Anda di halaman 1dari 7

JARING - JARING ALIRAN #3

Jaring-jaring aliran membahas pola alirna yang berbasis pada wadahnya


(batuan).

1) Low Relief Topography


Topografi yang rendah atau pada daerah datar, memiliki ekuipotensial
yang renggang (tidak rapat) dan cenderung teratur. Pada perubahan
topografi akan berbeda serta akan ada perubahan kecepatan dan nilai i.
2) Moderate Relief Topography
Pada saat ada perbedaan relief maka akan ada perubahan pada garis
ekuipotensial/equipotential line, perubahan kecepatan dan nilai i pada
kondisi homogen.
3) High Relief Topography
Akan terjadi perubahan-perubahan flownet dan penyebaran equiptnesial
dan arah aliran air tanah dipengaruhi oleh perbedaan topografi. Semakin
terjal maka garis ekuipotensial akan semakin rapat begitu pula sebaliknya,
semakin landai maka konturnya akan semakin jarang.

Pengaruh Faktor Geologi


pada Pola Aliran Air Tanah
Flow refraction → K1<K2,
sehingga K2 lebih tegak.
Aliran air bergerak dari head
tinggi ke head rendah. Tipe
sungai pada gambar di
samping adalah Gaining
Stream (efluent).
a. Perlapisan Batuan

Sudut refrekasi pada


aliran akan berubah
seiring dengan
perubahan K atar lapisan
batuan. Di mana ketika
perlapisan di bagian atas
memiliki nilai K yang lebih
kecil daripada nilai K
lapisan di bawahnya,
maka garis ekuipotensial
akan menjadi lebih
tegak/curam (berubah
sudut refraksinya. Berlaku
pula sebaliknya. Sehingga perbedaan nilai K pada tiap lapisan ini akan
mempengaruhi aliran air tanah.

b. Pinchout

Pinchout berarti adanya


lapisan berupa lensa
ataupun batuan yang
tidak menerus, sebagai
salah satu peristiwa
geologi. Seperti faktor
perlapisan batuan,
perubahan aliran air
tanah di sini dikontrol
oleh batuan dan nilai K.

c. Kemiringan Batuan (Dip)

Flow net berubah oleh


pengaruh kemiringan
lapisan batuan.
Bentuk Akuifer pada Kondisi Tertentu
● Kondisi akuifer pada saat sumur
belum di pompa

Ketika dilakukan pemboran maka


akan terjadi drawdown dan terdapat cone
of depression yang menjadi inisial atau
static water table. Sedangkan ketika
pemompaan, aliran air tanah akan turun/
mengalami drawdown. gerakan ini disebut
dengan dynamic water table.
Hal serupa juga terdapat pada
sumur injeksi. Ketika ada pengisian akan
ada kenaikan water table. Air tanah
bergerak dari sumur masuk ke akuifer.

Sumur Injeksi Sumur Pompa

● Kombinasi antara sumur injeksi dan sumur pompa


1. Gaining Stream (Effluent)
Air tanah menyuplai air sungai. Aliran air tanah bergerak dari akuifer
masuk ke dalam sungai, dimana Q2>Q1 karena mendapat suplai sepanjang
sungai. Untuk menghitung debit sungai menggunakan rumus Q = T.i.L atau
Q = K.i.A

2. Losing Stream (Influent)


Air sungai menyuplai air tanah. Aliran air tanah mengalir dari sungai
menuju akuifer, dimana Q2<Q1 karena kehilangan air sepanjang sungai.

(a) Pada suatu aliran apabila ditemui No Flow/ batuan impermeabel, maka aliran
air tanah/groundwater flow net akan sejajar dengan No Flow.
(b) Pada suatu aliran yang berasosiasi dengan suatu tubuh air (danau, kolam)
atau head boundary, akan menunjukkan garis ekuipotensial yang sejajar
dengan head boundary.
(c) Pada aliran sungai kurang lebih diterapkan hal yang sama dengan tetap
memegang prinsip aliran air tanah tegak lurus terhadap garis ekuipotensial.

(a) (b) (c)


Mata air terpotong topografi Water table memiliki kemiringan
JARING - JARING ALIRAN #4

*kalo salah koreksi aja yaaw!

Anda mungkin juga menyukai