Anda di halaman 1dari 12

“UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN STUNTING

PADA BATITA DI KAMPUNG PURWA AGUNG”


ARI FIRMNSYAH,AINAYA MOURINA ULFA,VIONA IMELDA ARUM NURAENI,AMELIA
AGUSTINA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

Jl. Endro Suratmin Sukarame, Bandar Lampung 351531

Abstrak:
Stunting merupakan masalah kesehatan global yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak pada periode balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya
pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita di Kampung Purwa Agung. Metode yang
digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui
wawancara mendalam dengan ibu-ibu balita, petugas kesehatan, dan tokoh masyarakat, serta
observasi langsung di kampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah faktor
yang berkontribusi terhadap stunting, termasuk status gizi ibu hamil, praktik pemberian
makanan pada balita, akses terhadap layanan kesehatan, dan sanitasi lingkungan.Upaya
pencegahan stunting dilakukan melalui program edukasi kesehatan kepada ibu hamil dan ibu
balita tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang baik. Program ini juga
melibatkan petugas kesehatan dalam pemantauan pertumbuhan balita secara rutin dan
memberikan suplemen gizi bila diperlukan. Selain itu, kampanye kebersihan lingkungan dan
sanitasi ditingkatkan untuk mengurangi risiko infeksi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
anakPenanggulangan stunting melibatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan
lembaga swadaya masyarakat. Program bantuan gizi disediakan bagi keluarga kurang mampu
guna memastikan akses terhadap makanan bergizi. Peningkatan infrastruktur sanitasi juga
dilakukan untuk memastikan lingkungan yang bersih dan aman bagi pertumbuhan anak. Dalam
upaya ini, peran tokoh masyarakat sangat penting dalam memberikan informasi, memotivasi
partisipasi masyarakat, dan mengawasi implementasi program.Kesimpulannya, upaya
pencegahan dan penanggulangan stunting di Kampung Purwa Agung melibatkan pendekatan
multisektor yang mencakup aspek gizi, kesehatan, dan lingkungan. Dibutuhkan kerjasama
yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk mengatasi masalah
stunting ini secara komprehensif.

Kata Kunci: stunting, balita, pencegahan, penanggulangan, gizi, kesehatan, lingkungan,


kampung Purwa Agung.
Abstract:

Stunting, a form of chronic malnutrition affecting child growth, is a pressing global health
concern with long-term implications for children's well-being. This study aims to analyze
efforts for preventing and addressing stunting among toddlers in Kampung Purwa Agung.
Using a qualitative approach and a case study design, data were collected through in-depth
interviews with mothers of toddlers, healthcare workers, and community leaders. Direct
observations were also conducted to understand daily practices and the village environment.
The findings revealed several contributing factors to stunting, including maternal nutritional
status, feeding practices, access to healthcare services, and environmental sanitation.Preventive
measures against stunting encompass health education programs targeting pregnant and toddler
mothers, promoting balanced nutrition and proper feeding practices. Regular growth
monitoring and nutritional supplementation are provided by healthcare workers. Furthermore,
sanitation campaigns are enhanced to mitigate infection risks that can impede child
growth.Stunting mitigation involves collaborative efforts between the government,
community, and non-governmental organizations. Nutritional assistance programs are
extended to economically disadvantaged families to ensure access to nutritious food. Improved
sanitation infrastructure ensures a clean and safe environment for child growth. Community
leaders play a crucial role in disseminating information, motivating community participation,
and overseeing program implementation.In conclusion, the prevention and mitigation of
stunting in Kampung Purwa Agung require a comprehensive multi-sectoral approach that
addresses nutritional, health, and environmental aspects. Strong collaboration between the
government, community, and various stakeholders is essential to comprehensively tackle this
issue and optimize the growth and development of children in the future.

Keywords: stunting, toddlers, prevention, mitigation, nutrition, health, environment, Kampung


Purwa Agung.
PENDAHULUAN

Stunting yang merupakan masalah gizi buruk yang mempengaruhi tumbuh kembang anak,
menjadi perhatian utama di banyak negara termasuk Indonesia. Stunting didefinisikan sebagai
gangguan pertumbuhan linier pada anak akibat malnutrisi kronis, yang ditandai dengan tinggi
badan di bawah rata-rata pada usia tertentu. Masalah ini mempunyai dampak jangka panjang
terhadap kesehatan, pendidikan, dan produktivitas anak di kemudian hari. Salah satu daerah
yang juga menghadapi tantangan dalam pencegahan dan penanggulangan stunting adalah
Kampung Purwa Agung. Sebagai masyarakat pedesaan, desa ini menghadapi berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi status gizi dan tumbuh kembang anak di bawah usia 5 tahun. Oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan sebagai upaya lebih lanjut dalam pencegahan dan
penanggulangan stunting pada balita di Kampung Purwa Agung.

Latar belakang

Kampung Purwa Agung terletak di daerah pedesaan dimana terdapat tantangan unik dalam
mengakses informasi kesehatan, pendidikan dan layanan gizi. Meskipun Indonesia telah
melaksanakan berbagai program gizi dan kesehatan, stunting masih menjadi masalah serius di
banyak daerah pedesaan, termasuk desa ini. Faktor-faktor seperti kurangnya pengetahuan gizi
ibu menyusui, terbatasnya akses terhadap makanan bergizi dan kondisi yang tidak sehat
semakin mengkristal sebagai penyebab rendahnya angka gizi buruk pada balita.

Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya pencegahan dan penanggulangan stunting
pada balita di Kampung Purwa Agung. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
stunting dan mencermati pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian yang ada,
diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai pendekatan
efektif untuk mengatasi masalah stunting di tingkat masyarakat dunia.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan program pencegahan
dan pengendalian stunting di pedesaan khususnya di Kampung Purwa Agung. Dengan
memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap stunting dan melihat efektivitas program
yang ada, kami berharap masyarakat, pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan dapat
mengambil tindakan yang lebih tepat untuk mengatasi permasalahan ini.
Batasi pencarian

Kajian ini akan fokus pada Kampung Purwa Agung dan mengecualikan wilayah lainnya. Selain
itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jumlah subjek penelitian yang
terbatas seperti ibu yang memiliki anak kecil, petugas kesehatan, dan tokoh masyarakat. Oleh
karena itu, hasil penelitian ini mungkin tidak dapat langsung diketahui seluruh masyarakat
Indonesia yang berusia di bawah 5 tahun.

sistematika penulisan

Dokumen ini akan disusun dalam beberapa bagian, yaitu pendahuluan, tinjauan literatur
mengenai stunting dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, metode penelitian, hasil
penelitian dan analisis data, pembahasan implikasi hasil penelitian, serta kesimpulan yang
menguraikan temuan-temuan utama dan arah tindakan di masa depan. belajar.

TEORI YANG DIGUNAKAN


Teori tumbuh kembang anak menggambarkan serangkaian tahapan yang dilalui anak sejak
lahir hingga dewasa secara fisik, kognitif, dan emosional. Teori ini membantu untuk
memahami bagaimana anak-anak mengalami berbagai perubahan selama masa dewasanya.
Dalam konteks pencegahan dan penanggulangan stunting pada anak di Kampung Purwa
Agung, teori ini berperan penting dalam:

1. Identifikasi tonggak perkembangan balita Anda:

Teori ini membantu mengidentifikasi tonggak perkembangan yang perlu dicapai balita, baik
dari segi pertumbuhan fisik, kemampuan kognitif, maupun kemampuan sosial-emosional.
Memahami tahapan-tahapan tersebut dapat memudahkan Anda mengenali tanda-tanda stunting
pada balita.

2. Memahami kebutuhan gizi dan ukuran porsi:

Teori ini membantu menghubungkan tahapan perkembangan dengan kebutuhan nutrisi spesifik
pada setiap tahap. Misalnya, pada masa pertumbuhan yang pesat, balita membutuhkan zat gizi
dalam jumlah yang cukup untuk menunjang pertumbuhan liniernya.

3. Identifikasi potensi risiko dan lakukan intervensi dengan cepat:

Teori ini memungkinkan pengenalan dini terhadap risiko yang mungkin mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan mengidentifikasi faktor risiko, intervensi dini
dapat diterapkan untuk mencegah keterlambatan perkembangan yang lebih parah.
4. Identifikasi pola pengasuhan dan stimulasi yang tepat:

Teori ini memberikan panduan tentang cara membesarkan anak yang sesuai dengan
perkembangannya. Misalnya pada tahap perkembangan kognitif tertentu, stimulasi yang tepat
dapat menunjang perkembangan otak balita.

5. Evaluasi dan lacak pertumbuhan:

Teori ini memungkinkan untuk memantau pertumbuhan anak secara teratur dan menilai apakah
pertumbuhan mengalami kemajuan sesuai dengan tonggak perkembangan yang diharapkan.
Jika terjadi keterlambatan, tindakan perbaikan dapat diambil.

6. Bimbingan dan nasehat bagi orang tua :

Teori ini menjadi dasar program pendidikan dan kesadaran bagi orang tua yang memiliki anak
kecil. Orang tua dapat memahami tonggak perkembangan anak mereka dan mengetahui cara
memberikan dukungan yang tepat berdasarkan tonggak tersebut. Dalam konteks pencegahan
dan pengendalian stunting, teori tumbuh kembang anak memberikan dasar untuk memahami
bagaimana pendidikan orang tua, nutrisi dan pengasuhan yang tepat dapat mendorong
pertumbuhan yang optimal. . Dengan memahami prinsip teoritis tersebut, program pencegahan
dan pengendalian stunting dapat dirancang dan dilaksanakan dengan lebih efektif.

METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus untuk
mendapatkan wawasan mengenai upaya pencegahan dan penanganan stunting pada balita di
Kampung Purwa Agung. .Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi
konteks, faktor, dan motivasi yang berperan dalam masalah yang diteliti.

Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampung Purwa Agung, sebuah komunitas pedesaan yang mewakili
konteks sosial, budaya dan lingkungan di wilayah tersebut.

Peserta penelitian

Peserta penelitian termasuk ibu-ibu yang memiliki anak kecil, petugas kesehatan, dan tokoh
masyarakat di Kampung Purwa Agung. Ibu balita memberikan pandangannya mengenai
praktik pemberian makan dan perawatan anak, petugas kesehatan memberikan informasi
mengenai program kesehatan yang tersedia, sedangkan tokoh masyarakat memberikan
gambaran mengenai dinamika masyarakat sekitar. Pengumpulan data

Wawancara mendalam:

Wawancara mendalam dilakukan terhadap ibu-ibu yang memiliki anak kecil, petugas
kesehatan, dan tokoh masyarakat. Wawancara ini berfokus pada pengalaman, perspektif, dan
praktik terkait gizi, kesehatan, serta upaya pencegahan dan pemulihan stunting.

Observasi langsung:

Observasi langsung dilakukan di lingkungan Kampung Purwa Agung untuk memahami


aktivitas sehari-hari yang berkaitan dengan perawatan, pangan, kebersihan dan lingkungan.

Analisis data

Data yang diperoleh dari wawancara mendalam dan observasi dianalisis menggunakan metode
analisis tematik. Data diidentifikasi, dikodifikasi, dan dikelompokkan ke dalam topik-topik
baru yang relevan dengan upaya pencegahan dan perbaikan gizi buruk akibat stunting.

Etika penelitian

Penelitian ini berpegang pada etika penelitian, termasuk mendapatkan izin dari partisipan dan
menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan. Peserta dijelaskan tentang tujuan penelitian,
hak-haknya, dan kemungkinan dampak penelitian.

Batasi pencarian

Keterbatasan penelitian ini mencakup fokus pada komunitas pedesaan yang mungkin tidak
cukup mewakili kondisi di wilayah lain. Penggunaan metode kualitatif juga dapat memberikan
hasil yang tidak dapat langsung dipublikasikan kepada masyarakat umum.

Berarti untuk penelitian

Hasil penelitian ini akan memberikan panduan dalam perancangan dan implementasi program
pencegahan dan pengendalian stunting yang lebih tepat dan efektif dalam konteks Kampung
Purwa Agung. Dengan menggunakan metode kualitatif dan metode studi kasus, penelitian ini
akan memberikan wawasan mengenai upaya pencegahan dan penanganan stunting pada balita
di Kampung Purwa Agung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian

Dari wawancara mendalam dan observasi langsung yang dilakukan, dapat diidentifikasi
beberapa temuan penting mengenai upaya pencegahan dan penanganan stunting pada balita di
Kampung Purwa Agung:

Pengetahuan Gizi dan Kesehatan:

Kebanyakan ibu yang membesarkan anak kecil memiliki pengetahuan dasar tentang gizi dan
kesehatan namun masih bingung mengenai makanan apa yang harus diberikan kepada
anaknya. Beberapa ibu juga belum menyadari pentingnya pola makan yang bervariasi.

Praktek pemberian makan:

Kebiasaan makan balita seringkali kurang optimal. Meski sebagian besar ibu telah memberikan
makanan pendamping ASI kepada anaknya, namun tidak semua makanan memiliki nilai gizi
yang cukup. Menawarkan jajanan tidak sehat juga masih sering terjadi. Akses terhadap layanan
medis:

Sebagian besar anak di bawah usia 5 tahun telah mendapatkan vaksinasi dasar dan pemeriksaan
kesehatan, namun masih kesulitan mengakses layanan kesehatan, terutama saat cuaca buruk
atau akses transportasi terbatas.

Perbaikan lingkungan:

Meski sebagian besar rumah memiliki toilet, namun sanitasi lingkungan masih perlu
ditingkatkan. Beberapa tempat pembuangan sampah tidak dikelola dengan baik, sehingga dapat
menimbulkan risiko kontaminasi dan penyakit.

Diskusi

Pendidikan Gizi dan Kesehatan:

Temuan penelitian ini menyoroti perlunya program pendidikan gizi dan kesehatan yang lebih
intensif bagi ibu yang memiliki anak kecil. Meningkatkan pengetahuan tentang makanan
bergizi dan praktik makan sehat dapat membantu memperbaiki kebingungan dan praktik makan
yang kurang optimal. Program pemberian nutrisi:

Diperlukan suatu program untuk menyadarkan ibu-ibu yang memiliki anak kecil akan
pentingnya memberikan nutrisi yang cukup dan variasi makanan. Kampanye tentang makanan
sehat untuk balita dan bahaya makanan tidak sehat dapat membantu mengubah kebiasaan
makan.

Akses terhadap layanan medis:

Pemerintah harus menjamin ketersediaan layanan kesehatan yang mudah diakses oleh
masyarakat. Langkah-langkah seperti menyediakan fasilitas medis keliling atau bantuan
transportasi dapat mempermudah ibu yang memiliki anak kecil dalam mengakses layanan
kesehatan.

Perbaikan lingkungan:

Kampanye kesadaran tentang pentingnya sanitasi yang baik harus diperkuat. Peran tokoh
masyarakat dalam mendorong perilaku hidup bersih dan sehat dapat berdampak besar pada
peningkatan lingkungan yang aman bagi pertumbuhan anak.

KESIMPULAN

Penelitian ini menganalisis upaya pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita di
Kampung Purwa Agung. Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, dapat diambil
beberapa kesimpulan penting:

Faktor penyebab stunting :

Faktor-faktor seperti kurangnya pengetahuan gizi, praktik pemberian makan yang kurang
optimal, terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan dan sanitasi yang tidak memadai
berkontribusi terhadap masalah stunting pada anak baru berjalan di Kampung Purwa Agung.

Pentingnya pendidikan gizi dan kesehatan:

Pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan harus diperkuat melalui program pendidikan lebih
lanjut. Pendidikan ini harus mencakup informasi tentang makanan bergizi, praktik pemberian
makan yang tepat, dan pentingnya mengakses layanan kesehatan.

Program pemberian nutrisi:

Program untuk mendorong penyediaan makanan bergizi dan bervariasi harus dilaksanakan.
Perlunya penguatan kampanye mengenai makanan sehat dan dampak buruk makanan tidak
sehat untuk mengubah kebiasaan makan anak di bawah 5 tahun.
Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan:

Pemerintah perlu memastikan memberikan layanan kesehatan yang mudah diakses oleh
masyarakat, terutama ibu yang memiliki anak kecil. Langkah-langkah praktis seperti fasilitas
medis keliling atau bantuan transportasi dapat meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan.

Kebersihan lingkungan yang lebih baik:

Upaya perbaikan sanitasi harus diprioritaskan. Kampanye dan pendidikan kebersihan yang
baik dapat membantu masyarakat memahami pentingnya lingkungan yang bersih dan aman
bagi tumbuh kembang anak. Peran aktif individu dalam masyarakat:

Peran tokoh masyarakat sangat penting dalam mendukung dan memantau pelaksanaan program
pencegahan stunting. Mereka dapat menjadi pendorong perubahan sosial dan mendorong
partisipasi yang lebih aktif.

Perkenalan

Berdasarkan temuan dan kesimpulan tersebut, beberapa rekomendasi dapat dibuat:

Mengembangkan program pendidikan gizi dan kesehatan yang lebih intensif yang melibatkan
ibu-ibu yang memiliki anak kecil, petugas kesehatan dan tokoh masyarakat. Program harus
memberikan informasi yang jelas tentang praktik pola makan yang baik dan pentingnya
mengakses layanan kesehatan.

Kembangkan kampanye yang kuat tentang makanan sehat dan dampak berbahaya dari
makanan tidak sehat. Kampanye ini harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan
mengandalkan media yang dapat diakses publik.

Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dengan melihat solusi praktis seperti fasilitas
kesehatan keliling atau bantuan transportasi bagi ibu dengan anak kecil yang kesulitan
mengakses layanan.

Mempromosikan kampanye kesadaran tentang pentingnya sanitasi yang baik. Tokoh


masyarakat dapat memainkan peran penting dalam mendorong perilaku hidup bersih dan sehat.

Mendorong partisipasi aktif dan kerjasama antar pemerintah, masyarakat dan organisasi terkait
untuk efektivitas pelaksanaan program pencegahan stunting. Dengan melaksanakan anjuran
tersebut diharapkan upaya pencegahan dan penanganan stunting pada balita di Desa Purwa
Agung dapat lebih efektif dan berdampak positif terhadap tumbuh kembang generasi muda di
desa tersebut.

SARAN

Berdasarkan temuan dan kesimpulan penelitian ini, beberapa rekomendasi dapat diberikan
untuk meningkatkan efektivitas upaya pencegahan dan penanganan stunting pada balita di
Kampung Purwa.

1.Melanjutkan pengembangan program pendidikan:

Pemerintah dan organisasi terkait harus mengembangkan program pendidikan gizi dan
kesehatan yang berkelanjutan. Program ini harus melibatkan ibu-ibu yang mempunyai anak
kecil, menyajikan informasi yang mudah dipahami dan relevan dengan konteks lokal.

2.Pelatihan staf medis:

Tenaga kesehatan memerlukan pelatihan khusus dalam aspek gizi dan pencegahan stunting.
Hal ini akan memungkinkan mereka untuk memberikan panduan yang lebih spesifik kepada
para ibu yang memiliki anak kecil dan masyarakat sekitar.

3.Kerjasama dengan pihak swasta:

Keterlibatan sektor swasta, khususnya yang berkaitan dengan pangan dan gizi, dalam program
pencegahan stunting dapat membantu menyediakan makanan bergizi dan mendukung
kampanye medis. Penguatan pelayanan medis:

Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan di wilayah-wilayah tersebut harus menjadi
prioritas utama. Pemerintah dapat mempertimbangkan untuk mendirikan pusat kesehatan atau
klinik keliling untuk memastikan layanan yang lebih mudah diakses.

4.Mengembangkan materi kampanye kreatif:

Kampanye mengenai pola makan sehat dan sanitasi perlu dirancang secara kreatif dan
menarik. Penggunaan media seperti video pendek, poster, dan kisah sukses bisa lebih efektif
dalam menjangkau khalayak.

5.Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan:

Pemantauan dan evaluasi program pencegahan dan pengendalian stunting harus dilakukan
secara berkala. Hal ini akan membantu mengukur dampak program dan melakukan perbaikan
jika diperlukan.
6.Penghargaan Motivasi Perubahan:

Komunitas dan individu yang berperan aktif dalam mendorong perubahan positif harus diberi
penghargaan. Hal ini dapat menumbuhkan peningkatan partisipasi dan menciptakan semangat
kolaborasi.

7.Pencarian lanjutan:

Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengukur efektivitas program yang sudah ada
serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor baru yang mungkin muncul seiring berjalannya
waktu.

Dengan melaksanakan rekomendasi tersebut diharapkan upaya pencegahan dan


penanggulangan stunting pada balita di Kampung Purwa Agung dapat semakin ditingkatkan
dan memberikan dampak positif dalam menyelesaikan masalah gizi buruk, stunting dan
kesehatan anak. desa.

DAFTAR PUSTAKA

Arnita, S., Rahmadhani, D. Y., & Sari, M. T. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu
dengan Upaya Pencegahan Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang
Kawat Kota Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 9(1), 7.
https://doi.org/10.36565/jab.v9i1.149

Haryani, S., Astuti, ana puji, & Sari, K. (2021). Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan
Dengan Komunikasi Informasi Dan Edukasi di Wilayah Desa Camdirejo Kecamatan
Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 4(1), 30.

Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan


Sandi Husada, 11(1), 225–229. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.253

Sutio, D. (2017). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita.
Jurnal Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masarakat, Vol. 28 No, 247–256.

Anda mungkin juga menyukai