Annis Maqrifatullah Sidang Skripsi Dan Lulus Sama-Sama Dengan Eksekutif R3 2023
Annis Maqrifatullah Sidang Skripsi Dan Lulus Sama-Sama Dengan Eksekutif R3 2023
SKRIPSI
Disusun Oleh :
NIM : 0433081920034
Puji dan syukur peneliti pajatkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat Rahmat,
Hidayah dan Pertolongannya maka Skripsi ini dapat terselesaikan serta Salawat serta
Salam dipanjatkan untuk Nabi Besar Muhammad SAW atas Rahmat-Nya sehingga
proposal penelitian ini mudah-mudahan dapat bermanfaat dan mendapatkan persetujuan
dari penguji. Adapun penyusunan Proposal Skripsi ini diajukan untuk memenuhi
persyaratan Sidang Proposal Sarjana Manajemen (S.M) dengan Judul” Pengaruh Stres
Kerja Dan Kompensasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Kependudukan
Pencatatan Sipil Kota Serang”
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak sehingga penyusunan Proposal Skripsi ini dapat
terselesaikan. Maka peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih setulus hati
kepada:
1. Bapak Dr. H. Romli Ardie HS M.pd, selaku Rektor Universitas Primagraha
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat menimba
ilmu di Universitas Primagraha.
2. Bapak Syaechurodji, S.Kom., MM, selaku Wakil Rektor I. Universitas
Primagraha yang telah memberikan kemudahan bagi mahasiswa di bidang
akademik.
3. Ibu Dedeh Kurniasih, SE, MM., CPM, selaku Wakil Rektor II Universitas
Primagraha yang telah dengan sabar melayani dan memberikan kebijakan
dalam pembayaran administrasi.
4. Ibu Dr. Dra. Hj. Endang Dwi A., M.M, selaku Wakil Rektor III Universitas
Primagraha yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Dr. H. Haerofiatna, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis yang telah melayani dengan sabar segala keperluan mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini.
6. Bapak Abdul Wahid Alfarizi, M.M, Kaprodi Manajemen yang telah dengan
sabar memberikan yang terbaik dalam segala keperluan mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis ini.
7. Bapak Dr. H. Haerofiatna, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah
meluangkan waktu dan tenaganya dalam membimbing dan memberikan
arahan serta saran dalam penyusunan pengajuan proposal skripsi ini.
8. Bapak Udin Bahrudin, MM, selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah
meluangkan waktu dan tenaganya dalam membimbing dan memberikan
arahan serta saran dalam penyusunan pengajuan proposal skripsi ini.
9. Para Dosen dan juga Staff Kampus Universitas Primagraha yang telah
memberikan ilmu, melayani kami dengan sangat baik dan mengajarkan kami
arti Sabar yang sesungguhnya.
10. penulis melakukan penelitian dan telah menerima penulis dengan penuh
keramahan serta mengizinkan untuk melakukan penelitian di lingkungan
Dinas.
11. Teristimewa kepada sang cinta, sang jimat, sang dunia dan akhirat saya yaitu
kedua orang tua Ayah Anton Sudarto dan Ibu Milva Karmila, untuk beliau
berdualah skripsi saya persembahkan . Terimakasih atas segala kasih sayang
yang diberikan dalam memebesarkan dan membimbing saya selama ini
sehingga dapat terus berjuang dalam meraih mmpi dan cita-cita.Kesuksesan
dan segala hal baik yang kedepanya akan saya dapatkan adalah karena dan
untuk kalian berdua.
12. Dengan segala kerendahan hati ucapan terimakasih ini kupersembahkan
kepada keluarga besar Delapan Bersaudara kita , Kakak saya Silvia Imelda,
Nurul Huda, Annisa Aulia Ulfa, serta Adik-adik yang saya cintai Fatahillah,
Ar-Razaq Ramadhan , Furqan , dan Hafidzah Maqfira. Terima kasih sudah
memberikan doa, semangat, motivasi, dan perhatiannya yang sangat luar
biasa kepada penulis, maaf belum bisa menjadi yang baik untuk kalian.
13. Para Sahabat kelas penulis yaitu Kelas R.C angkatan 2019, yang telah
bersama-sama berjuang sampai saat ini.
14. Serta terimakasih sebanyak-banyaknya untuk diri saya sendiri, telah bertahan
dalam menikmati proses 1/3 skripsi saya. Telah melalui berbagai macam
hambatan baik dalam proses pengerjaan, proses revisi dan juga proses
perjalanan spiritual saya dalam bekerja keras untuk menyelesaikannya.
Mudah-mudahan pengajuan proposal ini dapat berjalan dengan baik sehingga
penulis dapat melanjutkan ke tahap skripsi. Selain itu, peneliti menyadari masih banyak
kekurangan yang dipaparkan dalam Proposal Skripsi ini. Oleh karena itu peneliti dengan
kelapangan dada bersedia menerima segala masukan baik itu saran maupun kritik yang
dapat membangun dalam membuat karya yang lebih baik dan bermanfaat lagi
dikemudian hari.
Annis Maqrifatullah
NIM : 0433081920034
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................1
B. Identifikasi Masalah....................................................................7
C. Batasan Masalah..........................................................................7
D. Rumusan Masalah.......................................................................8
E. Tujuan Penelitian.........................................................................8
F. Kegunaan Hasil Penelitian..........................................................8
1. Manfaat Penelitian..................................................................8
G. Sistematika Penulisan..................................................................9
HALAMAN
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir............................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era modern yang penuh dengan tuntutan dan persaingan yang tinggi,
pegawai menjadi pionir utama perusahaan. Manusia selalu berperan aktif dalam setiap
kegiatan organisasi, mulai dari perencanaan, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan
organisasi (Agus Sugianto, 2018:67). Tujuan tidak akan terwujud tanpa peran aktif
pegawai meskipun alat-alat yang dimiliki begitu canggih. Kinerja karyawan yang tinggi
sehingga perusahaan akan dapat betahan dalam persaingan global. Karyawan dituntut
untuk mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien.
Keberhasilan karyawan dapat diukur dengan ditandai menurunnya tingkat stress kerja
dan tingginya penghargaan yang diberikan oleh perusahaan terhadap para karyawan. Ini
akan membuat kinerja karyawan akan meningkat, sebaliknya perusahaan tidak bisa
mengelola stress karyawan dan tidak bisa memenuhi kompensasi yang diharapkan
kecepatan dan efisiensi pelayanan publik. Pada konteks pelayanan publik, masalah
Kinerja menjadi isu yang cukup rumit yang selalu dihadapi oleh para pekerja dalam
1
2
sektor ini. Menurunnya kinerja yang menyerang para pekerja dapat membuat pelayanan
menjadi kurang optimal dan ini dapat merugikan diri sendiri dan juga instansi.
emosi, proses cara berpikir dan kondisi fisik seseorang pekerja. Stres kerja yang dialami
oleh setiap pegawai bisa saja berbeda- beda, dan stres juga dapat ditentukan pula oleh
individunya sendiri. Reaksi- reaksi psikologis, fisiologis ataupun dalam bentuk perilaku
terhadap stres adalah hasil dari interaksi situasi dengan individunya sendiri, ciri-ciri
kepribadian yang khusus dan pola-pola perilaku yang didasarkan pada sikap, kebutuhan,
mempengaruhi kinerja individu, jika beban kerja yang diterima terlalu besar maka
individu yang tidak bisa mengendalikan dapat mengalami stres kerja. Seperti penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Muhammad Aulia (2021) pada judul “Pengaruh Stres
kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.PLN (Persero) Area jambi Rayon Telanaipura”
yang mengatakan bahwa stres kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Ditemukan
dari karyawan bahwa tuntutan kerja yang ketat menjadikan banyak karyawan menjadi
cukup stres (kategori cukup tinggi) dalam menghadapi dinamika kerja, yang menjadikan
karyawan kurang mematuhi komitmen terhadap aturan kerja, khususnya yang berkaitan
Selain stres kerja yang dapat menjadi penyebab menurunnya kinerja, kompensasi
pula dapat menjadi faktor terganggunya kinerja para individu. Kompensasi merupakan
hal penting yang merupakan dorongan atau motivasi utama seorang karyawan untuk
yang dianggap potensial dan berkualitas untuk tetap bekerja sehingga kinerja individu
3
maupun instansi tetap stabil. _ Seperti penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mia
Hardina dan Resista Vikaliana (2020) pada judul “Pengaruh Kompensasi Terhadap
diberikan sepadan dengan kerja karyawan, maka karyawan akan lebih bersikap
profesional dan berupaya mencapai kinerja yang lebih baik, yang tentunya akan
ketelitian yang tinggi, serta seringkali harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas.
Tabel 1.1
Data Kehadiran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.
Kehadiran Presentase
Total
Tahun Periode Tepat Terlamba Tepat Terlamba
Pegawai
Waktu t Waktu t
2021 Januari 40 22 64% 35% 62
2021 Februari 40 22 64% 35% 62
2021 Maret 40 22 64% 35% 62
2021 April 45 17 72% 27% 62
2021 Mei 45 17 72% 27% 62
2021 Juni 45 17 72% 27% 62
2021 Juli 45 17 72% 27% 62
2021 Agustus 44 18 70% 29% 62
2021 Septembe 45 17 72% 27% 62
r
2021 Oktober 45 17 72% 27% 62
2021 Novembe 45 17 72% 27% 62
r
2021 Desember 45 17 72% 27% 62
Total 524 220 838% 323%
4
Sipil Kota Serang bahwa sejumlah pegawai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Serang masih tetap bekerja masuk kantor maskipun sudah memasuki hari
libur (sabtu dan minggu). Beberapa pegawai masih meyelesaikan percetakan KTP
berstatus PRR (Print Ready Record) dan pengganti surat keterangan KTP (suket)
menjadi KTP-el.
Banyaknya yang membuat KTP menjadi salah satu penyebab stress kerja
karyawan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang dan sejumlah
perekaman KTP-el. Siang dan malam hari beberapa petugas Dinas Kependudukan dan
masyarakat Walantaka tersebut. Jumlah KTP-el yang akan di cetak sebanyak 2.500
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang juga akan mencetak KTP-el
biasanya memberikan upah atau kompensasi. Kompensasi merupakan hal penting yang
Dinas keendudukan dan pencatatan sipil kota Serang kompensasi menunjukkan kinerja
pegawai menurun yang diakibatkan pemberian bonus dan intensif yang tidak sesuai
di luar waktu yang telah ditentukan seperti hari libur (Sabtu dan Minggu) seperti
pegawai. kemudian tidak adanya upah lembur yang dibayar dan penghargaan yang
diberikan pimpinan terhadap pegawai yang berprestasi masih kurang. Hal ini
Pencatatan Sipil Kota Serang. Oleh karena itu tantangan Dinas kependudukan dan
penctatan sipil kota serang bukan hanya meningkatkan kinerja pegawai tapi
memberikan kompensasi kerja untuk mengurangi stres kerja dan meningkatkan kinerja
pegawai.
Dilihat jumah absensi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang
pada tahun 2021 di rasa cukup baik walaupun pada awalnya jumlah pegawai hanya 60
dalam hal ini kehadiran merupakan salah satu poin yang mencerminkan kinerja
pegawai.
6
Dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul, “Pengaruh Stres Kerja Dan Kompensasi Kerja Terhadap Kinerja
B. Identifikasi Masalah
3. Pemberian bonus dan insentif yang tidak sesuai dengan yang diharapkan pegawai
C. Batasan Masalah
dikaji dalam penelitian ini memfokuskan pada pengaruh stres kerja dan kompensasi
kerja terhadap kinerja pegawai di dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota serang.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh stres kerja kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan Dan
3. Bagaiamana pengaruh Stres kerja dan Kompensasi terhadap kinerja pegawai Dinas
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawal pada Dinas
3. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan kompensasi kerja terhadap kinerja
pengaruh stres kerja dan kompensasi kerja terhadap kinerja kerja pegawai pada
2. Manfaat Bagi pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Serang adalah
Sipil Kota Serang dalam melakukan strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan
4. Manfaat Bagi Peneliti Lain Sebagai referensi yang dapat menjadi pertimbangan
bagi peneliti lain yang ingin meneliti objek yang sejenis dan untuk
G. Sistematika Penulisan.
gambaran tentang objek yang diuraikan, serta dalam mempermudah analisa data.
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini membuat tentang atar belakang masalah, identifikasi masalah,
mengolah data yang telah diperoleh dan membahasnya dengan didukung oleh
9
penelitian terdahulu.
A. Deskripsi Konseptual
Didalam kajian pustaka ini, penulis membahas materi tentang beberapa teori yang
mempunyai hubungan dengan apa yang akan diteliti. Teori yang akan digunakan
sebagai dasar pemikiran untuk dijadikan sebagai bahasan yang akan diteliti dan sebagai
dasar analisis yang membahas tentang stres kerja dan kompensasi kerja, maka dari itu
penulis menggunakan beberapa teori dari sumber-sumber yang masih ada hubungannya
dengan masalah yang akan diteliti oleh peneliti seperti buku, jurnal, artikel, dan lain
sebagainya. Menurut Sugiyono (2016:81) Teori adalah alur logika atau penalaran, yang
merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis.
1. Pengertian Kinerja
Kinerja secara umum dipahami sebagai suatu catatan keluaran hasil pada fungsi
jabatan atau seluruh aktivitas kerjanya dalam priode waktu tertentu. Secara singkat
kinerja disebut sebagai suatu kesuksesan di dalam melakukan suatu pekerjaan (As'ad,
kombinasi antara kemampuan usaha dan kesempatan. Kinerja dapat diukur melalui
keluaran. Dikemukakan pula bahwa kinerja yang bersangkutan dengan peran yang
disyaratkan dalam organisasi dan dilain pihak pada kinerja yang diluar peran tersebut
(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh yang
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
10
11
kinerja adalah tingkat hasil kerja pegawai dalam mencapai persyaratan pekerjaan yang
diberikan. Dengan kata lain kinerja adalah hasil kerja pegawai baik dari segi kualitas
maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan. Deskripsi dari
kinerja menyangkut 3 komponen penting yaitu tujuan, ukuran dan penilaian. Penentuan
tujuan dari sikap unit organisasi merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja.
Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku
penentuan tujuan tidaklah cukup, sebab itu dibutuhkan ukuran apakah seorang personel
telah mencapai kinerja yang diharapkan, untuk itu kuantitatif dan kualitatif standar
kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personal memegang peran penting.
Aspek ketiga dari definisi kinerja adalah penilaian, penilaian kerja yang dikaitkan
dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap personal. Tindakan ini akan membuat
personel untuk senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan
searah dengan tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian bahwa kinerja dengan
deskripsi tujuan, ukuran operasional dan penelitian reguler mempunyai peran penting
perilaku kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggungjawab
yang diberikan dalam suatu periode tertentu”. Menurut Rivai & Basri dalam Masram
dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran maupun
12
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama”. Sedangkan
menurut Mathis dan Jackson dalam Masram (2017:138) juga menyebutkan “Kinerja
pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Manajemen
Pegawai yang telah mengerjakan pekerjaannya sesuai standar tugas yang telah
diberikan, makan kinerja pegawai tersebut akan lebih baik. Kinerja ini cenderung
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Sofyan (2016: 20) menyatakan, faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja pegawai dibagi menjadi dua katagori, yaitu faktor finansial
dan non finansial. Faktor finansial meliputi gaji, tunjangan dan jaminan sosial.
cacat, dan orang-orang yang masih hidup dari pegawai yang berhenti
3. Indikator Kinerja
Berhasil tidaknya kinerja yang telah dicapai oleh organisasi tersebut dipengaruhi
oleh tingkat kinerja karyawan secara individual maupun secara kelompok. Dengan
asumsi semakin baik kinerja karyawan maka kinerja organisasi akan semakin baik pula.
13
d. Kepuasan Kerja
Stres kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi turun nya
produktivitas kerja dari pegawai. Bila stres kerja meningkat maka akan ada pengaruh
yang akan di alami oleh perusahaan, umumnya turunnya kualitas dari perusahaan
tersebut. Tak bisa di hindari, stres kerja pasti selalu ada dimanapun, jadi perusahaan
harus bisa meminimalisir segala stres kerja yang terjadi agar tidak ada perngaruh nya
terhadap perusahaan.
14
Stres kerja juga merupakan bagian di siklus kerja yang pasti di alami oleh setiap
pegawai namun itu kembali tergantung ke pegawai tersebut bisa meminimalisir nya atau
tidak.
Menurut (Fahmi 2016) Stres adalah suatu keadaan diluar batas kemampuan
seseorang yang dianggap menekan diri dan jiwa seseorang, sehingga jika hal tersebut
terus dibiarkan tanpa ada solusi maka akan berdampak pada kesehatan. Stress
ditimbulkan oleh berbagai macam peristiwa yang dialami seseorang umumnya peristiwa
itu terjadi di luar kemampuannya. Menurut , (Pranoto, et al 2016). Stres kerja bisa
dipahami sebagai keadaan dimana seseorang menghadapi tugas atau pekerjaan yang
tidak bisa atau belum bisa dijangkau oleh kemampuannya. Definisi Selanjutnya menurut
Hasibuan (2016:76), bahwa stres kerja adalah Suatu kondisi ketegangan yang
mengemukakan bahwa stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan
dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari tampilan diri, antaralain emosi
tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang
berlebihan, tidak bisa relaks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan
bahwa stres kerja adalah sebuah interaksi antara individu dengan lingkungan kerjanya
yang dapat mengancam dan mempengaruhi kondisi fisik serta kondisi psikologis pada
pegawai. Oleh karena itu penangganan stress kerja harus di lakukan dengan baik dan
pimpinan harus cepat tanggap terhadap hal tersebut, karena akan berdampak pada
kinerja dinas.
15
Hal-hal yang mengakibatkan stres disebut stressor. Stres adalah reaksi yang
dirasakan oleh pegawai sebagai bentuk ketidakpuasan kerja. Stres juga sering
diinterpretasikan dalam bentuk emosi yang kuat seperti cemas, tidak bergairah, marah,
relokasi kerja, kondisi ekonomi, ras dan kelas, perbedaan persepsi serta
memadai.
frustrasi.
16
merupakan faktor yang di kaitkan pada pekerjaan seseorang seperti kondisi kerja,tata
seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalan
suatu organisasi.
2. Tuntutan antar pribadi, merupakan tekanan yang diciptakan oleh pegawai lain.
yang tidak jelas, kurangnya kejelasan mengenai jabatan, peran, wewenang, dan
tanggung jawab.
atau imbalan yang cukup dan adil, malah kalau bisa cukup kompetitif di banding dengan
organisasilain. Sistem kompensasi yang baik akan sangat mempengaruhi semangat kerja
dan produktivitas dari seseorang. Suatu system kompensasi yang baik perlu didukung
oleh metode secara rasional yang dapat menciptakan seseorang digaji atau diberi
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
dari manajemen sumber daya manusia karena membantu menarik dan mempertahankan
organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya. Menurut
maupun tidak langsung, finansial maupun non finansial, yang adil dan layak kepada
perusahaan.Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa kompensasi itu merupakan balas
Pemberian kompensasi ini bisa diberikan secara langsung yang berupa uang (finansial)
maupun tidak langsung yang berupa barang dan jasa pelayanan, agar pegawai merasa
jasa yang diberikan kepada pegawai sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi
dan pekerjaan mereka kepada organisasi. Kompensasi tersebut dapat berupa finansial
yang langsung maupun tidak langsung, serta penghargaan tersebut dapat pula bersifat
fungsi yang penting dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM)”. Berdasarkan
manajemen yang penting dan harus dilakukan oleh organisasi atas pengembalian jasa
yang dilakukan oleh pegawai berdasarkan kontribusi maupun kinerja yang dilakukan
permintaan dan persediaan, dan kemampuan membayar. Hal ini sesuai dengan pendapat
Mangkunegara dalam Mutiara Putri Amelia (2020) yang mengemukakan bahwa “ The
major factor that effect an organization compensation policies and practices are: 1)
standar gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan inflasi maupun
dapat dipengaruhi pula pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya
upah yang harus diberikan oleh Dinas kepada pegawainya. Hal ini terutama
19
dilakukan oleh dinas dalam merekrut pegawai yang mempunyai keahlian dalam
mempertimbangkan standar dan biaya hidup minimal pegawai. Hal ini karena
kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan memungkinkan pegawai dapat
bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan dinas. Banyak penelitian
menunjukkan bahwa ada korelasi tinggi antara motivasi kerja pegawai dan
prestasi kerjanya, ada korelasi positif antara motivasi kerja dan pencapaian
tujuan dinas.
tingkat persediaan dan permintaan pasar. Artinya, kondisi pasar pada saat itu
6. Kemampuan membayar
dinas.
9. Indikator Kompensasi
1. Gaji/upah, balas jasa yang dibayar secara periodik kepada pegawai yang
pemberian gaji.
3. Bonus, balas jasa atas hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan apabila
melebihi target, diberikan satu sekali terima tanpa suatu ikatan pada masa
yang akan datang, beberapa persen dari laba yang kemudian dibagikan
beberapa masalah stres kerja dan kompensasi kerja terhadap kinerja pegawai, terdapat
beberapa penelitian yang masih mempunyai kaitan dengan variabel penelitian ini yaitu:
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
n Nama Metode Hasil
Judul Variabel
No. Peneliti Penelitian penelitian
secara
langsung
terhadap
kinerja
karyawan__
Bila
kompensasi
yang
diberikan
sepadan
dengan kerja
karyawan,
maka
karyawan
akan lebih
bersikap
profesional
dan berupaya
mencapai
kinerja yang
lebih baik,
yang
uptentunya
akan
memajukan
jalannya
usaha
perusahaan.
C. Kerangka Pemikiran
25
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2017:67) kinerja adalah hasil kerja baik
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan
Menurut Robbins dan Judge (2017: 597), menyatakan stres kerja merupakan:
Sebuah kondisi dinamis di mana seorang individu dihadapkan pada suatu peluang,
tuntutan atau sumber daya yang terkait dengan kondisi lingkungan, kondisi organisasi
dan pada diri seseorang Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,
barang langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa
Gambar. 2.1
Kerangka Pemikiran
(Menurut Badriyah
2015:164)
26
H3
Kinerja (Y)
D. Hipotesis
sehingga sesuatu penelitian yang di arah pandangkan ke sana, sehingga ada yang
Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian terdahulu diatas, maka hipotesis yang
Kinerja Karyawan.
Kinerja Karyawan.
A. Metode Penelitian
Menurut sugiono (2017) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data diperoleh
dari penelitian itu adalah data (empiris) yang artinya cara yang dilakukan dapat diamati
oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengetahui dan mempelajari cara cara
yang dilakukan. Metode penelitian yangdigunakan pada penelitian ini adalah metode
data pokok yang kemudian akan diolah dan di analisa. penyebaran kuisioner yang
disebarkan langsung dengan mendatangkan satu persatu calon responden yaitu seluruh
pegawai dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota serang. Prosedur ini penting
B. Desain Penelitian
jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Sugiyono (2015) dalam buku
nya menyatakan bahwa penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sample
yang diambil secara random. Dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif, disini
penulis melakukan pengamatan yang nantinya dirubah kedalam bentuk angka untuk
selanjutnya dianalisis dan diambil kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
apakah terdapat pengaruh stres dan kompensasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas
C. Operasional Variabel
maka variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y).
a. Variabel Penelitian
penelitian ini yang menjadi variabel bebas terdiri dari stres kerja dan
kompensasi.
b. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Skala
Variabel Definisi indikator
Pengukuran
Stres Kerja Stres adalah suatu 1.Tuntutan Peran Likert
keadaan diluar 2.Tuntutan antar pribadi
(X1) batas kemampuan 3.Tuntutan antar pribadi
seseorang yang
dianggap
menekan diri dan
jiwa seseorang,
sehingga jika hal
tersebut terus
dibiarkan tanpa
ada solusi maka
akan berdampak
pada kesehatan.
Stress
ditimbulkan oleh
berbagai macam
peristiwa yang
dialami seseorang
umumnya
peristiwa itu
terjadi di luar
kemampuannya
(Fahmi, 2016)
Kompensasi Menururt 1. Gaji/upah
Wibowo 2. Insentif
(X2) (2016:271) 3. Bonus
Kompensasi 4. Tunjangan
adalah jumlah 5. Fasilitas
paket yang
ditawarkan
organisasi kepada
pekerja sebagai
imbalan atas
penggunaan
tenaga kerjanya.
Menurut
Marwansyah
(2016:269) Likert
Kompensasi
adalah
penghargaan atau
imbalan langsung
maupun
Tidak langsung,
finansial maupun
nonfinansial, yang
adil dan layak
kepada karyawan,
sebagai balasan
ataukontribusi/jas
anyaterhadap
pencapaian tujuan
perusahaan.
Kinerja Mangkunegara 1. Ketetapan penyelesaia Likert
(2018:67), yang tugas
Pegawai (Y) dimaksud kinerja 2. Kesesuaian jam kerja
(prestasi kerja) 3.Kerjasama
adalah hasil kerja antar karyawan
secara kualitas 3. Kepuasan Kerja
dan kuantitas
yang dicapai oleh
yang seorang
pegawai dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan tanggung
jawab yang
diberikan
kepadanya.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2. Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar sehingga
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi. Apa yang dipelajari dari sampel kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representatif.
Secara umum sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang mewakili
karakteristik populasi dalam penelitian. Sampel mempunyai cakupan lebih kecil dari
populasi. Untuk mendapatkan sampel maka digunakan teknik pengambilan sampel
atau sering disebut dengan sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
teknik sampling Sampling Jenuh. Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena
populasi kurang dari 100. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono dalam
bukunya, Sampling Jenuh adalah teknik menentukan sampel bila semua anggota
Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan
tentang persepsi dan karakteristik Pewai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Jenis jenis dan sumber data menurut cara penelitian ini yaitu menggunakan data
1) Data Primer: data yang diperoleh dari responden melalui kuisioner, kelompok
fokus, dan panel atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber. Data yang
diperoleh dari data primer ini harus diolah lagi. Sumber data yang langsung
2) Data Sekunder: data yang didapat dari catatan, buku, dan majalah berupa
laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku- buku sebagai
teori, majalah dan lain sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak
responden sesuai lingkup penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
1) Kuesioner (Angket)
dalam penelitian ini agar memperoleh data yang akurat secara langsung dari
orang-orang yang akan dimintai data. Hasil penghitungan kuesioner oleh peneliti
yaitu dengan memakai skala Likert. Skala ini mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif, skala ini juga dapat diberi skor untuk keperluan
Tabel 3.2
Skala Likert
Keterangan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2012:133)
Skor Minimum = 1
Skor Maksimum = 5
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik analisis
regresi liear berganda. Dalam mengolah data yang diperoleh dari hasil penelitian,
penulis menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Package for Social Science) .
a. Analisis Deskriptif
1) Uji Validitas
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji Signifikansi dilakukan dengan
membandingkan
nilai r hitung (nilai Corrected item-Total Correlation pada output Cronbach alpha)
dengan nilai r table untuk degree of freedom (df)=n-2 (n adalah jumlah sampel).
table dan berkorelasi positif maka butir atau pertanyaan tersebut valid". Atau dengan
kata lain item pertanyaan dikatakan valid apabila skor item pertanyaan memiliki
2) Uji Reliabilitas
terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Uji ini digunakan untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliable jika memiliki
1) Uji Normalitas
Menurut pendapat Ghozali dalam Sujarweni (2015), Uji normalitas data bertujuan
untuk menguji apakah dalam model variabel dependen dan variabel independen
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
jenis statistic yang cocok yang akan digunakan dalam menganalisis data. Model regresi
a. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka Ho ditolak. Hal
b. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima.
2) Multikolinieritas
asosiasi (keeratan) hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui
VIF (X)=1-R
Jika nilai VIF > 10 maka terdapat gejala multikoleniaritas yang tinggi.
3) Heteroskedastisitas
yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model
dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi
sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah
tidak berpola.
c. Uji Analisis
Y = a + b₁X₁ + b₂X₂
Dimana:
Y -Kinerja Pegawai
a = konstanta
b1 = koefisien Stres
x1 = Stres
b2= koefisien Stres
x2 = Kompensasi
2) Koefisien Kompensasi
ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Apabila nilai
Kd = r² x 100%
Dimana :
Kd = Koefisien determinasi
r2 = Koefisien korelasi
d. Pengujian Hipotesis
rumusan masalah, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
1) Uji t
Menurut Ghozali (2018:171) uji-t atau uji parsial digunakan untuk mengetahui
berikut :
a. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila
dependen.
2) Uji F
Kota Serang kel. Sumurpecung, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42118
b. Adapun waktu penelitian yang dilakukan pada bulan Juni 2023 sampai
bulan Juli 2023. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini:
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Agustus 2007 oleh Presiden Republik Indonesia berdasarkan Undang – Undang Nomor
Negara Tahun 2007 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4748 ) dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 )
politik, ekonomi dan tatanan pemerintahan di daerah. Sebagai Daerah Otonom, Kota
Serang memiliki kewenangan untuk mengurus dan mengatur pemerintah sendiri yang
Pada Tahun 2008 Pemerintah Kota Serang membentuk Peraturan Daerah Kota
Serang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Serang
( Lembaran Daerah Kota Serang Tahun 2008 Nomor 7, tambahan lembaran Daerah
Kota Serang Nomor 7 dan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kota Serang ( Lembaran Daerah Kota
Serang ( Lembaran Daerah Kota Serang Tahun 2008 Nomor 772 berdasarkan Peraturan
tersebut terbentuklah Satuan Organisasi Perangkat Daerah kota Serang Salah satunya
41
ialah Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang
Organisasi Dinas Daerah Kota Serang ( Lembaran Daerah KotaSerang Tahun 2008
Nomor 776 ). Dalam perubahan dari Dinas Kependudukan, pencatatan sipil, Tenaga
Kerja dan Transigrasi menjadi Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Sosial dan
Tenaga Kerja sesuai Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tersebut, Dinas
Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Retribusi Pendaftaran
Penduduk dan Pencatatan Sipil dan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 13 Tahun
Tahun 2006 Nomor 124, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4748 )
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Noor 70, tembahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4736 ) Serta Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendafataran Penduduk dan
Pencatatan Sipil.
42
Sosial dan Tenaga Kerja Kota Serang untuk pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil
dikonsolidasikan ke Pusat,
Sosial dan Tenaga Kerja Kota Serang . Aplikasi “ SIAK ONLINE “ belum dapat
a. Misi
b. Visi
berdaya saing.
3. Moto Pelayanan
4. Janji Pelayanan
a. Senyum
b. Salam
43
c. Sapa
d. Sopan
e. Ramah
f. Rapih
g. Cepat
h. Mudah
yang terjadi di wilayah kota ini, memberikan akta kelahiran kepada bayi yang
mencatat semua perkawinan yang terjadi di wilayah kota dan juga mencatat
penduduk, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan
publik lainnya, seperti pendaftaran kendaraan, izin usaha, dan lain-lain yang
rusak, dll.
diberikan pada Daerah sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagaimana
sipil;
45
sipil;
sipil;
pencatatan sipil
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup tugas
dan fungsinya.
B. Karakteristik Responden
a. Usia
b. Jenis kelamin
Untuk mengetahui tingkat persentase berdasarkan jenis kelamin dari 60
responden, maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2
Banyaknya responden berdasarkan jenis kelamin
Jumlah
No Jenis Kelamin Persentase
Responden
1. Laki - laki 17 Orang 28,3%
2. Perempuan 43 Orang 71,7%
Total 60 Orang 100%
Sumber: Kuesioner Dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota serang
Berdasarkan data tabel responden jenis kelamin menunjukkan dari 60
sampel penelitian yang lebih mendominasi adalah jenis kelamin Perempuan
sebanyak 43 Orang orang dengan persentase 71,7%, sedangkan yang terkecil
adalah responden laki-laki sebanyak 17 orang dengan persentase 28,3%,
dengan kata lain responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak
jika dibandingkan dengan responden laki-laki yang terdapat pada Dinas
kependudukand an pencatatan sipil kota serang.
c. Pendidikan
C. Analisis Deskriptif
data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan
dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Berikut ini
tabulasi hasil kuesioner dengan variabel Stres kerja X 1 dengan menyebarkan kepada 60
responden.
Tabel 4.4
Hasil Skala Pengukuran Butir Kuesioner
Variabel Beban Kerja (X1)
skala
Kuesioner Skor Keterangan
5 4 3 2 1
Pernyataan 1 26 26 4 4 0 254 Sangat Setuju
Pernyataan 2 29 22 4 5 0 255 Sangat Setuju
Pernyataan 3 31 19 6 4 0 257 Sangat Setuju
Pernyataan 4 33 17 5 5 0 258 Sangat Setuju
Pernyataan 5 36 17 3 4 0 265 Sangat Setuju
Pernyataan 6 29 21 5 5 0 254 Sangat Setuju
Pernyataan 7 33 21 1 4 0 261 Sangat Setuju
Pernyataan 8 30 22 2 6 0 256 Sangat Setuju
Jumlah 2060
206 Setuju
Berdasarkan tabel 4.4 pada skala pengukuran setiap butir kuesioner maka
diperoleh penilaian terhadap butir kuesioner dari seluruhnya memperoleh rata-rata 206,6
pada skala pengukuran pada skala antara 204 - 251 dengan kategori Setuju dengan
adanya Stres Kerja
Berikut adalah tabulasi hasil kuesioner dengan variabel kompensasi yang
disebarkan kepada 60 responden.
48
Tabel 4.5
Hasil Skala Pengukuran Butir Kuesioner
Variabel Kompensasi (X2)
skala
Kuesioner Skor Keterangan
5 4 3 2 1
Pernyataan 1 38 16 4 2 0 270 Sangat Setuju
Pernyataan 2 32 26 0 2 0 268 Sangat Setuju
Pernyataan 3 26 27 3 4 0 255 Sangat Setuju
Pernyataan 4 29 22 4 5 0 255 Sangat Setuju
Pernyataan 5 30 20 6 4 0 256 Sangat Setuju
Pernyataan 6 33 18 4 5 0 259 Sangat Setuju
Pernyataan 7 36 17 3 4 0 265 Sangat Setuju
Pernyataan 8 29 21 5 5 0 254 Sangat Setuju
Pernyataan 9 33 21 1 4 1 261 Sangat Setuju
Pernyataan 10 30 22 2 6 0 256 Sangat Setuju
Jumlah 2599
259,9 Sangat Setuju
Berdasarkan tabel 4.5 pada skala pengukuran setiap butir kuesioner maka
diperoleh penilaian terhadap butir kuesioner dari seluruhnya memperoleh rata-rata 259,9
pada skala pengukuran pada skala antara 252 - 300 dengan kategori Sangat Setuju
dengan adanya kompensasi.
Berikut adalah tabulasi hasil kuesioner dengan Variabel kinerja karyawan yang
disebarkan kepada 60 responden..
Tabel 4.6
Hasil Skala Pengukuran Butir Kuesioner
Variabel Kinerja Karyawan (Y)
skala
Kuesioner Skor Keterangan
5 4 3 2 1
Pernyataan 1 37 20 1 2 0 272 Setuju
Pernyataan 2 30 25 2 3 0 262 Setuju
Pernyataan 3 34 22 2 2 0 268 Setuju
Pernyataan 4 30 25 3 2 0 263 Setuju
Pernyataan 5 28 28 2 2 0 262 Setuju
Pernyataan 6 37 17 2 4 0 267 Setuju
Pernyataan 7 27 28 3 2 0 260 Setuju
Pernyataan 8 22 30 4 4 0 250 Setuju
Jumlah 2104
210,4 Setuju
Berdasarkan tabel 4.6 pada skala pengukuran setiap butir kuesioner maka
diperoleh penilaian terhadap butir kuesioner dari seluruhnya memperoleh rata-rata 210,4
49
pada skala pengukuran pada skala antara 204 - 251 dengan kategori Setuju dengan
adanya kompensasi.
persial mapun simultan dari masing-masing variabel tersebut, sehingga di dapat hasil uji
hipotesis sebagai langkah akhir penelitian untuk dapat menghasilkan simpulan dari
tujuan penelitian.
1.Validitas
guna mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Jika r hitung > r tabel maka
pernyataan di nyatakan valid, dan sebaliknya jika r hitung < r table maka
Tabel 4.7
Hasil uji validitas variabel Stres Kerja (X1)
r tabel
No r hitung keputusan
N = 60
1 0,828 0,254 VALID
2 0,904 0,254 VALID
3 0,869 0,254 VALID
4 0,910 0,254 VALID
5 0,898 0,254 VALID
6 0,936 0,254 VALID
7 0,908 0,254 VALID
8 0,911 0,254 VALID
Sumber: Hasil olah data SPSS 26
Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa hasil perhitungan uji validitas variabel
stress kerja (X1) dari 8 pernyataan yang diuji menunjukkan bahwa nilai r hitung > r
tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan yang diajukan dalam penelitian
ini Valid.
50
Berdasarkan tabel 4.8, diketahui bahwa hasil perhitungan uji validitas variabel
kompenasi (X2) dari 0 pernyataan yang diuji menunjukkan bahwa nilai r hitung > r
tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan yang diajukan dalam penelitian
ini Valid.
Terakhir, untuk mengetahui uji validitas variabel stres kerja (Y ) dapat dilihat
melalui uraiain sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil uji validitas kinerja (Y)
r tabel
No r hitung keputusan
N = 60
1 0,821 0,254 VALID
2 0,931 0,254 VALID
3 0,821 0,254 VALID
4 0,927 0,254 VALID
5 0,873 0,254 VALID
6 0,847 0,254 VALID
7 0,910 0,254 VALID
8 0,901 0,254 VALID
Berdasarkan tabel 4.9, diketahui bahwa hasil perhitungan uji validitas variabel
kinerja (Y) dari 8 pernyataan yang diuji menunjukkan bahwa nilai r hitung > r tabel.
51
Maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan yang diajukan dalam penelitian ini
Valid.
1.Reabilitas
Berikut ini hasil pengujian reabilitas untuk variabel Stres kerja, kompensasi dan
kinerja karyawan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban dari pernyataan
tersebut stabil atau konsisten dari masa ke masa. Jika Cronbach Alpha > 0,06 maka
dinyatakan reliabel, namun jika sebaliknya Cronbach Alpha < 0,06 maka dinyatakan
tidak reliabel.
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Stres Kerja (X1)
Reliability Statistics
Cronbach N of
's Alpha Items
0,965 8
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabel stress kerja (X 1) menunjukkan
Cronbach Alpha > 0,06, maka dapat disimpulkan bahwa variabel stress kerja (X 1)
reliabel.
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi (X2)
Reliability Statistics
Cronbach N of
's Alpha Items
0.962 10
Sumber: Hasil olah data SPSS
Dari Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa variabel Kompensasi (X2) menunjukkan
Cronbach Alpha > 0,06, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kompensasi (X2)
reliabel.
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja (Y)
Reliability Statistics
Sumber: Hasil olah data Cronbac N of SPSS
Dari tabel 4.12 h's Alpha Items dapat dilihat bahwa
0.957 8
52
variabel Kinerja (Y) menunjukkan Cronbach Alpha >0,06, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel Kinerja (Y) reliabel.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Normalitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu
dan residu memiliki distribusi normal, dan untuk menguji apakah data berdistribusi
normal atau tidaknya maka dilakukan uji statistik Kolmogorov – Smirnov test.
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas
Gambar 4.1
53
Gambar 4.3
Hasil uji heterokedastisitas
Dari tabel 4.15 dapat diketahui bahwa nilai konstanta (α) sebesar 1,626, nilai b 1
sebesar 0,369 untuk variabel Beban kerja dan b 2 sebesar 0,592 untuk variabel Konflik
kerja. Dengan demikian, rumus persamaan regresi dapat dibentuk sebagai berikut:
Y = 8.643 + -586X1 + 1.074X2
Yang artinya:
a. Nilai konstanta (α) Kinerja (Y) sebesar 8.643 yang menyatakan jika variabel
Stres Kerja (X1) dan Kompensasi (X2) adalah sebesar 8.643.
b. Koefisien X1 sebesar -586 (-58,6%) yang berarti setiap terjadi peningkatan
variabel Stres kerja (X1) sebesar 1% maka Kinerja (Y) meningkat sebesar -
586 atau sebaliknya, setiap terjadi penurunan variabel Stres Kerja (X 1)
sebesar 1% maka Stres kerja (Y) menurun sebesar -586 (-58,6%).
c. Koefisien X2 sebesar 1.074 (107,4%) yang berarti setiap terjadi peningkatan
variabel Kompensasi (X2) sebesar 1% maka Kinerja (Y) meningkat sebesar
1.074 atau sebaliknya, setiap terjadi penurunan variabel Konflik kerja (X 2)
sebesar 1% maka Stres kerja (Y) menurun sebesar 0,592 (59,2%).
2. Uji koefisien determinasi (R²).
Koefisien determinasi menunjukkan berapa persen dari variasi (naik turunnya)
variabel dependen dapat diterangkan atau dijelaskan oleh variasi variabel independen.
Koefisien determinasi merupakan dari koefisien korelasi dan menyatakan dalam bentuk
persen.
Tabel 4.16
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square
Square the Estimate
1 .812a .659 .648 3.166
a. Predictors: (Constant), Total x2, Total x1
b. Dependent Variable: Total Y
Sumber:Hasil olah data SPSS
Berdasarkan Tabel 4.16 diperoleh nilai koefisien determinasi berganda (R²)
Adjusted r square sebesar 648. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel Kompensasi
dan Stres kerja memiliki pengaruh sebesar 64,8% terhadap variabel Kinerja, sedangkan
57
sisanya sebesar 35,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian
ini, ini juga membuat kesimpulan bahwa pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen adalah kuat.
3. Uji Hipotesis
a. Uji - t
Uji t atau uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Hal ini dikemukakan oleh ghozali
(2021:144). Menurut Ghozali cara melakukan uji t yaitu dengan membandingkan
nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil
perhitungan lebih tinggi dibaningkan nilai t tabel, maka menerima hipotesis
alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4.17
Hasil Uji-t (parsial)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.643 2.839 3.044 .004
Total x1 -.586 .524 -.717 -1.117 .269
Total x2 1.074 .454 1.519 2.368 .021
a. Dependent Variable: Total Y
Dari tabel 4.22 dapat dilihat nilai thitung untuk variabel Kompenasasi
sebesar 2.368 dan taraf signifikansi (α) sebesar 5% dengan dk 57, diperoleh nilai t
tabel sebesar 2,002 sehingga thitung > t tabel (2,368 > 2,002) dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,021 (0,021 < 0,05) dapat disimpulkan bahwa H0 di terima
dan H1 ditolak, maka tidak terdapat pengaruh signifikansi Kompensasi terhadap
Kinerja pada Non pegawai Dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota serang.
b. Uji – f (simultan).
Uji f digunakan untuk mengetahui apakah variabel undependen secara
bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Ghozali juga
berpendapat bahwa untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F pada kriteria
pengambilan keputusan yaitu dengan cara membandingkan nilai F hasil perhitungan
dengan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila F hitung >
Ftabel maka H0 ditolak dan menerima Ha.
Tabel 4.18
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 1106.419 2 553.209 55.194 .000b
Residual 571.315 57 10.023
Total 1677.733 59
a. Dependent Variable: Total Y
b. Predictors: (Constant), Total x2, Total x1
Dari tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 55.194 > F
tabel 3,158 dan nilai signifikansi untuk pengaruh Stres kerja (X1) dan
Kompensasi (X2) secara simultan terhadap Stres kerja (Y) yaitu sebesar 0.00 <
0.05. maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara
simultan pada variabel Stres kerja (X1) dan Kompensasi (X2) Kinerja (Y).
F. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil pengolahan data yang
terkait dengan judul hipotesis penelitian, maka dalam penelitian ini ada beberapa
hal yang dijelaskan yaitu sebagai berikut:
1. Pengaruh Stres Kerja terhadap kinerja karyawan.
59
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari pengelolaan dan analisis data,
maka di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai thitung untuk variabel beban kerja 3.044 dan taraf signifikan (α) sebesar 5%
dengan dk = n – k = 60 – 3 = 57 (n = jumlah responden dan k = jumlah variabel)
diperoleh nilai t tabel sebesar 2,002 sehingga thitung < ttabel (-1.117 < 2,002)
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,269 (0,269 >0,05) dapat disimpulkan bahwa
H0 diterima dan H1 ditolak, maka tidak terdapat pengaruh signifikansi Stres kerja
terhadap Kompenasasi pada Non pegawai Dinas kependudukan dan pencatatan sipil
kota serang.
2. Nilai thitung untuk variabel beban kerja 3.044 dan taraf signifikan (α) sebesar 5%
dengan dk = n – k = 60 – 3 = 57 (n = jumlah responden dan k = jumlah variabel)
diperoleh nilai t tabel sebesar 2,002 sehingga thitung < ttabel (-1.117 < 2,002)
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,269 (0,269 >0,05) dapat disimpulkan bahwa
H0 diterima dan H1 ditolak, maka tidak terdapat pengaruh signifikansi Stres kerja
terhadap Kompenasasi pada Non pegawai Dinas kependudukan dan pencatatan sipil
kota serang.
3. Nilai F hitung sebesar 55.194 > F tabel 3,158 dan nilai signifikansi untuk pengaruh
Stres kerja (X1) dan Kompensasi (X2) secara simultan terhadap Stres kerja (Y)
yaitu sebesar 0.00 < 0.05. maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan secara simultan pada variabel Stres kerja (X1) dan Kompensasi (X2)
Kinerja (Y) pada Non pegawai Dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota
serang.
B. Saran
Saran peneliti untuk Dinas Kependudukan dan pencatatan sipil kota serang
sebagai berikut:
1. Penyusunan Kebijakan Kompensasi yang Lebih Adil
Dinas harus mempertimbangkan penyusunan kebijakan kompensasi yang lebih adil
dan sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan. Ini termasuk memberikan bonus dan
61
insentif yang sesuai dengan kontribusi karyawan, serta pembayaran upah lembur
yang layak.
2. Pengembangan Program Manajemen Stres
Diperlukan pengembangan program manajemen stres untuk membantu karyawan
mengelola stres kerja yang mungkin timbul akibat bekerja di luar jam kerja.
Pelatihan dan dukungan psikologis dapat menjadi bagian dari program ini.
3. Pengakuan dan Penghargaan Terhadap Kinerja Karyawan
Manajemen harus aktif dalam mengakui dan memberikan penghargaan kepada
karyawan yang berprestasi. Ini dapat mencakup penghargaan formal, promosi, atau
pengakuan publik.
4. Monitoring dan Evaluasi Kinerja
Dinas harus melanjutkan pemantauan dan evaluasi kinerja karyawan secara rutin.
Ini dapat membantu dalam mengidentifikasi masalah kinerja lebih awal dan
memberikan tindakan perbaikan yang sesuai.
5. Evaluasi Jadwal Kerja
Perlu dilakukan evaluasi terhadap jadwal kerja karyawan, terutama terkait dengan
pekerjaan di luar jam kerja. Diperlukan keseimbangan antara kebutuhan organisasi
dan kesejahteraan karyawan.
6. Pelibatan Karyawan dalam Pengambilan Keputusan
Mengikutsertakan karyawan dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan
kebijakan kompensasi dan jadwal kerja dapat memberikan rasa kepemilikan dan
meningkatkan keterlibatan.
Dengan menerapkan saran-saran di atas, diharapkan dapat menambah kinerja
karyawan Non Pegawai Pada Dinas Kependudukan dan pencatatan sipil Kota Serang
agar terus melayani dengan baik.
62
Daftar Pustaka
Hermawan, Eric. “Pengaruh Lingkungan Kerja, Stres Kerja, Dan Beban Kerja Terhadap
Kinerja PT. Sakti Mobile Jakarta.” Jurnal Kajian Ilmiah 22, no. 2 (2022): 173–80.
http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/JKI.
Mandagie, Angel Susanti, Lotje Kawet, and Yantje Uhing. “Pengaruh Lingkungan
Kerja, Komunikasi Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Politeknik
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/11602/11198.
Maswar, Zikriati Mahyani, and Muhammad Jufri. “Pengaruh Motivasi Kerja Dan
https://doi.org/10.35316/idarah.2020.v1i1.16-29.
Prabowo, Lindu Anwar, Sanusi. “WIGA : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi , Volume 8
https://journal.stieken.ac.id/index.php/penataran/article/view/425.
63
Warongan, Brenda U.C, Lucky O.H Dotulong, and Genita G Lumintang. “Pengaruh
Lingkungan Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Jordan
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/emba/article/view/3852
Yulianti, Sukma Arisa, and Lie Liana. “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Stres Kerja
Muhammad Aulia,2021, “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawa Pt. Pln
(Persero)
Area Jambi Rayon Telanaipura: Jurnal Manajemen Terapan dan Keuangan
(Mankeu)
Vol. 10 No. 02.
Agus Gede Yudha Suparta, 2017:538,”Pengaurh stress kerja dan kompetensi terhadap
kinerja
karyawan PT. Maharani prema sakti Denpasar, Denpasar: Universitas Panji
Skti Singaraja.
Mia Hardina dan Resista Vikaliana 2020 “Pengaruh Kompensasi Terhad:
JURNAL
ABIWARA Vol. 2, No. 1.
Fauzi, Usman. Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial terhadap
Kinerja Karyawan PT Trakindo Utama Samarinda, (Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis Vol. 02 No. 03
Hasibuan Melayu,2017, Manajemen sumberdaya manusia , (edisi revisi)
Yogyakarta: liberti jakarta: PT Bumi Askara
Rina dan Mutiaraputri Amelia,2020. Manajemen Sumberdaya manusia untuk
perusahaan dari teori ke praktek Bandung : Rajagrafindo persada.
Rina dan Hartatik.,2017. Manajemen Sumberdaya manusia untuk perusahaan
dari teori ke praktek Bandung : Rajagrafindo persada.
Sigan dalam Fatikhim.2017.Manajemen SumberDaya Manusia, Jakarta: Bumi
Aksara
Robbins,amalia.2016:4 Perilaku Organisasi Edisi ke-12 Jakarta: Salemba
Empat
Robbins,Judge.2017:697 Perilaku Organisasi Edisi ke-12 Jakarta: Salemba
Empat
Prabu Mangkunegara (2017:67) Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, Remaja Rosdakarya,Bandung.
64
65