Anda di halaman 1dari 5

NASKAH CERITA

LUTUNG KASARUNG

Putri: pada zaman dahulu, hiduplah seorang Raja Bernama Prabu Tapa Agung yang memiliki dua
orang putri yang cantik rupawan. Kedua putri tersebut Bernama Purbararang dan Purbasari,
meski bersaudara sikap keduanya sangat berbeda.
Purbararang adalah putri yang sombong dan pemalas, sedangkan adiknya yaitu Purbasari adalah
seorang putri yang baik hati dan rajin.
Pada suatu hari, karena Raja Prabu Tapa Agung sudah tua, ia akan menunjuk salah satu putrinya
yaitu Purbasari sebagai penggantinya.
Silvi: akhirnya sebentar lagi Ayahanda akan segera turun tahta, tentu saja dia akan menunjuku sebagai
penggantinya dan aku akan menjadi Ratu Kerajaan ini (hahaha).
Riska: sebentar lagi Ayahanda akan segera turun tahta, aku akan menerima apapun itu keputusan
Ayahanda nanti.
Putri: Raja Prabu Tapa Agung memerintahkan Patih kerajaan untuk memberitahukan kepada kedua
putrinya agar segera menemui Raja Prabu Tapa Agung di Singgasana Istana.
Risna: Patih beritahukan kepada putriku Purbararng dan Purbasari untuk segera menemuiku disini.
Khadafi: baik yang mulia. “tuan putri anda dipanggil Raja untuk segera menghadapnya”. (2x)
Silvi: baik aku akan segera menemui ayahanda.
Riska: baik aku akan segera menemui ayahnda.
Putri: Purbararang dan Purbasari pun segera bergegas menemui Raja Prabu Tapa Agung
Silvi: ada apa ayahanda memanggil kami?
Riska: iya ada apa ayahanda?
Risna: begini putriku, aku akan segera lengser dari tahtaku karna umurku sudah tua, maka dari itu aku
akan menunjuk satu diantara kalian yang pantas untuk menggantikanku. Ayahanda akan
menunjuk kau Purbasari sebagai pemimpin di kerajaan ini!
Putri: mendengar hal itu Purbararng pun marah dan tidak terima atas keputusan Raja.
Silvi: ayahanda, mengapa harus Purbasari? Aku adalah putri pertama ayahanda, seharusnya akulah
yang pantas menggantikan posisi ayahanda. Ini tidak adil!
Riska: iya ayahnda mengapa harus aku yang menggantikan posisi ayahanda, apa alasannya?
Risna: dengarkan baik baik wahai kedua putriku! Ayahnda memilih Purbasari karena dia cocok untuk
menjadi Ratu. Sikap kalian lah yang menentukan berhak atau tidaknya menjadi seorang Ratu.
Dan kamu Purbararng, maafkan ayahanda, sikap sombong dan malas mu lah yang membuat
ayahanda lebih memilih adikmu untuk menggantikanku.
Putri: “kemarahan yang sudah memuncak membuat Purbararang mempunyai niat buruk terhadap
Purbasari, Purbabarang pun mempunyai ide untuk membuat adiknya itu tidak menjadi Ratu,
karena dia pikir dialah yang pantas untuk menjadi Ratu”.
Silvi: pangeran, aku mempunyai ide bagaimana caranya untuk menyingkirkan Purbasari!
Syifa: apa yang akan kamu lakukan Purbararang?
Silvi; aku akan membuat Purbasari menjadi jelek dan penyakitan agar dia tidak akan menjadi Ratu
(hahaha).
Syifa: kau memang pintar kekasihku, jika kau yang akan menjadi Ratu, maka akupun akan menjadi
Raja (hahaha)
Silvi: ya! tentu saja pangeranku.
Putri: Kemudian Purbararng dan Pangeran Indrajaya pun pergi untuk menemui penyihir untuk membuat
Purbasari jelek dan penyakitan.
Nadiva: ada apa tuan putri dating kemari!
Silvi: Aku ingin kau melakukan sesuatu terhadap Purbasari, buat dia jelek dan penyakitan
Penyihir: imbalan apa yang aku dapatkan jika berhasil melakukannya tuan putri?
Silvi: aku akan memberimu emas yang banyak, asalakan Purbasari menjadi jelek dana penyakitan.
Penyihir: baik tuan putri.
Putri: “penyihir itupun membacakan mantra untuk dikirim kepada Purbasari, dan seketika itu yang
diinginkan oleh Purababarang terjadi kepada Purbasari. Hingga keesokan harinya Purbasari
kaget melihat wajahnya menjadi jelek dan seluruh tubuhnya dipenuhi totol totol hitam”
Riska: tidaak! Apa yang terjadi denganku.
Silvi: mengapa wajah dan tubuhmu seperti itu Purbasari?
Riska: aku tidak tahu! Saat aku terbangun wajah dan seluruh tubuhku sudah menjadi seperti ini!
Silvi: dayang! Cepat beritahu Raja.
Sinta: baik tuan putri.
Putri: setelah Raja mendengar kabar itu, Raja pun bergegas menemui Purbasari
Risna: putriku apa yang terjadi denganmu?
Riska: aku tidak tahu ayahanda (sambal menangis)
Risna: patih! Bawa tabib segera kemari!
Khadafi: baik yang mulia, akan segera hamba panggilkan tabib.
Putri: Raja pun memanggilkan tabib untuk menyembuhkan penyakit Purbasari
Nurilah: ampun yang mulia Raja. Hamba akan segera menyembuhkan Tuan Putri Purbasari sebisa
mungkin.
Risna: baiklah.
Nurilah: maafkan hamba yang mulia, sepertinya penyakit yang dialami tuan Putri Purbasari tidak bisa
disembuhkan dengan cepat. Mungkin butuh bertahun tahun untuk bisa sembuh.
Silvi: lihat ayahanda bagaimana mungkin Purbasari akan memimpin kerajaan dengan kondisi seperti
itu!
Syifa: yang dikatakan Putri Purbararang benar yang mulia, apalagi mungkin penyakit seperti itu akan
menular pada yang lain.
Silvi: aku khawatir penyakit itu akan menular dan membuat kerajaan ini dalam bahaya ayahanda!
Sebaiknya ayahanda mengambil Tindakan untuk kebaikan kerajaan kita.
Syifa: sebaiknya yang mulia mengasingkan Putri Purbasari kedalam hutan, agar penyakitnya tidak
menular kepada rakyat.
Riska: ayahnda. Jika penyakitku ini membahayakan semua orang. Aku rela keluar dari istana ini
Risna: baiklah putriku jika itu untuk kebaikan Kerajaan kita. Maafkan ayahanda.
Pengawal! Antar putri Purbasari ke dalam hutan. Patih! Kamu pimpin dan arahkan tuan Putri
selama diperjalanan.
Pengawal dan patih: baik yang mulia!
Putri: “patih dan para pengawal kerajaan pun mengantarkan Putri Purbasari ke dalam hutan untuk
diasingkan”.
Khadafi: ayo Tuan Putri aku akan mengantarmu sampai kehutan
Riska: iya patih.
Khadafi: aku akan mebuatkanmu gubuk untuk tempat tinggalmu dan akan Kembali ke Istana setelah
aku selelsai.
Riska: terimakasih patih atas bantuanmu.
Khadafi: sudah menjadi kewajibanku Tuan Putri.
Putri: sedangkan Putri Purbararang dan Pangeran Indrajaya saat ini merasa senang atas keberhasilan
rencana mereka” dan Purbararang pun akhirnya menggantikan Purbasari untuk memimpin
kerajaan.
Silvi: akhirnya aku yang menjadi Ratu (hahaha)
Syifa: kau memang pintar sekali Ratuku (hahaha)
Putri: “setelah Purbasari diasingkan ke hutan, dan Purbararang pun menjadi Ratu dikerajaan, tidak lama
kemudian karena umur Raja Prabu Tapa Agung yang sudah tidak lama lagi, ia pun
menghembuskan nafas terakhir”.
Setelah Purbasari berada didalam hutan selama beberapa hari, Purbasari memiliki banyak teman,
yaitu hewan hewan yang berada dihutan tersebut dan kemudian Purbasari bertemu dengan seekor
Lutung Kasarung yang bisa berbicara.
Puspita: putri, kenapa kamu bisa ada didalam hutan seperti ini?
Riska: aku diasingkan kedalam hutan karena penyakitku ini khawatir akan menular kepada orang2
dikerajaan. Jadi ayahanda mengasingkanku.
Puspita: oh rupanya kamu seorang Tuan Putri Kerajaan, sayang sekali nasibmu ini!
Riska: tapi tidak papa aku merasa Bahagia meskipun tinggal dihutan karena ada kalian yang selalu
menemaniku.
Puspita: kamu jangan bersedih, aku akan selalu menemanimu disini Tuan Putri.
Putri: “pada malam bulan purnama Lutung Kasarung bertapa, dan meminta kepada tuhan agar penyakit
Purbasari hilang dan bisa Kembali kesemula”
Puspita: Purbasari cobalah untuk berendam didanau yang berada dibawah sinar rembulan purnama,
bersihkan dirimu didanau tersebut.
Riska: untuk apa aku melakukan itu Lutung?
Puspita: lakukan saja apa yang aku katakan tadi Purbasari.
Riska: baiklah Lutung aku akan melakukannya.
Putri: “akhirnya Purbasari pun menuruti apa yang dikatakan oleh si Lutung Kasarung dan
membersihkan diri didalam danau tersebut. Keajaiban pun terjadi, wajah Purbasari Kembali
menjadi cantik dan totol-totol hitam ditubuhnya menghilang”
Riska: wajahku Kembali Lutung (sambil tersenyum Bahagia) aku sangat Bahagia.
Puspita: setelah ini kamu bisa Kembali lagi ke istana Purbasari.
Riska: tidak Lutung! Aku akan tetap disini saja bersamamu.
Puspita: tidak Purbasari! Kerajaan saat ini membutuhkanmu, saudaramu Purbararang menjadi Ratu
yang serakah dan kejam. Pasti rakyat saat ini membutuhkan seorang Ratu yang baik hati dan
bijaksana sepertimu Purbasari
Putri: “sementara saat ini Purbararang merasa khawatir karena Purbasari pasti akan Kembali lagi ke
istana dan akan merebut tahta nya. Lalu Purbararang dan kekasihnya pergi kedalam hutan untuk
menemui Purbasari”.
Silvi: Purbasari…Purbasari….Purbasari (sambal berteriak memanggil Purbasari)
Riska: oh rupanya kamu Purbararang, ada apa kamu memanggilku, setelah kamu membuatku diusir
dari Istana lalu kamu mau apa lagi?
Silvi: kenapa wajahmu baik baik saja Purbasari? Ini tidak mungkin.
Syifa: ternyata kekhawatiranmu benar Purbararang, dia sudah Kembali seperti semula.
Putri: “Purbararang dan Pangeran Indrajaya merasa kesal dan Purbararang pun mengajak Purbasari
untuk beradu Panjang rambut dan ketampanan tunangan”
Silvi: kau boleh Kembali ke Istana Purbasari, asalkan kau menang melawanku beradu Panjang rambut
dan ketampanan tunangan kita.
Riska: aku menerima tantanganmu Purbararang!
Putri: “Purbararang dan Purbasari pun mulai beradu Panjang rambut, tetapi rambut Purbasari lah yang
paling Panjang, tak terima dengan itu, Purbararang dengan yakinnya dia menantang Purbasari
adu ketampanan tunangan”
Silvi: rambutmu memang lebih Panjang dariku. Tapi lihat apakah kamu yakin bisa mengalahkanku
untuk menyaingi ketampanan Pangeranku ini?
Syifa: tentu saja kau pasti menang Purbararang.
Silvi: mana tunanganmu Purbasari? Pasti kau tidak punya kan (hahaha)
Riska: dia tunanganku Purbararang ( sambil menunjuk kearah Lutung Kasarung )
Silvi dan syifa: hahahaha (ketawa dengan sangat keras)
Silvi: kamu memang gila Purbasari, jadi kekasihmu itu Lutung Kasarung (hahaha)
Putri: “tiba tiba sebuah keajaiban datang, Lutung Kasarung berubah wujud menjadi seorang Pangeran
yang sangat tampan dan gagah dibanding Pangeran Indrajaya. Melihat itu Purbararang dan
Pangeran Indrajaya pun kaget dan terheran heran. Begitupun dengan Purbasarai”.
Riska: hah! Siapa kau sebenaranya?
Puspita: aku adalah Pangeran yang dikutuk oleh penyihir menjadi Lutung Kasarung, kutukan itu akan
hilang jika aku sudah menemukan cinta sejatiku. Yaitu kamu Putri Purbasari.
Riska: pangeran! Ternyata kamu seorang pangeran, aku sangat berterimakasih padamu Pangeran.
Silvi: bagaimana mungkin! Seekor Lutung Kasarung berubah menjadi Pangeran?
Syifa: ini sungguh aneh, dia bahkan lebih tampan dariku.
Silvi: baiklah Purbasari. Aku mengaku kalah darimu, dan aku menyesal atas perbuatanku dulu yang
sudah membuatmu diasingkan dari Istana dan gagal menjadi Ratu. Tahta kerajaan kuserahkan
padamu Purbasari.
Riska: aku sudah memaafkanmu saudaraku. Kamu akan tetap menjadi saudaraku dan tetap tinggallah
bersamaku dikerajaan. Dan kita akan mengurus kerajaan Bersama.
Puspita: Purbasari. Maukah kamu menikah denganku?
Riska: tentu saja pangeran.
Putri: “akhirnya Purbararang dan Purbasari Kembali ke Istana lalu Bersatu Kembali dan mereka
menikah dengan pasangan masing masing yang mereka cintai”

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai