Anda di halaman 1dari 6

L PERSPEKTIF AWAL

P LINGUISTIK INTERDISIPLINER
Kunti Dewi Hambawani
Universitas Sebelas Maret
kuntidewi412@guruinovatif.com

ABSTRAK

Disiplin ilmu linguistik interdisipliner selalu menjadi topik menarik dalam


mempelajari bahasa. Kajian linguistik masih menjadi sebuah perdebatan, apakah masuk
ke ranah disiplin ilmu atau seni. Hal ini membuktikan , betapa urgennya sebuah bahasa
dalam kehidupan manusia. Bahasa sebagai alat komunikasi, misalnya dalam bidang kosa
kata, cenderung mengalami penambanan seiring perubahan jaman. Oleh karenanya
linguistik tidak dapat berdiri sendiri tanpa berkolaborasi dengan cabang ilmu lainnya.
Kajian ini mengupas linguistik interdisipliner dengan studi pustaka dan metode deskriptif
kualitatif. Linguistik interdisipliner sebagai cabang dari makrolinguistik membahas
tentang pragmatik, sosiolinguistik, etnolinguistik, dan sebagainya.

Kata kunci: hakikat linguistik, linguistik interdisipliner, cabang linguistik interdisipliner

A. PENDAHULUAN
Eksistensi bahasa di atas perubahan yang terus bergerak dari waktu ke waktu, maka
disiplin ilmu linguistik tidak akan pernah berhenti untuk mengkajinya. Bahasa diposisikan
sebagai media bagi manusia dalam berkomunikasi, menyampaikan isi pikiran, bercerita, dan
membangun atau menjalin interaksi sosial. Oleh karenanya bidang kajiannya pun pasti akan
mengaitkan dengan disiplin ilmu yang lain. Makrolinguistik adalah cabang utama linguistik yang
mengkaji struktur eksternal bahasa. Kajiannya mengaitkan hal-hal di luar bahasa itu sendiri
misalnya siapa yang berbahasa, apa yang dibahasakan, dan dalam situasi apa kegiatan berbahasa
tersebut dilakukan, serta di mana kejadian berbahasa tersebut berlangsung. Dengan pelibatan
cabang ilmu lain untuk mempelajari bahasa maka kajian ini sangat menarik untuk didalami.
B. PEMBAHASAN
Kata “linguistik” berasal dari kata dalam bahasa Latin lingua yang berarti bahasa.
“Linguistik” berarti “ilmu bahasa”. Dalam bahasabahasa “Roman” (yaitu bahasa-bahasa yang
berasal dari bahasa Latin) masih ada kata-kata serupa dengan lingua dalam bahasa Itali.
Bahasa Inggris memungut dari bahasa Perancis kata yang kini menjadi language. Istilah
linguistic dalam bahasa Inggris berkaitan dengan kata language itu, seperti dalam bahasa
Perancis istilah linguistique berkaitan dengan langage (Siminto, 2002: 4).
Linguistik interdisipliner adalah bidang studi yang menggabungkan linguistik
dengan disiplin ilmu lainnya. Dalam linguistik interdisipliner, para peneliti menggunakan
pendekatan lintas disiplin untuk memahami bahasa dan komunikasi manusia. Mengupas
tentang bahasa itu maka cabang linguistik interdisipliner dibedakan atas psikolinguistik,
pragmatik, sosiolinguistik, stilistika, etnolinguistik, , linguistik komputasi, dan lainnya.
Psikolinguistik merupakan kajian ilmu interdisipliner antar psikologi dan ilmu linguistik.
Psikolinguistik mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa dan bagaimana struktur
tersebut diperoleh, digunakan pada waktu bertutur, dan pada waktu memahami kalimat-
kalimat dalam pertuturan (Suharti, 2021: 13). Cabang pragmatik menitikberatkan kajian
bahasa yang dikaitkan dengan konteks penggunaannya. Uraian lebih lanjut dari topik ini akan
mengupas tuntas kajian pragmatik dengan segala aspek-aspeknya
(http://repository.uinmataram.ac.id/471/3/Pragmatik%20Teori%20dan%20Analisis%20Mak
na%20Konteks%20dalam%20Bahasa.pdf)

Sosiolinguistik adalah studi tentang bahaimana bahasa bervariasi dan berubah dalam
kelompok sosial dan komunitas. Ini menggabungkan linguistik dengan sosiologi dan
antropologi untuk menyelidiki topik-topik variasi bahasa, sikap bahasa, dan kebijakan bahasa.
Ahli sosiolinguistik menggunakan metode dari kedua disiplin ilmu tersebut untuk memahami
faktor sosial dan budaya pengguna bahasa. Sementara linguistik komputasi menggabungkan
linguistik dengan ilmu komputer dan kecerdasan buatan untuk mengembangkan alogaritma
dan model untuk pemrosesan bahasa alami, terjemahan mesin, dan pengenalan suara. Alih
bahasa komputasi menggunakan teknik dari kedua disiplin ilmu untuk menganalisis dan
memahami data bahasa, serta mengembangkan aplikasi praktis untuk pemrosesan bahasa
(https://www.scirp.org/journal/paperinformation.aspx?paperid=123723).
Stilistika merupakan cabang linguistik interdisipliner yang mengkaji tentang
penggunaan bahasa dan gaya bahasa dalam karya sastra (Pradopo, 2021: 2). Dalam cabang
pragmatik, linguistik mennyoroti penggunaan bahasa dalam konteks komunikatif dan
bagaimana makna dipahami dalam situasi tertentu.
Etnolingustik berasal dari kata etnologi dan linguistik, yang lahir sebagai
penggabungan antara pendekatan oleh etnolog atau antropolog budaya dengan pendekatan
linguistik. Masalah kebahasaan suatu masyarakat merupakan fenomena budaya, yang dapat
dipakai sebagai pemahaman suatu budaya. Dari pengertian tersebut mengandung dua aspek
penting yang saling berhubungan yaitu antara bahasa dengan budaya masyarakat (Sugiyanto,
2017: 3).
Linguistik komputasi menggabungkan linguistik dengan ilmu komputer dan
kecerdasan buatan untuk mengembangkan alogaritma dan model untuk pemrosesan bahasa
alami, terjemahan mesin, dan pengenalan suara. Ahli bahasa komputasi menggunakan teknik
dari kedua disiplin ilmu tersebut untuk menganalisis dan memahami data bahasa, serta
mengembangkan aplikasi praktis untuk pemrosesan bahasa
(https://www.scirp.org/journal/paperinformation.aspx?paperid=123723)
Kajian ini menggunakan studi kepustakaan dengan metode deskriptif kualitatif.
Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penyanderaan atau gambaran secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu
(Syahza, 2021: 28). Dalam penelitian kualitatif, siklus penelitian dimulai dengan memilih
projek penelitian. Kemudian diteruskan dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang
berkaitan dengan projek penelitian, seterusnya mengumpulkan data yang menyangkut
pertanyaan-pertanyaan dimaksud tadi, menyusun catatan data yang telah dikumpulkan, dan
menganalisisnya. Proses ini berlangsung berulang beberapa kali, bergantung pada lingkup dan
kedalaman yang diperlukan dari pertanyaan-pertanyaan penelitian itu sendiri (Hardani, dkk,
2020: 21)

C. KESIMPULAN
Eksistensi bahasa di atas perubahan yang terus bergerak dari waktu ke waktu, maka
disiplin ilmu linguistik tidak akan pernah berhenti untuk mengkajinya. Bahasa diposisikan
sebagai media bagi manusia dalam berkomunikasi, menyampaikan isi pikiran, bercerita, dan
membangun atau menjalin interaksi sosial. Oleh karenanya bidang kajiannya pun pasti akan
mengaitkan dengan disiplin ilmu yang lain. Simpulannya, linguistik interdisipliner adalah
studi yang menggabungkan linguistik dengan disiplin ilmu lainnya agar mencapai
kesepakatan dalam memahami bahasa dan komunikasi manusia. Melalui beberapa pendekatan
lintas disiplin, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana bahasa
diproses, dipakai, dan bagaimana bahasa berpengaruh terhadap budaya manusia, bahkan
mengembangkan teknologi bahasa yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Al Wasilah, Chaedar. 2005. Pengantar Penelitian Linguistik Terapan,”(2005: 2) Jakarta:


Depdiknas.

Hardani, dkk. 2020. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif. Yogyakarta: CV Pustaka


Ilmu

(https://www.scirp.org/journal/paperinformation.aspx?paperid=123723)

https://www.academia.edu/88969789/Pendekatan_Interdisipliner_Multidisipliner_Dan_
Transdisipliner_Dalam_Studi_Sastra

http://repository.uinmataram.ac.id/471/3/Pragmatik%20Teori%20dan%20Analisis%20M
akna%20Konteks%20dalam%20Bahasa.pdf

https://sastranesia.id/bagaikan-pohon-linguistik-memiliki-cabang-cabang-berikut/

https://staffnew.uny.ac.id/upload/132006198/pendidikan/Linguistik+Umum.pdf

Siminto. 2002. Pengantar Linguistik. Semarang: CV Cipta Prima Nusantara

Syahza, Almahdi. 2021. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Unri Press.

Sugiyanto, Alip. 2017. Etnolinguistik- Teori dan Praktik. Ponorogo: CV Nata Karya.

Suharti, Sri, dkk. 2021. Kajian Psikolinguistik. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad
Zain

Anda mungkin juga menyukai