Contoh Format Manrisk (DAFTAR RISIKO 2020 PENUNJANG KHUSUS)
Contoh Format Manrisk (DAFTAR RISIKO 2020 PENUNJANG KHUSUS)
1. OPERASIONAL
RISK ASSESSMENT
KESLING
Terganggunya
sistem pengolahan Limbah cair laboratorium
Limbah cair Pretreatmen Lab Kesling (awal
1 pretreatment langsung dialirkan ke IPAL 5 3 3 45
laboratorium dari IPAL 2 Februari 2020)
lembah cair dari tanpa proses pretreatment
laboratorium
Menimbulkan Limbah cair dapur langsung
aroma yang tidak dialihkan ke IPAL 3 tanpa
Limbah cair Greastrap limbah Kesling (April
2 enak di sekitar area penyaringan di greastrap 5 3 2 30
dapur dapur 2020)
dapur dan adanya dan pengangkutan lemak
tumpukan lemak dua kali sehari
Memaksimalkan
Limbah medis Risiko penumpukan penyimpanan limbah medis
3 TPS limbah B3 Kesling 5 4 3 60
padat limbah medis padat sesuai dengan
kapasitas TPS
Pengangkutan
limbah medis Risiko paparan
4 padat dari R. Isolasi Covid Kesling limbah medis Menggunakan APD level 3 5 4 3 60
ruangan isolasi khususnya covid
Covid
GIZI
Pemberian
Perawat/ Penyediaan makanan
2 makanan ke Rawat inap Kesalahan diet 2 3 2 12
Pasien sesuai terapi diet
pasien
Tingginya biaya
makan pasien dan
karyawan atas Menghitung jumlah makan
Makan pasien
3 RS Nutrisionis kenaikan harga dan pasien dan karyawan yang 4 4 3 48
dan karaywan
penambahan menu diberikan
hewani bagi pasein
dan karyawan
LAUNDRY
KAMAR JENAZAH
Keterlambatan
Menghubungi pihak
penjemputan dan
Pemulasaraan Pengadministra keluarga dan melakukan
1 Ruang rawat pemulasaraan 4 3 2 24
jenazah si Binatu pemulasaraan sesuai prokol
jenazah Covid di
covid
ruangan
Risiko kelelahan
Kesehatan Pengadministra petugas Petugas diberikan makanan
2 Ruang Laundry 4 4 3 48
petugas si Binatu pemulasaraan TKTP dari gizi
jenazah
Risiko kekurangan
alat kerja seperti Menggunakan alat kerja
Ketersediaan Pengadministra
4 Kamar Jenazah kantong jenazah yang tersedia di kamar 3 4 3 36
alat kerja si Binatu
sealant, plastik jenazah
pembungkus
CSSD
Keterlambatan Melakukan sterilisasi alat
Sterilisasi alat Pengadministra
1 Ruang proses penyediaan alat sesuai kemampuan mesin 3 5 2 30
kesehatan si CSSD
sterilisasi yang ada
REHABILITASI MEDIK
Sistem Kontrol
Internal yanga ada
saat ini /
Risk Control Techniques Risk Financing Techniques Preparedness
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure 5 = Tidak ada / None
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance 4 = Kurang
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer 3 = Cukup / Fair
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) 2 = Baik
5. Transfer non Asuransi 1 = Kuat / Solid
1 2 3 4 5
INSGNIFICAN CATASTR
MINOR MODERATE MAJOR
T OPHIC
Dapat diatasi
CIDERA Tidak ada dengan ·Berkurangnya
PASIEN cedera pertolongan fungsi motorik / ·Cedera luas
pertama sensorik
Kematian
Kematian
·Setiap kasus
yang ·Kehilangan fungsi
memperpanjang utama permanent
perawatan
TERHENTI TERHENTI TERHENTI
PELAYANAN/ TERHENTI
LEBIH DARI 1 LEBIH DARI LEBIH DARI 1 TERHENTI LEBIH
OPERASIO PERMANE
JAM 8 JAM HARI DARI 1 MINGGU
N
NAL
KERUGIAN
KERUGIAN KERUGIAN
KERUGIAN LEBIH LEBIH
BIAYA / KERUGIAN LEBIH DARI LEBIH DARI
DARI 0,5% DARI 1%
KEUANGAN KECIL 0,1% 0,25 %
ANGGARAN ANGGARA
ANGGARAN ANGGARAN
N
- MEDIA - MEDIA MEDIA
PUBLIKASI RUMOR NASIONAL
LOKAL LOKAL MEDIA NASIONAL
- WAKTU - WAKTU LEBIH
KURANG DARI 3 HARI
SINGKAT LAMA DARI 3
DAMPAK HARI
DAMPAK
KECIL THD
BERMAKNA
MORIL
THD MORIL DAMPAK SERIUS THD MENJADI
KARYAWAN
KARYAWAN MORIL KARYAWAN MASALAH
REPUTASI RUMOR DAN
DAN DAN KEPERCAYAAN BERAT
KEPERCAY
KEPERCAYAA MASYARAKAT BAGI PR
AAN
N
MASYARAK
MASYARAKAT
AT
Keterlambatan penyediaan linen bersih Ø Mengajukan penambahan belanja mesin cuci melalui anggaran BTT dan trolley
(jumlah linen kotor tinggi) linen kotor di anggaran BLUD
Risiko kekurangan linen Ø Merekapitulasi permintaan kebutuhan linen dari ruang rawat
Keterlambatan penjemputan dan Ø Berkordinasi dengan PIC Ruang rawat agar jenazah dapat dijemput tanpa
pemulasaraan jenazah Covid di ruangan diketahui pihak keluarga (pihak keluarga tidak dapat terhubung)
Keterlambatan penyediaan alat sterilisasi Ø Mengajukan pengadaan belanja mesin sterilisasi dan drying cabinet melalui
anggaran perubahan yang semula ada di DPA menjadi anggaran BTT
Ø Melakukan kontrak pemeliharaan mesin CSSD agar mesin tetap berjalan optimal
Risiko paparan virus Covid Ø Melakukan kordinasi dengan PPI mengenai standar APD dalam penanganan
pasien rehabilitasi medik
Ø Melakukan sosialisasi kepada petugas dalam penggunaan APD sesuai standar
Risiko staf tertular penyakit covid-19 Ø Pengaturan zona RS dan kelengkapan sarana prasarana sesuai zona
Ø Membuat signing di area berisiko
Ø Gunakan APD secara benar sesuai zona dan level APD saat mengobati pasien
Penambahan bakteri pengurai lemak 2 hari sekali Ka. Inst Penunjang Khusus
Kordinasi dengan pihak ketiga (dalam hal ini PT. Wastec sebagai pemenang Ka. Inst Penunjang Khusus
Tender) setiap hari mulai 22 Mei 2020
Pengadaan sulo dan perbaikan TPS Oktober sd Desember 2020 Sanitarian Terampil
Perluasan TPS B3 belum dilaksanakan
Pembuatan program 3 R limbah medis
Dilakukan kultur udara tiap 3 bulan sekali April, Juli, Oktober 2020 Ka. Inst Penunjang Khusus
Pengadaan alat desinfeksi udara (Drymist bulan Agustus 2020) Sanitarian Terampil
Pelaksanaan sosialisasi setaip awal bulan (Maret - Desember 2020)
Pembuatan cairan chlorin 0,5% April 2020, dan H2O2 per Agustus 2020)
Rekomendasi kualitas udara ke unit terkait setiap ada pengujian (April sdn
Desember 2020)
Membuat surat edaran standar desinfeksi ruangan (SE Direktur November
2020)
Desinfeksi ruangan setiap hari
Pengajuan izin IPAL 1 Juli 2020, IPAL 3 Agustus 2020 Ka. Inst Penunjang Khusus
Survey lapangan via zoom IPAL 3 September 2020, IPAL 1 November 2020
Melakukan negosiasi bersama Pejabat Pengadaan dengan pihak ketiga Ka. Inst Penunjang Khusus
terkait kenaikan Mei 2020
Penghitungan kembali estimasi kenaikan biaya makan pasien dan karyawan Nutrisionis Mahir
setiap bulan sesuai dengan kenaikan jumlah pasien
Pemeriksaan kembali kesesuaian makan pasien dan karyawan dengan menu
yang telah ditentukan setiap hari
Pengajuan tambahan kenaikan anggaran belanja makan pasien dan
karyawan September 2020 saat evaluasi RBA 2020 Semester I
Pembuatan realisasi anggaran pengadaadan makan pasien dan karyawan
setiap bulan
Kordinasi dengan PIC Ruang rawat agar jenazah dapat dijemput tanpa Ka. Inst Penunjang Khusus
diketahui pihak keluarga (pihak keluarga tidak dapat terhubung) setiap
keluarga yang tidak terhubung
Pengadministrasi Binatu
Pembuatan SPO Tatalaksana Pemulasaraan Jenazah Covid Maret 2020
Pengadaan alat kerja dengan segera (sealant pada bulan Agustus 2020)
RISK ASSESSME
RISIKO / TINDAKAN
RUANG AREA / SUMBER
NO KONDISI SAAT YANG SUDAH
LINGKUP LOKASI INFORMASI
INI DILAKUKAN Probability /
likelihood (0-
4)
*
Tidak tercapainya SPM Pencapaian target
Pergub 20 Tahun 2016
Bgn Program /
A. RENSTRA Laporan kinerja 3
Prencanaan
B. RENCANA PEMBANGUNAN
C. REPUTASI/CITRA RS
E. MARKETING
F. UNGGULAN BARU
H RENCANA RENOVASI
I. PERJANJIAN/MOU
Risk Control Techniques Risk Financing Techniques RUANG LINGKUP KATEGORI STRATEGI
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure RENSTRA
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance Rencana Pengembangan
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer Reputasi / citra RS
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) Hub dgn stakeholder
5. Transfer non Asuransi / Non-Insurance Transfer Hub dgn media
Marketing
Probability : Unggulan baru
5 = Sangat Sering Terjadi Kontrol & Evaluasi Kontrak
4 = sering terjadi Rencana Renovasi
3 = Mungkin terjadi Perjanjian / MOU
2 = Jarang terjadi
1 = Sangat jarang ………….
…………..
Dampak terhadap risiko
5 = Meninggal Kelompok :
4 = Cedera permanen Dewas
3 = Cedera reversibel / LOS memanjang Direksi
2 = Cedera ringan Struktural
1 = Tidak Cedera
Melakukan monitoring,
evaluasi, audit internal
4 4 48 Pencegahan kerugian Retensi risiko terhadap capaian Bgn Perencanaan & KMKP 24
program sesuai SPM
yang berlaku
ORI STRATEGI
TORING & EVALUASI
WAKTU
6 bulan
IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
3. Keuangan
RISK ASSESSMENT
TINDAKAN
RISIKO /
RUANG AREA / SUMBER YANG
NO KONDISI Kesiapan
LINGKUP LOKASI INFORMASI SUDAH Probabil Sistuasi
SAAT INI ity / Impact
DILAKUKAN saat ini /
Prepared
likelihoo (1-5)
d (0-4) ness. (1-
5)
B. Reimbursement
C. Billing
D. Metode pembayaran
E. Pembiayaan operasional
ABLE #6 Techniques to Manage Risks
Risk Control Techniques Risk Financing Techniques RUANG LINGKUP KATEGORI KEUANGAN
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance Kemampuan meningkatkan modal
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer Reimbursement
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) Billing
5. Transfer non Asuransi / Non-Insurance Transfer Risk Financing Treatment Metode pembayaran
Retensi risiko Pembiayaan operasional
Probability : Transfer risiko ………
5 = Sangat Sering Terjadi ………….
4 = sering terjadi ………..
3 = Mungkin terjadi
2 = Jarang terjadi
1 = Sangat jarang
ningkatkan modal
TORING & EVALUASI
WAKTU
IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
4. SDM / HUMAN CAPITAL
RISK ASSESSMENT
RISIKO / TINDAKAN
AREA / SUMBER
NO RUANG LINGKUP KONDISI SAAT YANG SUDAH
LOKASI INFORMASI Probabil
INI DILAKUKAN ity / Impact
likelihoo (1-5)
d (0-4)
A. Perencanaan SDM
B. Orientasi
C. Diklat
H. Budaya kerja
I. Kepuasan Staf
K. Kompetensi Staf
WAKTU
IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
5. KEPATUHAN PADA HUKUM DAN PERATURAN
RISK ASSESSMENT
TINDAKAN
SUMBER RISIKO / YANG
RUANG AREA /
NO INFORMAS KONDISI SUDAH
LINGKUP LOKASI
I SAAT INI DILAKUKA Probabil
Kesiapan
Sistuasi Total
N ity / Impact saat ini /
Prepared
Score
likelihoo (1-5)
ness. (1- risk
d (0-4)
5)
A. Akreditasi
B. Perijinan
C. Kebijakan /
Prosedur sesuai
dengan hukum &
regulasi
(KEMKES,
DINKES)
D. Pencegahan
KPK (Kej Potensial
Klaim) / PCE
Risk Control TechniquRisk Financing Techniques RUANG LINGKUP KATEGORI HUKUM & PERATURAN
1. Hindari / Avoidance1. Retain – Self-insure Akreditasi
2. Cegah kerugian / P2. Transfer – Insurance Perijinan
3. Reduksi Kerugian /3. Non-Insurance Transfer Kebijakan / Prosedur sesuai dengan hukum & regulasi (KEMKES, DINKES)
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) Pencegahan KPK (Kej Potensial Klaim) / PCE
5. Transfer non Asuransi / Non-Insurance Transfer Pencegahan Klaim dan komplain
Probability :
5 = Sangat Sering Terjadi
4 = sering terjadi
3 = Mungkin terjadi
2 = Jarang terjadi
1 = Sangat jarang
TINDAKAN
SUMBER RISIKO / KONDISI
NO RUANG LINGKUP AREA / LOKASI YANG SUDAH
INFORMASI SAAT INI
DILAKUKAN
A. sistem informasi
B. telemedice
C. Peralatan IT / hardware
D. Software
E. Penegndalian Inventori
Risk Control Techniques Risk Financing Techniques RUANG LINGKUP KATEGORI TEKNO
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure sistem informasi
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance telemedice
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer Peralatan IT / hardware
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) Software
5. Transfer non Asuransi pengendalian inventori
Probability :
5 = Sangat Sering Terjadi
4 = sering terjadi
3 = Mungkin terjadi
2 = Jarang terjadi
1 = Sangat jarang
REASES
WAKTU
SKOR RISIKO
IDENTIFIKASI PROSES RISIKO TINGGI
1. OPERASIONAL
RISK ASSES
RISIKO / TINDAKAN
RUANG AREA / SUMBER
NO KONDISI SAAT YANG SUDAH
LINGKUP LOKASI INFORMASI
INI DILAKUKAN Probability /
likelihood (0-
4)
A. Keselamatan Pasien
1 Identifikasi pasien
………….
………
2 Komunikasi
………….
………
3 Manajemen Obat
………….
………
4 Keselamatan operasi
………….
………
5 Hand Hygiene
Ketersediaan hand rub
IPCN. Saat di ruang perawatan
…………. Ruang perawatan Supervisi kurang
kepatuhan perawat
terhadap 5 moment
……… Ruang IGD kurang
……….
Pencegahan pasien
6 jatuh
Brankar di ruang IGD
tidak ada
……… Ruang IGD pembatasnya
ketersediaan sign
……… Ruang IGD risiko jatuh tidak ada
stiker / kancing risiko
jatuh tidak ada di
…….. Ruang perawatan ruang perawatan
………
B Pengendalian infeksi
Farmasi
CSSD
- Pengelolaan peralatan Inst CSSD IPCN saat Pelaksanaan - Panduan single use 4
single use di reuse supervisi penandaan kode alat reuse
single use dire use di
OK belum terlaksana
GIZI
- Penggunaan APD di Inst Gizi IPCN saat Tidak semua petugas - SPO penggunaan 4
area distribusi belum supervisi area distribusi patuh APD
optimal menggunakan APD
kamar Jenazah
-Pembersihan mobil Inst kamar IPCN saat Pembersihan mobil - IK Pembersihan mobil 2
ambulans belum optimal Jenazah supervisi ambulans tidak selalu ambulans
dilaksanakan sesuai
SOP
Penggunaan APD
…..
sterilisasi
pengelolaan linen/
laundri;
Berkordinasi dengan
Keterlambatan PPK/BPBJ untuk
pelaksanaan tender proses pelaksanaan
pengadaan limbah belanja pengolahan
medis limbah medis 3
Melakukan
pembersihan oleh
Risiko kerusakan alat petugas
Kesling air purifier kesling/sanitarian 2
penyediaan makanan;
Keamanan RS /
C Security
………….
………
G Alat medis
Peralatan medik tidak
terdapat sumber listrik
laporan unit siap digunakan ketika
kesiapan alat medik cadangan (Generator 1
pelayanan ada gangguan sumber
set dan UPS)
listrik PLN
Downtime kerusakan
alat medik teknologi
laporan unit tinggi yang tidak Kontrak service
1 downtime 3
pelayanan mempunyai backup dengan Pihak III
dalam waktu yang
cukup lama
Keterlambatan
2 kalibrasi teknisi pelaksanaan Kegiatan MOU dengan BPFK 2
kalibrasi
keterlambatan proses
3 perbaikan alat teknisi 3
perbaikan alat medik
Terjadinya
penumpukan barang penumpukan barang
4
RB logistis 3
yang sudah tidak
terpakai ( rusak berat)
Terjadinya
pemumpukan barang penumpukan alat
5
layak pakai logistis 2
medik yang masih
layak pakai
Tidak terlaksananya
pengadaan
6 pengadaan perencanaan 1
perencanaan peralatan
medik
Keterlambatan proses
7 pengadaan perencanaan pengadaan barang 1
operasional
Terjadi Penumpukan
penumpukan barang Barang penerimaan
9
baru logistis 2
dari Panitia penerima
barang
…………….
……………..
H Gangguan utilitas
…………….
……………..
I Kebakaran
…………….
……………..
Sistem Kontrol Internal
yanga ada saat ini /
Risk Control Techniques Risk Financing Techniques Preparedness
1. Hindari / Avoidance 1. Retain – Self-insure 5 = Tidak ada / None
2. Cegah kerugian / Prevention 2. Transfer – Insurance 4 = Kurang
3. Reduksi Kerugian / Reduction 3. Non-Insurance Transfer 3 = Cukup / Fair
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi) 2 = Baik
5. Transfer non Asuransi 1 = Kuat / Solid
1 2 3 4 5
CATASTR
INSGNIFICANT MINOR MODERATE MAJOR
OPHIC
Dapat diatasi
Tidak ada dengan ·Berkurangnya
CIDERA PASIEN fungsi motorik / ·Cedera luas
cedera pertolongan
pertama sensorik
Kematian
·Setiap kasus yang ·Kehilangan
memperpanjang fungsi utama
perawatan permanent
TERHENTI TERHENTI
PELAYANAN/ TERHENTI LEBIH TERHENTI
LEBIH DARI 1 LEBIH DARI 8 TERHENTI LEBIH
OPERASIO DARI 1 HARI PERMANE
JAM JAM DARI 1 MINGGU
N
NAL
KERUGIAN
KERUGIAN
KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH LEBIH
BIAYA / KERUGIAN LEBIH DARI
DARI 0,25 % DARI 0,5% DARI 1%
KEUANGAN KECIL 0,1%
ANGGARAN ANGGARAN ANGGARA
ANGGARAN
N
- MEDIA MEDIA
PUBLIKASI RUMOR - MEDIA LOKAL MEDIA NASIONAL NASIONAL
LOKAL
- WAKTU KURANG DARI 3 LEBIH
- WAKTU LAMA HARI DARI 3
SINGKAT
DAMPAK HARI
KECIL THD DAMPAK
DAMPAK SERIUS
MORIL BERMAKNA THD MENJADI
THD MORIL
KARYAWAN MORIL MASALAH
REPUTASI RUMOR KARYAWAN DAN
DAN KARYAWAN DAN BERAT
KEPERCAYAAN
KEPERCAYAA KEPERCAYAAN BAGI PR
MASYARAKAT
N MASYARAKAT
MASYARAKAT
mengusulkan adanya
kebijakan penggunaan
generator set Bidang SNM
1. Pihak III harus menjamin
downtime kerusakan alat medik
kurang dari 24 jam sesuai
dengan indikator direktorat Bidang Sarana
4 1 12 2 reduksi kerugian transfer risiko
Medik
penunjang dengan cara
menyediakan komponen
sukucadang didalam negeri
sebelum terjadi kerusakan alat.
Membangun laboratorium
kalibrasi mandiri dengan Bidang Sarana
4 1 8 5 hindari risiko terima
supervisi dari BPFK, dan Medik
penyediaan sarana prasarana
REASES
WAKTU
D P K SKOR RISIKO
3 bln
2 2 1 4 1 tahun
dilakukan tinjauan
1 bulan sekali
dilakukan tinjauan
1 bulan sekali
dilakukan tinjauan
6 bulan sekali
dilakukan tinjauan
3 bulan sekali
dilakukan tinjauan
1 bulan sekali
dilakukan tinjauan
6 bulan sekali
dilakukan tinjauan
6 bulan sekali