Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA PADA NY.R DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI


DI DUSUN KAPAS SARI RT/RW 013/005 DESA MOYO
KECAMATAN MOYO HILIR SUMBAWA

DISUSUN OLEH :

NAFISAH ULFA

042001S18012

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS SAMAWA

TAHUN AJARAN 2020/2021

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
NY.R DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI DI DUSUN KAPAS SARI RT/RW 013/005
DESA MOYO KECAMATAN MOYO HILIR SUMBAWA

DISAHKAN PADA

HARI :

TANGGAL :

DOSEN PEMBIMBING MAHASISWA

( ) ( )
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan ini dengan
judul “LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA NY.R DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI DI DUSUN KAPAS SARI RT/RW

013/005 DESA MOYO KECAMATAN MOYO HILIR SUMBAWA”.

Penuli
Penuliss menyad
menyadari
ari bahwa
bahwa selama
selama penuli
penulisan
san Lapora
Laporan
n Pendah
Pendahulu
uluan
an dan asuhan
asuhan
keperawatan ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak,
tidak terlepas dari bantuan tenaga, pikiran, dan dukungan moril. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Sumbawa, 1 mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTA…….…….…...…………………………………...…………...….…….i

DAFTAR ISI…..…………………….……………………………………………...………..ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang……………………………...………………………..…..………….…….5


belakang……………………………...………………………..…..………….…….5
1.2 Tujuan ……...……………………….…………...………………..…………....................7
……...……………………….…………...………………..…………....................7

BAB II TIN JAUAN PUSTAKA

2.1
.1.. Kon
Konsep
sep kelu
keluar
arg
ga………
a……………
…………
…………
………
…….
…………………………………………….7
2.1.1
2.1.1 defini
definisi……
si……………
………...
...………
………..…
..…………
………………
………………
………………
………………
………………
…………8
…8
2.1.2
2.1.2 jenis
jenis keluarga…
keluarga……..
…...……
.……………
………………
………………
………………
………………
………………
………………
…………9
…9
2.1.3
2.1.3 bentuk
bentuk keluar
keluarga…
ga……..
…...……
.………….
…….………
………………
………………
………………
………………
………………
…………9
…9
2.2.
2.2. Kons
Konsep
ep hip
hiper
erte
tens
nsi.
i. …………
………………
…………
…………
…………
…………
……….
….
……………………………...10
2.2.1
2.2.1 Defini
Definisi…
si…………
………………
………………
……….……
.………….
…….………
………..…
..…………
………………
………………
………..1
..10
0
2.2.2
2.2.2 Etiolo
Etiologi…
gi…………
………………
………..…
..…….…
….……..
…..………
………………
………………
………………
…………..
…..………
………11
11
2.2.3
2.2.3 Patofisiolo
Patofisiologi
gi ………………….…..
………………….…..………….
…………......
.....………….
…………......
..........
..........
..........
..........
.........
.......12
...12
2.2.4
2.2.4 Pathwa
Pathway……
y………..
…..………
………………
……….……
.……………
………………
………………
…………..
…..………
………………
……….16
.16
2.2.5
2.2.5 Kompli
Komplikas
kasi……
i…….……
.……………
………………
………………
………………
………….…
….…..…
..…………
………………
………….1
….16
6
2.2.6
2.2.6 Pemerik
Pemeriksaan
saan penunja
penunjang
ng ……….……
……….……………
………………
………………
…………..
…...……
.……………
………….1
….17
7
2.2.7
2.2.7 penatalaksan
penatalaksanaan……
aan………………….
…………….……………
………………………..
…………...…...
.…........
..........
..........
..........
..........
......18
.18
BAB III KONSEP ASKEP
3.1 Pengkajian …............................................
…..................................................................
............................................
............................................
............................19
......19
3.2 Diagnosa ………………………………………………….…………….……………….20
3.3 Intervensi ……………………………………………..…………………………………21
3.4 Implementasi ………………………………………..…………………………….…….22
3.5 Evauasi ………………………………………..…………………………………............23
………………………………………..…………………………………............23
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ……………………………………..……………………………………….24

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar
Latar Belakan
Belakang
g
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas nilai noemal. Menurut nurarif

A.H. dan Kusuma H. (2016), hipertensi adalah peningkatan peningkatan darah sistolik
sekitarr 140 mmHg atau tekanan
sekita tekanan darah diastolic
diastolic sekitar 90 mmHg,
mmHg, hipertensi
hipertensi merupakan
merupakan
masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada penyakit
hipertensi dan beberapa orang masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti biasanya. Hal
ini yang membuat hipertensi sebagai silent killer (kemenkes 2018), orang-orang akan
tersadar memiliki penyakit hipertensi ketika gejala yang dirasakan semakin parah dan
memeriksakan diri kepelayanan kesehatan.
Gejala yang sering dikeluhkan penderita hipertensi adalah sakit kepala, pusing, lemas,
kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual, muntah, epitaksis, dan kesadaran menurun, (Nurarif

A.H. dan Kusuma H., 2016), hipertensi terjadi karena dipengaruhi oleh factor-faktor
resiko, factor-faktor resiko yang menyebabkan hipertensi adalah umur, jenis kelamin,
obesitas, alkohol, genetik, stres, asupan garam, merokok, pola aktivitas fisik, penyakit
ginjal, dan diabetes mellitus, (Sinubu R.B., 2015)
Hipertensi merupakan penyakit yang umum ditemukan diberbagai Negara menurut
Americ
American
an associat
association
ion (AHA),
(AHA), pendud
penduduk
uk amerik
amerikaa yang
yang berusi
berusiaa diatas
diatas 20 tahun
tahun yang
yang
mender
menderita
ita hiperte
hipertensi
nsi mencap
mencapai
ai angka
angka 74,5
74,5 juta
juta dan hampir
hampir 90-95%
90-95% tidak
tidak diketa
diketahui
hui
penyebabnya (Kemenkes, 2014)
Menurut World Health Organiztion (WHO) pada tahun 2011 menunjukan satu milyar

orang di dunia menderita hipertensi 2/3 penderita hipertensi berada dinegara berkembang.
Prevalensi hipertensi akan terus meningkat dan diprediksi tahun 2025 sebanyak 29%
orang dewasa di seluruh dunia terkena hipertensi. Hipertensi telah menyebabkan banyak
kematian sekitar 8 juta orang setiap tahunnya, dan 1,5 juta kematian terjadi di Asia
Tenggara dengan 1/3 populasinya menderita hipertensi (Kemenkes, 2017).
Menuru
Menurutt Riskes
Riskesda
da tahun
tahun 2018
2018 pender
penderita
ita hiperte
hipertensi
nsi di Indone
Indonesia
sia mencap
mencapai
ai 8,4%
8,4%
berdasarkan diagnose dokter pada penduduk umur 18 tahun, berdasarkan hasil
pengukuran tekanan darah pada penduduk prevalensi penderita hipertensi di Indonesia
adalah sekitar 25,8%. Hasil prevalensi dari pengukuran tekanan darah tahun 2013 hingga

tahun
tahun 2018
2018 dapat
dapat dikata
dikatakan
kan mengal
mengalami
ami pening
peningkat
katan
an yaitu
yaitu sekitar
sekitar 8,3%.
8,3%. Data
Data dari
dari
Riskesda tahun 2018 juga mengatakan bahwa prevalensi hasil pengukuran darah pada
penderita hipertensi terdapat pada provinsi Kalimantan Selatan dengan prevalensi
penderita sekitar 44,1% atau lebih tinggi dari rata-rata prevalensi hasil pengukuran
pengukuran darah diindonesia. Daerah istimewa Yogyakarta sendiri berdasarkan hasil
pengukuran tekanan darah pada penduduk yaitu menempati posisi ke-13 dan prevalensi
rata-r
rata-rat
ataa pe
pend
nderi
erita
ta hipe
hipert
rten
ensi
si be
bera
rada
da diba
dibawa
wah
h pr
prev
eval
alen
ensi
si pe
peen
ende
deri
rita
ta hipe
hipert
rten
ensi
si di
Indonesia (Kemenkes, 2019).

1.2 Tujuan
Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Melakukan asuhan keperawatan keluarga tentang hipertensi

1.2.
1.2.2
2 Tuju
ujuan Khus
Khusu
us
a. Melakukan
Melakukan pengkajian
pengkajian keperawatan
keperawatan keluarga
keluarga tentang
tentang hipertensi
hipertensi
b. Mekakukan diagnose keperawatan tentang keluarga hipertensi
c. Melakukan
Melakukan intervensi
intervensi keperawatan
keperawatan keluarga
keluarga tentan
tentang
g hiperten
hipertensi
si
d. Melakukan
Melakukan implemen
implementasi
tasi keperaw
keperawatan
atan keluarg
keluargaa tentang
tentang hiperten
hipertensi
si
e. Melakukan
Melakukan evaluasi
evaluasi keperaw
keperawatan
atan keluarga
keluarga tentan
tentang
g hiperten
hipertensi
si
BAB II
KONSEP TEORI

2.1 Konsep
Konsep Dasar Keluarg
Keluarga
a

2.1.1 Definisi
Kelu
Keluar
arga
ga adal
adalah
ah se
seke
kelo
lomp
mpok
ok or
oran
ang
g ya
yang
ng di
dihu
hubu
bung
ngka
kan
n ol
oleh
eh ik
ikat
atan
an
perkawinan,adopsi atau kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan
mempertahankanbudaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, dan sosial dari tiap-tiap anggota keluarganya (Duval, 2013).
Kelu
Keluar
arga
ga ad
adal
alah
ah du
duaa atau
atau lebih
lebih in
indi
divi
vidu
du ya
yang
ng te
terg
rgab
abun
ung
g ka
karen
renaa ik
ikat
atan
an
tertentuuntuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional
serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 2012).
Kelu
Keluar
arga
ga ad
adal
alah
ah un
unit
it terk
terkec
ecil
il da
dari
ri masy
masyara
araka
katt ya
yang
ng te
terd
rdir
irii at
atas
as ke
kepa
pala
la

keluargadan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat


te mpat di bawah
suatuatap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 2011).

2.
2.1.
1.2
2 Ci
Ciri
ri-c
-cir
irii Kel
Kelua
uarg
rga
a
Menurut pendapat Robert Mac Iver dan Charles Horton (1990) dalam Setyawan
(2012), bahwa ciri-ciri suatukeluarga antara lain :
a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
b. Kel
Keluar
uarga
ga berben
berbentuk
tuk suatu
suatu kelemb
kelembaga
agaan
an yang
yang berkai
berkaitan
tan dengan
dengan hubung
hubungan
an
perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.
dipelihara.

c. Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur) dan perhitungan
garis keturunan.
d. Keluar
Keluarga
ga mempunyai
mempunyai fungsi
fungsi ekonomi
ekonomi yang dibentuk
dibentuk oleh anggota-ang
anggota-anggota
gota
kelu
keluar
arga
gany
nyaa yang
yang berk
berkai
aita
tan
n deng
dengan
an ke
kema
mamp
mpua
uan
n un
untu
tuk
k memp
mempun
unya
yaii
keturunandan membesarkan anak.
e. Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga

2.1.
2.1.3
3 Ti
Tipe
pe dan
dan Ben
Bentu
tuk
k Kel
Kelua
uarg
rga
a
Tipee keluar
Tip keluarga
ga dibeda
dibedakan
kan menjad
menjadii 2 yaitu
yaitu tipe
tipe keluar
keluarga
ga tradisio
tradisional
nal dan non-
non-

tradisional. Penjabarannya adalah sebagai berikut :


a. Trad
radisi
sio
onal
1) The
The Nucl
Nuclear
ear family
family (kelua
(keluarga
rga inti)
inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan
dan anak
2) The
The dya
dyad
d fam
famil
ily
y
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama
dalamsatu rumah.

3) Kelu
Keluar
arga
ga usil
usilaa
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak
yang sudahmemisahkan diri.
4) The
The chi
child
ldle
less
ss fa
fami
mily
ly
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan
anak
anakte
terl
rlam
amb
bat wakt
waktu
unya
nya yan
ang
g di
dise
seb
bab
abk
kan ka
kare
rena
na men
mengeja
gejarr
karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
5) The
The ext
exten
ende
ded
d fam
famil
ily
y
Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama dalam

satu rumah,seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-
nenek), keponakan
6) The
The singl
singlee pare
parent
nt fam
famil
ily
y
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak, hal
ini
ini terj
terjad
adii biasa
iasany
nyaa melal
elalu
ui pr
pro
ose
sess per
erce
cera
raia
ian
n, kemat
ematia
ian
n da
dan
n
ditinggalkan(menyalahi hukum pernikahan)
7) Comm
Commut
uter
er fam
famil
ily
y
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebutsebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa

berkumpul pada anggota keluarga


keluarga pad saat ”weekend”.
8) Mult
Multig
igen
enera
erati
tion
onal
al fami
family
ly
Keluar
Keluarga
ga dengan
dengan bebera
beberapa
pa genera
generasi
si atau
atau kelomp
kelompok
ok umur
umur yang
yang tingga
tinggall
bersamadalam satu rumah.
9) Ki
Kin-
n-ne
netw
twor
ork
k fam
famil
ily
y
Bebe
Bebera
rapa
pa ke
kelu
luar
arga
ga in
inti
ti ya
yang
ng ting
tingga
gall da
dala
lam
m satu
satu ru
ruma
mah
h at
atau
au sa
sali
ling
ng
berdekatan dansaling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang
sama (contoh: dapur,kamar mandi, televisi, telepon,dll)
10) Blended
Blended family
Duda
Duda atau
atau jand
jandaa (k
(kar
aren
enaa perc
percer
erai
aian
an)) ya
yang
ng meni
menika
kah
h ke
kemb
mbal
alii da
dan
n
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
11) The single adult living
living alone/single adult family
Kelu
Keluar
arga
ga ya
yang
ng terdi
terdiri
ri da
dari
ri or
oran
ang
g de
dewa
wasa
sa ya
yang
ng hi
hidu
dup
p sendi
sendiri
ri ka
kare
rena
na
pilihannya atauperpisahan (perceraian atau ditinggal mati)

b. Non-Tradisional

1) The
The unmar
unmarrie
ried
d teena
teenage
ge moth
mother
er
Keluar
Keluarga
ga yang
yang terdir
terdirii dari
dari orang
orang tua (teruta
(terutama
ma ibu)
ibu) dengan
dengan anak
anak dari
dari
hubungantanpa nikah
2) The
The step
steppa
pare
rent
nt fa
fami
mily
ly
Keluarga dengan orang tua tiri
3) Comm
Commun
unee fami
family
ly
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang
sama, pengalaman yang sama, Sosialisasi anak dengan melalui aktivitas

kelompok/membesarkan anak bersama.


4) The nonmarital
nonmarital heterosexsua
heterosexsuall cohabiti
cohabiting
ng family
Keluar
Keluarga
ga yang
yang hidup
hidup bersam
bersamaa bergan
berganti-g
ti-gant
antii pasang
pasangan
an tanpa
tanpa melalu
melaluii
pernikahan.
5) Gay
Gay and
and lesb
lesbia
ian
n fami
famili
lies
es
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
”maritalpathners”
6) Coha
Cohabi
bita
tati
ting
ng co
coup
uple
le
Oran
Orang
g de
dewa
wasa
sa ya
yang
ng hidu
hidup
p be
bersa
rsama
ma di
dilu
luar
ar ik
ikat
atan
an pe
pern
rnik
ikah
ahan
an ka
karen
renaa

beberapa alasan tertentu.


7) Grou
Group-
p-ma
marr
rriag
iagee famil
family
y
Bebe
Bebera
rapa
pa or
oran
ang
g de
dewa
wasa
sa ya
yang
ng meng
menggu
guna
naka
kan
n al
alat
at-al
-alat
at ru
ruma
mah
h ta
tang
ngga
ga
bersama, yang saling merasa telah saling menikah satu dengan yang
lainnya, berbagi sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.
8) Grou
Group
p net
netwo
work
rk famil
family
y
Keluarga
Keluarga inti yang dibatasi
dibatasi oleh set aturan/nilai
aturan/nilai-nilai
-nilai,, hidup berdekatan
berdekatan
satu samalain
samalain dan
dan saling menggunak
menggunakan
an barang-baran
barang-barang
g rumah
rumah tangga
tangga
bersama, pelayanan,dan bertanggung jawab membesarkan
membesarkan anaknya.

9) Fos
oste
terr fam
family
ily
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di
dala
dalam
m wakt
waktu
u se
seme
ment
ntar
ara,
a, pada
pada sa
saat
at or
oran
ang
g tu
tuaa an
anak
ak te
ters
rseb
ebut
ut pe
perl
rlu
u
mendapatkan bantuan untuk
untuk menyatukan kembali
kembali keluarga yang aslinya.
10) Homeless
Homeless family
family
Kelu
Keluar
arga
ga ya
yang
ng terb
terben
entu
tuk
k da
dan
n tida
tidak
k memp
mempun
unya
yaii pe
perli
rlind
ndun
unga
gan
n ya
yang
ng
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental.

11) Gang
Gang
Sebuah
Sebuah bentuk
bentuk keluarga
keluarga yang destrukt
destruktif
if dari
dari orang-
orang-ora
orang
ng muda yang
mencari
mencari ikatan emosional
emosional dan keluarga yang mempunyai
mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehid
kehidupannya.
upannya.

2.
2.1.
1.4
4 St
Stru
rukt
ktur
ur Kelu
Keluar
arga
ga
St
Stru
rukt
ktur
ur sebua
sebuah
h ke
kelu
luarg
argaa memb
member
erik
ikan
an ga
gamb
mbar
aran
an te
tent
ntan
ang
g ba
baga
gaim
iman
anaa suat
suatu
u
keluargaitu melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun macam-macam
StrukturKeluarga diantaranya adalah :

a. Patrilinea
eall
Adal
Adalah
ah : kelu
keluar
arga
ga se
seda
dara
rah
h yang
yang te
terd
rdir
irii da
dari
ri sa
sana
nak
k sa
saud
udar
araa se
seda
dara
rah
h
dalamb
dalambebe
eberap
rapaa generas
generasi,
i, dimana
dimana hubun
hubungan
gan itu disusu
disusun
n melalu
melaluii jalur
jalur garis
garis
ayah.
b. Matrilineal
Adal
Adalah
ah : kelu
keluar
arga
ga se
seda
dara
rah
h yang
yang te
terd
rdir
irii da
dari
ri sa
sana
nak
k sa
saud
udar
araa se
seda
dara
rah
h
dalambeberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

d. Patrilokal
Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Kelu
Keluar
arga
ga Kawi
Kawin
n
Adala
Adalah
h : hu
hubu
bung
ngan
an su
suam
ami-
i-is
istri
tri sebag
sebagai
ai da
dasar
sar ba
bagi
gi pe
pemb
mbin
inaa
aan
n ke
kelu
luarg
argaa
danbeb
danbeberap
erapaa sanak
sanak saudar
saudaraa yang
yang menjad
menjadii bagian
bagian keluar
keluarga
ga karena
karena adanya
adanya
hubungandengan suami atau istri.

2.
2.1.
1.5
5 Fungs
ungsii Kelu
Keluar
arg
ga
Secara umum, fungsi keluarga menurut Friedman (1998) adalah sebagai berikut :

a. Fung
Fungsi
si af
afek
ekti
tiff
Yait
Yaitu
u fu
fung
ngsi
si kelu
keluar
arga
ga yang
yang utam
utamaa ad
adal
alah
ah un
untu
tuk
k meng
mengaj
ajar
arka
kan
n se
sega
gala
la
sesuatu
sesuatuun
untuk
tuk memper
mempersia
siapka
pkan
n anggo
anggota
ta keluar
keluargan
ganya
ya dalam
dalam berhub
berhubung
ungan
an
denganorang lain.
b. Fungsi sosialisasi
Adal
Adalah
ah fung
fungsi
si menge
engem
mban
bangk
gkan
an dan se
seb
bag
agai
ai te
tem
mpa
patt mel
elat
atih
ih an
anak
ak
untukber
erk
keh
ehiidupan so
soci
ciaal sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungandengan orang
orang lain di luar rumah.

c. Fung
Fungsi
si repr
reprod
oduk
uksi
si
Adalah fungsi untuk
untuk mempertahan
mempertahankan
kan generasi
generasi dan menjaga
menjaga kelangsung
kelangsungan
an
keluarga.
d. Fung
Fungsi
si ek
ekono
onomi
Adal
Adalah
ah fu
fung
ngsi
si kelu
keluar
arga
ga untu
untuk
k meme
memenu
nuhi
hi ke
kebu
butu
tuha
han
n ke
kelu
luar
arga
ga se
seca
cara
ra
ekonom
ekonomida
idan
n tempat
tempat untuk
untuk mengem
mengemban
bangka
gkan
n kemamp
kemampuan
uan indivi
individu
du dalam
dalam
meningkatkan penghasilan dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fung
Fungsi
si peme
pemeli
liha
haraa
raan
n keseh
kesehata
atan
n
Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar

tetap memiliki produktivitas yang tinggi.

2.
2.1.
1.6
6 Tugas
ugas Kelu
Keluar
arga
ga
Menu
Menuru
rutt Fr
Free
eema
man
n (1
(198
981)
1) da
dala
lam
m Sety
Setyaw
awan
an (2
(201
012)
2),, sesua
sesuaii de
deng
ngan
an Fung
Fungsi
si
Peme
Pemeli
liha
haraa
raan
n Keseh
Kesehat
atan
an,, ke
kelu
luarg
argam
amem
empu
puny
nyai
ai Tuga
Tugas-t
s-tug
ugas
as da
dala
lam
m bi
bida
dang
ng
kesehatan yang perlu dipahami dandilakukan, yaitu :
a. Mengenal
Mengenal masalah kesehatan
kesehatan setiap anggota
anggota keluargany
keluarganya.
a.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan
melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.
c. Member
Memberika
ikan
n perawatan
perawatan bagi
bagi anggotan
anggotanya
ya yang sakit
sakit atau yang
yang tidak mampu
mampu

membantu dirinya sendiri karena kecacatan atau usianya yang terlalu muda.
d. Memp
Mempert
ertah
ahan
anka
kan
n su
suas
asan
anaa diru
diruma
mah
h ya
yang
ng meng
mengun
untu
tung
ngka
kan
n ke
kese
seha
hata
tan
n da
dan
n
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Memp
Memper
erta
taha
hank
nkan
an hubu
hubung
ngan
an timb
timbal
al ba
bali
lik
k an
anta
tara
ra ke
kelu
luar
arga
ga da
dan
n le
lemb
mbag
agaa
kesehatan

2.1.
2.1.7
7 Taha
Tahap
p Perke
Perkemb
mban
anga
gan
n Kelua
Keluarg
rga
a
Tahap perkembangan keluarga menurut Spradley dalam Setyawan (2012) adalah :
a. Pasan
Pasanga
gan
n baru
baru (kelu
(keluarg
argaa baru)
baru)

1) Membin
Membinaa hubunga
hubungan
n dan kepua
kepuasan
san bersam
bersamaa
2) Mene
Menetap
tapka
kan
n tujua
tujuan
n bersam
bersamaa
3) Meng
Mengem
emba
bang
ngka
kan
n ke
keak
akra
raba
ban
n
4) Membina
Membina hubungan
hubungan dengan
dengan kelaurga
kelaurga lain,
lain, teman,
teman, kelompok
kelompok social
social
5) Diskus
Diskusii tentang
tentang anak
anak yang
yang diha
diharap
rapkan
kan

b. Child bearing (menanti kelahiran)


1) Persi
Persiap
apan
an un
untu
tuk
k bay
bayii

2) Role
Role masing-
masing-masi
masing
ng dan tang
tanggun
gung
g jawab
jawab
3) Pe
Pers
rsia
iapa
pan
n bia
biaya
ya
4) Adapta
Adaptasi
si dengan
dengan pola
pola hubun
hubungan
gan seksu
seksual
al
5) Pengetahua
Pengetahuan
n tentang
tentang kehamilan,
kehamilan, persalin
persalinan
an dan menjadi
menjadi orang
orang tua
tua

c. Keluar
Keluarga
ga dengan
dengan anak
anak pra-re
pra-remaj
majaa
1) Pembagian
Pembagian waktu
waktu untuk
untuk individu,
individu, pasang
pasangan
an dan keluarga
keluarga
2) Merenc
Merencana
anakan
kan kelah
kelahiran
iran anak
anak kemudi
kemudian
an
3) Pembagian
Pembagian tanggung
tanggung jawab
jawab dengan
dengan anggota
anggota keluarga
keluarga

4) Keluar
Keluarga
ga dengan
dengan anak
anak seko
sekolah
lah
5) Menyed
Menyediak
iakan
an aktiv
aktivitas
itas untu
untuk
k anak
anak
6) Biaya
Biaya yang
yang diperlu
diperlukan
kan semaki
semakin
n meningk
meningkat
at
7) Kerjasa
Kerjasama
ma denga
dengan
n penyel
penyeleng
enggar
garaa kerja
kerja
8) Memperhatik
Memperhatikan
an kepuasan
kepuasan anggota
anggota kelaurg
kelaurgaa dan pasangan
pasangan
9) Sistem
Sistem komuni
komunikas
kasii kelu
keluarg
argaa

d. Kelu
Keluar
arga
ga deng
dengan
an anak
anak rema
remaja
ja
1) Menyediaka
Menyediakan
n fasilitas
fasilitas dengan
dengan kebutuhan
kebutuhan yang berbeda
berbeda

2) Menyertakan
Menyertakan remaja untuk
untuk tanggung
tanggung jawab
jawab dalam
dalam keluarga
keluarga
3) Menceg
Mencegah
ah adan
adanya
ya gap
gap kom
komuni
unikasi
kasi
4) Mempertahan
Mempertahankan
kan filosuf
filosuf hidup dalam keluarga
keluarga
5) Keluar
Keluarga
ga dengan
dengan anak
anak dewasa
dewasa (pelep
(pelepasan
asan))
6) Penataan
Penataan kembali
kembali fasilita
fasilitass dan
dan sumber-sumb
sumber-sumber
er
7) Penata
Penataan
an kembal
kembalii tanggu
tanggung
ng jawab
jawab antar
antar anak
anak
8) Kembal
Kembalii suas
suasana
ana suami
suami istr
istrii
9) Memper
Mempertah
tahank
ankan
an komuni
komunikas
kasii terbuka
terbuka
10) Meluasnya keluarga dengan pelepasan anak dan mendapatkan
mendapatkan menantu
e. Keluar
Keluarga
ga dengan
dengan usia
usia pert
perteng
engaha
ahan
n
1) Mempertahan
Mempertahankan
kan suasana
suasana rumah yang menyenangk
menyenangkan
an
2) Tanggu
Tanggung
ng jawab
jawab semu
semuaa tugas
tugas rumah
rumah tangga
tangga
3) Keak
Keakrab
raban
an pa
pasa
sang
ngan
an
4) Memper
Mempertah
tahank
ankan
an kontak
kontak dengan
dengan anak
anak
5) Partis
Partisipa
ipasi
si aktivi
aktivitas
tas sosial
sosial

f. Kelu
Keluar
arga
ga de
deng
ngan
an us
usia
ia lanju
lanjutt
1) Persia
Persiapan
pan dan mengha
menghadap
dapii masa
masa pensio
pension
n
2) Kesada
Kesadaran
ran untuk
untuk saling
saling merawat
merawat
3) Persia
Persiapan
pan suasan
suasanaa kesepian
kesepian dan perp
perpisah
isahan
an
4) Pertah
Pertahank
ankan
an konta
kontak
k dengan
dengan anak
anak cucu
cucu
5) Mene
Menemu
muka
kan
n art
artii h
hid
idup
up
6) Memper
Mempertah
tahank
ankan
an kontak
kontak dengan
dengan masyara
masyarakat
kat

2.1.
2.1.8
8 Kelu
Keluar
arga
ga Seba
Sebaga
gaii Sis
Siste
tem
m

Keluarga
Keluarga dipandang
dipandang sebagai sistem sosial terbuka
terbuka yang ada dan berinteraksi
berinteraksi
dengansiste
dengansistem
m yang
yang lebih
lebih besar
besar (suprasistem)
(suprasistem) dari masyarakat
masyarakat (misal:
(misal: politik,
politik,
agama, sekolahdan pemberian pelayanan kesehatan). Sistem keluarga terdiri dari
bagian yang salingberhubungan (anggota keluarga) yang membentuk berbagai
macam pola interaksi(subsistem). Seperti pada seluruh sistem, sistem keluarga
mempunyai dua
dua tujuan baikimpisit maupun eksplisit, yang berbeda berdasarkan
tahapan
tahapan dalam siklus
siklus hidupkelu
hidupkeluarga,
arga, nilai keluarga
keluarga dan kepedulian
kepedulian individual
individual
anggota keluarga.

2.2 Konsep Dasar Hipertensi


2.2.1 Definisi
Pengertian
Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah peningkata
peningkatan
n tekanan darah sistolik sedikitnya
sedikitnya
140 mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit syaraf, ginjal, dan pembuluh darah (Sylvia A. Price, 2015).
WHO mengem
mengemuka
ukakan
kan bahwa
bahwa hipert
hipertens
ensii terjadi
terjadi bila
bila tekana
tekanan
n darah
darah diatas
diatas
160/95 mmHg (Sarif La Ode, 2012).
Darii defini
Dar definisi
si diatas
diatas dapat
dapat disimp
disimpulk
ulkan
an bahwa
bahwa hiperte
hipertensi
nsi adalah
adalah penyak
penyakit
it
degenertaif yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari
150 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 90 mmHg.

2.2.2 Klasifik
fikasi
a. Menu
Menuru
rutt NAND
NAND NIC-
NIC-NO
NOC
C 201
2015
5

N Kategori Sistolik mmHg Diastolik mmHg


o

1 Optimal <120 <80

2 Normal 120-129 80-84

3 High Normal hipertensi 130-139 85-89

4 Grade 1 (ringan) 140-159 90-99

5 Grade 2 (sedang) 160-179 100-109

6 Grade 3 (berat) 180-209 100-119

7 Grade 4 (sangat berat) >210 >120

b. Klasifikasi hipertensi berdasarkan hasil ukur tekanan darah menurut Joint


National Committee on Detection, Evaluation and Treatment of High Bloods
Preassure (JNC) ke-VIII dalam Smeltzer & Bare (2010) yaitu:

Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)

Optimal < 120 < 80

Normal < 130 < 85

Tingkat 1 (hipertensi ringan) 140-159 90-99

Sub grup : perbatasan 140-149 90-94

Tingkat 2 (hipertensi sedang) 160-179 100-109

Tingkat 3 (hipertensi berat) ≥ 180 ≥ 110

2.2.3 Pathway
2.2.4 Etiologi
Menu
Menuru
rutt Reny
Reny Yuli
Yuli Aspi
Aspian
anii (2
(201
014)
4) Berd
Berdasa
asark
rkan
an pe
peny
nyeb
ebab
abny
nyaa hi
hipe
perte
rtens
nsii
dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:

a. Hiperte
Hipertensi
nsi Esensi
Esensial
al / Hipe
Hiperten
rtensi
si Prime
Primerr
Penyebab hopertensi primer belum diketahui pasti, namun ada beberapa faktor
yaitu:
1) Fakt
Faktor
or Ketu
Keturu
runa
nan
n Dari
Dari da
data
ta st
stat
atist
istik
ik te
terb
rbuk
ukti
ti ba
bahw
hwaa se
seseo
seora
rang
ng ak
akan
an
memiliki
memiliki kemnungkin
kemnungkinan
an lebih besar untuk mendapatka
mendapatkan
n hipertensi jika
orang tuanya adalah penderita hipertensi.
2) Ci
Ciri
ri Perse
Perseor
oran
anga
gan
n Ci
Ciri
ri pe
pers
rseo
eoran
ranga
gan
n ya
yang
ng memp
mempen
enga
garu
ruhi
hi timb
timbul
ulny
nyaa
hipe
hipert
rten
ensi
si ad
adala
alah
h : umur
umur (jik
(jikaa umur
umur be
berta
rtamb
mbah
ah maka
maka te
teka
kana
nan
n da
darah
rah
meningkat), jenis kelamnin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan), ras (ras
kulit hitam lebih banyak dari kulit putih).
3) Kebiasa
Kebiasaan
an Hidup
Hidup Kebiasaan
Kebiasaan hidup yang sering
sering menyeb
menyebabk
abkan
an timbul
timbulnya
nya
hipertensi adalah : konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr),
kegemu
kegemukan
kan atau makan
makan berleb
berlebiha
ihan,
n, stress,
stress, meroko
merokok,
k, minum
minum alkoho
alkohol,
l,
minum obat-obatan (ephedrine, prednisone, epineprin).

b. Hipertensi Sekunder
Jenis hipertensi ini penyebabnya dapat diketahui sebagai berikut :
1) Penyakit
Penyakit ginjal
ginjal : Glomerulonef
Glomerulonefritis,
ritis, Plyelone
Plyelonefritis,
fritis, Nekrosis
Nekrosis tubular
tubular akut,
akut,
Tumor.

2) Penyak
Penyakit
it Vascula
Vascularr : Aterok
Aterokler
lerosi
osis,
s, Hip
Hiperp
erplasi
lasia,
a, Trombo
Trombosis,
sis, Aneurism
Aneurisma,
a,
Emboli kolestrol dan Vaskulitis.
3) Kelainan
Kelainan endokrin
endokrin : Diabetes
Diabetes Melitus,
Melitus, Hiperteroidi
Hiperteroidisme,
sme, Hipotiroid
Hipotiroidisme.
isme.
4) Penyakit
Penyakit saraf
saraf : Stroke,
Stroke, Ensephal
Ensephalitis,
itis, Syndro
Syndrom
m Gulian
Gulian Barre.
Barre.
5) Obat-obatan
Obat-obatan : Kontrasep
Kontrasepsi
si Oral,
Oral, Kortikostero
Kortikosteroid.
id.
Adapun penyebab lain dari hipertensi pada orang dengan lanjut usia
adalah terjadinya perubahan-perubahan pada :
a) Elastis
Elastisitas
itas dindin
dinding
g aorta
aorta menu
menurun
run..
b) Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
kaku.

c) Kema
Kemamp
mpua
uan
n jant
jantun
ung
g memo
memomp
mpaa da
dara
rah
h menu
menuru
run
n 1% se
seti
tiap
ap ta
tahu
hun
n
sesudah
sesudah berumu
berumurr 20 tahun
tahun kemamp
kemampuan
uan jantun
jantung
g memomp
memompaa darah
darah
menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d) Keh
Kehilan
ilang
gan elas
elasti
tisi
sita
tass pem
pembu
bulu
luh
h da
dara
rah,
h, hal in
inii te
terj
rjad
adii kar
aren
enaa
kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi.
e) Meningkatn
Meningkatnya
ya resistensi
resistensi pembuluh
pembuluh darah perifer.
perifer.

2.2.
2.2.5
5 Mani
Manife
fest
stas
asii Kli
Klini
niss
Menurut Nanda NIC-NOC 2015 yaitu:

a. Mengel
Mengeluh
uh sakit
sakit kepala
kepala dan pusin
pusing
g
b. Lemas dan kelelahan
c. Sesak na
napas
d. Gelisah.
e. Mual.
f. Muntah
g. Kesa
Kesada
dara
ran
n menu
menuru
run
n

2.2.
2.2.6
6 Peme
Pemerik
riksaa
saan
n Penu
Penunj
njan
ang
g

Menurut NIC-NOC, 2015 yaitu Pemeriksaan Penunjang:


a. Hb/H
Hb/Htt : untu
untuk
k meng
mengka
kaji
ji hubu
hubung
ngan
an da
dari
ri se
sel-
l-se
sell te
terh
rhad
adap
ap vo
volu
lume
me ca
cair
iran
an
(viskosi
sittas) dan dapat men
eng
gindikasik
sikan faktor resik
siko seperti :
hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN/ kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/ fungsi ginjal.
c. Glucosa
Glucosa : hiperg
hiperglik
likemi
emi (DM adalah
adalah pen
pencetu
cetuss hipert
hipertens
ensi)
i) dapat diakiba
diakibatka
tkan
n
oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinal
Urinalisa
isa : darah,
darah, protein
protein,, glukos
glukosa,
a, mengisara
mengisaratka
tkan
n disfun
disfungsi
gsi ginjal
ginjal da nada
nada

DM.
e. Kole
Kolest
stro
roll tota
totall serum
serum..
f. Koles
Kolestr
trol
ol LDH
LDH dan
dan HDL
HDL seru
serum
m
g. Trig
Trigli
liser
serid
idaa serum
serum (puas
(puasa).
a).
h. Ct scan
scan : mengkaji
mengkaji adanya
adanya tumor
tumor cerebral,
cerebral, encelo
encelopati.
pati.
i. EKG : dapat
dapat menunjuk
menunjukan
an pola
pola regangan
regangan,, dimana
dimana luas, pening
peninggia
gian
n gelomban
gelombang
g
P adalah salah satu tanda penyakit jantung hiprtensi.
j. IUP : mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti : batu ginjal, perbaikan
ginjal.
k. Foto
Foto dada
dada : menunjuk
menunjukan
an distruks
distruksii klasifika
klasifikasi
si pada
pada area
area katup,
katup, pembes
pembesaran
aran
jantung.

2.2.7 Komplikas
asii
Menurut Priscilla Lemone, 2015 yaitu:
a. Gagal Jantung
Jantung Hipertensi
Hipertensi menetap
menetap mempeng
mempengaruhi
aruhi sistem
sistem kardiovask
kardiovaskuler,
uler, saraf
saraf
dan ginjal
ginjal.. Laju
Laju aterosk
aterosklero
lerosis
sis mening
meningkat
kat,, menign
menignkat
katkan
kan resiko
resiko penyak
penyakit
it
jantung coroner dan stroke. Beban kerja ventrikel kiri meningkat,
menyeb
menyebabk
abkan
an hipertr
hipertropi
opi ventrik
ventrikel
el yang
yang kemudi
kemudian
an mening
meningkat
katkan
kan resiko
resiko

penyakit jantung coroner, disritmia, dan gagal jantung.


jantung.
b. Stroke Percepatan aterosklerosis yang terkait dengan hipertensi meningkatkan
resiko infark cerebral (stroke). Peningkatan tekanan pada pembuluh serebral
dapat menyebabk
menyebabkan
an perkembang
perkembangan
an mikroneuri
mikroneurisme
sme dan peningkatan
peningkatan resiko
hemoragi cerebral.
c. Ensefal
Ensefalopa
opati
ti hipertens
hipertensii Suatu sindrom
sindrom yang
yang di tandai
tandai dengan
dengan tekanan
tekanan darah
ya
yang
ng sanga
sangatt ting
tinggi
gi,, pe
peru
ruba
baha
han
n ting
tingka
katt ke
kesad
sadara
aran,
n, pe
peni
ning
ngka
kata
tan
n te
teka
kana
nan
n
intracranial, papilledema, dan kejang dapat berkembang.
d. Nefrosklerosis
Nefrosklerosis dan
dan insufisiens
insufisiensii ginjal Protein
Proteinuria
uria dan hematu
hematuria
ria mikroskopi
mikroskopik
k

berkembang, serta gagal ginjal kronik.


Adapun Menurut (Aspiani, 2015), ada beberapa komplikasi dari hipertensi
yaitu sebagai berikut:
a. Stroke
Stroke dapat
dapat terjadi
terjadi akibat
akibat hemorag
hemoragik
ik akibat
akibat tekanan
tekanan darah tinggi
tinggi di otak,
otak,
atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan
tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronis apabila arteri
yang mempedarahi
mempedarahi otak mengalami
mengalami hipertrofi
hipertrofi dan penebalan,
penebalan, sehingga
ali
aliran
ran darah
darah kearea
kearea otak
otak yang
yang diperd
diperdarah
arahii berkur
berkurang
ang.. Arteri
Arteri otakya
otakyang
ng
meng
mengal
alami
ami arter
arteros
oskl
kler
eros
osis
is da
dapa
patt mele
melema
mah
h se
sehi
hing
ngga
ga meni
mening
ngka
katk
tkan
an
kemungkinan terbentuknya aneurisma.
b. Infark miokard dapat terjadi apabila arteri coroner yang arterosklerotik
tida
tidak
k da
dapa
patt meny
menyup
upla
laii cu
cuku
kup
p ok
oksig
sigen
en ke miok
miokard
ardiu
ium
m at
atau
au ap
apab
abil
ilaa
terben
terbentuk
tuk tromb
trombus
us yang
yang mengha
menghamba
mbatt aliran
aliran darah
darah melewa
melewati
ti pembu
pembuluh
luh
darah.. Pada hipertensi kronis dan hipertrofi ventrikel, kebutuhan
darah kebutuhan oksigen
oksigen
miokar
miokardiu
dium
m mungki
mungkin
n tidak
tidak dapat
dapat dipenu
dipenuhi
hi dan dapat
dapat terjad
terjadii iskemi
iskemiaa
jantung yang menyebabkan infark. Demikian juga dengan hipertrofi
ventrikel dapat menyebabkan perubahan waktu hantaran listrik melintasi
ventrikel
ventrikel sehingga
sehingga terjadi
terjadi disritmia,
disritmia, hipoksia
hipoksia jantung,
jantung, dan peningkata
peningkatan
n
resiko pembentukan bekuan.
c. Gagal ginjal
ginjal dapat terjadi
terjadi karena
karena kerusakan
kerusakan progre
progresif
sif akibat
akibat tekanan
tekanan tinggi
tinggi
pada kapiler glomelurus ginjal. Dengan rusaknya glomelurus aliran darah
ke ne
nefr
fron
on ak
akan
an terga
tergang
nggu
gu da
dan
n da
dapa
patt be
berl
rlan
anju
jutt menj
menjad
adii hi
hipo
poks
ksik
ik da
dan
n
kemati
kematian.
an. Dengan
Dengan rusakn
rusaknya
ya membra
membran
n glomer
glomerulu
ulus,
s, protri
protrin
n akan
akan keluar
keluar
melalu
melaluii urine
urine sehing
sehingga
ga tekana
tekanan
n osmoti
osmotik
k ko
koloi
loid
d plasma
plasma berkur
berkurang
ang dan
menyebabkan edema, yang sring dijumpai pada hipertensi kronis.
d. Kerusa
Kerusakan
kan otak
otak atau
atau esenfalop
esenfalopati
ati dapat
dapat terjadi
terjadi terutam
terutamaa pada
pada hipert
hipertensi
ensi

maligna (hipertensi yang meningkat cepat dan berbahaya). Tekanan yag


sangat tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan kapiler
dan mendorong cairan ke ruang interstisial di seluruh susunan saraf pusat.
Neuron disekitarnya kolaps dan terjadi koma serta kematian.
e. Kejang
Kejang dapat
dapat terjadi
terjadi pada wanita
wanita preeklam
preeklamsia.
sia. Bayi
Bayi yang lahir
lahir mungkin
mungkin
memili
memiliki
ki berat
berat lahir
lahir kecil
kecil akibat
akibat perfus
perfusii plasen
plasenta
ta yang
yang tidak
tidak adekua
adekuat,
t,
kemudi
kemudian
an dapat
dapat mengal
mengalami
ami hipoks
hipoksia
ia dan asidos
asidosis
is jika
jika ibu mengal
mengalami
ami
kejang selama atau sebelum proses persalinan.daripada pria pada usia yang
sama.
sama. Wanita
Wanita yang
yang belum
belum menopa
menopause
use dilind
dilindung
ungii oleh
oleh oleh
oleh hormon
hormonee

estrogen
estrogen yang berperan meningkatk
meningkatkan
an kadar High Density
Density Lipoprote
Lipoprotein
in
(HDL). Kadar kolestrol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung
dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis yang dapat menyebabkan
hipertensi (Price & Wilson, 2006)

2.2.8 Fak
akttor Ris
Risiko
Faktor-fakto
Faktor-faktorr risiko hipertensi
hipertensi terbagi
terbagi dalam 2 kelompok
kelompok yaitu faktor
faktor yang tidak
dapat diubah dan faktor yang dapat diubah :
a. Fakt
Faktor
or yan
yang
g dap
dapat
at diu
diuba
bah.
h.
1) Gaya
Gaya hidu
hidup
p mod
modern
ern
Kerja
Kerja keras
keras penuh
penuh tekana
tekanan
n yang
yang mendom
mendomina
inasi
si gaya
gaya hidup
hidup masa
masa kini
kini
menyebabkan stres berkepanjangan. Kondisi ini memicu berbagai penyakit
seperti sakit kepala, sulit tidur, gastritis, jantung dan hipertensi.Gaya hidup
mode
modern
rn cend
cender
erun
ung
g memb
membua
uatt be
berk
rkur
uran
angn
gnya
ya ak
akti
tivi
vita
tass fisi
fisik
k (o
(ola
lah
h
raga).Konsu
raga).Konsumsi
msi alkohol
alkohol tinggi,
tinggi, minum
minum kopi, merokok.S
merokok.Semua
emua perilaku
perilaku
tersebut merupakan memicu naiknya tekanan darah.
2) Pola
Pola m
mak
akan
an tid
tidak
ak seh
sehat
at
Tubuh
Tubuh membutuhka
membutuhkan
n natrium
natrium untuk menjaga keseimbang
keseimbangan
an cairan dan
mengatur tekanan darah. Tetapi bila asupannya berlebihan, tekanan darah
akan meningkat akibat adanya retensi cairan dan bertambahnya volume
darah. Kelebihan natrium diakibatkan dari kebiasaan menyantap makanan
instan yang telah menggantikan bahan makanan yang segar. Gaya hidup
serba cepat menuntut segala sesuatunya serba instan, termasuk konsumsi
makanan.Pa
makanan.Padahal
dahal makanan
makanan instan cenderung menggunakan
menggunakan zat pengawet
pengawet
seperti natrium berzoate dan penyedap rasa seperti monosodium glutamate
(MSG). Jenis makanan yang mengandung zat tersebut apabila dikonsumsi
secara
secara terus
terus meneru
meneruss akan
akan menyeb
menyebabk
abkan
an pening
peningkat
katan
an tekana
tekanan
n darah
darah
karena adanya natrium yang berlebihan di dalam tubuh.
3) Obesitas
Saatt asupan
Saa asupan natriu
natrium
m berleb
berlebih,
ih, tubuh
tubuh sebenar
sebenarnya
nya dapat
dapat membua
membuangn
ngnya
ya
melalui air seni. Tetapi proses ini bisa terhambat, karena kurang minum air
putih, berat badan berlebihan, kurang gerak atau ada keturunan hipertensi
maupun
maupun diabet
diabetes
es mellit
mellitus.
us. Berat
Berat badan
badan yang
yang berleb
berlebih
ih akan
akan membu
membuat
at
aktifitas fisik menjadi berkurang. Akibatnya jantung bekerja lebih keras
untuk
untuk memompa
memompa darah.Obesi
darah.Obesitas
tas dapat ditentukan
ditentukan dari hasil indeks
indeks massa
tubuh (IMT). IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status
gizii orang
giz orang dewasa
dewasa khusus
khususnya
nya yang
yang berkai
berkaitan
tan dengan
dengan kekura
kekuranga
ngan
n dan
kelebi
kelebihan
han berat
berat badan.
badan.Pen
Penggu
ggunaa
naan
n IMT hanya
hanya berlak
berlaku
u untuk
untuk orang
orang
dewasa berumur diatas 18 tahun.IMT tidak dapat diterapkan pada bayi,
anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan (Supariasa, 2012).

b. Faktor yang tidak dapat diubah :


1) Genetik
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga
itu mempunyai resiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan
peningkatan kadar Sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara
Potassium terhadap Sodium, individu dengan orang tua yang menderita
hipertensi mempunyai resiko dua kali lebih besar daripada orang yang
tidak mempunyai
mempunyai keluarga
keluarga dengan
dengan riwayat
riwayat hipertensi
hipertensi (Anggraini
(Anggraini dkk,
2009)
2) Usia
Hipertensi bisa terjadi pada semua usia, tetapi semakin bertambah usia
seseorang maka resiko terkena hipertensi semakin meningkat. Penyebab
hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan–
perubahan pada, elastisitas dinding aorta menurun, katub jantung menebal
dan menjad
menjadii kaku,
kaku, kemamp
kemampuan
uan jantun
jantung
g memomp
memompaa darah
darah menuru
menurun
n 1%
setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa
darah
darah menuru
menurun
n menyeb
menyebabk
abkan
an menuru
menurunny
nnyaa kontrak
kontraksi
si dan volume
volumenya
nya,,
kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya
efekti
efektifita
fitass pembul
pembuluh
uh darah
darah perife
periferr untuk
untuk ok
oksig
sigena
enasi,
si, mening
meningkat
katnya
nya
resistensi pembuluh darah perifer (Smeltzer, 2009).
3) Je
Jeni
niss kela
kelami
min
n
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria dan wanita sama, akan tetapi
wanita pramenopause (sebelum menopause) prevalensinya lebih terlindung

2.2.
2.2.9
9 Hipe
Hipert
rten
ensi
si pad
padaa lans
lansia
ia
Padaa usia
Pad usia lanjut
lanjut,, hipert
hipertens
ensii terutam
terutamaa ditemu
ditemukan
kan hanya
hanya berupa
berupa kenaik
kenaikan
an
tekanan
tekanan sistolik.
sistolik. Sedangkan
Sedangkan mnurut WHO memakai tekanan
tekanan diastolik
diastolik tekanan
tekanan
yang lebih tepat dipakai dalam menentukan ada tidaknya hipertensi. Tingginya
hipertensi sejalan dengan bertambahnya umur yang disebabkan oleh perubahan
struktur pada pembuluh darah besar sehingga lumen menjadi lebih sempit dan
dinding pembuluh darah kaku, sebagai peningkatan pembuluh darah sistolik.

2.2.10
2.2.10 Penata
Penatalak
laksaan
saan dan Terap
Terapii
a. Penatal
Penatalaks
aksana
anaan
an Non Farmako
Farmakolog
logii (Keperaw
(Keperawata
atan)
n)
1) Pengaturan
Pengaturan diet Beberapa
Beberapa diet
diet yang
yang dianjurkan
dianjurkan :
a) Rendah
Rendah garam,
garam, diet
diet rendah garam
garam dapat
dapat menurun
menurunkan
kan tekana
tekanan
n darah
pada klien hipertensi. dengan pengurangan konsumsi garam dapat
mengurang sistem reninangiotensin sehingga dapat berpotensi sebagai
anti hipertensi jumlah intake sodium yang dianjurkan 50-100 mmol
atau setara dengan 3-6 gram per hari.
b) Diet tinggi potassium, dapat menurunkan tekanan darah tapi
mekanisme
mekanisme nya belum jelas. Pemberian
Pemberian potassium secara intravena
intravena
dapat menyebabkan vasodilatasi, yang dipercaya di mediasi oleh nitric
oxide pada dinding vascular.
c) Di
Diet
et kay
kayaa buah
buah dan
dan say
sayur
ur..
d) Diet rendah
rendah kolestro
kolestroll sebagai penceg
pencegah
ah terjadinya
terjadinya jantung
jantung korone
koroner.
r.

Diet
Diet DASH
DASH (Die
(Dieta
tary
ry Appr
Approa
oach
ches
es to stop
stop Hype
Hypert
rten
ensi
sion
on))
menurut Priscilla Lemone, 2015
 Gandum : tujuh sampai delapan sajian per hari.

 Sayuran : empat sampai lima sajian per hari.

 Buah : empat sampai lima sajian per hari.

 Produk susu tanpa lemak/ rendah lemak : dua sampai tiga kali
sajian per hari.
 Daging, unggas, dan ikan : dua atau kurang 3 ons sajian per hari.

 Kacang
Kacang,, biji-bi
biji-bijia
jian,
n, dan kacang
kacang kering
kering :empat
:empat sampai
sampai lima
lima per
minggu.
 Lemak dan minyak : dua sampai tiga sajian per hari.
- Pe
Penu
nuru
runa
nan
n bera
beratt bada
badan
n Pe
Penu
nuru
runa
nan
n be
bera
ratt ba
bada
dan
n meng
mengur
uran
angi
gi
tekanan darah, kemungkinan dengan mengurangi beban kerja
jantung dan volume sekuncup
sekuncup juga berkurang.
- Ol
Olah
ahra
raga
ga Ol
Olah
ahra
raga
ga te
tera
ratu
turr se
sepe
pert
rtii be
berj
rjal
alan
an,, la
lari
ri,, be
bere
rena
nang
ng,,
bersepeda, bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan
memper
memperbai
baiki
ki keadaa
keadaan
n jantun
jantung.
g. Olahra
Olahraga
ga terartu
terarturr selama
selama 30
menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dianjurkan
untuk
untuk menuru
menurunka
nkan
n tekana
tekanan
n darah.
darah. olahra
olahraga
ga mening
meningkat
katkan
kan
kadar HDL, yang dap
apaat menguran
ang
gi terben
enttuknya
arterosklerosis akibat hipertensi.
- Memper
Memperbai
baiki
ki gaya
gaya hidu
hidup
p yang
yang kura
kurang
ng seha
sehatt Berhen
Berhenti
ti merok
merokok
ok
dan tidak mengkonsumsi alcohol, penting untuk mengurangi
efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok di ketahui
menurunkan aliran darah ke berbag
agaai organ dap
apaat
meningkatkan kerja jantung (Reny Yuli, 2014).
- Tera
Terapi
pi Rela
Relaks
ksas
asii Ot
Otot
ot Pr
Prog
ogre
resi
siff Menu
Menuru
rutt Hero
Herode
des,
s, Tera
Terapi
pi
Relaksasi Otot Progresif adalah teknik relaksasi otot yang tidak
menggunakan imajinasi, ketekunan atau sugesti. Berdasarkan
keyakinan bahwa tubuh manusia berespon pada kecemasan dan
kejadi
kejadian
an yang
yang merang
merangsan
sang
g pikira
pikiran
n dengan
dengan ketega
keteganga
ngan
n otot.
otot.
Teknik Relaksasi Otot Progresif memusatkan perhatian pada
suatu aktivitas otot dengan mengidentifikasi otot yang tegang
kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik
relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks. Teknik relaksasi
otot progresif merupakan
merupakan suatu terapi relaksasi
relaksasi yang diberikan
diberikan
ke
kepa
pada
da klie
klien
n de
deng
ngan
an mene
menega
gang
ngka
kan
n ot
otot
ot-o
-oto
tott te
terte
rtent
ntu
u da
dan
n
kemudian relaksasi (Setyoadi, 2011).

1. Penata
Penatalak
laksan
sanaan
aan Farmak
Farmakolo
ologi
gi
Pena
Penata
talak
laksan
sanaan
aan farm
farmak
akol
olog
ogii menu
menuru
rutt Sa
Safer
ferii & Mariz
Marizaa (2
(201
013)
3) meru
merupa
paka
kan
n
penanganan menggunakan
menggunakan obat-obatan, antara lain :
a) Golo
Golong
ngan
an Diur
Diuret
etik
ik
Diuretik thiazide biasanya membantu ginjal membuang garam dan air, yang
akan
akan mengur
mengurang
angii volume
volume cairan
cairan di seluruh
seluruh tubuh
tubuh sehing
sehingga
ga menuru
menurunka
nkan
n
tekanan darah.
b) Penghambat Adrenergik
Peng
Pengha
hamb
mbat
at ad
adren
renerg
ergik
ik,, meru
merupa
paka
kan
n sekelo
sekelomp
mpok
ok ob
obat
at ya
yang
ng te
terd
rdir
irii da
dari
ri
alfablocker, beta-blocker dan alfa-beta-blocker labetalol, yang menghambat
system saraf simpatis.S
simpatis.Sistem
istem saraf simpatis
simpatis adalah istem saraf
saraf yang dengan
segera akan memberikan respon terhadap stress, dengan cara meningkatkan
tekanan darah.
c) ACE
ACE-i
-inh
nhib
ibit
itor
or
Angiot
Angiotensi
ensin
n conver
convertin
ting
g enzyme
enzyme inhibi
inhibitor
tor (ACE-i
(ACE-inhi
nhibit
bitor)
or) menyeb
menyebabk
abkan
an
penurunan tekanan darah dengan cara melebarkan arteri.
d) Angi
Angiot
oten
ensin
sin-II
-II-b
-blo
loke
kerr
Angiotensin-II-bloker menyebabkan penurunan tekanan darah dengan suatu
mekanisme yang mirip ACE-inhibitor.
e) Antag
Antagon
onis
is kalsiu
kalsium
m meny
menyeb
ebab
abka
kan
n mele
meleba
barn
rnya
ya pembu
pembulu
luh
h da
dara
rah
h de
deng
ngan
an
mekanisme yang berbeda.
f) Vasodilator
Vasodilator langsung
langsung menyeb
menyebabkan
abkan melebarnya
melebarnya pembuluh
pembuluh darah.
g) Kedaru
Kedarurat
ratan
an hiperte
hipertensi
nsi (misalnya
(misalnya hiperte
hipertensi
nsi malign
maligna)
a) memerl
memerluka
ukan
n obat
obat yang
yang
menurunkan
menurunkan tekanan
tekanan darah tinggi
tinggi dengan
dengan cepat dan segera. Beberapa
Beberapa obat
bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat dan sebagian besar diberikan
secara intravena : diazoxide, nitroprusside, nitroglycerin, labetalol.
BAB III
KONSEP ASKEP

3.1 Pengkaji
Pengkajian
an
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar diperoleh
data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga. Sumber informasi dari
tahapan pengkaajian dapat menggunakan metode wawancara keluarga, observasi fasilitas
rumah, pemeriksaan fisik pada anggota keluarga dan data sekunder.

Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :

3.1.1 Data Umum


a) Nama
Nama ke
kepa
pala
la ke
kelu
luarg
argaa
b) Alamat dan telepon
c) Peke
Pekerj
rjaa
aan
n kepal
kepalaa kelua
keluarg
rgaa
d) Pendid
Pendidika
ikan
n kepa
kepala
la keluar
keluarga
ga
e) Kompos
Komposisi
isi keluar
keluarga
ga dan
dan geno
genogra
gram
m
f) Tipe ke
keluarga
g) Suku
Suku bang
angsa
h) Agama
i) St
Stat
atus
us sos
sosia
iall ekon
ekonom
omii kelu
keluar
arga
ga
j) Aktifitas rekreasi keluarga
k) Riwayat
Riwayat dan tahap perkembanga
perkembangan
n keluarga
keluarga melipu
meliputi
ti :
1) Tahap perkem
perkembanga
bangan
n keluarga
keluarga saat ini ditentukan
ditentukan dengan
dengan anak
anak tertua
tertua dari
keluarga inti.
2) Tahap
Tahap keluar
keluarga
ga yang belum terpenuh
terpenuhii yaitu
yaitu menjelask
menjelaskan
an mengenai
mengenai tugas
perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa
tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat
Riwayat keluarga
keluarga inti
inti yaitu menjela
menjelaskan
skan mengenai
mengenai riwayat
riwayat kesehata
kesehatan
n pada
keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit,
su
sumb
mber
er pe
pela
laya
yana
nan
n ke
keseh
sehata
atan
n ya
yang
ng bi
bias
asaa di
digu
guna
naka
kan
n ke
kelu
luar
arga
ga se
sert
rtaa
pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwa
Riwaya
yatt kelu
keluar
arga
ga se
sebe
belu
lumn
mnya
ya ya
yait
itu
u di
dije
jela
lask
skan
an meng
mengen
enai
ai riwa
riwaya
yatt
kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
l) Pe
Peng
ngka
kaji
jian
an Ling
Lingku
kung
ngan
an
1) Kara
Karakt
kteri
erist
stik
ik ru
ruma
mah
h
2) Karakt
Karakteris
eristik
tik tetang
tetangga
ga dan komun
komunita
itass RW
3) Perkumpul
Perkumpulan
an keluarga
keluarga dan interaksi
interaksi dengan
dengan masyarakat
masyarakat
4) Sistem
Sistem penduk
pendukung
ung keluar
keluarga
ga
m) Strukt
Struktur
ur kelua
keluarga
rga
1) Pola komun
komunikasi
ikasi keluarg
keluargaa yaitu menjelaskan
menjelaskan mengen
mengenai
ai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
2) Struktur
Struktur kekuatan
kekuatan keluarga
keluarga yaitu
yaitu kemampua
kemampuan
n anggota
anggota keluarga
keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
3) Struktur
Struktur peran yaitu menjela
menjelaskan
skan peran
peran dari masing-m
masing-masing
asing anggot
anggotaa
keluarga baik secara formal maupun informal.
4) Nilai atau
atau norma
norma keluarga
keluarga yaitu menjelaskan
menjelaskan mengen
mengenai
ai nilai dan
dan norma
norma
yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengaan kesehatan.
n) Fung
Fungsi
si kel
kelua
uarg
rgaa :
1) Fungsi
Fungsi afèktif,
afèktif, yaitu perlu
perlu dikaji
dikaji gambaran
gambaran diri anggot
anggotaa keluarga,
keluarga, perasaan
perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga,
 du
duku
kung
ngan
an ke
kelu
luarg
argaa terha
terhada
dap
p an
angg
ggot
otaa ke
kelu
luar
arga
ga la
lain
in,, ba
baga
gaim
iman
anaa
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
2) Fung
Fungsi
si so
sosi
sial
alisa
isai,
i, ya
yait
itu
u pe
perl
rlu
u meng
mengka
kaji
ji ba
baga
gaim
iman
anaa be
beri
rint
nter
erak
aksi
si at
atau
au
hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin,
norma, budaya dan perilaku.
3) Fungsi
Fungsi perawatan
perawatan kesehat
kesehatan,
an, yaitu meenjela
meenjelaska
skan
n sejauh
sejauh mana keluar
keluarga
ga
menyediakan makanan, pakaian, perlu dukungan serta merawat anggota
keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenal sehat
sakit. Kesanggupan
Kesanggupan keluarga
keluarga dalam melaksanakan
melaksanakan perawatan
perawatan kesehatan
kesehatan
da
dapa
patt dili
diliha
hatt da
dari
ri ke
kema
mamp
mpua
uan
n ke
kelu
luarg
argaa da
dala
lam
m mela
melaks
ksan
anak
akan
an tu
tuga
gass
kese
keseha
hata
tan
n kelu
keluar
arga
ga,, yait
yaitu
u mamp
mampu
u meng
mengen
enal
al masa
masala
lah
h ke
kese
seha
hata
tan,
n,
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan
kesehatan pada anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang
dapat meningkatan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
 Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana
kemampuan keluarga dalam mengenal, mengambil keputusan dalam
tind
tindak
akan
an,, mera
merawa
watt an
angg
ggot
otaa ke
kelu
luar
arga
ga ya
yang
ng sa
saki
kit,
t, menc
mencip
ipta
taka
kan
n
lingkungan
lingkungan yang mendukun
mendukung
g kesehatan
kesehatan dan memanfaatkan
memanfaatkan fasilitas
fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada.
o) Stres
Stres dan koping
koping keluar
keluarga
ga
1) Stresso
Stressorr jaangka
jaangka pend
pendek
ek dan
dan panjan
panjang
g
Stres
Stresso
sorr jang
jangka
ka pe
pend
ndek
ek ya
yait
itu
u str
stress
essor
or ya
yang
ng di
diala
alami
mi ke
kelu
luarg
argaa ya
yang
ng
memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 5 bulan.
2) Stre
Stress
ssor
orrr jang
jangka
ka panj
panjan
ang
g yait
yaitu
u stre
stress
ssor
or ya
yang
ng di
dial
alam
amii ke
kelu
luar
arga
ga ya
yang
ng
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
3) Kemampuan
Kemampuan keluarga
keluarga berespon
berespon terhadap
terhadap situasi/
situasi/ stressor
stressor
4) Strategi
Strategi koping
koping yang digunak
digunakan
an keluarga
keluarga bila menghad
menghadapi
api permasalahan
permasalahan..
5) Strategi
Strategi adaptasi
adaptasi fungsional
fungsional yang
yang divunakan
divunakan bila
bila menghadapi
menghadapi permasala
permasalah
h
p) Pemeriksaan Fisik
Pemerik
Pemeriksaan
saan fisik
fisik dilaku
dilakukan
kan terhada
terhadap
p semua
semua anggot
anggotaa
aa keluar
keluarga.
ga.
Meto
Metode
de ya
yang
ng digu
diguna
naka
kan
n pa
pada
da pe
peme
meri
riks
ksaan
aan fisik
fisik tida
tidak
k be
berb
rbed
edaa de
deng
ngan
an
pemeriksaan fisik di klinik. Harapan keluarga yang dilakukan pada akhir
pengkajian, menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang
ada.
3.2 Diagnosa keperawatan
keperawatan yang
yang mungkin muncul
muncul
Darii pengka
Dar pengkajia
jian
n asuhan
asuhan kepera
keperawat
watan
an keluar
keluarga
ga di atas maka
maka diagno
diagnosa
sa keperaw
keperawata
atan
n
keluarga yang mungkin muncul adalah :
a. Manajemen keluarga tidak efektif, yaitu pola penanganan masalah kesehatan dalam
keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.
b. Manaje
Manajemen
men keseha
kesehatan
tan tidak
tidak efekti
efektif,
f, yaitu
yaitu pola
pola pengat
pengatura
uran
n dan pengin
penginteg
tegrasi
rasian
an
penanganan masalah kesehatan ke dalam kebiasaan hidup sehari-hari tidak
memuaskan untuk mencapai status kesehatan yang diharapkan.
c. Pemeliharaan kese
kesehat
hatan
an tidak
tidak efektif,
efektif, yaitu
yaitu ketida
ketidakma
kmampu
mpuan
an mengid
mengident
entifik
ifikasi
asi,,
mengelola dan atau menemukan bantuan untuk mempertahankan kesehatan.
d. Kesiapan peningkatan koping keluarga yaitu pola adaptasi anggota keluarga dalam
mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif dan menunjukkan keinginan serta
kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien.
e. Penurunan koping keluarga yaitu ketidakefektifan dukungan, rasa nyaman, bantuan
dan motivasi orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang dibutuhkan
klien untuk mengelola atau mengatasi masalah kesehatan.
f. Ketidakberdayaan, persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan mempengaruhi hati
secara signifikan, persepsi kurang kontrol pada situasi saat ini atau yang akan datang.
g. Ketidakmampuan koping keluarga, yaitu perilaku orang terdekat (anggota keluarga)
yang membatasi kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah
kesehatan yang dihadapi klien.
Yang menjadi etiologi atau penyebab dari masalah keperawatan yang muncul
adalah hasil dari pengkajian
pengkajian tentang
tentang tugas kesehatan
kesehatan keluarga
keluarga yang meliputi
meliputi 5 unsur
sebagai berikut :
a. Ketida
Ketidakma
kmampu
mpuan
an keluar
keluarga
ga mengen
mengenal
al masalah
masalah hipert
hipertensi
ensi yang
yang terjad
terjadii pada
pada
anggota keluarga
b. Ketidakmamp
Ketidakmampuan
uan keluarga
keluarga mengambil
mengambil keputusan
keputusan yang tepat untuk mengatasi
penyakit hipertensi
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi
d. Ketidakmampuan keluarga dalam memelihara atau memodifikasi lingkungan yang
dapat mempengaruhi penyakit hipertensi
e. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan
kese
keseha
hata
tan
n guna
guna pera
perawa
wata
tan
n dan
dan pe
peng
ngob
obat
atan
an hi
hipe
pert
rten
ensi
si 3. Memb
Membua
uatt
Perencanaan
Perencanaan,, Menurut
Menurut Suprajitno
Suprajitno perencanaan keperawatan
keperawatan mencakup
mencakup tujuan
tujuan
umum dan khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria
dan standar yang mengacu pada penyebab. Selanjutnnya merumuskan tindakan
keperawatan yang berorientasi pada kriteria dan standar. Perencanaan yang dapat
dilakukan pada asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi ini adalah sebagai
berikut :
1) Ketidakmamp
Ketidakmampuan
uan keluarga
keluarga mengenal
mengenal masalah
masalah hipertensi
hipertensi yang
yang terjadi pada
pada
keluarga.
Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga dapat mengenal dan
mengerti tentang penyakit hipertensi.
Tujuan : Keluarga mengenal masalah penyakit hipertensi setelah tiga kali
kunjungan rumah.
Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan tentang penyakit
hipertensi.
Standar : Keluarga dapat menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan
gejala penyakit hipertensi serta pencegahan dan pengobatan penyakit
hipertensi secara lisan.
Intervensi :
- Je
Jela
lask
skan
an art
artii peny
penyak
akit
it hip
hiper
erte
tens
nsii
- Diskus
Diskusika
ikan
n tanda
tanda-tan
-tanda
da dan
dan peny
penyeba
ebab
b penya
penyakit
kit hipert
hipertens
ensii
- Tany
Tanyak
akan
an kem
kemba
bali
li apa
apa yang
yang telah
telah didi
didisk
skus
usik
ikan
an..
2) Ketidakmamp
Ketidakmampuan
uan keluarga
keluarga mengamb
mengambil
il keputusan
keputusan yang
yang tepat
tepat untuk
mengatasi penyakit hipertensi.
Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga dapat mengetahui akibat
lebih lanjut dari penyakit hipertensi
Tujuan : Keluarga dapat mengambil keputusan untuk merawat anggota
keluarga dengan hipertensi setelah tiga kali kunjungan rumah.
Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan dan dapat mengambil
tindakan yang tepat dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Standar : Keluarga dapat menjelaskan dengan benar bagaimana akibat
hipertensi dan dapat mengambil keputusan yang tepat.
Intervensi:
- Di
Disk
skus
usik
ikan
an tent
tentan
ang
g akiba
akibatt penya
penyaki
kitt hipert
hiperten
ensi
si
- Tanyak
Tanyakan
an bagaim
bagaimana
ana keputu
keputusan
san kelua
keluarga
rga untuk
untuk meraw
merawat
at anggot
anggotaa keluarg
keluargaa
yang menderita hipertensi.
3) Ketidakmamp
Ketidakmampuan
uan keluarga
keluarga merawat
merawat anggota
anggota keluarga
keluarga dengan
dengan hipertensi
hipertensi
Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
Tujuan : Keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat terhadap anggota
keluarga yang menderita hipertensisetelah tiga kali kunjungan rumah.
Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan cara pencegahan dan
perawatan penyakit hipertensi
Standar : Keluarga dapat melakukan perawatan anggota keluarga yang
menderita penyakit hipertensi secara tepat.
Intervensi :
- Jelask
Jelaskan
an pada
pada kelua
keluarga
rga cara-
cara-cara
cara penc
pencega
egahan
han peny
penyaki
akitt hiperte
hipertensi
nsi..
- Jelask
Jelaskan
an pada
pada kelua
keluarga
rga tent
tentang
ang manf
manfaat
aat istir
istiraha
ahat,
t, diet
diet yang
yang tepat
tepat dan
dan
olah raga khususnya untuk anggota keluarga yang menderita hipertensi.
4) Keti
Ketida
dak
kmam
mampuan
uan kelu
keluar
arg
ga dala
dalam
m mem
memel
elih
ihar
araa at
atau
au mem
memod
odif
ifik
ikas
asii
lingkungan yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi berhubungan.
Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga mengerti tentang pengaruh
lingkungan terhadap penyakit hipertensi.
Tujuan : Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang
penyembuhan dan pencegahan setelah tiga kali kunjungan
kunjungan rumah.
Krit
Kriteri
eriaa : Kelu
Keluarg
argaa da
dapa
patt menj
menjela
elask
skan
an se
secar
caraa lisan
lisan te
tent
ntan
ang
g pe
peng
ngaru
aruh
h
lingkungan terhadap proses penyakit hipertensi
St
Stan
anda
darr : Kelu
Keluar
arg
ga dap
apat
at memo
emodi
difi
fik
kas
asii ling
lingku
kung
ngan
an ya
yan
ng dap
apat
at
mempengaruhi penyakit hipertensi.
Intervensi :
- Ajarka
Ajarkan
n cara memo
memodif
difika
ikasi
si lingku
lingkunga
ngan
n untuk
untuk mence
mencegah
gah dan
dan menga
mengatasi
tasi
penyakit hipertensi misalnya :
- Ja
Jaga
ga ling
lingku
kung
ngan
an ru
ruma
mah
h agar
agar beba
bebass da
dari
ri re
resi
siko
ko ke
kece
cela
laka
kaan
an misa
misaln
lnya
ya
benda yang tajam.
- Gunaka
Gunakan
n alat
alat pelin
pelindun
dung
g bila
bila beker
bekerja
ja Misal
Misalnya
nya saru
sarung
ng tang
tangan.
an.
- Gunakan bahan yang lemb
embut untuk pakaian untuk mengura
ran
ngi
terjadinya iritasi.
- Motiva
Motivasi
si kelua
keluarga
rga untu
untuk
k melak
melakuka
ukan
n apa yang
yang telah
telah dijel
dijelask
askan.
an.
5) Ketidakmamp
Ketidakmampuan
uan keluarga
keluarga menggunak
menggunakan
an fasilitas
fasilitas pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan
guna perawatan dan pengobatan hipertensi.
Sasaran : Setelah tindakan keperawatan keluarga dapat menggunakan
fasilitas pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.
Tujuan : Keluarga dapat menggunakan tempat pelayanan kesehatan yang
tepat untuk mengatasi penyakit hipertensisetelah dua kali kunjungan rumah.
Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan ke mana mereka harus
meminta pertolongan untuk perawatan dan pengobatan penyakit hipertensi.
Standar : Keluarga dapat menggunakan fasilitas pelayanan secara tepat.
Intervensi : Jelaskan pada keluarga ke mana mereka dapat meminta
pertolongan untuk perawatan dan pengobatan
pengobatan hipertensi.

3.3 SKALA UNTUK


UNTUK MENENTUKAN
MENENTUKAN PRIORITAS
PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
(Bailon dan Maglaya, 1978)

NO KRITERIA SCORE BOBOT

1. Sifat masalah 1
Skala: - Tidak/kurang sehat 3

- Ancaman 2
- Keadaan sejahtera 1

2. Kemungkinan ma
masala
alah da
dapat di
di at
atasi 2
Skala: - Mudah 2
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0

3. Potensi
siaal masala
alah dapat dicegah 1
Skala: - Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1

4. Menonjol masalah 1
Skala: - Masalah berat harus di atasi 2
- Ada masalah tapi tidak perlu ditangani 1

- Masalah tidak dirasakan 0

Scoring:

a. Tentuk
Tentukan
an score
score untuk
untuk seti
setiap
ap krit
kriteri
eriaa
b. Score dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan
kalikan dengan bobot

Skore
Angka tertinggi x bobot

c. Jumlah
Jumlahkan
kan skor
skor untuk
untuk semua
semua crite
criteria
ria
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas dengan melihat
kriteria pertama karena pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya didasari
dan dirasakan oleh keluaargnya.yaitu masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada
tidak/
tidak/ku
kuran
rang
g sehat,
sehat, Faktor
Faktor-fak
-faktor
tor yang
yang dapat
dapat mempen
mempengar
garuh
uhii penent
penentuan
uan priori
prioritas
tas
de
deng
ngan
an meli
meliha
hatt kr
krit
iteri
eriaa pe
pert
rtam
amaa ya
yaitu
itu : Sifa
Sifatt masa
masalah
lah,, bo
bobo
bott ya
yang
ng le
lebi
bih
h be
bera
ratt
diberikan pada tidak/kurang sehat karena pertama memerlukan tindakan segera dan
biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga.
Untuk kriteria kedua yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah, perawat
tidak perlu memperhatikan terjangkau faktor-faktor tersebut sebagai berikut:
1) Pengetahua
Pengetahuan
n yang ada
ada sekarang,
sekarang, teknologi
teknologi,, dan tindakan
tindakan bermasa
bermasalah
lah
2) Sumb
Sumber
erda
daya
ya ke
kelu
luarg
argaa da
dala
lam
m be
bent
ntuk
uk fi
fisik
sik,, ke
keua
uang
ngan
an,, tenag
tenaga,
a, du
duku
kung
ngan
an ya
yang
ng
terwujud dalam motivasi keluarga untuk mengatasi masalah
3) Sumberday
Sumberdayaa perawat dalam
dalam bentuk
bentuk pengetah
pengetahuan,
uan, ketramp
ketrampilan,
ilan, waktu
waktu
4) Sumb
Sumber
erda
daya
ya masy
masyar
arak
akat
at da
dala
lam
m be
bent
ntuk
uk fa
fasil
silit
itas
as or
orga
gani
nisas
sasii da
dala
lam
m masy
masyara
araka
katt
dalam bentuk fasilitas, organisasi, dan masyarakat.
Untuk kriteria ketiga yaitu potensial masalah yang dapat dicegah, faktor-faktor yang
perlu diperhatikan:
a) Kepelikan
Kepelikan dari
dari masalah yang
yang berhubu
berhubungan
ngan dengan
dengan penyakit
penyakit atau masalah
masalah
b) Lamanya masalah yang berhubungan
berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
c) Tindak
Tindakan
an yang sedang
sedang dijalan
dijalankan
kan adalah
adalah tindak
tindakan-t
an-tind
indaka
akan
n yang
yang tepat
tepat dalam
dalam
memperbaiki masalah
d) Adanya
Adanya kelompok
kelompok “high
“high risk” atau kelompo
kelompok
k yang sangat
sangat peka menamba
menambah
h potensi
untuk mencegah masalah
Potensi masalah untuk dicegah tinggi bila kepemilikan masalah kurang (prognosa
penyakit baik), segera dilakukan tindakan dan ada
ada high risk.

3.4 Pelaksan
Pelaksanaan.
aan.
Pelaks
Pelaksana
anaan
an merupa
merupakan
kan salah
salah satu tahap
tahap dari
dari proses
proses keperaw
keperawata
atan
n keluar
keluarga
ga dimana
dimana
perawat mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga untuk
mendapatka
mendapatkan
n perbaikan
perbaikan ke arah perilaku
perilaku hidup sehat. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan keperawatn
keluarga didasarkan kepada asuhan keperawatan yang telah disusun.

3.5 Evalua
Evaluasi
si
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil, implementasi dengan
kriter
kriteria
ia dan standa
standarr yang
yang telah
telah ditetap
ditetapkan
kan untuk
untuk meliha
melihatt keberh
keberhasi
asilan
lan bila
bila hasil
hasil dan
evaluasi tidak berhasil sebagian perlu disusun rencana keperawatan yang baru.
SATUAN ACARA PENULUHAN

Mata kuliah : Keperawatan keluarga

Pokok bahasan : Penyakit hipertensi

Tempat : Rumah Ny.R

Sasaran : Ny.R dan keluarga

Waktu : Kamis, 3 juni 2021

A. LATA
LATAR
R BEL
BELAK
AKAN
ANG
G
Penyakit hipertensi sering ditemukan pada usia lanjut. Adapun besarnya angka dari

perkembangan penyakit hipertensi ini merupakan factor resiko dari penyakit jantung dan
stroke, dimana menurut para ahli angka kematian akibat penyakit jantung pada usia lanjut
dengan
dengan hipertensi
hipertensi adalah tiga kali lebih sering dibandingkan
dibandingkan usia lanjut
lanjut tanpa hipertensi
hipertensi
pada usia yang sama.
Berdasa
Berdasarka
rkan
n hal diatas
diatas maka
maka kami
kami merasa
merasakan
kan perlu
perlu kirany
kiranyaa member
memberika
ikan
n suatu
suatu
informasi atau pengetahuan kepada masyarakat khususnya lansia di wilayah puskesmas
Labuan
Labuan badas
badas Sumbaw
Sumbawaa mengen
mengenai
ai penyak
penyakit
it hipert
hipertensi
ensi dihara
diharapka
pkan
n dengan
dengan adanya
adanya
informasi yang diberikan masyarakat mengerti tentang penyakit hipertensi sehingga dapat
mengurangi timbulnya penyakit hipertensi serta dapat mencegah meningkaynya angka

kesakitan dari penderita hipertensi khususnya diwilayah kerja puskesmas Labuan badas
Sumbawa.

B. TUJUAN
1. Tujuan um
umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan dapat menambah pengetahuan Ny.R dan
keluarga tentang hipertensi

2. Tuju
Tujuan
an khu
husu
suss

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Ny.R dan keluarga mampu :


a. Menjela
Menjelaska
skan
n penyak
penyakit
it hiperte
hipertensi
nsi
b. Menyebutkan penyebab penyakit
penyakit hipertensi
c. Menget
Mengetahu
ahuii klasifi
klasifikas
kasii hiperte
hipertensi
nsi
d. tanda
tanda dan
dan gejal
gejalaa penyak
penyakit
it hipe
hiperte
rtensi
nsi
e. Menget
Mengetahu
ahuii komp
komplik
likasi
asi hipert
hipertens
ensii
f. Cara
Cara meng
mengata
atasi
si dan menceg
mencegah
ah hipert
hipertens
ensii

C. MATE
MATERI
RI PENG
PENGAJ
AJAR
ARAN
AN
1. Menjel
Menjelask
askan
an penyak
penyakit
it hipert
hipertensi
ensi
2. Menyeb
Menyebutk
utkan
an penyeb
penyebab
ab penyak
penyakit
it hiperte
hipertensi
nsi
3. Menget
Mengetahu
ahuii k
klas
lasifik
ifikasi
asi hipert
hipertensi
ensi
4. tanda
tanda dan
dan gejal
gejalaa penyak
penyakit
it hiper
hiperten
tensi
si
5. Menget
Mengetahu
ahuii kompl
komplika
ikasi
si hipe
hiperten
rtensi
si
6. Cara
Cara mengat
mengatasi
asi dan
dan menc
mencega
egah
h hiperte
hipertensi
nsi

D. MEDI
MEDIA
A PENGA
PENGAJA
JARA
RAN
N
1. Mate
Materi
ri peng
pengaj
ajar
aran
an
2. Leaflet
3. Clipt chart
art

E. METO
METODE
DE PEN
PENGA
GAJA
JARA
RAN
N
1. Ceramah
2. Di
Disk
skus
usi/
i/Ta
Tany
nyaa jawa
jawab
b

F. SUSU
SUSUNA
NAN
N ACAR
ACARA
A
N TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PENYULUHAN PESERTA
O

1 Pra Kegiatan 1. Menyiapkan media

2 Kegiatan Inti Pembukaan Menjawab salam


Memberi Salam - Menyimak

3. Kegiatan Inti
- Menjelaskan Pengertian

hipertensi
- Menjelaskan Tanda dan
gejala
hipertensi
- Menjelaskan Penyebab dari
hipertensi
Menjelaskan Dampak yang
ditimbulkan dari hipetensi
- Menjelaskan
Penanggulangan dan
Pencegahan hipertensi
Menjelaskan hipertensi
Penutup

3 Penutup 1. Memberikan salam - Menjawab


salam

G. EVAL
VALUASI
UASI
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :

1. Menjel
Menjelask
askan
an penyak
penyakit
it hipert
hipertensi
ensi
2. Apa saja
saja peny
penyeba
ebab
b penya
penyakit
kit hipe
hiperte
rtensi
nsi
3. Menget
Mengetahu
ahuii k
klas
lasifik
ifikasi
asi hipert
hipertensi
ensi
4. Bagaim
Bagaimana
ana tanda
tanda dan geja
gejala
la penyak
penyakit
it hiperte
hipertensi
nsi
5. Menget
Mengetahu
ahuii kompl
komplika
ikasi
si hipe
hiperten
rtensi
si
6. Cara
Cara mengat
mengatasi
asi dan
dan menc
mencega
egah
h hiperte
hipertensi
nsi

MATERI

A. PENG
PENGER
ERTI
TIAN
AN
Menurut JNC IV, Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah melebihi normal, yaitu
systole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg.

B. PENYEB
PENYEBAB
AB HIPER
HIPERTEN
TENSI
SI
Penyebab Hipertensi antara lain :
1. Peny
Penyak
akit
it salur
saluran
an ke
kemi
mih
h
2. Pe
Peny
nyak
akit
it End
Endok
okri
rin
n
3. Arte
Arteri
rios
os kler
kleros
osii
4. Merokok
5. Minu
Minum-m
m-min
inum
uman
an alko
alkoho
holl
6. Teka
Tekana
nan
n tingg
tinggii koles
kolester
terol
ol
KATEGORI SISTOLIK mmHg DIASTOLIK mmHg

Normal <130 < 85

High Normal 130 – 139 85 – 89

Hipertensi

Derajat 1 140-159 90/99

Derajat 2 160-179 100-109

Derajat 3 >180 >110

C. TAND
TANDA
A DAN
DAN GEJAL
GEJALA
A
1. Geli
Gelisah
sah,, kep
kepal
alaa pus
pusin
ing
g
2. Geme
Gemete
ter,
r, tr
trem
emor
or
3. Se
Seri
ring
ng mara
marah
h – mar
marah
ah
4. Jantu
Jantung
ng be
berd
rdeb
ebar
ar – de
deba
barr
5. Tekana
Tekanan
n darah
darah lebih
lebih dari
dari 140
140 / 90 mmHg
mmHg
6. Kerin
Keringa
gatt be
berl
rleb
ebih
ihan
an
7. Gang
Ganggu
guan
an pe
peng
ngli
liha
hatan
tan

8. Nafs
Nafsu u maka
makann menu
menuru
run
n
9. Suli
Sulitt kon
konse
sent
ntra
rasi
si
10. Mudah tersinggun
tersinggung
g

D. KOMP
KOMPLI
LIKA
KASI
SI
1. Stroke
2. Gaga
Gagall jan
jantun
tung
3. Keru
Kerusak
sakan
an ga
gaga
gall g
gin
inja
jall
4. Keru
Kerusak
sakan
an jari
jaring
ngan
an oto
otott
E. CARA
CARA MENGATA
MENGATASI
SI DAN PENCE
PENCEGAH
GAHANN
ANNYA
YA
Cara mengatasi dan mencegah Hipertensi adalah :
1. Makan
Makan – mak
makan
anan
an yang
yang ber
bergi
gizi
zi
2. Menghindar
Menghindarii makanan
makanan yang berlemak
berlemak dan mengurangi
mengurangi asin
3. Menghi
Menghinda
ndari
ri makana
makanan
n dengan
dengan bahan
bahan pengaw
pengawet
et
4. Menjag
Menjagabe
aberat
ratbad
badan
an agar
agar tetapst
tetapstabi
abill
5. Menghi
Menghinda
ndari
ri minu
minum
m – minu
minuman
man keras
keras
6. Mengh
Menghin
inda
dari
ri mero
meroko
kok
k
7. Istira
Istiraha
hatt ya
yang
ng cu
cuku
kup
p
8. Belajar untuk
untuk tenang,
tenang, menikmati
menikmati hidup
hidup dan selalu
selalu bersuku
bersukurr
9. Peran keluarga
keluarga sangat
sangat ditekan
ditekankan
kan dalam
dalam rangka
rangka mengatasi
mengatasi hidup
hidup orang dengan
dengan
hipertensi dan mencegah hipertensi
BAB IV
PENUTUP

A. Kesi
Kesimp
mpul
ulan
an
Penyakit hipertensi sering ditemukan pada usia lanjut. Adapun besarnya angka dari
perkembangan penyakit hipertensi ini merupakan factor resiko dari penyakit jantung dan
stroke, dimana menurut para ahli angka kematian akibat penyakit jantung pada usia lanjut
dengan
dengan hipertensi
hipertensi adalah tiga kali lebih sering dibandingkan
dibandingkan usia lanjut
lanjut tanpa hipertensi
hipertensi
pada usia yang sama.
Berdasa
Berdasarka
rkan
n hal diatas
diatas maka
maka kami
kami merasa
merasakan
kan perlu
perlu kirany
kiranyaa member
memberika
ikan
n suatu
suatu
informasi atau pengetahuan kepada masyarakat khususnya lansia di wilayah puskesmas
Labuan
Labuan badas
badas Sumbaw
Sumbawaa mengen
mengenai
ai penyak
penyakit
it hipert
hipertensi
ensi dihara
diharapka
pkan
n dengan
dengan adanya
adanya
informasi yang diberikan masyarakat mengerti tentang penyakit hipertensi sehingga dapat
mengurangi timbulnya penyakit hipertensi serta dapat mencegah meningkaynya angka
kesakitan dari penderita hipertensi khususnya diwilayah kerja puskesmas Labuan badas
Sumbawa.
DAFTAR PUSTAKA

Aguslina, S., 1997, Hipertensi Ditinjau dari kesehatan Masyrakat dan Upaya Pencegahan.
Pencegahan.
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.
Depkes RI, 2002, hepatitis
hepatitis,, Jakarta.,2001, Penanggulanga
Penanggulangan
n Penyakit
Hepatitis B,
B, Jakarta
Achjar, K. (2010). Aplikasi Praktek Perkesmas Asuhan Keperawatan Keluarga
Keluarga.. Jakarta. CV.
Sagu
Sagung
ng Seto
Seto.. APD
APD Salv
Salvar
ari,
i, G , (2
(201
013)
3).. Buku Ajar Asuhan Keperawatan
Keluarga.. Jakarta.
Keluarga
TIM. Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3. Jakarta:
EGC Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakata: EGC. Dwi
Tri Martiana
Rahayu, dkk. Hipertiroid. http://tiaraaskep.blogspot.com/2008/11/hipertiroid.html.
http://tiaraaskep.blogspot.com/2008/11/hipertiroid.html.
Diakses tanggal 29 Oktober 2018 Thamrin, Zulkifli Ukki.
Hipe
Hipert
rtir
iroi
oidi
dism
sm.. http://zulkiflithamrin.blogspot.com/2007/05/hipertiroidisme.html.
http://zulkiflithamrin.blogspot.com/2007/05/hipertiroidisme.html. Diak
Diakse
sess
tanggal 29 Oktober 2018 http://kyfi.wordpress.com/2011/03/16/hipertiroid.
http://kyfi.wordpress.com/2011/03/16/hipertiroid. Diakses tanggal
29 Oktober 2018
http://endocrinesurgery.ucla.edu/patient_education_adm_hypothyroidism.html
.
Diakses tanggal 29 Oktober 2018 Bare & Suzanne. 2002.
Buku Ajar Keperawatan
Keperawatan Medikal Volume 2, (Edisi8). Jakarta: EGC
Medikal Bedah, Volume
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal
Medikal Bedah. Jakarta: EGC Doenges, E.
Marilynn dan MF. Moorhouse. 2001. Rencana Asuhan
Asuhan
Edisi III). Jakarta: EGC
Keperawatan,(Edisi
Keperawatan,(
Guyton&Hall.2006. Buku Ajar Fisiologi
Fisiologi Kedokteran.Jakarta:EGC
1

Anda mungkin juga menyukai