Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PEMBIDANGAN LINGUISTIK

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Dosen pengampu : Dr. Chakam Failasuf, M.Pd.

Disusun oleh :
Farah Anjeli Nurhidayani 1205621072
Muhammad Athallah Muzhaffar 1205621058
Muhammad Radifa 1205621066
Nazwa Syarifah Rahmani 1205621016

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020/2021
Jl. Rawamangun Muka Raya No.11, RT.11/RW.14, Rawamangun, Kec. Pulo
Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Linguistik adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Berdasarkan
pembidangan atau ruang lingkupnya, linguistik dibagi menjadi dua macam, yaitu
mikrolinguistik dan makrolinguistik.Berikut akan dijelaskan tentang kedua macam
pembidangan atau ruang lingkup linguistik yang telah penulis simpulkan dari
beberapa literatur sebagai tugas Matakuliah Linguistik Umum.
Sejarah panjang pertumbuhan dan perkembangan linguistik tidak hanya
penting diketahui untuk melihat saling keberhubungan antara teori dan konsep lama
dan baru yang sangat penting untuk pengembangan linguistik secara umum, tetapi
juga diperlukan agar kajian kebahasaan lebih terfokus pada bidang kajian tertentu.
Linguistik yang sudah berkembang sangat pesat dan luas mengharuskan ilmuwan dan
peneliti bahasa mengetahui ruang dan pembidangan kajian kebahasaan agar apa yang
dikajinya lebih ter arah dan mendalam. Oleh karena itu, ada baiknya dirangkum garis-
garis besar pembidangan ilmu kebahasaan yang sedang dan terus mengalami
perkembangan ini.
Paparan singkat pembidangan linguistik yang disajikan pada bagian ini
disarikan dari beberapa rujukan yang memuat informasi pembidangan ilmu
kebahasaan. Sajian pembidangan linguistik dan penjelasan singkat pada bagian ini
disarikan dari beberapa sumber bacaan seperti apa yang dikemukakan oleh Crane dkk.
(1981), Lyons (1987), Robin (1990), Parera (1991), Kridalaksana (1993), dan
Matthews (1997). Paparan singkat ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran
ringkas kepada para pembelajar dan ilmuwan bahasa bahwa linguistik merupakan
“payung” besar keilmuan bahasa yang “menaungi”sejumlah bidang kajian yang
diarahkan untuk mengungkapkan hakikat bahasa.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Bidang-bidang Linguistik


Bahasa atau linguistik merupakan sebuah gejala masyarakat yang kompleks,
dan sebagai sebuah gejala yang kompleks, bahasa dapat diamati atau dikaji dari
berbagai sisi. Hal ini melahirkan berbagai cabang linguistik yang disesuaikan dengan
kebutuhan yang ada. Berdasarkan pandangan Chaer, dari segi keluasaan objek
kajiannya dapat dibedakan menjadi linguistik umum dan linguistik khusus.
Linguistik umum adalah linguistik yang mengkaji berbagai bahasa seperti
bahasa Indonesia, Inggris, Jerman, dan lain sebagainya. Sedangkan linguistik khusus
hanya memfokuskan kajiannya pada salah satu bahasa saja. Berdasarkan hubungan
dengan faktor di luar bahasa objek kajiannya dibedakan menjadi linguistik mikro dan
makro yang menjadi dua cabang utamanya. Pembidangan linguistik ketiga yang boleh
jadi meliputi kedua bidang ini adalah bidang sejarah linguistik (the history of
linguistics).
Mikrolinguistik merupakan cabang linguisitk yang menelaah bahasa dari
dalam bahasa tersebut. Mikrolinguistik dibagi dua yakni umum (fonologi, morfologi,
semantik, sintaksis) dan untuk bahasa tertentu. Sedangkan makrolinguistik adalah
cabang linguistik yang menelaah bahasa dari luar bahasa tersebut atau eksternal dari
bahasa. Makrolinguistik dibagi dua pula yakni bidang interdisipliner dan bidang
linguistik terapan.

1.2 Pengertian Mikrolinguistik


Mikrolinguistik adalah bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam arti
sempit, yaitu bahasa dalam kedudukannya sebagai fenomena alam yang berdiri
sendiri. Mikrolinguistik mempelajari bahan bahasa secara langsung tentang sifat-sifat,
struktur, cara kerja, dan sebagainya.
Melibatkan faktor luar bahasa dalam penelaahan dan perumusan simpulannya.
Bidang kajian linguistik-mikro, pada umumnya, merupakan bentuk kajian linguistik
teoretis, yaitu bentuk kajian kebahasaan yang berupaya untuk merumuskan hasil-hasil
kajian untuk membangun konsep dan teori kebahasaan yang dapat digeneralisasikan
untuk bahasa-bahasa manusia atau sekurang- kurangnya untuk beberapa bahasa
tertentu. Bidang kajian linguistik-mikro teoretis yang bersifat umum, yaitu:
(i) teori linguistik;
(ii) linguistik deskriptif; dan
(iii) linguistik historis-bandingan.

Sementara itu, sub-bagian kajian linguistik-mikro yang boleh berlaku untuk


bahasa tertentu adalah: linguistik deskriptif dan linguistik historis-bandingan.

1.3 Macam-macam Mikrolinguistik


Mikrolinguistik dibagi menjadi dua, yaitu mikrolinguistik bersifat umum
dan mikrolinguistik untuk bahasa - bahasa tertentu.
a. Umum
 Fonologi merupakan cabang mikro linguistik yang ruang
lingkupnya membahas tentang bunyi bahasa ditinjau dari
fungsinya.
 Morfologi merupakan anak cabang dari mikro linguistik yang
cakupan pembahasannya tentang kata dan kelompok kata.
Morfologi juga termasuk menyelidiki struktur kata, bagian-
bagiannya dan cara pembentukannya.
 Semantik menyelidiki makna bahasa baik yang bersifat leksikal,
gramatikal ataupun kontekstual.
 Sintaksis menyelidiki satuan-satuan kata dan satuan-satuan lain
di atas kata, hubungan satu dengan lainnya dan cara
penyesuaiannya.

b. Bahasa Tertentu
 Linguistik deskriptif (Descriptive linguistics) adalah pendekatan
linguistik dengan menggunakan teknik penelitian lapangan dan
tata istilah yang sesuai untuk bahasa yang diselidiki. Metode
kerjanya adalah metode deskriptif, yaitu memberikan atau
menggambarkan struktur dan system bahasa yang dipelajari
sebagaimana adanya.
 Linguistik struktural (Structural linguistics) adalah pendekatan
dalam penyelidikan bahasa yang menganggap bahasa sebagai
system yang bebas.
 Linguistik historis (Historical linguistics) adalah cabang
linguistik yang menyelidiki perubahan-perubahan jangka pendek
dan jangka panjang dalam system bunyi, gramatika, dan kosa
kata suatu bahasa atau lebih.
 Linguistik komperatif (Comparative linguistics) adalah cabang
linguistik yang mempelajari kesepadanan fonologis, gramatikal,
dan leksikal dari bahasa-bahasa yang berkerabat atau dari
periode-periode historis dari suatu bahasa.
 Linguistik historis komperatif (Historical and comparative
linguistics) adalah bidang linguistik yang menyelidiki
perkembangan bahasa dari satu masa ke masa yang lain, serta
menyelidiki perbandingan satu bahasa dengan bahasa yang lain.
 Linguistik diakronis adalah cabang linguistik yang
mendeskripsikan struktur bahasa yang hidup dalam dua periode
atau lebih. Hasil deskripsi masing-masing periode tersebut
biasanya dibandingkan satu sama lain, sehingga menghasilkan
cabang Linguistik Komperatif Diakronis.
 Linguistik sinkronis (Synchronic linguistics) adalah cabang
linguistik yang mendeskripsikan struktur bahasa yang hidup
dalam satu masa. Kegiatan cabang linguistik ini ialah
mendeskripsikan struktur bahasa, maka sering disebut Linguistik
Deskriptif Sinkronis.
 Linguistik kontranstif (Contranstive linguistics) adalah cabang
linguistik yang cara kerjanya memperbandingkan struktur dua
bahasa atau lebih yang tidak serumpun dengan maksud mencari
pertentangan (contrast). Hasil kerja linguistik ini penting bagi
pelaksanaan pengajaran bahasa kedua (bahasa asing) dan
terjemahan.
1.4 Pengertian Makrolinguistik
Makrolinguistik adalah bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam
hubungannya dengan faktor-faktor di luar bahasa, seperti dari segi kejiwaan, sosial,
pengajaran, pengobatan, dan filsafat, yang berhubungan dengan ilmu lain dan
bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Bidang kajian linguistik-
makro jauh lebih banyak dan lebih luas cakupannya jika dibandingkan dengan
bentuk-bentuk kajian linguistik-mikro. Kajian secara eksternal itu dibagi menjadi dua
bidang, yaitu bidang interdisiplinier dan bidang terapan. Bidang Interdisiplinier
merupakan kajian gabungan dua disiplin ilmu, yakni kajian bahasa dan kajian yang
lain.

1.5 Macam-macam Makrolinguistik


Kajian secara eksternal itu dibagi menjadi dua bidang, yaitu bidang
interdisiplinier dan bidang terapan, yaitu :
a. Bidang linguistik interdisipliner
 Fonetik adalah cabang linguistik yang menyelidiki penghasilan,
penyampaian, dan penerimaan bunyi bahasa, yaitu bunyi-bunyi
yang dihasilkan oleh alat-alat ucapan yang terdapat dalam rongga
mulut dan yang digunakan untuk melambangkan makna. Fonetik
merupakan ilmu interdisiplinier antara linguistik dengan fisika,
anatomi, psikologi.
Kajian fonetik dibagi tiga yaitu fonetik artikulatoris, akustik, dan
auditoris. 1) Fonetik artikulatoris adalah fonetik yang melihat
bunyi bahasa dari segi cara menghasilkannya, 2) fonetik akustik
adalah fonetik yang memandang dari segi maujudnya sebagai
gelombag bunyi, dan 3) fonetik auditoris adalah fonetik yang
memandang bunyi bahasa dari segi penangkapannya.
 Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
bahasa dengan perilaku dan alat akal budi manusia.
Psikolinguistik merupakan ilmu interdisiplinier linguistik dengan
psikologi. Objek studi psikolinguistik, di antaranya ialah proses
perkembangan bahasa pada anak-anak, proses belajar-mengajar
bahasa, proses terjadinya percampuran pemakaian bahasa oleh
orang yang menguasai dua bahasa atau lebih.
 Linguistik Antropologi (Anthropological Linguistics) adalah
cabang linguistik yang menelaah hubungan antara bahasa dan
budaya terutama untuk mengamati bagaimana bahasa itu
digunakan sehari-hari sebagai alat dalam tindakan bermasyarakat.
Antropologi linguistik adakalanya disebut etnolinguistik yaitu
menelaah bahasa bukan hanya dari strukturnya semata tapi lebih
pada fungsi dan pemakaiannya dalam konteks situasi sosial
budaya. Kajian antropologi linguistic antara lain menelaah
struktur dan hubungan kekeluargaan melalui istilah kekerabatan,
konsep warna, pola pengasuhan anak, atau menelaah bagaimana
anggota masyarakat saling berkomunikasi pada situasi tertentu
seperti pada upacara adat, lalu menghubungkannya dengan
konsep budayanya.
 Linguistik Etnografi (Ethnographic linguistics) adalah
penyelidikan mengenai lingkungan alam dan budaya suatu
masyarakat bahasa dengan mempergunakan teknik penelitian
lapangan untuk mendeskripsikan konteks situasi suatu pertuturan.
 Linguistik sosiologi (sociological linguistics) adalah penyelidikan
bahasa yang berpegang pada pandangan bahwa bahasa tidak
dapat dipisahkan dari konteks sosial manusia, dan yang
menghubungkan analisis bahasa dengan gaya pengungkapan
orang atau kelompok. Sebagai contoh dapat dikemukakan
pemakaian ragam bahasa jawa (kasar = ngoko, halus = kromo)
yang disebabkan oleh sifat hubungan (perbedaan tingkat sosial,
tingkat ekonomi, tingkat keakraban, dan sebagainya) antara
pembicara dan pendengar.
 Neurolinguistik merupakan kajian yang berupaya memahami
kerja otak untuk memproses kegiatan berbahasa sebagaimana
psikolinguistik hanya saja fokusnya berbeda. Neurolinguistik
berfokus pada upaya untuk membuat sebuah model neural
program yang merupakan rekuntruksi kerja otak dalam
memproses kegiatan bicara, mendengar, membaca, menulis, dan
berbahasa isyarat. Neurolinguistik lebih berkecimpung dalam
memahami kesulitan berbahasa atau gangguan berbahasa, yang
mencakup kegiatan bcara, mendengar, membaca, menulis, dan
berbahasa isyarat yang mengganggu kemampuan berkomunikasi.
Termasuk di dalamnya gangguan berbahasa karena bisu dan tuli
sejak lahir.
 Filologi adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang tertua yang
menkhususkan diri pada comparative historical linguistics, yaitu
bidang penelitian kekerabatan bahasa dan perubahan bahasa
dengan cara membandingkan berbagai bahasa. Selain itu filologi
linguistik juga mengkaji transkripsi, terjemahan, pelacakan,
naskah babon, dan memaknai informasi yang terdapat dalam
naskah-naskah kuno. Kajian filologi pada umumnya terfokus
pada naskah kuno yang dituliskan di atas kertas, lontar, atau bilah
bambu.
 Stilistika merupakan cabang ilmu linguistik yang memfokuskan
diri pada analisis gaya bahasa. Kajian Stilistika cenderung
melakukan pembahasan bahasa tulis termasuk kaya sastra.
Stilistika mencoba memahami mengapa si penulis cenderung
menggunakan kata-kata atau ungkapan tertentu. Adakalanya
stilistika digunakan untuk maksud yang lebih luas, yaitu
menandai gaya bahasa berdasarkan variasi bahasa regional dan
juga variasi bahasa sosial.
 Filsafat bahasa (Linguistics Philosophy) adalah ilmu yang
menyelidiki kodrat dan kedudukan bahasa sebagai kegiatan
manusia serta dasar-dasar konseptual dan teoritis linguistik.
Filsafat bahasa merupakan interdisipliner antara linguistik dan
filsafat. Istilah-istilah filsafat, seperti subjek, predikat, objek,
dalam uraian Yunani, masih berpengaruh sampai sekarang.
 Epigrafi merupakan cabang ilmu linguistik yang menelaah isi
tulisan pada prasasti. Pada umumnya epigrafi dipelajari leh
seorang arkeologi.
 Paleografi adalah cabang yang mempelajari bahasa dalam
kaitannya dengan pendeskripsian tulisan – tulisan kuno terutama
yang berasal dari abad pertengahan (penafsiran tulisan kuno).
 Semiotika adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari
bahasa dalam kaitannya dengan simbol/lambang.

b. Bidang linguistik terapan


Bidang terapan adalah kajian yang berusaha mengkaji bahasa untuk
diterapkan pada dunia lain. Yang termasuk dalam bidang terapan
adalah:
 Linguistik Medis (Language Pathology) adalah bidang linguistik
terapan yang mencakup cacat bahasa, dan sebagainya. Linguistik
medis disebut juga patologi bahasa.
 Linguistik Edukasional juga dikenal dengan nama linguistik
pedagogis, yaitu abang linguistik terapan yang bersangkutan
dengan peningkatan efesiensi pengajaran bahasa dengan
menyediakan deskrisi yang komprehensif mengenai proses-
proses dasar dan dengan mempergunakan metode pengajaran
yang memadai.
 Linguistik forensik (Forensic Linguistics) adalah salah stu cabang
linguistic terapan yang berkaitan dengan hukum. Linguistik
forensik digunakan untuk menyidik kejahatan yang sebagian
pembuktiannya berupa data bahasa.
 Leksikografi adalah cabang ilmu linguistik terapan yang
mencakup metode dan teknik penyusunan kamus.
 Penerjemahan (translation) adalah bidang linguistik terapan yang
mencakup metode dan teknik pengalihan amanat dari suatu
bahasa ke bahasa yang lain. Tujuan utama penerjemahan adalah
menghasilkan terjemahan yang semirip mungkin dengan naskah
aslinya.
 Sosiolinguistik Terapan adalah bidang linguistik yang terapan
mempelajari penerapan/ penggunaan bahasa dalam komunikasi
sosial,
 Grafologi adalah kajian linguistik mengenai sistem simbol yang
digunakan untuk menyampaikan pesan bahasa dalam bentuk
tetulis. Grafologi mengkhususkan diri pada jenis simbol apa yang
dipilih untuk membentuk sebuah sistem tulis, berapa jumlah
simbol yang digunakan untuk mentransfer bunyi bahasa ke dalam
bentuk tertulis, bagaimana aturan penggunaan simbol-simbol itu
sehingga dapat dipakai untuk menuliskan bahasa lisan.
i. Ortografi, yaitu sistem ejaan yang disepakati untuk
sebuah bahasa
ii. Stenografi, yaitu sistem menulis secara singkat dan cepat,
iii. Kriptografi, yaitu sistem menuliskan pesan-pesan rahasia.
iv. Paedografi, yaitu sistem menulis yang didesain khusus
untuk membantu anak-anak belajar membaca.
v. Teknografi, yaitu sistem menuliskan hal-hal khusus untuk
kepentingan ilmu pengetahuan seperti aksra fonetik untuk
para linguis, simbol-simbol khusus untuk bidang kimia,
simbol-simbol khusus kartografi untuk membuat peta, dan
simbol-simbol khusus untuk pemrograman komputer.
 Pengajaran bahasa adalah bidang linguistik terapan yang
mempelajari bahasa untuk kepentingan proses belajar mengajar
bahasa, baik bahasa ibu maupun bahasa asing.
 Mekanolinguistik (linguistik komputasi) adalah bidang linguistik
terapan yang mencakup penggunaan linguistik untuk ilmu
komputer dan usaha untuk membuat mesin penerjemahan;
memanfaatkan komputer dalam penelitian bahasa.
 Pembinaan bahasa adalah bidang linguistik terapan yang
mempelajari bahasa agar pemakai bahasa sadar dan patuh
terhadap kaidah yang berlaku.
 Medikolinguistik adalah bidang linguistik terapan yang
mempelajari bahasa untuk diterapkan di dalam pengobatan.
 Fonetik terapan adalah cabang ilmu linguistik terapan yang
mempelajari bunyi bahasa dan penggunaanya di dalam praktek.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Linguistik adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Berdasarkan
pembidangan atau ruang lingkupnya, Pada dasarnya, linguistik terdiri atas dua bidang
besar, yaitu;
(1) Mikrolinguistik, yaitu bidang linguistik yang mempelajari bahasa dari
dalam dengan kata lain mempelajari struktur bahasa itu sendiri;
(2) Makrolinguistik, yaitu bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam
hubungannya dengan faktor-faktor di luar bahasa, termasuk di dalamnya
bidang interdisipliner dan bidang terapan.
Bidang Linguistik Interdisipliner 1) Fonetik adalah “ilmu yang
mempelajari bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya untuk
membedakan makna” (Verhaar; 1981: 2; lihat juga Mansoer Pateda; 1981:
2).
Bidang Linguistik Terapan 1) Pengajaran bahasa adalah subdisiplin
linguistik yang mempelajari bahasa untuk kepentingan proses belajar
mengajar bahasa, baik bahasa ibu maupun bahasa kedua atau bahasa asing
yang mencakup empat jenis keterampilan, yaitu: mendengar, membaca,
berbicara, dan menulis. Keempat jenis keterampilan ini perlu mendapatkan
latihan-latihan tersendiri, namun pada akhirnya harus dapat dipadukan dan
digunakan secara bersamaan.
DAFTAR PUSAKA
Nurnilawati. (2008). linguistic sebagai ilmu,
https://pgsdunnes2008.wordpress.com/2008/10/16/nurnilawati1402408216/, diakses
pada pukul 20.10.
Prasetyo, Agung. (2016). 2 Cabang Ilmu Linguistik, Mencakup Mikrolinguistik dan
Makrolinguistik. Diakses dari https://www.linguistikid.com/2016/12/cabang-cabang-
ilmu-linguistik.html?m=1.
Santuso. (2015). Pembidangan Linguistik. Diakses pada 10 februari 2022 pukul 11.04

Anda mungkin juga menyukai