Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERORANGAN

PENYAKIT AKIBAT KERJA KARENA


PAJANAN LOGAM BERILLIUM (Be)

Dosen : Prof.Dr.dr.Tjipto Suardi.MOH.SpOK

SITI ANDAN DEWI


NIM : 1605036

PROGRAM STUDI
MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN HANG TUAH
PEKANBARU
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Logam secara alami terdapat di alam dan digunakan sebagai bahan baku
berbagai jenis industri yang memproduksi berbagai kebutuhan manusia.
Benda yang berasal dari logam banyak digunakan dalam kehidupan seharihari
antara lain untuk alat perlengkapan rumah tangga, memberi warna terang
pada perkakas, sebagai pelarut emas, dan lain-lain. Dengan meningkatnya
industrialisasi dimana banyak yang menggunakan unsur logam sebagai bahan
baku, meningkatkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan yang
berdampak terhadap kesehatan baik pada manusia, hewan, tanaman. Selain
itu pekerja yang bekerja menggunakan logam atau memproduksi logam
sangat berisiko terjadinya gangguan kesehatan akibat logam tersebut. Efek
toksik dari logam berat dapat menghalangi kerja enzim yang berakibat
mengganggu metabolisme tubuh, menyebabkan alergi, bersifat mutagen,
teratogen atau karsinogen baik bagi manusia maupun hewan. Dengan
banyaknya masalah kesehatan akibat logam ini, dokter perlu mengetahui
lebih lanjut tentang gejala-gejala yang timbul akibat logam ini dan
penatalaksanaannya sehingga mengurangi kejadian kecacatan atau kemetian.

B. TUJUAN
Sebagai bahan acuan bagi dokter dalam tatalaksana penyakit akibat
pajanan logam di tempat kerja.

C. SASARAN
Dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup tatalaksana penyakit akibat pajanan logam berat di
tempat kerja meliputi pengenalan pajanan, faktor risiko, dan penataksanaan
serta pencegahan.
BAB II

A. PENYAKIT AKIBAT BERILLIUM


1. Pengenalan logam Berilium (Be)
Berilium (Be) adalah logam yang ditemukan secara alamiah di
tambang. Merupakan logam ringan berwarna abu-abu baja yang memiliki
sifat mekanik dan termal yang tahan panas, ringan, kukuh, tetapi mudah
pecah sehingga ideal digunakan dibanyak industri sebagai penguat dalam
aloy. Berillium sebagai logam alkali tanah di dalam tanah, batu dan tambang
minyak. Selain itu juga ditemukan dalam kadar sangat rendah pada buah,
sayuran dan makanan dari kontaminasi udara. Berillium dapat masuk ke
dalam tubuh melalui inhalasi uap atau debu, mel lui pencernaan >1% yang
akan diserap sedangkan absorpsi melalui kulit dapat diabaikan. Berillium
yang tidak larut menetap pada paru-paru, sedangkan yang larut di
distribusikan ke organ-organ lain. Berillium dapat melewati plasenta dan
mencapai janin, dan dapat diteteskan pada bayi melalui air susu.
Dieskresikan melalui kemih dan feses.
2. Faktor risiko
2.1 Pekerja yang merokok risiko terjadinya gangguan kesehatan lebih besar.
2.2 Pekerja yang mempunyai riwayat atopi
2.3 Pekerja dengan riwayat gangguan paru/pernafasan.
3. Pekerjaan yang berisiko
3.1 Pekerja penambang Berillium
3.2 Pekerja pada produksi peralatan pertahanan
3.3 Pekerja pada produksi alat telekomunikasi (alat-alat komputer)
3.4 Pekerja pada produksi otomotif
3.5 Pekerja pada produksi alat kesehatan
3.6 Pekerja pada produksi alat antariksa
4. Tatala sana
Berilliu dapat menimbulkan efek terhadap kesehatan yang bersifat
akut akibat terhirup Be dalam jumlah besar, dan kronis.
a. Keracunan akut
1) efek terhadap kesehatan
Inhalasi udara yang mengandung Berillium kadar tinggi
menyebabkan reaksi inflamasi paru yang disebut sebagai Acute
ryiiium Disease (Beritiosis akut).
 Gejalanya berupa iritasi selaput lendir hidung dan faring, nyeri
tenggorokan, penurunan fungsi paru dan anoreksia. Dalam jangka
lama dapat menimbulkan penurunan berat badan dan kelelahan.
 Dapat timbul reaksi alergi pada kulit dengan gejala seperti dermatitis
kontak, bila berat dapat timbul nodul yang berupa granuloma.
 Gejala timbul beberapa jam sampai 1-2 hari setelah terpajan
2) Diagnosis
Anamnesis dan adanya riwayat terpajan Berillium dosis besar
dalam waktu singkat.
3) Penatalaksanaan
Untuk memberikan pertolongan, penolong menggunakan APD
yang sesuai. Segera pindahkan korban dari area pemaparan. Bila perlu
memberikan nafas buatan, gunakan kantong masker berkatup
kemudian segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan
terdekat. Setelah berada di tempat yang aman, lakukan: Bebaskan
jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. Memberikan pernafasan
buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran
karbon dioksida.
4) Prognosis
Pada pajanan akut bila ditangani dengan balk dan penderita dapat
bertahan, akan pulih kembali kurang lebih dalam 1(satu) minggu.
b. Keracunan Kronik
1) Efek terhadap kesehatan
 Efek Berillium mempengaruhi sistem imun yang berakibat
timbulnya granuloma paru dan fibrosis difus yang disebut "Chronic
Beryllium Disease" (Beriliosis kronik).
 Gejala yang timbul antara lain: kelelahan, sesak, batuk, lemah,
penurunan berat badan dan bisa menimbulkan pembesaran jantung
sebelah kanan dan penyakit jantung pada kasus lanjut.
 Gejala umumnya timbul setelah pajanan 10-15 tahun dengan
pajanan partikel lebih besar 0,5 mikrogram/m3
 Meningkatkan risiko timbulnya Kanker Paru (Neoplasma maligna
pada paru dan bronkus.
2) Diagnosis
 Anamnesis dan pemeriksaan fisik sesuai keluhan yang dialami
khususnya keluhan pada paru, efek yang timbul, riwayat pekerjaan
saat ini dan sebelumnya, riwayat pajanan terhadap Berillium, dan
lain-lain.
 Pemeriksaan penunjang, antara lain:
- Pemeriksaan Fungsi Paru menggunakan spirometri (Volume
ekspirasi paksa dalam 1 detik, kapasitas ekspirasi paksa)
- Foto Thorax adanya gambaran granuloma dan fibrosis paru
- Blood Beryllium Lymphosite Proliferation Test untuk
memprediksi adanya CBD (Chronic Beryllium Disease)
- Skin Patch test bila perlu
3) Penatalaksanaan
Pengobatan simptomatis sesuai gejala yang timbul. Dirujuk untuk
penanganan lebih lanjut.
4) rognosis
Prognosis buruk oleh karena kelainan yang ditimbulkan bersifat
progresif dan irreversible (menimbulkan cacat berat).
5) Pencegahan
Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, antara lain masker
Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan dan berkala.
Merekomendasikan pengendalian berilium di lingkungan kerja.

Anda mungkin juga menyukai