Anda di halaman 1dari 30

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA


MENGGUNAKAN MODEL PBL
SMPN SATU ATAP 5 BETARA

LAPORAN BEST PRACTICE

ARMI SAFITRA, S.Pd


NIP. 19900625 201502 2 001

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KAB.TANJUNG JABUNG BARAT
JAMBI
2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN BEST PRACTICE

Nama : ARMI SAFITRA S.Pd


NIP 19900625201502 2001
INSTANSI : SMPN Satu Atap 5 Betara Kec. Kuala Betara

JUDUL LAPORAN
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN
MODEL PBL SMPN SATU ATAP 5 BETARA

Telah di setujui dan disahkan


Pada tanggal l 8 November 2021
Bertempat di SMPN Satu Atap 5 Betara Kab. Tanjung Jabung Barat

Kuala Tungkal, November 2021

Kepala SMPN SATAP 5 BTR Penulis,

SAIPUDIN, S.Ag ARMI SAFITRA S.Pd


NIP.197410082006041011 NIP. 199006252015022001
BIODATA PENULIS

Nama : ARMI SAFITRA,S.Pd


NUPTK 8957768669230032
Jabatan : Tenaga Pendidik
Pangkat/ Gol. Ruang : III b
Tempat/ tanggal lahir : Padang, 25 Juni 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : S1
Unit Kerja : SMPN Satu Atap 5 Betara, Kec. Kuala
Betara Alamat Rumah: Sungai Dungun, Kec. Kuala Betara

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikam karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Best Practice dengan judul
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Pembelajaran
Matematika Menggunakan Model Pbl Smpn Satu Atap 5 Betara
Penuliskan mengucapkan teimakasih kepada berbagai pihak yang turut
membantu dan membimbing dalam penyusunan Laporan Best Practice ini yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan
karya ini.

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS....................................................................................iii
KATA PENGANTAR...................................................................................iv
DAFTAR ISI..................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................1
B. Jenis Kegiatan...................................................................................2
C. Manfaat Kegiatan.............................................................................3
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran...........................................................................4
B. Bahan/Materi Kegiatan.....................................................................4
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan..............................................4
D. Alat/Instrumen..................................................................................9
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan.............................................................9
BAB III HASIL KEGIATAN.......................................................................10
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan.........................................................................................12
B. Rekomendasi..................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I
Dokumentasi..........................................................................................13
LAMPIRAN II
Instrumen...............................................................................................17
LAMPIRAN III
Hasil Pembelajaran................................................................................20

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seiring dengan implementasi kurikulum 2013, diharapkan adanya
perubahan paradigma pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Guru
sebagai ujung tombak perubahan dapat mengubah pola pikir dan strategi
pembelajaran yang pada awalnya berpusat pada guru (teacher
centered) berubah menjadi berpusat pada siswa (student centered). Guru
diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran.
Terciptanya manusia Indonesia yang produktif, kreatif dan inovatif dapat
terwujud melalui pelaksanaan pembelajaran yang dapat dilaksanakan di
berbagai lingkup dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan
kreatif. Pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pembelajaran dengan
memberdayakan untuk berfikir tingkat tinggi (high order thinking).
Salah satu aspek yang menjadi fokus pada pelajaran matematika
dalam pemberdayaan berpikir tingkat tinggi adalah aspek kemampuan
berpikir kritis. Hal ini sesuai dengan pernyataan ”Critical thinking has two
meanings: 1) higher order thinking.....”, (Bahr, 2010: 6). Higher Order of
Thinking Skill (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan
suatu kemampuan berpikir yang tidak hanya membutuhkan kemampuan
mengingat saja, namun membutuhkan kemampuan lain yang lebih tinggi,
seperti kemampuan berpikir kreatif dan kritis.
Pemberian materi Sains disesuaikan dengan hakikatnya yaitu sebagai
produk, proses, dan sikap ilmiah, sehingga diharapkan akan terbentuk juga
sikap ilmiah pada siswa. Penerapan beberapa model pembelajaran seperti
pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning) menjadi peluang
bagi guru untuk menerapkan kegiatan pembelajaran pada level
HOTS (Higher order thinking skill). Model Problem Based Learning (PBL)
merupakan salah satu model pembelajaran yang mengarah pada pemecahan
masalah yang diharapkan dapat mengasah kemampuan berpikir kritis siswa.
PBL membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan

1
keterampilan mengatasi masalah, mempelajari peran-peran orang dewasa
dan menjadi pelajar yang mandiri (Arends, 2007: 43).Pada prakteknya,
penerapan pembelajaran HOTS bukan hal yang mudah dilaksanakan oleh
guru. Disamping guru harus benar-benar menguasai materi dan strategi
pembelajaran, guru pun dihadapkan pada tantangan dengan lingkungan
dan intake siswa yang diajarnya.
Thomas dan Thorne menyatakan bahwa HOTS dapat dipelajari,
dengan HOTS keterampilan dan karakter peserta didik dapat ditingkatkan,
selanjutnya ada perbedaan hasil pembelajaran yang cenderung hapalan dan
pembelajaran HOTS yang menggunakan pemikiran tingkat tinggi
(Tri&Sri,2013). Sebagai guru Matematika di SMPN SATU ATAP 5 Betara,
penulis akan selalu melakukan inovasi untuk mengembangkan kemampuan
berfikir kritis peserta didik dalam pembelajaran sehingga dapat
mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu penulis
menerapkan pembelajaran Model Problem Based Learning (PBL) berbasis
HOTS pada pembelajaran matematika di SMPN SATU ATAP 5 Betara.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah
kegiatan pembelajaran matematika di kelas VII SMPN Satu Atap 5 betara,
Kec. Kuala Betara dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning ( PBL) pada materi Himpunan KD 3.4 (Himpunan, himpunan
bagian, himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan, dan
melakukan operasi biner pada himpunan menggunakan masalah
kontekstual) dan 4.4 (Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
dengan himpunan, himpunan bagian, himpunan semesta, himpunan kosong,
komplemen himpunan dan operasi biner pada himpunan).

2
C. Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan
secara praktis.
1. Manfaat Secara Teoritis
a. Menambah khasanah pustaka kependidikan selanjutnya dapat
memberi motivasi tentang masalah sejenis.
b. Memberi wawasan kepada guru bagaimana cara mengajar matematika
yang lebih baik, efektif dan efisien.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Manfaat bagi siswa
1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan pengetahuan matematika yang dimiliki
melalui model pembelajaran Problem Based Learning.
2) Diperoleh suasana belajar yang baru dan menyenangkan bagi
siswa
b. Manfaat bagi guru
1) Memberikan wawasan bagi guru mengenai pembelajaran yang
lebih efektif dan efisien.
2) Mendorong dan memotivasi guru untuk memaksimalkan model
pembelajaran yang digunakan supaya tujuan pembelajaran
tercapai.
c. Manfaat bagi sekolah
Memberikan masukan kepada sekolah mengenai model
pembelajaran dapat yang digunakan.

3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui
pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan sampai dengan
mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berfikir
tingkat tinggi ( Higher Order Thinking Skills , HOTS)
Sasaran yang penulis ambil adalah siswa Kelas VII SMPN Satu Atap
5 Betara yang terdaftar pada semester I (satu) Tahun Pelajaran 2021/2020
terdiri dari 22 siswa.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Kegiatan proses Belajar mengajar pada tanggal 22 Oktober 2021
dikelas VII SMPN Satu Atap 5 Betara mengambil materi “Operasi irisan,
gabungan, komplemen, selisih pada himpunan”, dilengkapi dengan
penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD ) dan kertas Plano.
Sebelumnya penulis telah menyusun RPP berdasarkan Silabus ,menyusun
Instrumen berupa kuis dilengkapi dengan kisi-kisi dan penskoran
penyelesaian.

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah
menerapkan pembelajaran berorientasi HOTS dengan model pembelajaran
problem based learning (PBL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik kegiatan yang
telah dilakukan penulis.
1. Pemetaan SK, KD, dan Indikator
Pemetaan SK, KD, dan Indikator didasarkan pada karakteristik dan
bekal kemampuan siswa, serta didasarkan pada tahapan berfikir.
Tabel 1; Kompetensi Dasar, Indikator, dan Nilai Karakter
Kompetensi Dasar Indikator Nilai
Karakter
3.4. Himpunan, himpunan 3.4.14 Menjelaskan definisi  Nasionalis
bagian, himpunan tentang irisan dua

4
semesta, himpunan himpunan atau lebih  Religius
kosong, komplemen 3.4.15 Menentukan  Integritas
himpunan, dan keanggotaan hasil  Gotong-
melakukan operasi irisan dua himpunan Royong
biner pada himpunan atau lebih  Mandiri
menggunakan 3.4.16 Menuliskan
masalah kontekstual keanggotaan hasil
gabungan dua
himpunan atau lebih
3.4.17 Menentukan
keanggotaan hasil
pengurangan atau
selisih dua himpunan
atau lebih
3.4.18 Menentukan
keanggotaan
komplemen suatu
himpunan
4.4 Menyelesaikan 4.4.5 Menyelesaikan masalah
masalah kontekstual kontekstual yang
yang berkaitan berkaitan dengan
dengan himpunan, komplemen himpunan
himpunan bagian, 4.4.6 Menyelesaikan
himpunan semesta, masalah kontekstual
himpunan kosong, yang berkaitan dengan
komplemen operasi biner pada
himpunan dan himpunan
operasi biner pada menggunakan masalah
himpunan kontekstual

2. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah problem based learning (PBL)
3. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model
Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak PBL. Berikut ini
adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
model PBL.

5
Tabel 2; Kegiatan Pembelajaran model PBL
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik Karakter
PENDAHULUAN (10 menit)
1. Guru menyiapkan kondisi 1. Peserta didik
fisik dan psikis peserta didik mengkondisikan fisik dan
a. Guru mengucapkan psikis
salam dan meminta salah a. Peserta didik Religius
satu peserta didik untuk menjawab salam dan
memimpin doa dan berdoa menurut agama Nasionalis
menyanyikan lagu dan kepercayaan
Indonesia Raya. masing-masing dan
b. Guru menanyakan kabar menyanyikan lagu
dan memeriksa Indonesia Raya.
kehadiran peserta didik. b. Peserta didik
c. Guru meminta peserta menjawab pertanyaan
didik untuk menyiapkan dari guru.
buku teks pelajaran c. Peserta didik
beserta alat tulis. menyiapkan buku teks
pelajaran beserta alat
2. Guru menyampaikan tujuan tulis.
pembelajaran yang akan 2. Peserta didik
dicapai memperhatikan
penjelasan guru .
3. Guru memberikan motivasi 3. Peserta didik termotivasi
kepada peserta mengenai dari penjelasan Guru
pentingnya belajar dan
manfaat belajar himpunan.

4. Guru memberikan apersepsi 4. Peserta didik menjawab


dengan melalui tanya jawab, pertanyaan dari guru dan
peserta didik diingatkan mampu mengingat
kembali menyajikan kembali materi tentang
himpunan dalam diagram diagram Venn
Venn

KEGIATAN INTI
(105 menit)

Fase 1: Orientasi siswa


kepada masalah

5. Guru menyajikan sebuah 5. Peserta didik mengamati


masalah yang berkaitan permasalahan yang
dengan operasi himpunan dialami oleh Andika
pada kertas plano; yaitu mengenai penentuan tim
membantu Andika futsal dan basket
menentukan tim futsal dan (Mengamati), diharapkan

6
basket dengan aturan operasi peserta didik bertanya dan
himpunan, peserta didik timbul rasa
diminta mengamati keingintahuan.
(Menanya)
Fase 2: Mengorganisasikan
siswa
6. Peserta didik dikelompokkan 6. Peserta didik Nasionalis
oleh guru, masing-masing berkelompok dengan
kelompok beranggotakan 5 teman lain dengan Mandiri
orang secara heterogen ( masing-masing kelompok
nama-nama kelompok terdiri dari 5 orang.
diambil dari nama-nama
presiden RI)

7. Guru membagikan LKPD


kepada setiap kelompok.

Fase 3 Membimbing
penyelidikan individu dan
kelompok
8. Guru membimbing peserta 7. Peserta didik mengamati
didik untuk melakukan permasalahan yang ada Gotong
kegiatan yang ada pada pada lembar kerja dan royong
LKPD yang digunakan mengumpulkan informasi
untuk mengumpulkan yang ada pada LKPD.
informasi dalam menemukan (Mengumpulkan
konsep operasi himpunan informasi) Integritas

9. Berdasarkan kegiatan 8. Peserta didik


mengerjakan LKPD, peserta menganalisa informasi
didik mengenal operasi yang ada pada LKPD
irisan, gabungan, dan bersama dengan
komplemen dan selisih. rekan kerjanya
menyelesaikan
permasalahan.(Mengaso
-siasi)
Fase 4: Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya

10. Guru meminta perwakilan 9. Salah satu kelompok


kelompok untuk mempresentasikan hasil
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di
diskusi LKPD di depan depan kelas.
kelas. (Mengkomunikasikan)

11. Peserta didik dari kelompok


lain diberi kesempatan 10. Peserta didik dari
untuk bertanya kesulitan kelompok lain bertanya

7
yang dialami atau dengan dan berani memberikan
berani memberikan tanggapan dari presentasi
tanggapan dari presentasi yang dilakukan.
yang dilakukan
12. Guru memberi penguatan 11. Peserta didik melengkapi
dan mengevaluasi hasil catatan yang masih
diskusi peserta didik dengan kurang.
memberikan penjelasan
operasi irisan, gabungan,
komplemen dan selisih pada
himpunan.

Fase 5. Menganalisis dan


mengevaluasi proses
pemecahan masalah
13. Guru bersama peserta didik 12. Peserta didik menarik
menarik kesimpulan tentang kesimpulan mengenai
materi yang dipelajari hari operasi irisan, gabungan,
ini yaitu operasi irisan, komplemen dan selisih
gabungan, komplemen dan himpunan.
selisih himpunan Mandiri
13. Peserta didik mengerjakan
kuis secara individu Religius
14. Guru memberikan kuis
kepada peserta didik dan dengan jujur.
meminta peserta didik
untuk mengerjakan secara 14. Peserta didik
mandiri dan jujur (15 mengumpulkan hasil kuis
menit) yang telah dikerjakan.
15. Guru meminta peserta didik
untuk mengumpulkan hasil 15. Peserta didik melakukan
kuis yang telah dikerjakan. refleksi tentang operasi
irisan, gabungan,
16. Peserta didik dibimbing komplemen, selisih pada
melakukan refleksi tentang himpunan.
materi yang telah dipelajari
hari ini.
PENUTUP (5 menit)
16. Peserta didik termotivasi
17. Guru meminta peserta didik
dengan rasa ingin tahu
untuk mempelajari materi
mendengarkan penjelasan
pertemuan berikutnnya
guru untuk mempelajari
mengenai sifat-sifat
materi pertemuan
himpunan.
selanjutnya yaitu tentang
sifat-sifat himpunan.
18. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan 17. Peserta didik menjawab
mengucapkan salam. salam.

8
D. Alat/Instrumen
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada kelas VII SMPN
Satu Atap 5 Betara ini berbandukan Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan ini ada 2 (dua), yaitu;
1. Tes digunakan untuk intrumen penilaian kognitif: untuk mengetahui
tingkat berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah dengan model
PBL pada materi Himpunan. tes yang digunakan adalah kuis
2. Observasi digunakan untuk instrumen penilaian afektif: untuk
mengatahui tingkat Sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran
menggunakan model PBL pada materi Himpunan.

E. Waktu dan Tempat


Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2021 di SMPN Satu Atap 5
Betara, Kec. Kuala Betara. Kab. Tanjung Jabung Barat, Prov. Jambi.

9
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil yang Diperoleh


Hasil observasi penulis sekaligus Guru matematika dengan
menerapkan Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada kelas VII
SMPN Satu Atap 5 Betara fokus pada delapan aspek yang diamati baik
aktifitas yang baik maupun kurang baik. Aktivitas ini acuan sebagai
keaktifan peserta didik dan hasil belajar dilihat pada akhir kegiatan
pembelajaran, dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 3; Aktifitas peserta didik selama kegiatan Belajar Mengajar
Jumlah Persentase
No Aspek yang diamati
peserta didik (%)
1. Kehadiran 22 100 %
2. Memperhatikan penjelasan Guru 22 100 %
3. Mencatat hal yang dianggap penting 20 90,9 %
4. Memberikan tanggapan positif 17 77,27 %
5. Mengajukan pertanyaan 14 63,63 %
6. Menjawab pertanyaan 20 90,9 %
7. Siswa yang membuat kesimpulan materi 20 90,9 %
8. Perilaku yang tidak relevan dengan
KBM
a. Berbicara yang tidak perlu 2 9,09 %
b. Keluar masuk kelas 0 0
c. Main-main 2 9,09 %

Dari data Tabel 3 tersebut dapat dilihat bahwa peserta didik antusias
mengikuti pembelajaran, secara keseluruhan siswa memperhatikan
penjelasan Guru, dan lebih dari 50% memberikan tanggapan positif dan
aktif mengajukan pertanyaan selama diskusi kelas berlansung. Meskipun
ada 9,09% siswa yang main-main dan berbicara yang tidak penting tapi
dapat di simpulkan bahwa kegiatan Belajar Mengajar menggunakan Model
PBL berbasis HOTS mampu memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan dan menarik, peserta didik dapat berbagi ilmu pengetahuan
melalui diskusi kelas, serta meningkatkan kemampuan peserta untuk
berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik

10
untuk bertanya dan menanggapi masalah yang dibahas dalam pembelajaran
khususnya saat presentasi.
Hasil belajar matematika materi himpunan pada kelas VII SMPN Satu
Atap 5 Betara dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 4; Hasil KUIS matematika kelas VII SMPN Satu Atap 5 Betara
No Interval nilai Jumlah peserta didik Persentase (%)
1 X ≤ 68 1 04,54 %
2 68 < X < 78,5 4 18,18 %
3 78,5< X < 89,5 13 59,09 %
4 89,5< X < 100 4 04,54 %

Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa hasil KUIS peserta didik yang
memperoleh nilai 89,5< X < 100 ada 4 orang, dan 78,5< X < 89,5 ada 13
orang, hal ini menunjukkan peserta didik dengan Penerapan model
pembelajaran PBL dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving) dengan tahapan berfikir analis.

B. Masalah yang di hadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa
belajar dengan model Problem Based Learning (PBL) berbantu LKPD.
Peserta didik membutuhkan waktu lebih banyak saat menganalisis,
mengevaluasi, dan mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah
yang ada pada LKPD.

C. Solusi dari Masalah


Guru akan membiasakan peserta didik untuk memperoleh model
pembelajaran yang bervariasi dan pengembangan LKPD yang didesain
khusus untuk melatih HOTS atau keterampilan berpikir tingkat tinggi
peserta didik. Peserta didik melalui pembiasaan menyelesaikan soal-soal
yang termasuk dalam kategori menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta
secara tidak lansung akan membentuk peserta didik mampu menghadapi
tantangan masa depan dalam persaingan global untuk proses pengambilan
suatu keputusan dan menyelesaikan suatu masalah.

11
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Pembelajaran matematika menggunakan model Problem Based Learning
(PBL) berbasis HOTS pada materi himpunan merupakan pembelajran inovatif
yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Bagi
siswa yang memiliki kemampuan tingkat rendah akan terbantu dengan adanya
pembelajaran kelompok secara heterogen. kemampuan komunikasi peserta
didik secara ilmiah akan terasah.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran dengan model
pembelajaran problem based learning (PBL), disampaikan rekomendasi
sebagai berikut ;
1. Pentingnya pengembangan LKPD berbasis HOTS oleh guru untuk
melatih peserta didik dalam mengembangkan kemampuan berpikirnya dan
membiasakan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal yang termasuk
dalam kategori tahapan berfikir menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta.
2. Selain LKPD Guru juga harus mengembangkan RPP dengan pendekatan
saintifik dan memuat empat hal, yaitu memuat informasi Integrasi PPK,
Lieterasi, HOTS, dan 4C
3. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang
memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan best
practice ini akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran
HOTS.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. 2007. Learning to Teach: Belajar untuk Belajar. Translated by


Soetjipto, H. P & S.M. Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bahr, N. 2010. Thinking Critically About Critical Thinking In Higher Education.


International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning. Vol
4(2): 1-16. Tersedia di
http://www98.griffith.edu.au/dspace/bitstream/handle/10072/70069/103174
_1.pdf?sequence=1 [diakses 6 November 2021].

Tri, & Sri. (2013). Higher Order Thinking Berbasis Pemecahan Masalah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi Pembentukan Karakter Peserta
Didik. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 2(1).
https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/1269 [Diakses pada
tanggal 3 November 2021]

13
Lampiran I
Dokumentasi

Foto 1; Guru mengucap salam dan


menanyakan kehadiran siswa Foto 3; berdo’a sebelum memulai pelajaran
(Pendahuluan)

Foto 2; Guru Memberikan


motivasi

14
Foto 4 ; Menyanyikan lagu
Indonesia Raya

Foto 5; Apersepsi mengingat


kembali materi
sebelumnya

Foto 6: Transfer
Knowledge pada saat
memberikan stimulus

15
Foto 7; Guru menyampaikan
langkah-langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan

Foto 10; Guru sebagai fasilitator


membimbing jalannya diskusi
kelompok

Foto 8; siswa mengajukan


pertanyaan atas masala yang sudah
ditampilkan pada kertas Plano

Foto 11; siswa mengamati LKS


dan menanyakan beberapa
pertanyaan terkait penyelesaian
Foto 9; Guru membagi kelompok masalah yang ada pada LKS
menjadi 4-5 orang

Foto 12; siswa berdiskusi dalam


kelompok, dan melakukan literasi

16
Foto 13; siswa bercolaborasi
menyelesaikan maslah Foto 17; siswa memberikan
pertanyaan pada kelompok yang
tampil

Foto 14: siswa menyelesaikan


LKS bersama

Foto 18; Beberapa kelompok


memberi masukan dalam
penyelesain masalah yang ada
pada LKS ( terjadi diskusi kelas )

Foto 15: siswa menuliskan hasil


diskusi pada LKS

Foto 19; Siswa melaksanakan kuis

Foto 16; perwakilan kelompok


mempersentasikan hasil diskusi
kelompoknya

Foto 20; Guru dan siswa


merefleksi pembelajaran

17
Foto 21; Rivuw RPP Foto 22; Pengembangan RPP

18
LAMPIRAN II
INSTRUMEN

A. Lembar Observasi
Observasi digunakan untuk instrumen penilaian afektif: untuk
mengatahui tingkat Sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran
menggunakan model PBL pada materi Himpunan.
Berikut Contoh lembar observasi yang penulis gunakan
Jumlah Persentase
No Aspek yang diamati peserta didik (%)
1. Kehadiran
2. Memperhatikan penjelasan Guru
3. Mencatat hal yang dianggap penting
4. Memberikan tanggapan positif
5. Mengajukan pertanyaan
6. Menjawab pertanyaan
7. Siswa yang membuat kesimpulan materi
8. Perilaku yang tidak relevan dengan
KBM
a. Berbicara yang tidak perlu
b. Keluar masuk kelas
c. Main-main

19
B. Kuis

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenis sekolah : SMPN SATAP 5 Betara


Jumlah soal 2
Mata pelajaran : Matematika
Bentuk soal/tes : Soal Pilihan Ganda dan Soal
Uraian Penyusun : ARMI SAFITRA, S.Pd
Alokasi waktu : 15 menit

Kisi-Kisi Penulisan Soal


Materi Indikator Soal No
No. Kompetensi Dasar IPK Level Bentuk Soal
Pokok Soal
1 2 3 4 5 6 7
1 4.4.Menyelesaikan masalah 4.4.5 Menyelesaikan masalah Himpunan Menyelesaikan masalah L3 Pilihan Ganda 1
kontekstual yang kontekstual yang berkaitan kontekstual yang berkaitan
berkaitan dengan dengan komplemen dengan komplemen
himpunan, himpunan himpunan himpunan
bagian, himpunan 2
semesta, himpunan 4.4.6 Menyelesaikan masalah Himpunan Menyelesai-kan masalah L3 Uraian
kosong, komplemen kontekstual yang berkaitan kontekstual yang berkaitan
himpunan dan operasi dengan operasi biner pada dengan operasi biner pada
biner pada himpunan himpunan menggunakan himpunan menggunakan
masalah kontekstual masalah kontekstual

19
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/ GANJIL

4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan


himpunan, himpunan bagian, himpunan semesta, himpunan
Kompetensi Dasar
kosong, komplemen himpunan dan operasi biner pada
himpunan

Materi HIMPUNAN

Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan


Indikator Soal
komplemen suatu himpunan
Level Kognitif L3

Soal

Dari 28 orang siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, ada 15 orang
siswa yang mengikuti pramuka, lalu 12 orang siswa yang mengikuti futsal dan 7 orang
siswa mengikuti keduanya. Berapakah banyak siswa yang tidak mengikuti
ekstrakurikuler pramuka maupun Futsal ?
a. 21 orang siswa
b. 16 orang siswa
c. 13 orang siswa
d. 8 orang siswa

NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1 Misalkan ( x ) ialah banyak siswa yang tidak mengikuti
ekstrakurikuler
Banyak anak yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka ialah
2
sebanyak 15 – 7 = 8 orang siswa
Banyak anak yang mengikuti ekstrakurikuler futsal ialah sebanyak
12 – 7 = 5 orang siswa 2
Banyak anak yang tidak mengikuti Ekstrakurikuler adalah
8 + 7 + 5 + x = 28 6
20 + x = 28
x = 28 – 20
x = 8 siswa

Skor total 10

20
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. Memiliki alternatif penyelesaian lain ;


Banyak semua siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler = 28
siswa
Banyak siswa yang mengikuti futsal dan pramuka = 7 siswa
Banyak siswa yang mengikuti Futsal saja = 12 – 7 = 5 siswa
Banyak siswa yang mengikuti Pramuka saja = 15 – 7 = 8 siswa
Banyak siswa yang tidak mengikuti Ekstrakurikuler pramuka dan futsal
= 28 - (7+5+8) = 28 – 20 = 8
Jadi Banyak siswa yang tidak mengikuti Ekstrakurikuler pramuka dan futsal
adalah 8 orang siswa

2. Untuk memperoleh jawaban siswa memerlukan Analysis informasi


apa saja yang ada pada soal tersebut. Berdasarkan analisis informasi
tadi, siswa perlu mengevaluasi maksud soal, dan menciptakan
model matematika dengan permisalan x sebagai banyak siswa yang
tidak mengikuti ekstrakurikuler. Soal yang memerlukan analysis,
Evaluasi, dan mencipta dalam penyelesaIannya termasuk soal kategori
HOTS

KARTU SOAL NOMOR 2


(URAIAN)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/ Ganjil
4.4.Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
himpunan, himpunan bagian, himpunan semesta, himpunan
Kompetensi Dasar
kosong, komplemen himpunan dan operasi biner pada
himpunan
Materi Himpunan
Menyelesai-kan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
Indikator Soal operasi biner pada himpunan menggunakan masalah
kontekstual
Level Kognitif L3
Soal

Siswa di dalam kelas VII SMPN SATAP 5 Betara ada 45 orang siswa. Tiap-tiap siswanya
memilih dua buah jenis pelajaran yang mereka sukai.
Diketahui ada 27 orang siswa yang menyukai pelajaran matematika dan 26 orang siswa
yang menyukai pelajaran bahasa inggris. Sementara siswa yang tidak menyukai kedua
pelajaran tersebut ada 5 orang siswa . maka tentukan banyak siswa yang menyukai
pelajaran bahasa inggris dan matematika, serta buatlah diagram veen-nya ?!

21
NO
KUNCI/ KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
2 Jumlah siswa yang menyukai kedua pelajaran :
𝑛{𝐴 ∩ 𝐵} = (𝑛{𝐴} + 𝑛{𝐵}) − (𝑛{𝑆} − 𝑛{X}) 2
𝑛{𝐴 ∩ 𝐵} = (27 + 26) − (45 − 5) 2
𝑛{𝐴 ∩ 𝐵} = 13 1
Siswa yang menyukai matematika hanya 27 – 13 = 14 orang siswa 1
Siswa yang menyukai bahasa inggris hanya 26 – 13 = 13 orang
siswa 1
Diagram veen-nya
S Matema ika Bahasa inggris 3
t

14 1 13
3

SKOR TOTAL 10

Keterangan:

Soal ini termasuk soal HOTS karena Untuk memperoleh jawaban siswa memerlukan
Analysis informasi apa saja yang ada pada soal tersebut. Berdasarkan analisis informasi
tadi, siswa perlu mengevaluasi maksud soal, dan menciptakan model matematika .
Soal yang memerlukan analysis, Evaluasi, dan mencipta dalam penyelesaIannya
termasuk soal kategori HOTS

22
Lampiran III

HASIL PEMBELAJARAN
A. Observasi
Jumlah Persentase
No Aspek yang diamati
peserta didik (%)
1. Kehadiran 22 100 %
2. Memperhatikan penjelasan Guru 22 100 %
3. Mencatat hal yang dianggap penting 20 90,9 %
4. Memberikan tanggapan positif 17 77,27 %
5. Mengajukan pertanyaan 14 63,63 %
6. Menjawab pertanyaan 20 90,9 %
7. Siswa yang membuat kesimpulan materi 20 90,9 %
8. Perilaku yang tidak relevan dengan
KBM
a. Berbicara yang tidak perlu 2 9,09 %
b. Keluar masuk kelas 0 0
c. Main-main 2 9,09 %

B. Hasil kuis kelas VII SMPN Satu ATAP 5 Betara


No Nama JK NILAI
1 MILISA P 100
2 DONA SAPINA P 50
3 SITI HADIJAH P 75
4 SUPRIADI L 100
5 M AKBAR SIARUDIN L 85
6 ASMAUL NAZMI L 85
7 RISKI MUSTOFA L 80
8 ISMAWATI P 70
9 TONI L 90
10 SINTIA NAZWA AULIA P 80
11 M. IKHSAN AKBAR L 90
12 JUMADRI L 90
13 DADANG HENDRA L 90
14 SALMA P 80
15 M. ADRIAN AZMI L 100
16 RUSDIANA P 90
17 M. RIDWAN SAPUTRA L 85
18 FAD DELUN SALIM L 85
19 MARHAMA P 70
20 M. ADAM L 90
21 NUR RISKI LIANITA P 90
22 AHMAD MISDI L 75

23
24

Anda mungkin juga menyukai