Anda di halaman 1dari 2

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Fiqih


B. Kegiatan Belajar : Hukum Zakat (KB 1)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Hasil Tanah
yang Disewakan

Untuk
Pembangunan
Hukum Profesi
Masjid Zakat (Hasil Jasa)

Produktif

1. Secara bahasa, kata zakat berasal dari bahasa Arab, yang


artinya suci, tumbuh berkembang dan berkah. Makna ini
mencerminkan sifat zakat yang dapat mensucikan harta dan
jiwa serta mengandung nilai positif yang dapat
dikembangkan berupa kebaikan bagi muzakki dan
kemashlahatan ekonomi bagi mustahiq.
2. Menurut syara’, zakat adalah harta tertentu yang wajib
Konsep (Beberapa istilah dikeluarkan sebagiannya kepada mustahiq. Adapun Sayyid
1
dan definisi) di KB Sabiq mengartikan, “Suatu hak Allah yang harus
dikeluarkan oleh manusia kepada fuqara. Dinamakan zakat
karena mengharap berkah, pensucian diri, dan
bertambahnya kebaikan.”
3. Sewa-menyewa adalah memanfaatkan suatu barang baik
milik sendiri atau milik orang lain. Dalam Bahasa Arab hal
ini disebut “ijarah” yang berasal dari kata al-ajru yang berarti
upah atau menjual manfaat.
4. Zakat hasil tanah yang disewakan adalah zakat hasil tanah
yang langsung dihasilkan oleh tanah tersebut yaitu tumbuh-
tumbuhan yang menghasilkan buah. Dapat berupa
makanan pokok, seperti padi, korma, gandum atau buah-
buahan, seperti, jeruk, anggur, semangka, atau berupa
sayur-sayuran, seperti ketimun, kacang, bawang, dan lain
sebagainya.
5. Zakat penghasilan atau profesi lebih dikenal dengan istilah
“zakatu kasb al-amal wa al-mihan al- hurrah” atau zakat
atas penghasilan kerja dan profesi bebas.
6. Zakat profesi mempunyai makna zakat pekerjaan yang
sudah menjadi keahlian seseorang yang diperoleh melalui
proses pendidikan seperti dokter, dosen, pengacara, pilot,
dan guru. Semua contoh pekerjaan tersebut dikatakan
profesi karena keahliannya diperoleh melalui proses
pendidikan yang cukup lama.
7. Zakat produktif muncul sebagai bentuk “kritik” terhadap
penyaluran zakat yang bersifat konsumtif. Zakat yang
diterima oleh mustahiq tersebut untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Padahal terdapat mustahiq yang masih
produktif baik dari tenaga, ilmu dan ketrampilan. Maka untuk
kriteria ini zakat dapat diarahkan menjadi modal usaha
untuk pengembangan kemampuan yang dimilikinya.
8. Soal zakat untuk Pembangunan masjid, terdapat pengertian
“sabilillah” sebagai salah satu asnaf penerima zakat. Secara
umum (mazaj), sabilillah dapat mencakup semua jalan
kebaikan yang manfaatnya kembali kepada ummat Islam
termasuk masjid. Keberadaan mesjid memiliki peranan
strategis, fungsinya bukan hanya sebagai tempat sholat,
tapi dapat dijadikan pusat pendidikan, da’wah, serta sosial
kemasyarakatan dalam rangka menegakkan agama Allah
swt. Karenanya zakat boleh disalurkan untuk pembangunan
mesjid karena mesjid termasuk sabilillah yang mengandung
manfaat bagi umat Islam.

Zakat hasil tanah yang disewakan, pada aspek detil dan


prakteknya masih ada kebingungan. Mungkin karena kurang
Daftar materi pada KB
2 contoh yang detil dan bukan bidang yang digeluti oleh kami,
yang sulit dipahami
sehingga membutuhkan gambaran dan penjabaran yang lebih
mudah dan jelas.

Terdapat miskonsepsi yang ditemukan di masyarakat, dimana


zakat dimaknai seolah mengambil dengan paksa dari harta,
Daftar materi yang sering dengan nominal yang besar sehingga dirasa akan merugikan.
3 mengalami miskonsepsi Disisi lain ada masyarakat yang beranggapan bahwa zakat
dalam pembelajaran sama saja dengan sedekah, tidak ada aturan batas harta atau
nishab tidak ada ketentuan asnaf penerima yang khusus serta
ketentuan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai