TUGAS K3 - Ergonomi - PABRIK SEPATU - Versi 1
TUGAS K3 - Ergonomi - PABRIK SEPATU - Versi 1
PROGRAM STUDI
MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN HANG TUAH
PEKANBARU
2017
MANAJEMEN RISIKO
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ERGONOMI
PENJAHIT SEPATU NIKE
I. Pendahuluan
https://www.slideshare.net/boboskips/Copy-of-SimpleFinal-Presentation
Dalam proses produksi sepatu ada beberapa macam proses kerja yang
harus dilakukan, diantaranya adalah :
Tekanan - -
Radiasi - -
Suhu dingin - -
Force -
Getaran ˅
(mesin jahit)
Suhu ˅
Psikososial ˅ Monoton,
Repetitif ˅
Getaran -
Suhu -
Psikososial ˅ Monoton
Getaran -
Suhu -
Psikososial ˅ Monoton
Force - -
Getaran - -
Suhu - -
Tingkat keparahan
Jarang
Kurang mungkin
Mungkin
Sangat mungkin
Hampir Pasti
Repetitif GOTRAK 4 1 4
Movement
Force GOTRAK 3 1 3
Statis GOTRAK 5 1 5
Getaran GOTRAK 3 1 3
Suhu - - - -
Psikososial Stress 4 1 4
Repetitif GOTRAK 3 1 3
Movement
Force - - - -
Statis GOTRAK 5 1 5
Getaran - - - -
Suhu - - - -
Psikososial Stress 4 1 1
Repetitif GOTRAK 1
Movement
Force - -
Statis GOTRAK 1
Getaran - -
Suhu - -
Psikososial Stress 1
Repetitif GOTRAK 3 1 3
Movement
Force - - -- -
Statis GOTRAK 4 1 4
Getaran - - - -
Suhu - - - -
Psikososial Stress 4 1 4
Repetitif GOTRAK
Movement
Force -
Statis GOTRAK 4 1 4
Getaran - - - -
Suhu - - - -
Psikososial Stress 3 1 3
II.3.Evaluasi Risiko
Rangkuman penilaian
Secara ringkas, nilai risiko tertinggi dari setiap proses pembuatan sepatu diajikan
dalam tabel di bawah ini.
Proses Risiko ergonomi Konsekuensi NR
Cutting Statis Gangguan 5
(Posisi berdiri pada kaki
selama bekerja) bagian
bawah dan
telapak kaki.
Stitching/Sewing Statis Gangguan 5
Process (posisi duduk pada
selama kerja) punggung
dan
pinggang
Stockfit Process – Posisi janggal Gangguan 5
Gluing (posisi duduk pada
sambil punggung
membungkukkan dan leher
kepala)
Assembling Process Postur Janggal Gangguan 5
(posisi kerja pada lengan
duduk dengan bagian atas
posisi lengan di dan
atas bahu) punggung
Finishing Postur janggal Gangguan 5
(Posisi pada bagian
membungkuk punggung.
selama bekerja
Dari tabel di atas, Evaluas dari identifikasi dan analisis risiko ergonomi
proses pembuatan sepatu, terdapat 2 risiko utama yaitu posisi atau postur janggal
dan statis. Posisi berdiri dan duduk adalah posisi umum yang dilakukan para
pekerja selama proses produksi dengan durasi yang cukup lama (sekitar 8 jam
kerja/hari). Gangguan akibat postur janggal dan statis tidak menimbulkan
gangguan otot, tulang, dan rangka akibat kerja yang bersifat akut, melainkan
secara bertahap akan meningkat keparahannya bila tidak dicegah secara dini.
Masalah kesehatan dan keselamatan pekerjaan diatur dalam regulasi
pemerintah berupa UU ketenagakerjaan secara maupun secara detail diatur
Peraturan Menteri atau Surat Keputusan Menteri terkait.
Rekayasa Teknik
Administratif
Untuk keselamatan dan kesehatan kerja, direkomendasikan jadwal kerja
dan pengaturan waktu istirahat dan libur juga giliran pekerjaan agar terhindar dari
pekerjaan yang bersifat monoton, berulang, dan menimbulkan kebosanan
sehingga secara psikososial dapat membahayakan pekerja (pasal 77,78,79 UU No
3/2003 ttg Ketenagakerjaan).
Rotasi pekerja antar bagian, misalnya 2 minggu – 1 bulan sekali,
disarankan agar pekerja tidak bekerja di satu bagian secara tetap dalam waktu
yang sangat lama. Tentu untuk itu, setiap pekerja wajib mendapatkan pelatihan
dan peningkatan ketrampilan sehingga mereka dapat bekerja di setiap bagian.
Selain itu sebaiknya pegawai diberi istirahat kecil 10 menit setiap 2 jam
kerja agar pegawai tidak mengalami kelelahan dan kebosanan dalam bekerja. Pada
saat istirahat ini, mereka diberi kesempatan untuk minum dan makan makanan
kecil.
karena risiko utama ergonomi adalah GOTRAK, pihak perusahaan
disarankan mewajibkan pekerjanya untuk melakukan pemanasan ringan sebelum
bekerja, setelah istirahat, dan sesudah jam kerja berakhir. Perusahaan dapat
memfasilitasi dengan mengundang instruktur senam atau melatih beberapa
pekerja untuk menjadi peraga atau instruktur.
Untuk menghilangkan suasana monoton dan kebosanan, di ruangan kerja
dapat diperdengarkan musik instrumentalia, sehingga pekerja dapat bekerja sambil
menikmati lantuan irama musik yang nyaman. selain itu setiap pekerja wajib
didaftarkan dalam keanggotaan sebagai peserta BPJS ketenagakerjaan untuk
menjamin kenyamanan dan perlindungan kesehatannya, sehingga dapat tenang
dalam bekerja (tidak stress).
Medis
Setiap pekerja sebelum masuk kerja sebaiknya diperiksa kesehatannya meliputi :
1. Pemeriksaan fisik meliputi tes tekanan darah, fungsi penglihatan,
pemeriksaan fungsi paru-paru (rontgen thorax)
2. Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan darah rutin khususnya
hemoglobin darah dan gula darah dan fungsi ginjal (kreatini, ureum)
Tes khusus juga dapat diberikan untuk pekerja yang bertugas di bagian tertentu,
1. Bagian Gluing, karena bekerja dengan bahan adesif atau lem dan juga
mungkin pelarut organik, wajib diperiksa kesehatan pernafasan dan paru-
paru secara berkala untuk menghindarkan pekerja dari risiko gangguan
saluran pernafasan, paru-paru dan asma akibat kerja karna inhalasi pelarut
organik/lem.