Anda di halaman 1dari 10

FLEKSIBILITAS DAN PERANAN PANCASILA DALAM

MENJAGA NASIONALISME DI ERA GLOBALISASI

TUGAS 1
MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
MKDU4111

DISUSUN OLEH :
AMANDA KHOIRUN NISA
D-IV KEARSIPAN
NIM : 042060523.

UNIVERSITAS TERBUKA
UBJJ BOGOR
TAHUN 2020

1|Amanda Koirun Nisa – D-IV Kearsipan


ABSTRACT
Indonesia as a free and democratic country has a new
challenge to keep national interest at the same point
even globalization come . this paper tell us that
Indonesia can’t avoid the effect of globalization but with
our outstanding ideology , we will survive all the
challenge to make sure our country always grow
up.Hopefully if we’re still on the same path that we
called “Pancasila” we will got a lot of new knowledge
and skill to improve our country.

2|Amanda Koirun Nisa – D-IV Kearsipan


PENDAHULUAN

Pancasila yang merupakan ideologi negara kita, Indonesia


dilahirkan dari gagasan – gagasan para cendikiawan pada tanggal 1 Juni
1945 di tengah salah satu siding BPUPKI yang merumuskan begitu banyak
rencana untuk kemerdekaan Indonesia .
Pancasila berasal dari bahasa sansakerta yaitu Panca yang berarti
Lima dan Sila yang berarti Dasar.
Hingga saat ini Pancasila menjadi tonggak dasar dari kehidupan
masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupannya . Pancasila juga
menjadi pedoman hidup yang dihayati oleh seluruh warga negara
Indonesia yang memiliki satu tujuan bersama .
Di tengan era modern ini Pancasila tetap memiliki peran yang sangat
penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia, fungsi
dan kedudukannya masihlah tetap dan tidak berubah yaitu sebagai
berikut :
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia.
Sebagai nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat bangsa Indonesia
melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang
merupakan cita-cita yang ingin dicapai serta sesuai dengan napas
jiwa bangsa Indonesia dan karena Pancasila lahir bersama dengan
lahirnya bangsa Indonesia

3|Amanda Koirun Nisa – D-IV Kearsipan


2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
Merupakan bentuk peran dalam menunjukan adanya kepribadian
bangsa Indonesia yang dapat di bedakan dengan bangsa lain, yaitu
sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
Merupakan kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa
Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai
norma, dan etika yang telah melahirkan pandangan hidup
4. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Untuk mengatur tatanan kehidupan bangsa Indonesia dan negara
Indonesia, yang mengatur semua pelaksanaan sistem
ketatanegaraan Indonesia sesuai Pancasila
5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi
negara Republik Indonesia.
6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada
waktu mendirikan negara.
7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa indonesia.

Dalam kehidupan di era globalisasi banyak tanyangan yang muncul


dalam mengaplikasikan Pancasila yang di tengah masyarakat terus digerus
oleh ideologi lain yang terbawa oleh kuatnya arus globalisasi namun
karena pada dasarnya Pancasila disusun sebagai ideologi yang memiliki
sifat Fleksibilitas, maka sudah seharusnya Pancasila akan selalu dapat
menyesuaikan dengan perkembangan yang tidak dapat dibendung .

4|Amanda Koirun Nisa – D-IV Kearsipan


KAJIAN PUSTAKA
Pengamalan lima sila dalam Pancasila menjadi tiang dasar untuk
menjaga kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai
agar tidak munculnya perpecahan karena ideologi lain yang dibawa oleh
arus globalisasi .
Pancasila yang memiliki sifat fleksibilitas di dalamnya tidak lain
merupakan sebuah Ideologi terbuka, yang mana menurut Frans Magnus
Suseno, ada dua ciri yang melatarbelakanginya yaitu :
1. Nilai dan cita-citanya bersumber dari kekayaan budaya masyarakat
itu sendiri. Artinya, nilai yang terkandung di dalamya bukan nilai-
nilai eksternal yang datang dari luar. Ideologi terbuka tumbuh dan
berkembang dari segenap aktivitas, kebiasaan, dan buah pikiran
masyarakat lokal, sehingga ideologi ini dapat diterima dengan baik.
2. Isinya tidak secara langsung operasional atau teknis namun
instruktif dan instrumental. Ideologi terbuka meliputi nilai-nilai
yang operasionalisasiannya (teknisnya) didahului oleh penjabaran
nilai yang lebih instrumental (fundamental/dasar).
Sifat fleksibel dari sebuah ideologi terbuka ini menjadikan Pancasila
relevan untuk digunakan di setiap jaman karena ideologi ini berasal dari
rakyat, digunakan untuk kepentingan rakyat dan memiliki teknis yang
dapat disesuaikan berdasarkan nilai dasar negara kita yang terus
berkembang mengikuti perkembangan jaman .

5|Amanda Koirun Nisa – D-IV Kearsipan


PEMBAHASAN
Globalisasi membawa beragam perubahan dan perkembangan yang
tidak dapat diantisipasi apabila pondasi negara kita yaitu ideologi
Pancasila tidak kuat mengakar pada seluruh bagian kehidupan masyarakat
Indonesia .
Dilansari dari Encyclopaedia Britannica (2015), globalisasi bukanlah
hal baru. Banyak kerajaan besar dan gerakan keagamaan dulu, telah
menjalani globalisasi. Perdagangan dan investasi antar negara sudah
memprimosikan saling ketergantungan ekonomi dunia selama berabad-
abad. Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun
1980 dan lebih sering lagi pada pertengahan 1990 an.
Dari penjabaran mengenai globalisasi diatas jelas bahwa bukan hanya
pada masa kini saja namun juga sudah terjadi pada masa lalu namun pada
dasarnya memiliki perbedaan yang cukup luas karena perkembangan
teknologi menjadi factor pendukung berkembangnya globalisasi dengan
lebih deras seperti saat ini .
Pada masa lampau, pertemuan antar masyarakat sebuah negara
dengan negara lainnya memang terjadi namun tidak sebesar yang tejadi di
masa kini yang mana arus transportasi semakin maju dan cepat , begitu
pula dengan media komunikasi dan informasi, dengan adanya internet
maka pernyampaian informasi dapat dilakukan oleh siapapun dimanapun
dan kapanpun tanpa terbatas dengan batas – batas negara yang dahulu
menghalangi perkembangan manusia .

6|Amanda Koirun Nisa – D-IV Kearsipan


Bagaimana Penerapan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia di
tengah cepatnya arus globalisasi menggerus negara kita ?
Pancasila yang terkadang dipandang sebelah mata oleh masyarakat
Indonesia dan tidak dijadikan pondasi dasar bagi kehidupan nasional
memiliki poin penting dalam mengembangkan rasa nasionalisme pada diri
masyarakat Indonesia terutama pada generasi mudanya .
Menurut Rajasa (2007), generasi muda mengembangkan karakter
nasionalisme melalui tiga proses yaitu :
1. Pembangun Karakter (character builder) yaitu generasi muda
berperan membangun karakter positifr bangasa melalui kemauan keras,
untuk menjunjung nilai-nilai moral serta menginternalisasikannya pada
kehidupan nyata.
2. Pemberdaya Karakter (character enabler), generasi muda menjadi
role model dari pengembangan karakter bangsa yang positif, dengan
berinisiatif membangun kesadaran kolektif denhgan kohesivitas tinggi,
misalnya menyerukan penyelesaian konflik.
3. Perekayasa karakter (character engineer) yaitu generasi muda
berperan dan berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta
terlibat dalam proses pembelajaran dalam pengembangan karakter positif
banmgsa sesuai dengan perkembangan zaman
Dari 3 pengembangan karakter diatas apabila diimplementasikan
dengan baik pada kehidupan bermasyarakat Indonesia maka akan
menghasilkan pribadi bangsa yang kuat , memiliki rasa nasionalis yang
kental serta tidak akan dengan mudah digerus oleh perkembangan

7|Amanda Koirun Nisa – D-IV Kearsipan


globalisasi yang tidak hanya membawa dampak positif melainakan juga
membawa beberapa dampak negatif.
Implementasi Nilai Pancasila lainnya pada era globalisasi dapat kita
tinjau dari pemahaman masyarakat untuk terus mengamalkan perwujudan
dari sila – sila yang ada di dalamnya .
Seperti contoh sila ke 2 , Kemanusiaan yang adil dan beradab , sila
ini adalah salah satu sila yang relevan dengan kondisi globalisasi saat ini .
Berdatangannya berbagai suku dan ras dari berbagai negara ke NKRI
bukanlah sesuatu yang buruk apabila kita tanggapi dari sisi positif ,
pembagian keilmuan serta kemampuan dalam berbagai bidang yang tidak
kita kuasai dapat mengembangkan kemampuan dari masyarakat Indonesia
itu sendiri. Dan ketika pertemuan dengan berbagai warga negara ini
terjadi, maka masyarakat Indonesia harus siap untuk berlaku adil sebagai
seorang manusia memperlakukan manusia lainnya tanpa memandang
buluh ras dan golongan .
Segalanya kembali kepada masing – masing individu yang ada di
negara kita tercinta ini . Akan dibawa kemana Negara ini tergantung
kepada pengimplementasian dari Seluruh sila dalam Pancasila kedalam
seluruh aspek kehidupan rakyat .

8|Amanda Koirun Nisa – D-IV Kearsipan


PENUTUP
Era Globalisasi tidak dapat dibendung seperti air bah yang mengalir
dari puncak ke lereng , namun dapat dimanfaatkan dengan baik apabila
bendungan yang disiapkan untuk menampung air bah tersebut memiliki
pondasi yang kuat dan kokoh . Begitupun negara kita , ketika penerapan
dari dasar negara yaitu Pancasila sudah mendarah daging pada seluruh
putra/i bangsa, maka efek negatif dari munculnya globalisasi akan dapat
dibendung dengan baik serta pemanfaatan dari sisi positifnya akan
memberikan banyak kemaslahatan kepada seluruh masyarakat Indonesia .
Seluruh rangkaian kehidupan di jaman modern ini selalu terpaku pada
paradigma dasar dari masing – masing individu yang terikat dalam
kesatuan yang bernama Negara, serta paradigma tersebut hanya dapat
kokoh menerima terjangan dari luar apabila dipupuk dengan baik sedari
dini . Oleh sebab itu peran pemerintah dalam menerapkan kembali rasa
nasionalisme yang berasaskan Pancasila pada seluruh generasi masyarakat
Indonesia menjadi kunci dari berkembangnya bangsa ini menyongsong
masa depan yang lebih baik .
Alangkah bijaknya apabila pemerintah terus mengusahakan
masyarakatnya untuk lebih lagi mencintai negaranmya serta memahami
dengan mendalam makna luas yang terkandung dalam Pancasila sebagai
dasar negara .

9|Amanda Koirun Nisa – D-IV Kearsipan


DAFTAR PUSTAKA

Lasiyo. Dkk. 2020. ‘Pendidikan Kewarganegaraan”. Jakarta.


Darmiyati, Tri. 2011. “Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai-nilai
Nasionalisme”. Jakarta.
Kaelan. 2011. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Yogyakarta:
Paradigma.
Jamli, Edison, 2005. Kewarganegaraan. Jakarta.
Website : https://insanpelajar.com/pancasila-sebagai-ideologi-terbuka/ :
20/10/2020

10 | A m a n d a K o i r u n N i s a – D - I V K e a r s i p a n

Anda mungkin juga menyukai