Anda di halaman 1dari 28

MODUL 1

PENGUJIAN KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SOLAR HOME


SYSTEM PADA KONDISI NORMAL

1.1. Tujuan

1. Peserta mampu memasang pengawatan komponen PLTS


2. Peserta mampu mengukur arus dan tegangan pada Solar Home System
3. Peserta mampu menganalisa karakteristik arus dan tegangan dari hasil
pengukuran

1.2. Rangkaian Percobaan

Gambar 1. 1 – Skema Rangkaian


1.3. Persiapan Pemasangan

1.3.1. Keselamatan Kerja


1. Kondisi tangan sebelum praktikum harus dalam kondisi kering
2. Pastikan belum ada sumber listrik pada trainer sebelum memulai
praktikum
3. Pastikan bagian-bagian trainer terhubung dengan baik dan
benar
4. Gunakanlah peralatan praktikum sesuai fungsinya
5. Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letak penempatan blok

1.3.2. Langkah Pengawatan


1. Hubungkan kedua kutub baterai masing-masing ke terminal
Baterai pada solar charge controller.
2. Hubungkan kabel dari panel surya ke trainer system PLTS.
3. Setelah terkoneksi, kedua kabel dari panel surya dihubungkan
ke MCB DC sebagai pengaman.
4. Rangkaian dilanjutkan dengan menghubungkan kabel positif dan
negarif dari MCB DC ke input alat ukur DC untuk mengetahui
besarnya Daya yang dihasilkan panel surya.
5. Kemudian dari alat ukur, dihubungkan dari terminal output alat
ukur DC ke terminal PV pada solar charge controller.
6. Untuk beban DC, energi dapat digunakan melalui terminal "DC
OUT" pada solar charge controller.
7. Untuk mendapatkan tegangan AC, terminal output baterai
dihubungkan ke MCB DC sebagai pengaman.
8. Output dari MCB kemudian dihubungkan ke terminal input
inverter.
9. Output dari inverter kemudian dihubungkan ke terminal input dari
alat ukur AC untuk mengetahui nilai tegangan yang dikonversi
oleh inverter.
10. Dari terminal output alat ukur AC, kemudian dihubungkan ke
MCB AC sebelum digunakan pada beban AC.
1.3.3. Langkah Pengukuran
1. Ukurlah tegangan Sel Surya pada Blok "Solar Charge Controller"
di port yang bertuliskan Sel Surya dan catat hasil pengukuran

Gambar 1. 2 – Pengukuran Tegangan Sel Surya

2. Ukurlah Tegangan Baterai pada Blok "Solar Charge Controller"


di port yang bertuliskan Baterai dan catat hasil pengukuran

Gambar 1. 3 - Pengukuran Tegangan pada Baterai


3. Ukurlah Arus Pengisian Pada Baterai pada Blok "Solar Charge
Controller" di port yang bertuliskan Baterai dan catat hasil
pengukuran.

Gambar 1. 4 - Pengukuran Arus Pengisian pada Baterai

4. Ukurlah tegangan keluaran pada Blok "Solar Charge


Controller" di port yang bertuliskan DC output. dengan catatan
kabel Panel Surya tidak dipasang.
5. Setelah semua data pengukuran diperoleh maka masukkan data
tersebut ke dalam Tabel
6. Setelah semua selesai Analisa keterkaitan variabel
berdasarkan data yang diperoleh selama praktikum. Misal
hubungan yang terjadi antara pengaruh waktu dengan arus dan
tegangan yang dihasilkan oleh sel surya.
1.4. Hasil Percobaan

Setelah semua data diperoleh, maka data hasil pengukuran dimasukkan ke


dalam Tabel.
Tabel 1. 1 - Data Hasil Pengujian

Jam Tegangan Arus


Tegangan Tegangan Tegangan
Setiap Pada Pengisian
Sel Surya DC Output Inverter
(15 Baterai pada Baterai
(Volt) (Volt) (Volt)
menit) (Volt) (Ampere)

1.5. Analisa

Dari data hasil pengukuran yang telah diuji maka dapat dianalisa sebagai
berikut:
1.6. Kesimpulan

Setelah dilakukan suatu proses pengujian arus dan tegangan sel surya dapat
disimpulkan sebagai berikut:

…................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
MODUL 2
PENGUJIAN KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SOLAR HOME
SYSTEM TERHADAP SHADING

4.1. Tujuan

1. Peserta mampu memasang pengawatan komponen PLTS


2. Peserta mampu menganalisa hasil pengukuran sel surya

4.2. Persiapan Pemasangan

4.2.1. Bayangan (Shading)

Shading atau yang dapat kita sebut sebagai bayangan merupakan


salah satu musuh terbesar bagi modul surya. Shading pada modul surya
umumnya terjadi karena terdapat objek yang lebih tinggi dari modul itu sendiri
seperti pohon, gedung, rumah lain dan lain sebagainya. Shading juga dapat
disebabkan oleh daun yang menutupi panel surya ataupun bayangan yang
dihasilkan modul surya lainnya dalam kasus rangkaian panel surya yang
dipasang pada permukaan datar.

Gambar 2. 1 - Shading pada PLTS

Sebagai salah satu musuh terbesar bagi modul surya, tentunya


adanya shading akan membawa dampak buruk bagi kinerja bagi modul surya.
Apabila satu sel saja dari modul surya terkena bayangan, maka arus sel-sel
surya lainnya juga akan mengalami penurunan.
Gambar 2. 2 - Efek Shading pada PLTS

Biasanya pada suatu modul, sel-sel surya terhubung seri sehingga


ketika satu sel mengalami penurunan maka akan mempengaruhi keseluruhan.
secara keseluruhan. Bahkan berdasarkan Buku Pegangan Sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Surya menyebutkan bahwa sejumlah kecil
bayangan dapat mengurangi daya yang dikeluarkan hingga mencapai 80%.
Oleh sebab itu shading menjadi salah satu musuh terbesar bagi modul surya.

Gambar 2. 3 - Penggunaan Dioda By Pass pada PLTS

4.2.2. Arus Balik

Arus balik adalah kondisi dimana arus mengalir dari baterai menuju
panel surya akibat kurangnya pasokan daya yang disebabkan menunurnnya
intensitas radiasi matahari. Hal ini dapat merusak system jika tidak
diantisipasi. Penggunaan diode blocking merupakan solusi untuk mengatasi
hal tersebut dimana arus deblock agar hanya mengalir dari panel surya
menuju baterai. Blocking diode (atau dioda isolasi) dipasang secara seri
dengan modul atau string untuk mencegah arus mengalir mundur ke modul
atau string.

Gambar 2. 4 - Blocking Dioda

4.3. Rangkaian Percobaan

Gambar 2. 5 - Skema Rangkaian


4.4. Prosedur Pengawatan Solar Home System

2.4.1. Keselamatan Kerja

1. Kondisi tangan sebelum praktikum harus dalam kondisi kering


2. Pastikan belum ada sumber listrik pada trainer sebelum memulai
praktikum
3. Pastikan bagian-bagian trainer terhubung dengan baik dan
benar
4. Gunakanlah peralatan praktikum sesuai fungsinya
5. Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letak penempatan blok

2.4.2. Langkah Pengawatan

1. Menghubungkan kabel dari panel surya ke trainer system PLTS.


2. Setelah terkoneksi, kedua kabel dari panel surya dihubungkan
ke MCB DC sebagai pengaman.
3. Rangkaian dilanjutkan dengan menghubungkan kabel positif dan
negarif dari MCB DC ke input alat ukur DC untuk mengetahui
besarnya Daya yang dihasilkan panel surya.
4. Kemudian dari alat ukur, dihubungkan dari terminal output alat
ukur DC ke terminal PV pada solar charge controller.
5. Untuk pengisian baterai , kedua kutub baterai dihubungkan
masing-masing ke terminal "Batterai" pada solar charge
controller.
6. Untuk beban DC, energi dapat digunakan melalui terminal "DC
OUT" pada solar charge controller.
7. Untuk mendapatkan tegangan AC, terminal output baterai
dihubungkan ke MCB DC sebagai pengaman.
8. Output dari MCB kemudian dihubungkan ke terminal input
inverter.
9. Output dari inverter kemudian dihubungkan ke terminal input dari
alat ukur AC untuk mengetahui nilai tegangan yang dikonversi
oleh inverter.
10. Dari terminal output alat ukur AC, kemudian dihubungkan ke
MCB AC sebelum digunakan pada beban AC.

2.4.3. Langkah Pengukuran

1. Ukurlah tegangan Sel Surya pada Blok "Solar Charge Controller"


di port yang bertuliskan Sel Surya dan catat hasil pengukuran

Gambar 2. 6 - Pengukuran Tegangan Sel Surya

2. Ukurlah Tegangan Baterai pada Blok "Solar Charge Controller"


di port yang bertuliskan Baterai dan catat hasil pengukuran

Gambar 2. 7 - Pengukuran Tegangan pada Baterai


3. Ukurlah Arus Pengisian Pada Baterai pada Blok "Solar Charge
Controller" di port yang bertuliskan Baterai dan catat hasil
pengukuran.

Gambar 2. 8 - Pengukuran Arus Pengisian pada Baterai

4. Ukurlah tegangan keluaran pada Blok "Solar Charge


Controller" di port yang bertuliskan DC output. dengan catatan
kabel Panel Surya tidak dipasang.
5. Ulangi proses diatas dengan menutup Sebagian permukaan
panel surya sebanyak 10 hingga 30 persen. Setelah semua data
pengukuran diperoleh maka masukkan data tersebut ke dalam
Tabel.
6. Setelah semua selesai Analisa keterkaitan variabel
berdasarkan data yang diperoleh selama praktikum. Misal
hubungan yang terjadi antara pengaruh bayangan dengan arus
dan tegangan yang dihasilkan oleh sel surya.
4.5. Hasil Percobaan

Setelah semua data diperoleh, maka data hasil pengukuran dimasukkan ke


dalam Tabel
Tabel 2. 1 - Data Hasil Pengujian

Tegangan Arus Pengisian


Tegangan Sel Tegangan DC
Kondisi Pada Baterai pada Baterai
Surya (Volt) Output (Volt)
(Volt) (Ampere)

Normal
Bayangan
10 %
Bayangan
20 %
Bayangan
30 %

4.6. Analisa

Dari data hasil pengukuran yang telah diuji maka dapat dianalisa sebagai
berikut:
4.7. Kesimpulan

Setelah dilakukan suatu proses pengujian arus dan tegangan sel surya dapat
disimpulkan sebagai berikut:

…................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
MODUL 3
PENGUJIAN KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SOLAR HOME
SYSTEM BERDASARKAN SUDUT KEMIRINGAN

3.1. Tujuan

1. Peserta mampu mengukur arus dan tegangan pada Solar Home System
berdasarkan sudut kemiringan panel surya.
2. Peserta mampu menganalisa karakteristik arus dan tegangan
berdasarkan sudut kemiringan panel surya.

3.2. Teori Dasar

Sudut ketinggian adalah sudut antara matahari dan cakrawala lokal tepat di
bawah matahari. Dari hubungan yang diberikan, L adalah garis lintang situs dan βN
adalah sudut ketinggian matahari pada siang hari. Zenith disebut sebagai sumbu
yang ditarik langsung di atas kepala di sebuah situs. Rata-rata, menghadap kolektor
ke arah khatulistiwa (untuk belahan bumi utara, yang berarti menghadap ke selatan)
dan memiringkannya ke atas pada sudut yang sama dengan garis lintang setempat
adalah aturan umum yang baik untuk kinerja tahunan.

Gambar 3. 1 - Sudut Matahari

Lokasi matahari setiap saat sepanjang hari dapat digambarkan dalam sudut
ketinggiannya β dan azimuthnya φs. Berdasarkan konvensi, sudut azimuth adalah
positif di pagi hari dengan matahari di timur dan negatif di siang hari dengan
matahari di barat di mana selatan sebenarnya sebagai acuannya. Sudut ketinggian
matahari dan sudut azimuth diberikan oleh:

3.3. Rangkaian Percobaan

Gambar 3. 2 - Skema Rangkaian


3.4. Persiapan Pemasangan

3.4.1. Keselamatan Kerja

1. Kondisi tangan sebelum praktikum harus dalam kondisi kering.


2. Pastikan belum ada sumber listrik pada trainer sebelum memulai
praktikum
3. Pastikan bagian-bagian trainer terhubung dengan baik dan
benar
4. Gunakanlah peralatan praktikum sesuai fungsinya
5. Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letak penempatan blok

3.4.2. Langkah Pengawatan

1. Tempatkan peralatan Solar Energy System keluar ruangan dan


pastikan PV mendapat sinar matahari langsung.
2. Pasang kabel jumper sesuai warna pada banana jack, seperti
pada gambar rangkaian percobaan diatas.
3. Posisikan PV ke lokasi yang terkena sinar matahari, lalu atur
sudut kemiringan PV dengan mengubah posisi pengunci siku
pada rangka bagian bawah PV.
4. Periksa rangkaian agat tidak terjadi kesalahan
5. Atur tingkat kemiringan PV dengan merubah sudut setiap 10^°
hingga 50^° setiap 5 menit.
6. Isi data perubahan arus dan tegangan terhadap perubahan
sudut PV.
7. Apabila telah selesai lepaskan kabel pada rangkaian dimulai dari
PV.
8. Kembalikan alat praktikum pada tempatnya.
3.4.3. Langkah Pengukuran

1. Ukurlah tegangan Sel Surya pada Blok "Solar Charge Controller"


di port yang bertuliskan Sel Surya dan catat hasil pengukuran

Gambar 3. 3 - Pengukuran Tegangan Sel Surya

2. Ukurlah Tegangan Baterai pada Blok "Solar Charge Controller"


di port yang bertuliskan Baterai dan catat hasil pengukuran

Gambar 3. 4 - Pengukuran Tegangan pada Baterai


3. Ukurlah Arus Pengisian Pada Baterai pada Blok "Solar Charge
Controller" di port yang bertuliskan Baterai dan catat hasil
pengukuran.

Gambar 3. 5 - Pengukuran Arus Pengisian pada Baterai

4. Ukurlah tegangan keluaran pada Blok "Solar Charge


Controller" di port yang bertuliskan DC output. dengan catatan
kabel Panel Surya tidak dipasang.
5. Setelah semua data pengukuran diperoleh maka masukkan data
tersebut ke dalam Tabel
6. Setelah semua selesai Analisa keterkaitan variabel
berdasarkan data yang diperoleh selama praktikum. Misal
hubungan yang terjadi antara pengaruh waktu dengan arus dan
tegangan yang dihasilkan oleh sel surya.
3.5. Hasil Percobaan

Setelah semua data diperoleh, maka data hasil pengukuran dimasukkan ke


dalam Tabel
Tabel 3. 1 - Data Percobaan Pengujian Pengaruh Arus dan Tegangan

No. Sudut Tegangan (V) Arus (A) Daya Keluar (W)


1 0°
2 10°
3 20°
4 30°
5 40°
6 50°

3.6. Analisis Data

1. Bagaimana hasil perubahan sudut terhadap tegangan, arus dan daya


keluar.
2. Pada sudut keberapa, tegangan, arus daya keluar dengan nilai paling
tinggi.
3. Apa yang menyebabkan perbahan sudut terhadap tegangan, arus dan
daya keluar.
4. Tampilkan grafik perbandingan antara tegangan, arus dan daya keluar
terhadap sudut.
5. Berikan kesimpulan atas hasil percobaan ini.
MODUL 4
PENGUJIAN KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SOLAR HOME
SYSTEM SERI DAN PARALEL

4.1. Tujuan

1. Peserta mampu memasang pengawatan komponen Solar Home System


secara seri dan paralel
2. Peserta mampu menganalisa karakteristik arus dan tegangan dari hasil
pengukuran secara seri dan parallel

4.2. Teori Dasar

Prinsip pemasangan rangkaian pada panel surya (solar cell) hampir sama
dengan pemasangan pada rangkaian baterai, yaitu ketika dirangkai secara seri
maka tegangan akan bertambah, sedangkan arus sama, tetapi jika dirangkai secara
paralel maka arus akan bertambah, sedangkan tegangan sama.

Gambar 4. 1 - Perhitungan Seri dan Paralel Panel Surya

4.2.1. Rangkaian Seri Panel Surya

Rangkaian seri digunakan jika ingin membutuhkan tegangan listrik


yang besar. Cara pemasangannya juga lebih mudah dan ringkas. Intinya,
setiap kutub positif dari panel surya disambungkan ke kutub negatif panel
surya yang lain, begitu juga sebaliknya.
Gambar 4. 2 - Rangkaian Seri Panel Surya

Dari gambar dapat kita lihat 4 buah panel surya yang masing-masing
memiliki daya 100 W dengan tegangan 17,8 V dan arus 5,62 A. Setelah
dirangkai secara seri, hasil akhirnya tegangannya bertambah menjadi 71,2 V
dan arusnya masih tetap sama 5,62 A. Selain pemasangan seri relatif lebih
ringkas dan tidak memerlukan banyak kabel, tetapi rangkaian seri memiliki
kekurangan yang cukup serius, yaitu ketika salah satu panel surya rusak atau
tidak bisa berfungsi maka aliran listrik akan terhenti di panel surya yang rusak
tersebut. Dengan kata lain, sistem tidak bisa digunakan.

4.2.2. Rangkaian Paralel Panel Surya

Seperti namanya, sistem kelistrikan ini pemasangannya secara


paralel, yaitu kutub positif dari panel surya disambungkan ke kutub positif
panel surya lainnya, begitu juga sebaliknya. Pemasangan rangkaian paralel di
perlukan jika membutuhkan arus listrik yang besar dengan tegangan
sama/tetap.
Gambar 4. 3 - Rangkaian parallel Panel Surya

Dari gambar di atas terdapat 4 buah panel surya yang memiliki


spesifikasi daya 100 Watt dengan tegangan 17,8 V dan arus 5,62 A. Setelah
dirangkai paralel, hasil akhirnya menunjukkan arus bertambah menjadi 22,48
A dan tegangannya tetap sama 17,8V. Pemasangan secara paralel memang
sedikit lebih ribet dan memerlukan lebih banyak kabel, tetapi rangkaian paralel
memiliki kelebihan yang sangat menguntungkan, yaitu ketika salah satu panel
surya tidak bisa beroperasi atau rusak, sistem kelistrikan masih bisa
beroperasi.

4.2.3. Rangkaian Seri Paralel Panel Surya

Ada kalanya sistem pemasangan tidak cukup hanya seri atau paralel
saja, melainkan harus mengkombinasikan dari keduanya, yaitu seri-paralel.
Prinsipnya juga sama, ketika seri tegangannya yang bertambah dan ketika
paralel arusnya yang bertambah.
Gambar 4. 4 - Rangkaian seri - parallel Panel Surya

Gambar di atas menunjukkan 8 buah panel surya yang dirangkai


secara seri-paralel. Spesifikasinya daya 100 W dengan tegangan 17,8 V dan
arus 5,62 A. Pemasangannya 4 dirangkai seri dan 4 lainnya dirangkai seri
juga. Selanjutnya, kedua rangkaian seri tersebut dirangkai secara paralel.
Hasilnya, tegangannya menjadi 71,2 V dan arusnya 11,24 A.
4.3. Persiapan Pemasangan

4.3.1. Keselamatan Kerja

1. Kondisi tangan sebelum praktikum harus dalam kondisi kering.


2. Pastikan belum ada sumber listrik pada trainer sebelum memulai
praktikum
3. Pastikan bagian-bagian trainer terhubung dengan baik dan
benar
4. Gunakanlah peralatan praktikum sesuai fungsinya
5. Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letak penempatan blok

4.3.2. Langkah Pengawatan

1. Tempatkan peralatan Solar Energy System keluar ruangan dan


pastikan PV mendapat sinar matahari langsung.
2. Pasang kabel jumper sesuai warna pada banana jack, seperti
pada gambar rangkaian percobaan diatas.
3. Posisikan PV ke lokasi yang terkena sinar matahari dan periksa
rangkaian agat tidak terjadi kesalahan
4. Atur rangkaian secara seri, parallel dan seri parallel secara
bergantian dalam proses pengukuran
5. Isi data perubahan arus dan tegangan terhadap perubahan
skema rangkaian.
6. Apabila telah selesai lepaskan kabel pada rangkaian dimulai dari
PV.
7. Kembalikan alat pada tempatnya.
4.3.3. Langkah Pengukuran

1. Ukurlah tegangan Sel Surya pada Blok "Solar Charge Controller"


di port yang bertuliskan Sel Surya dan catat hasil pengukuran

Gambar 4. 5 - Pengukuran Tegangan Sel Surya

2. Ukurlah Tegangan Baterai pada Blok "Solar Charge Controller"


di port yang bertuliskan Baterai dan catat hasil pengukuran

Gambar 4. 6 - Pengukuran Tegangan pada Baterai


3. Ukurlah Arus Pengisian Pada Baterai pada Blok "Solar Charge
Controller" di port yang bertuliskan Baterai dan catat hasil
pengukuran.

Gambar 4. 7 - Pengukuran Arus Pengisian pada Baterai

4. Ukurlah tegangan keluaran pada Blok "Solar Charge


Controller" di port yang bertuliskan DC output. dengan catatan
kabel Panel Surya tidak dipasang.
5. Setelah semua data pengukuran diperoleh maka masukkan data
tersebut ke dalam Tabel
6. Setelah semua selesai Analisa keterkaitan variabel
berdasarkan data yang diperoleh selama praktikum. Misal
hubungan yang terjadi antara pengaruh waktu dengan arus dan
tegangan yang dihasilkan oleh sel surya.
4.4. Hasil Percobaan

Setelah semua data diperoleh, maka data hasil pengukuran dimasukkan ke


dalam Tabel

No. Rangkaian Tegangan (V) Arus (A) Daya Keluar (W)


1 Seri
2 Parallel
3 Seri-Parallel

4.5. Analisis Data

1. Bagaimana dampak perubahan rangkaian terhadap tegangan, arus dan


daya keluar.
2. Apa dampak perubahan rangkaian terhadap tegangan, arus dan daya
keluar.
3. Tampilkan grafik perbandingan antara tegangan, arus dan daya keluar
terhadap jenis rangkaian.
4. Berikan kesimpulan atas hasil percobaan ini.

Anda mungkin juga menyukai