Anda di halaman 1dari 11

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN ALAT

KESEHATAN PT. KALIKANDRI BANYU BENING BEKASI

BERBASIS WEB

TUGAS AKHIR

Diajakan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Diploma Tiga (D.III)

MAHARDHIKA PUTRA

(12192791)

Program Studi Sistem Informasi (D3)

Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Bina Sarana Informatika

Jakarta

2022
DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram


No. Nama Simbol Keterangan

Digambarkan dengan elips


horizontal.
1. Use Case
Nama Use case menggunakan
kata kerja.
Menggambarkan orang,
system/external entitas yang
menyediakan atau menerima
informasi.

Merupakan lingkungan luar


2. Aktor dari sistem.

Nama Aktor menggunakan


Kata benda.

Aktor utama digambarkan


pada pojok kiri atas dari
diagram.
Menggambarkan bagaimana
aktor berinteraksi dengan use
3. Asosiasi case.

Bukan menggambarkan aliran


data/informasi.
Gambarkan generalisasi antara
use case atau antara aktor
4. Generalisasi dengan panah tertutup yang
mengarah dari child ke parent.

5. Hubungan antara dua use case


untuk menunjukkan adanya
perilaku use case yang
Relasi dimasukkan ke dalam perilaku
Include dari base use case.

Tanda panah terbuka harus


terarah ke sub use case.
Relasi Extend Perluasan dari use case lain
(optional).

Tanda panah terbuka harus


terarah ke base use case.
Untuk memperlihatkan
Boundary batasan sistem dengan
6.
Boxes lingkungan luar sistem.

Simbol Activity Diagram

No. Nama Simbol Keterangan

Menjelaskanawal proses kerja


1. Start dalam activity diagram
.
Hanya ada satu simbol start.
Menandai kondisi akhir dari
suatu aktivitas dan
merepresentasikan
2. End penyelesaian semua arus
proses.

Bisa lebih dari satu


simbolend.
Menunjukkan kegiatan yang
3. Activity membentuk proses dalam
diagram.
Menggabungkan dua atau
lebih aktivitas bersamaan dan
4. Join menghasilkan hanya satu
aktivitas yang terjadi dalam
satu waktu.
Membagi aliran aktivitas
tunggal menjadi beberapa
5. Fork aktivitas bersamaan.

Mewakili keputusan yang


memiliki setidaknya dua jalur
6. Decision bercabang yang
kondisinyasesuai dengan opsi
pencabangan.
Menunjukkan arah aliran atau
7. Connector
aliran kontroldari aktivitas.
Cara untuk mengelompokkan
aktivitasberdasarkan aktor.
8. Swimlane
Menggunakan garis vertikal.

Simbol Class Diagram


No. Nama Simbol Keterangan

Relasi antar class dengan


1. Asosiasi makna umum, biasanya
disertai dengan multiplicity.

Relasi antar class dengan


makna class yang satu
2. Asosiasi Berarah digunakan oleh class yang
lain, disertai dengan
multiplicity.
Relasi antar class dengan
3. Generalisasi makna generalisasi-
spesialisasi.
Relasi antar class dengan
4. Dependency makna kebergantungan antar
class.
Relasi antar class dengan
5. Agregasi makna semua-bagian (whole-
part).

Nama_kelas Kelas pada struktur sistem


6. Kelas +atribut

+operation

Simbol Sequence Diagram

No. Nama Simbol Keterangan

1. Object Komponen utama Sequence


Diagram.
Menggambarkan orang yang
2. Actor sedang berinteaksi dengan
sistem.
Menggambarkan tempat mulai
3. Life Line dan berakhirnya sebuah
message.

4. Message Menggambarkan pengiriman


pesan.

Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)


No. Nama Simbol Keterangan

1. Data inti yang akan disimpan, bakal


tabel pada basis data, benda yang
Entitas memiliki data dan harus disimpan
datanya agar dapat diakses oleh
aplikasi komputer.

2. Relasi Relasi yang menghubungkan antar


entitas biasanya diawali dengan kata
kerja

3. Atribut Field atau kolom data yang butuh


disimpan dalam suatu entitas yang
dapat memiliki nilai lebih dari satu.

4. Assosiasi Penghubung antara relasi dan entitas


dimana kedua ujungnya memiliki
multiplicity kemungkinan jumlah
pemakaian.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan akan kebutuhan sistem informasi meningkat cukup pesat di era

sekarang ini. Hal ini dikarenakan sistem informasi merupakan faktor penting dalam semua

bidang instansi. Perkembangan teknologi saat ini semakin memudahkan aktifitas manusia

dalam mengelola apapun menjadi lebih mudah dan efektif. Peran teknologi sangatlah

penting apalagi dalam pengelolaan manajemen, dengan semakin ketatnya persaingan bisnis

di dalam dunia usaha, kecepatan dan ketepatan dalam bertindak merupakan suatu hal yang

utama. Pengelolaan yang baik pada suatu perusahaan akan memperlancar kinerja

perusahaan. Salah satu contoh nya yaitu teknologi informasi dimanfaatkan untuk

pengolahan inventori bahan baku. Penggunaan sistem yang terkomputerisasi akan lebih

banyak menghemat waktu, tidak menyita banyak tenaga, dan menghasilkan keakuratan

penyajian data.

Perkembangan teknologi informasi menunjukkan bahwa disamping ingatan manusi,

terdapat berbagai alat penyimpanan informasi yang dapat digunakan, misalnya sistem

kartu, tape, microfilm, harddisk, floppy disk dan sebagainya. Teknologi informasi pada

hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai tambah dalam menghasilkan suatu

informasi yang cepat, lengkap, akurat, transparan, dan mutakhir (Munir, 2009:6).

Penulis melakukan penelitian terhadap cara kerja karyawan PT. Kalikandri Banyu

Bening yang berada di kota Bekasi dalam melakukan proses pengadaan alat kesehatan

yang dijalankan masih menggunakan sistem manual yaitu dengan menggunakan

pembukuan ataupun menggunakan Microsoft Excel sehingga sering terjadinya kesalahan


yang mempnyai resiko yang cukup besar dalam kehilangan suatu dokumen yang sangat

penting, keterlambatan dalam melakukan pesanan alat kesehatan, terlalu banyak dalam

melakukan pemesanan sehingga banyak barang yang menumpuk memenuhi gudang hal ini

disebabkan tidak adanya pencatatan stok yang akurat sehingga PT. Kalikandri Banyu

Bening kesulitan dalam memantau ketersediaan barangnya dan ditemukan hasil-hasil yang

tidak akurat seperti kesalahan dalam pencatatan hari dan tanggal serta hilangnya data yang

tersimpan hanya di dalam buku besar. Proses pengadaan alat kesehatan dilakukan

berdasarkan data pemakaian rata-rata bulanan dan seringkali mengalami masalah dalam

persediaan alat kesehatan yang ada, sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang telah

terintegrasi untuk mengetahui batas minimum persediaan yang dibutuhkan.

Dari masalah yang diuraikan di atas, dapat dilihat bahwa PT. Kalikandri Banyu

Bening mengalami kerugian baik dari segi pelayanan maupun segi keuangan. Oleh karena

itu untuk mengatasi masalah di atas, penulis memiliki ide untuk merancang sebuah sistem

terkomputerisasi yang didukung dengan metode penunjang yang dipilih dalam mengelola

proses persediaan alat kesehatan di PT. Kalikandri Banyu Bening untuk memastikan agar

persediaan dapat memenuhi kebutuhan yang ada.

Sistem informasi persediaan sangat diperlukan untuk mengatur dan memonitor

persediaan alat kesehatan. Sehingga bagian gudang dapat menentukan dengan jelas

persediaan alat kesehatan yang akan datang, alat kesehatan masuk dan keluar juga akan

terpantau oleh sistem, sehingga diharap dapat meminimalka kesalahan serta menyajikan

laporan dengan lebih cepat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem.

Menurut Minarni (2019:34) mengemukakan bahwa, “Tanpa adanya persediaan,

para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak

dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang/jasa”.


Menurut Rubhyanti dan Lestianawati menyimpulkan bahwa, “Oleh karena itu

sistem manajemen persediaan harus dibuat sebaik mungkin sehingga tidak menghambat

kegiatan kerja. Pencatatan barang keluar dan masuk harus benar-benar akurat, sehingga

pemakai data bisa menggunakan data dengan sebagaimana mestinya”. (Pudjiarti et al.,

2019)

Bedasarkan latar belakang diatas, maka dalam penulisan tugas akhir ini penulis

mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN ALAT

KESEHATAN PT. KALIKANDRI BANYU BENING BEKASI BERBASIS WEB”.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat perancangan sistem yang mampu membuat laporan barang keluar masuk

agar tidak terjadi permasalahan dalam ketidakcocokan antara stok ketersediaan

barang dengan stok fisik yang ada.

2. Membuat perancangan sistem yang dapat mampu mencari suatu data dari yang

awalnya masih bersifat manual seperti tulis tangan menjadi terkomputerisasi.

3. Membuat perancangan sistem yang mampu membantu karyawan dalam divisi

pengadaan barang seperti laporan data barang, transaksi barang keluar dan

masuknya barang.

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat bagi Penulis

Untuk memenuhi syarat kelulusan program Diploma Tiga (D.III) program studi

sistem informasi fakultas teknologi dan informatika di Universtas Bina Sarana

Informatika.
2. Manfaat bagi Pembaca

Pembaca dapat menambah wawasan pengetahuan dan memberikan pemahaman

mengenai konsep perancangan sistem informasi penjualan alat kesehatan pada PT.

Kalikandri Banyu Bening Bekasi dan dapat dijadikan referensi atau contoh

penelitian untuk pembaca tentang sistem informasi penjualan.

3. Manfaat bagi Objek Penelitian

a. Sebagai bahan evaluasi sistem yang sedang dibuat yang mampu mengubah

sistem yang masih manual menjadi terkomputerisasi, dengan harapan dapat

dikembangkan ketahap yang jauh lebih baik seperti mempermudah dalam

persediaan barang dan mampu bekerja lebih cepat, tepat dan efisien.

b. Memudahkan dalam memprediksi kebutuhan alat kesehatan yang hasilnya dapat

digunakan untuk rekomendasi perencanaan kebutuhan alat kesehatan.

1.3 Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data-data untuk tersusunnya Tugas Akhir ini maka, penulis

menggunakan pendekatan deskriptif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa data

numerik, melainkan data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dokumen

pribadi, atau dokumen resmi pendukung lainnya. Strategi yang digunakan untuk berbagai

informasi dalam tinjauan ini, antara lain:

A. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Pengamatan langsung di PT. Kalikandri Banyu Bening dan menganalisis kebutuhan

dan proses apa saja yang diperlukan untuk membuat rancangan aplikasi pengadaan

alat kesehatan.
2. Wawancara (Interview)

Dalam metode wawancara ini, penulis dapat memperoleh data langsung dari Bapak

Urip Uswanto, SE selaku Direktur Utama, Bapak R. Hertanto Wibowo selaku

Direktur dan jajaran staff PT. Kalikandri Banyu Bening dengan cara melakukan

tanya jawab dan bertatap muka antara penulis dengan narasumber.

3. Studi Pustaka

Studi kepustakaan merupakan metode penelitian dengan cara menghimpun

informasi yang relavan dengan topik dan masalah yang akan atau sedang diteliti.

Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,

ensiklopedia dan sumber tertulis baik cetak maupun elektronik serta internet.

B. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam hal pengembangan serta perencanaan sistem perangkat lunak

pembuatan website ini menggunakan metode pengembangan perangkat lunak

model Prototype. Menurut Wijaya dan sari dalam jurnal (E.I & Hasibuan, 2020:8)

menyatakan bahwa, ada tiga tahapan Prototype, antara lain:

1. Mendengarkan Pelanggan

Pelanggan dan pengembang bertemu untuk menentukan tujuan umum,

kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan

berikutnya. Detail kebutuhan mungkin tidak dibicarakan pada proses ini, pada

awal pengumpulan kebutuhan.

2. Membangun dan memperbaiki Prototype

Proses dimulai dengan perancangan yang dilakukan cepat, dimana perancangan

ini dapat mewakili semua aspek Software yang diketahui, dan rancangan ini

menjadi dasar membangun dan perbaikan Prototype.


3. Pengujian Prototype oleh pelanggan

Pada proses ini pelanggan akan melakukan pengujian Prototype yang telah

dibangun dan mengevaluasi Prototype untuk memperjelas kebutuhan Software.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup yang dibahas disini ialah proses pengadaan dan penjualan alat

kesehatan pada PT. Trisna Wiratama. Penulis hanya berfokus pada masalah login admin,

register, dashboard admin, proses penginputan barang masuk, penginputan barang keluar,

penginputan stok barang, penginputan supplier, dan laporan-laporan seperti laporan data

admin, laporan data supplier, laporan data stok barang, laporan data pembelian dan

penjualan.

Anda mungkin juga menyukai