggar maksim penerimaan karena
dalam maksim tersebut peserta tutur
65
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
(11) Guru : kedah sopan nga WA ka Sunda kelas 7K. Siswa Z menanyakan
guru mah. Ucapkeun salam tugas yang belum diberikan dengan
heula. Terus perkenalkan menggunakan ungkapan tugas mana
diri ‘Harus sopan tugas ‘tugasnya mana?’. Dua menit
menghubungi lewat kemudian, siswa dengan inisial S
Whatsapp ke guru. Ucapkan mengingatkan siswa Z agar lebih sopan
Salam terlebih dahulu. Lalu saat bertutur di grup kelas
perkenalkan diri.’ menggunakan fungsi direktif larangan
(prohibitives) jangan gitu gak sopan.
Data 7 dan data 11 guru Hal tersebut melanggar maksim
menggunakan tuturan direktif yang kebijaksanaan karena dalam tuturan
berfungsi sebagai larangan tersebut sama sekali memaksimalkan
(prohibitives) dan direktif yang kerugian orang lain karena
berfungsi untuk memerintah mengeluarkan kata yang tidak sopan
(requirement). Kedua data tersebut saat meminta tugas.
dapat dikategorikan melanggar maksim
kerendahan hati, karena dalam prinsip (14) Siswa : Bu minta tugas 2,3,4
tersebut seorang penutur Guru : saha ieu (?) ‘siapa
memaksimalkan ketidakhormatan ini?’
kepada diri sendiri dan meminimalkan Siswa : Hafidz roihan kelas
rasa hormat kepada orang lain, namun 7g
dalam konteks tersebut guru berusaha Guru : Nga wa ka guru teh
untuk mengajarkan sopan santun dan ucapkeun salam heula.
rasa hormat terhadap orang yang lebih Anggo bahasa anu
tua terlebih sebagai pengajar. Jadi, sopan
secara pragmatik tuturan tersebut ‘ucapkan salam terlebih
melanggar maksim namun di sisi lain dahulu sebelum
sikap dari guru tersebut memberikan mengubungi melalui
arahan agar siswa lebih menghormati whatsapp (wa).
orang yang lebih tua. Gunakan bahasa yang
sopan’
2.2.5 Pelanggaran Maksim
Kebijaksanaan (Agreement Maxim) Kutipan percakapan tersebut
merupakan contoh kalimat direktif
Siswa Z : Tugas mana tugas(?) requestives. Siswa meminta tugas
‘mana tugasnya? (tidak
dengan nomor urut 2, 3, 4 kepada guru
kunjung diberikan)’
(8) Siswa S : jangan gitu ga sopan tanpa adanya ucapan salam atau
‘jangan begitu tidak memperkenalkan diri saat menghubungi
sopan’ guru melalui aplikasi Whatsapp.
Tuturan tersebut melanggar maksim
Data percakapan tersebut kebijaksanaan karena tuturan yang
memperlihatkan percakapan antara dinilai secara langsung kepada gurum
siswa dengan inisial Z dan siswa
karena dalam maksim kebijaksanaan
dengan inisal S, pecakapan tersebut
berlangsung di sebuah grup obrolan
66
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
semakin tuturan itu tidak langsung dan kehendaknya. Dari data yang
panjang maka semakin sopan. ditemukan, larangan tersebut lebih
menekankan kepada perilaku tuturan
yang digunakan oleh mitra tutur
PENUTUP
terhadap guru. Pada fungsi direktif
Simpulan advisories penutur mengutarakan
Berdasarkan data yang telah keinginan secara implisit karena
dianalisis, data yang telah dihimpun berkaitan dengan saran agar mitra tutur
telah memenuhi enam fungsi kategori mau menerima saran tersebut. Penanda
direktif. Penggunaan tuturan direktif yang ditemukan pada data bersifat
digunakan oleh kedua penutur, baik penekanan kalimat dan kata yang
guru maupun siswa dalam interaksinya. terkesan memuji. Penggunaan tuturan
Interaksi yang digunakan memberikan direktif permissive atau memberikan
pandangan mengenai aktivitas izin dilakukan pada saat guru
pembelajaran daring. mengizinkan siswa untuk menjadi
Identifikasi kalimat berdasarkan kegiatan guru yaitu berkaitan dengan
fungsi ditentukan dari konteks kalimat absensi oleh karena itu diartikan
tersebut. Penggunaan fungsi seorang penutur yang mempunyai
requestivies terdapat pada penanda wewenang namun pengerjaanya
dalam kalimat yaitu adanya kata minta. dilakukan oleh orang lain. Penelitian
Penutur meminta sebuah permohonan lebih mendalam mengenai fungsi tindak
agar mitra tutur mengabulkan apa yang tutur direktif juga dapat
diminta. Fungsi direktif questions, diimplementasikan dalam teks maupun
penutur memberikan suatu pertanyaan narasi iklan berbahasa Sunda.
penanda yang digunakan dapat berupa Penyampaian iklan dapat berupa
kata bantu tanya atau berupa tuturan tuturan langsung maupun tidak
yang menuntut kepada suatu jawaban, langsung.
hal tersebut yang menjadikan fungsi Pelanggaran maksim dan
tersebut termasuk dalam tuturan pemenuhan maksim ditemukan dalam
direktif. Tuturan direktif requirement analisis data percakapan. Penggunaan
digunakan oleh orang yang lebih tinggi kalimat direktif dengan
tingkatannya atau memiliki mempertimbangkan aspek kesopanan
superioritas. Hal tersebut dapat menjadi fokus utama penelitian ini.
dibuktikan pada data yang dianalisis Hasilnya, terdapat 5 data yang dinilai
tuturan tersebut digunakan oleh guru memenuhi maksim, sementara 9 data
yang mempunyai wewenang untuk melanggar maksim kesopanan dalam
memerintah. tindak tutur. Pemenuhan maksim yang
Fungsi direktif prohibitives terdapat pada maksim penerimaan,
digunakan sebagai cegahan atau kemurahan, dan kesepakatan.
larangan terhadap mitra tutur yang Sementara, maksim yang banyak
dianggap tidak sesuai dengan yang dilanggar adalah maksim kemurahan
dikehendak, Pada fungsi tuturan atau maksim yang berkaitan dengan
prohibitives penutur menggunakan kata rasa hormat. Interaksi siswa dan guru
“jangan” yang mempunyai makna dipengaruhi kurangnya pengetahuan
untuk mencegah mitra tutur melakukan mengenai sistematika penulisan melalui
perilaku yang tidak sesuai dengan aplikasi pesan dan kurangnya adaptasi
67
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.11, No.2, Juli 2021 e-ISSN 2549-2594
68