Anda di halaman 1dari 10

SENI LUKIS

A. Pengertian dan Fungsi Seni Lukis

Seni lukis merupakan salah satu cabang seni rupa yang diwujudkan melalui karya dua
dimensi bermediakan kanvas atau permukaan datar lain yang di isi oleh unsur-unsur
pokok garis dan warna melalui cat atau pewarna dan pembubuh gambar lainnya.

Menurut Soedarso Sp, melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau
permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu, dengan
melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh

Secara umum, seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, yang memiliki
keunikan atau ciri khas tersendiri ( didasarkan pada tema, corak/gaya, teknik/bahan dan
bentuk karya seni tersebut)

Berikut ini beberapa fungsi dari seni lukis, yaitu:

1. Fungsi Religius

Sudah berlangsung sejak zamannya nenek moyang. Pada zaman ini si seniman membuat
lukisan untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta serta pengampun dosa.

2. Fungsi Sosial

Berkarya seni untuk mengungkapkan kesenjangan sosial, politik, budaya,


ketidakberdayaan serta perilaku kehidupan yang terjadi dalam masyarakat bisa dijadikan
sebagai ide dan gagasan untuk berkarya seni.

3. Fungsi Ekspresi

Lukisan sebagai media ekspresi/ ungkapan perasaan seorang seniman. Sering kali kita
lihat lukisan pemandangan dan abstrak dijual di pinggir jalan dengan warna-warna cerah dan
mencolok. Fungsi penciptaan karya lukis lebih mengutamakan kualitas estetik yang komersil
sehingga bentuk dan gaya lukisannya cenderung mengikuti selera pasar.
B. Aliran gaya lukisan

Berdasarkan cara pengungkapannya, aliran, gaya lukisan dapat dibedakan/ digolongkan


menjadi 3, yaitu representatif, deformatif dan nonrepresentatif. Berikut penjabaran aliran dan
gaya lukisan.

1. Representatif
Representatif adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata
pada alam atau kehidupan sehari-hari manusia dalam masyarakat. Berikut aliran seni
lukis dari gaya representative, yaitu:
a. Naturalisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya alami atau sesuai dengan
keadaan alam. Naturalisme melukiskan dengan alam nyata, sehingga perbandingan
perspektif, tekstur, atau warna serta gelap terang dibuat seteliti mungkin. Pelukis
beraliran Naturalisme adalah Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi,
Wakidi Claude, Rubens, Constabel.

Lukisan Naturalisme

b. Realisme, yaitu aliran yang memandang dunia ini tanpa ilusi, apa adanya tanpa
menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan
hidup. Perupa beraliran realisme adalah Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono dan
Dullah.
Lukisan Realisme karya Wardoyo

c. Romantisme, yaitu aliran seni lukis yang lebih bersifat imajiner. Menceritakan cerita
dashyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis bergaya romantisme adalah Raden
Saleh, Fransisco Goya dan Turner.

Lukisan ''Penangkapan Diponegoro"


karya Raden Saleh

2. Deformatif
Gaya yang mengubah bentuk asli dari objek atau subjek yang dilukis, sehingga
menghasilkan bentuk baru namun tidak benar-benar meninggalkan bentuk dasar aslinya.
Aliran yang tergolong dalam gaya deformatif adalah:
1) Ekspresionisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan
keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Perupa
aliran ini adalah Vincent Van Gogh dan Affandi.
Lukisan aliran ekspresionisme

2) Surealisme, yaitu aliran seni lukis yang menyerupai bentuk- bentuk yang sering
didalam mimpi. Pelukis mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah
sedemikian rupa bagian tertentu objek untuk menghasilkan kesan tertentu. Perupa
aliran ini adalah Salvador Dali.

Lukisan aliran Surialisme

3) Kubisme: yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya berupa bidang segi empat
atau bentuk dasarnya kubus. Pelukis yang beraliran surialisme adalah Pablo Picasso,
But Mochar, Srihadi, Fajar Sidik, dan Mochtar Apin.

Lukisan bergaya Kubisme


4) Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan
saat objek tersebut dilukis. Perupa aliran ini adalah Claude Monet, Georges Seurat,
Paul Cezanne, Paul Gauguin dan S. Sudjojono

Lukisan aliran impresionisme

3. Nonrepresentatif
Gaya yang tidak merepresentasikan sesuatu yang merupakan kebalikan dari
representatif. Bentuk dasar dari gaya ini sudah meninggalkan bentuk aslinya atau tidak
menirukan alam sama sekali. Lukisan hanya di isi oleh bentuk-bentuk geometris
sederhana, kumpulan garis, atau hanya berupa blok-blok warna yang terbebas dari bentuk
alam seperti potret wajah manusia, pemandangan, dll.

1) Abstrak Ekspresionisme : ekspresi spontan untuk menciptakan karya abstrak. Pelukis


abstrak ekspresionisme menumpahkan cat langsung ke kanvas, mencipratkan cat
dengan tongkat. Contoh tokoh: Jackson Pollock.

Lukisan aliran abstrak

C. Tema Seni Rupa Murni


1. Hubungan antara Manusia dengan Dirinya ( diungkapkan dengan potret dirinya sendiri
sebagai objek lukisannya)
2. Hubungan antara Manusia dengan Manusia lain ( menggunakan objek disekitarnya,
seperti istrinya, anak-anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, tetangganya atau orang
dalam pikirannya)
3. Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya ( Pemandangan gunung, laut, sungai,
sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dijadikan objek alam yang dijadikan
lukisan)
4. Hubungan antara Manusia dengan Benda ( Benda yang berbentuk silindris, kubistis
organis atau berbentuk bebas, seperti gelas, guci, botol, meja kursi, buah buahan, bunga
5. Hubungan antara Manusia dengan Aktivitasnya ( aktivitas manusia seperti, kegiatan
menari, membajak sawah, berburu, jual beli dipasar, menggembala ternak, dan aktivitas
lainnya)
6. Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal ( sering disebut karya seni Surialisme)

D. Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis


Alat yaitu peralatan yang digunakan dalam membentuk karya seni rupa. Contoh: kuas
dan palet cat.
Sedangkan bahan merupakan unsur pokok yang digunakan dalam berkarya. Contoh:
kanvas dan cat.

E. Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik dan Bahan yang digunakan:

1. Mozaik, yaitu teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna warni
di dinding sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang digunakan antara lain,
pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau batu yang berwarna warni ( intersia :
Mozaik yang memakai potongan potongan kayu sebagai bahan lukisan)
2. Lukisan kaca, dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitekstur
3. Lukisan cat minyak (plakat), medianya adalah kanvas. Dalam pemakaiannya, cat terlebih
dahulu dicampur dengan lijn-olie
4. Lukisan cat air (aquarel) bahan yang digunakan adalah cat air berbentuk pasta yang
dicampur dengan air. Aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis.
5. Acrylic, adalah lukisan dengan bahan yang bahan acrylic, yang menghasilkan warna
warna yang cerah
6. Lukisan batik, menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik.

F. Teknik Berkarya Seni Lukis

1. Memunculkan gagasan
Gagasan atau ide merupakan kegiatan awal seseorang untuk menciptakan satu
karya seni rupa. Dengan ide atau gagasan yang cemerlang dan dibarengi dengan teknik
yang baik akan menghasilkan karya seni yang berkualitas. Untuk memunculkan gagasan
yang kreativits ketika kita akan melukis, ada beberapa cara yang dapat ditempuh yaitu;
a. Mengembangkan imajinasi yang berasal dari apa yang kita pikirkan atau dari
pengalaman orang lain.
b. Melihat objek secara langsung seperti pantai, pegunungan atau suasana keramaian
sebagai objek lukisan.
c. Melihat dari buku atau majalah.
d. Melihat dari internet dan dokumen lain tentang lukisan.
e. Mengunjungi kegiatan seni lukis atau museum lukisan.

2. Membuat sketsa
Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa inilah
yang nantinya diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna. Sketsa ini biasanya
hanya berupa goresan global dan tidak terlalu mendetail.

3. Menentukan media berkarya


Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni rups sering
disebut dengan media. Dengan menggunakan sarana atau media yang tepat, dapat
menuangkan ide atau gagasan sesuai dengan ekspresi dari dalam diri untuk membuat
sebuah karya seni yang baik. Proses ini adalah untuk media yang kita gunakan, dimana
media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi alat dan bahan untuk melukis. Beragam
pilihan alat dapat kita gunakan untuk ini, misalnya;
a. Menggunakan kertas karton, manila atau bahkan hanya kertas HVS bisa dijadikan
media untuk kita melukis.
b. Menggunakan tembok, dinding papan atau media yang lebar lainnya.
c. Media alternatif seperti kaca, cangkang telur atau bisa juga dipermukaan benda pakai
atau kerajinan yang sudah jadi untuk melukis.
d. Menggunakan cat minyak, cat acrylic, cat tembok, crayon atau pastel.

4. Menentukan teknik
Teknik melukis adalah cara-cara yang digunakan oleh seorang pelukis untuk
melukis. Teknik melukis setiap orang bermacam-macam sesuai dengan kemampuan dan
tujuan dari kegiatan melukis yang akan dilaksanakan.

5. Mewarnai dan menyempurnakan lukisan

Setelah kita menyelesaikan sketsa, selanjutnya adalah menyelesaikan seketsa


tersebut menjadi lukisan yang sempurna. Untuk memperoleh lukisan yang sempurna
dilakukan dengan cara pemberian warna. Dalam pemberian warna ini jangan lupa
disesuaikan dengan rencana dan teknik yang telah disiapkan dari awal yaitu dengan;

 Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar
belakangnya (negatif)
 Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasan, dan
penentuan gelap terang.

Ketika mewarnai karya lukisan perlu diketahui juga tentang konsep warna yang
terdiri dari warna primer, sekunder dan tersier. Warna primer merupakan warna dasar
yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam
golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Warna sekunder merupakan hasil
pencampuran warna-warna primer. Warna merah dan kuning menghasilkan orange,
warna biru dan kuning menghasilkan hijau, warna merah dan biru menghasilkan ungu.
Warna tersier merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna
sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning
dan orange (jingga).
Contoh Karya Siswa SMAN 1 Padang :

Anda mungkin juga menyukai