Anda di halaman 1dari 1

Nama: NurHalima

Kelas XII.2
Mapel: Bahasa Indonesia

Sejarah Danau Toba Dan Pulau Samosir


Ada salah satu pulau tempat wisata yang cukup terkenal, Namanya Pulau Samosir. Pulau Samosir adalah
sebuah pulau kecil yang berada di provinsi Sumatra utara. pulau ini dikenal luas sebagai salah satu tujuan
wisata dan juga memiliki kebudayaan batak yang cukup kental. Tidak hanya di Indonesia, Pulau Samosir
juga cukup terkenal di penjuru dunia sebagai salah satu destinasi wisata Indonesia khusus nya provinsi
Sumatra utara. Jika dilihat secara geografis, Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik yang berada di
tengah Danau Toba di provinsi Sumatera Utara. Sebuah pulau kecil dalam Pulau Sumatera dengan
ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Dengan keunikan ini, Pulau Samosir dapat menarik
perhatian para turis.
Sebelumnya Pulau Samosir masuk pada kabupaten Toba-Samosir. Kemudian mengalami pemekaran
sehingga, sejak tahun 2003 Pulau Samosir terletak di wilayah Kabupaten Samosir. Sehingga mengalami
perbedaan pada struktur pemerintahan daerah. Meski berada di tengah Danau Toba, Pulau Samosir
bukanlah pulau yang kecil. Wilayah Pulau Samosir mencakup 6 kecamatan dari sekitar 9 kecamatan yang
ada di kabupaten tersebut. Pulau Samosir memiliki luas sekitar 640 KM2 di tengah-tengah Danau Toba.
Kemudian untuk Danau Toba sendiri memiliki panjang mencapai 100 KM dan lebar sepanjang 30 KM,
untuk kedalaman Danau Toba mencapai 505 M. wilayah Danau Toba dan Pulau Samosir berada di dataran
yang cukup tinggi yaitu 900 meter. Danau Toba adalah Danau Vulkanologi terbesar di dunia dan danau
terbesar di Indonesia. Mengapa disebut danau vulkanologi karena terbentuknya Danau Toba dan Pulau
Samosir berasal dari letusan gunung berapi. Letusan tersebut cukup dahsyat dengan skala 8.0 Volcanic
Explosivity Index (VEI). Terjadi sekitar 69000 sampai 77000 tahun yang lalu, dan memuntahkan lebih dari
1.000 km3 material letusan. Ketinggian letusan saat itu tercatat mencapai 50 km hingga mempengaruhi
suhu serta kondisi di lapisan troposphere dan stratosphere bumi saat itu. Sehingga dari letusan yang
terjadi, pulau Samosir yang dahulu nya berada di daratan yang sama dengan pulau Sumatra menjadi berada
di tengah danau. Dahulu saat Pulau Samosir masih berada dalam satu daratan dengan Pulau Sumatera,
pulau itu berbentuk sebuah tanjung di Danau Toba. Warga dahulu akan menyeret perahu untuk bisa pindah
ke sisi Danau Toba yang lainnya, dari pada harus memutari Samosir. kemudian pada era penjajahan
Belanda, dibangunlah kanal sungai untuk mempertemukan kedua sisi Danau Toba ini.
Sehingga perahu bisa lewat dari satu sisi Danau Toba, ke sisi lainnya tanpa memutari Samosir. Dan
tentunya masyarakat tidak perlu lagi menyeret perahu dari masing-masing ujung pulau. Dengan kanal
sungai itu, terputuslah sudah Samosir dengan dataran Sumatera dan bisa dikatakan telah resmi menjadi
sebuah pulau.
Area pemotongan Samosir itu kemudian disebut dengan Tano Ponggol. Pada awalnya, area Tono Ponggol
memiliki sebuah jembatan kayu yang berdiri dalam waktu yang cukup lama. Dan pada tahun 1982,
jembatan Tano Ponggol ini sudah dibeton. Berdasarkan pada buku-buku Budaya Batak, Tano Ponggol di
"potong" Belanda di karena kan ada dua alasan. Alasan pertama adalah bertujuan untuk memperlancar
transportasi air dan kedua bertujuan untuk memecah belah Bangsa Batak dahulu secara psikologis.

Anda mungkin juga menyukai