Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 2

TOPIK
Makna Al-Quran

MENGENAL AL-QURAN
Nama dan Sifat
Al-Quran

Hadits Nabawi
& Qudsi

Karakteristik
Anggota
Kelompok 2: OR
EFKAR HIDAYAT

FATHUR RAMADHAN

BACK TO AGENDA PAGE RARA ARDAYARUM


Arti Alquran menurut bahasa berasal dari kata kerja qaraa yang
berarti: “(dia) telah membaca”. Dari pengertian itu maka Quran
berarti “bacaan” atau “sesuatu yang dibaca dengan berulang-
ulang”.
Makna Quran dari segi bahasa tersebut didasarkan pada firman
Allah dalam Alquran surat Al-Qiyamah ayat 16-18:
“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk membaca Alquran
karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas
tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai
membacakannya maka ikutilah bacaannya itu”.

Adapun definisi Alquran secara istilah, Muhammad ‘Ali ash-Shabuni menulisnya sebagai berikut:
“Alquran adalah kalam Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantara Malaikat Jibril ‘alaihissalam dan ditulis pada
mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan
mempelajarinya merupakan suatu ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan
surat An-Nas”.

BACK TO AGENDA PAGE


BACK TO AGENDA PAGE
BUSYRA SYIFA’

RUH SHUHUF
BALAGH
Kata hadis berasal dari bahasa Arab al-hadits yang mempunyai
arti di antarannya "baru" dan "kabar" atau "berita".

Hadits secara istilah merupakan segala perkataan (sabda),


perbuatan, hal ihwal (kejadian, peristiwa, masalah), dan ketetapan
lainnya yang disandarkan kepada Nabi Muhahmmad SAW.

Hadits nabawi adalah segala yang disandarkan kepada nabi


Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir atau
sifat. Sedang yang berupa persetujuan ialah seperti beliau
menyetujui suatu perkara yang dilakukan salah seorang sahabat,
baik perkataan atau pun perbuatan, baik dilakukan di hadapan
beliau atau tidak, tetapi beritanya sampai kepadanya.
Secara bahasa, kata qudsi adalah nisbah dari kata quds. Hadits
qudsi adalah firman atau perkataan Allah SWT, namun jenis
firman Allah SWT yang tidak termasuk Al-Quran. Hadits qudsi
tetap sebuah hadits, hanya saja Nabi Muhammad SAW
menyandarkan hadits qudsi kepada Allah SWT. Maksudnya,
perkataan Allah SWT itu diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW
dengan redaksi dari diri beliau sendiri. Bila seseorang
meriwayatkan hadis qudsi, maka dia meriwayatkannya dari
Rasulullah SAW dengan disandarkan kepada Allah, dengan
mengatakan:
Rasulullah SAW mengatakan mengenai apa yang diriwayatkannya
dari Tuhannya`, atau ia mengatakan:
Rasulullah SAW mengatakan: Allah Ta`ala telah berfirman atau
berfirman Allah Ta`ala.
1. Al-Quranul karim hanya dinisbahkan kepada Allah, sehingga dikatakan: Allah ta`ala
telah berfirman, sedang hadis Qudsi terkadang diriwayatkan dengan disandarkan kepada
Allah; sehingga nisbah hadis Qudsi kepada Allah itu merupakan nisbah yang dibuatkan.
2. Al-Quranul Karim dari Allah, baik lafal maupun maknanya. Maka dia adalah wahyu, baik
dalam lafal maupun maknanya. Sedang Hadis Qudsi maknanya saja yang dari Allah, sedang
lafalnya dari Rasulullah SAW. Hadis Qudsi ialah wahyu dalam makna tetapi bukan dalam lafal.
3. Membaca Al-Quranul Karim merupakan ibadah, karena itu ia dibaca didalam salat.
Sedang hadis kudsi tidak disuruhnya membaca didalam salat. Allah memberikan pahala
membaca hadis Qudsi secara umum saja. Maka membaca hadis Qudsi tidak akan
memperoleh pahala seperti yang disebutkan dalam hadis mengenai membaca Quran bahwa
pada setiap huruf akan mendapatkan kebaikan.

Perbedaan mendasar antara Al-qur’an, Hadits Qudsi, dan Hadits Nabawi terletak pada
sumber wahyu dan penggunaan bahasa.
1. Al-Quran adalah kitab suci yang menjadi penjelas dan dimudahkan
pemahamannya. (Al-Qomar: 17)
2. Al-Quran adalah kitab suci bagi seluruh umat manusia. (At-Takwir: 27)
3. Al-Quran adalah Kitab Ilahi. (Huud: 1)
4. Al-Quran adalah Kitab Suci yang terpelihara. (Al-Maidah: 44)
Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai