Anda di halaman 1dari 27

Koefisien

Kontingensi
Di susun oleh : Kelompok 2
ANGGOTA KELOMPOK

SALSABILA TRICIA JANNNAH HERLITA RIFQI PUSPITA AIDA MUTIARA SALSABILA


09010522013 09020522029 09010522001

FERDIKA NAUFAL ZHORIF REYNALDI EKA MAULANA


09040522057 09040522071
DEFINISI

Koefisien kontingensi C (Koefisien Cramer) merupakan


uji statistika untuk menganalisis korelasi nonparametrik.
Statistika ini diberi lambang C yang digunakan untuk
mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara dua
variabel data pada skala nominal. Misalnya tingkat
pendidikan: tinggi, menengah, dan rendah. Permasalahan
terhadap ajaran agama islam: baik, cukup, kurang dan
sebagainya.
TUJUAN

Koefisien Kontingensi adalah uji korelasi antara dua


variabel yang berskala data nominal.

Tujuannya adalah untuk mengetahui asosiasi atau relasi


antara dua perangkat atribut.
SYARAT UJI KORELASI KOEFISIEN
KONTINGENSI

Berupa kategori atau tanpa tingkatan atau data


yang diberikan pada obyek maupun kategori yang
Data yang digunakan harus nominal tidak menggambarkan kedudukan obyek tersebut,
1 tapi hanya sekedar label atau kode.

Yaitu pernyataan mengenai ada atau tidak


2 Jenis hipotesis korelatif adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.

Statistika nonparametrik merupakan uji statistik


3 Menggunakan statistik nonparametrik yang tidak memerlukan asumsi tentang distribusi
dari populasi.

4 Kelompok data tidak berdistribusi normal

5 Uji Chi - Square

3
5 Menggunakan uji Chi - Square
uji chi - square

Uji korelasi ini mempunyai kaitan erat dengan chi - square yang
dipergunakan untuk menguji komparatif k sampel independen, ini
karena dalam koefisien kontingensi digunakan rumus chi - square.

Sebab berdasarkan rumus uji koefisien ini, bahwa tidaklah mungkin


koefisien ini dapat dihitung tanpa terlebih dahulu mengetahu nilai
dari chi - square. Jadi, logikanya adalah hitung terlebih dahulu chi -
square, baru kemudian hitung koefisien kontingensi.
RUMUS
Rumus yang akan digunakan untuk mencari koefisien kontingensi secara
manual adalah

Ket :
C = Kontingensi
N = banyaknya sampel
X2 = Chi kuadrat / Chi-Square

Dimana :
Ket :
X2 = Chi kuadrat / Chi-Square
A (Analisis) = FA = frekuensi hasil pengamatan
H (Harapan) = FH = frekuensi yang di harapkan

Pada pengujian hipotesis, H0 ditolak apabila χ 2 hitung ≥ χ 2 tabel,


atau H0 ditolak apabila nilai taraf kritik ∧ α ≤ taraf signifikan α .
Kriteria hubungan korelasi koefisien
kontingensi di spss

Ho = tidak ada hubungan antara 2 variabel.


Nilai Sig. (2-tailed) hasil perhitungan <0,05
maka ada hubungan yang signifikan.

H1 = terdapat hubungan antara 2 variabel.


Nilai Sig. (2-tailed) hasil perhitungan >0,05
maka tidak ada hubungan yang signifikan.
kriteria tingkat kuat hubungan korelasi
koefisien di spss

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.0 - 0.199 Sangat lemah

0.2 - 0.399 Lemah

0.4 - 0.599 Sedang / cukup

0.6 - 0.799 Kuat

0.8 - 1.00 Sangat kuat


kriteria arah korelasi koefisien
kontingensi di spss

jika terdapat tanda + (positif), berarti


memiliki arti bahwa hubungan yang
searah.

Jika terdapat tanda - (negatif), berarti


memiliki arti bahwa hubungan yang
berlawanan arah.
Contoh Soal pada SPSS
kasus : kita ingin melihat hubungan antara kebiasaan olahraga (rajin dan malas) pada saat
pandemi covid - 19 dengan tingkat kesehatan tubuh (sehat dan sakit) pada masyarakat di
wilayah S.

DENGAN=
Pada tabel olahraga:
1. Rajin
2. Malas

pada tabel kesehatan


1. Sehat
2. Sakit
buka aplikasi SPSS, lalu masukan data pada tabel
lalu klik variabel view, ubah nama tabel menjadi olaharaga dan kesehatan.
lalu ubah desimal menjadi 0 dan ubah menjadi nominal.
ubah values pada tabel olahraga dengan keterangan : 1. rajin
dan 2.malas lalu klik ok.
ubah values pada tabel kesehatan dengan keterangan : 1. sehat
dan 2. sakit lalu klik ok.
Kembalikan ke data view. kemudian klik analyze, lalu klik
descriptive statistics, dan klik explore.
pindahkan "olahraga" dan "kesehatan" pada kolom dependent
list.
klik tombol plots, lalu centang pada factor, stem, dan normality
plots with test. kemudian klik continue dan klik ok.
lihatlah pada nilai statistic dan didapatkan bahwa nilai statistic sebesar
0.640 > 0.05 jadi data yang dipunya berdistribusi tidak normal.

penentuan data normal


jika nilai statistic < 0.05,
maka data berdistribusi
normal.
jika nilai statistic > 0.05,
maka data tidak
berdistribusi normal.
kembalikan pada spss awal. kemudian klik analyze, lalu klik
descriptive statistics, dan klik crosstabs.
pindahkan "olahraga " pada rows dan "kesehatan" pada
coloumns, bisa dibolak - balik.
Klik tombol statistics, lalu centang chi - square, corelations, dan
contigency coefficient. Jika sudah klik continue
jika data sudah benar semua, klik ok dan akan keluar output
Jika sudah kilik tombol ok dan akan muncul hasil korelasi seperti
gambar dibawah

Sig (p value) =
0.010 < 0.05.
Maka Ho ditolak,
H1 diterima
KESIMPULAN

Karena output yang didapatkan yaitu sig (p value) = 0.010


< 0.05. Maka Ho ditolak, H1 diterima. Dapat disimpulkan
bahwa :
Terdapat hubungan antara olahraga dan kesehatan
Nilai korelasi koefisien yang didapatkan yaitu 0.632
yang artinya memiliki hubungan yang kuat.
Karena memiliki nilai postif yang artinya bahwa
hubungan yang searah.
SOAL !!!
kasus : kita ingin melihat hubungan antara gender
(pria dan wanita) pada saat penerimaan mahasiswa
baru 2022 dengan pemilihan jurusan (agribisnis,
ekonomi, dan psikologi) pada Kampus Z
DENGAN=
Pada tabel gender:
1. Pria
2. Wanita

pada tabel jurusan


1. Agribisnis
2. Ekonomi
3. Psikolo
Thank
you!! AIDA

Anda mungkin juga menyukai