Hukum Bisnis Dan Etika Dalam Kewirausahaan
Hukum Bisnis Dan Etika Dalam Kewirausahaan
KATA PENGANTAR
Dalam buku ini, kami akan membahas secara rinci tentang hukum bisnis,
mencakup berbagai aspek penting seperti pendirian perusahaan, kontrak, hak
kekayaan intelektual, dan perpajakan. Kami juga akan mengeksplorasi konsep
etika dalam kewirausahaan, yang mencakup integritas, keadilan, tanggung jawab
sosial, dan transparansi.
Kami berharap bahwa buku ini akan memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang hukum bisnis dan etika dalam kewirausahaan, serta membantu
pembaca untuk membuat keputusan yang bijak dan bertanggung jawab dalam
menjalankan bisnis mereka. Semoga buku ini menjadi sumber pengetahuan yang
berguna dan inspiratif bagi para pengusaha, pemilik usaha, dan siapa pun yang
tertarik dalam dunia bisnis yang dinamis ini.
Selamat membaca!
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................3
A. LATAR BELAKANG......................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................4
C. TUJUAN..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................6
1. HUKUM BISNIS DALAM KEWIRAUSAHAAN.........................................6
1.1. Pengertian Hukum Bisnis..............................................................................6
1.2. Struktur Perusahaan dan Hukum...................................................................7
1.3. Kontrak Dalam Bisnis...................................................................................8
1.4. Hak Kekayaan Intelektual (HKI)...................................................................9
1.5. Perlindungan Konsumen..............................................................................10
1.6. Aspek Internasional Dalam Hukum Bisnis...................................................11
2. ETIKA DALAM KEWIRAUSAHAAN.........................................................12
2.1. Pengertian Etika Bisnis.................................................................................12
2.2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)..................................................13
2.3. Reputasi Perusahaan dan Etika.....................................................................14
2.4. Tantangan Etika dalam Bisnis......................................................................15
3. BISNIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN KONSEP ILO.......................16
4. Menerapkan Brain Color dalam Pengelolaan Bisnis.......................................17
4.1. Brain Color dan Pengambilan Keputusan Bisnis.........................................17
4.2. Integrasi Brain Color dalam Praktik Bisnis Ramah Lingkungan.................20
5. Kaitan antara Hukum dan Etika......................................................................21
5.1. Keselarasan Hukum dan Etika......................................................................21
5.2. Pentingnya Kepatuhan Hukum dan Etika.....................................................22
BAB III PENUTUP.............................................................................................25
A. KESIMPULAN..............................................................................................25
B. SARAN...........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................27
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hukum bisnis dan etika dalam kewirausahaan sangat penting dalam
menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks di era kontemporer.
Globalisasi ekonomi telah membuka pintu bagi perusahaan untuk beroperasi di
berbagai negara, namun hal ini juga membawa dampak kompleks seperti
peraturan perdagangan internasional yang berbeda-beda. Pemahaman hukum
internasional menjadi kunci untuk melindungi kepentingan bisnis secara global.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menciptakan tantangan baru
terkait privasi data, hak kekayaan intelektual, dan keamanan siber yang harus
dipahami oleh para pengusaha. Perlindungan konsumen menjadi perhatian utama,
dan hukum bisnis memainkan peran kunci dalam menjaga integritas dan
kepercayaan konsumen. Selain itu, etika dalam kewirausahaan semakin penting
karena masyarakat dan konsumen semakin memperhatikan isu-isu etika dan
tanggung jawab sosial perusahaan. Bisnis yang bertanggung jawab secara sosial
dan lingkungan memiliki dampak positif pada masyarakat dan lingkungan sekitar,
dan pemahaman akan etika bisnis membantu menjaga reputasi yang kuat.
Hubungan antara perusahaan dengan berbagai pihak, termasuk pemegang saham,
karyawan, dan pemerintah, semakin kompleks dan perlu diatur oleh hukum bisnis.
Terakhir, pemahaman yang lebih baik tentang dampak bisnis yang lebih luas,
termasuk sosial, lingkungan, dan ekonomi, menjadi semakin penting dalam
pengambilan keputusan bisnis yang bertanggung jawab. Dalam keseluruhan
konteks ini, hukum bisnis dan etika dalam kewirausahaan bukan hanya aspek
tambahan dalam bisnis, melainkan merupakan fondasi yang mendukung
kesuksesan jangka panjang dan kontribusi positif terhadap masyarakat dan
lingkungan.
3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh hukum bisnis terhadap operasional dan keberlanjutan
perusahaan, khususnya dalam konteks peraturan perdagangan
internasional?
2. Apa implikasi hukum terkait teknologi, seperti hak kekayaan intelektual
dan privasi data, terhadap bisnis teknologi informasi?
3. Bagaimana perlindungan konsumen dan peraturan terkait memengaruhi
strategi bisnis dan reputasi perusahaan?
4. Bagaimana hukum bisnis mengatur persaingan usaha dan mencegah
praktik monopoli atau kolusi?
5. Apa peran etika dalam kewirausahaan, dan bagaimana dapat diintegrasikan
dalam praktik bisnis?
6. Bagaimana etika bisnis berkontribusi pada reputasi perusahaan dan
bagaimana dampaknya pada pertumbuhan bisnis jangka panjang?
7. Bagaimana hukum bisnis mengatur hubungan kerja dan hak-hak karyawan
dalam berbagai konteks bisnis?
8. Bagaimana perusahaan dapat mematuhi etika bisnis dan tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR) sambil menjalankan operasional yang
berkelanjutan secara finansial?
C. TUJUAN
1. Pemahaman Mendalam: Tujuan utama dari materi ini adalah memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang hukum bisnis dan etika dalam
konteks kewirausahaan. Hal ini akan membantu individu, khususnya
pengusaha dan pemilik usaha, untuk memahami peraturan hukum yang
berlaku dan praktik bisnis yang etis.
2. Kepatuhan Hukum: Materi ini bertujuan untuk membantu para pengusaha
untuk memahami kewajiban hukum mereka dalam menjalankan bisnis.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hukum bisnis, mereka dapat
memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang relevan, menghindari
sanksi hukum, dan mengelola risiko hukum.
4
3. Peningkatan Reputasi: Materi ini membahas peran etika dalam
kewirausahaan dan bagaimana menjalankan bisnis dengan integritas dapat
membangun reputasi perusahaan yang kuat. Tujuannya adalah membantu
perusahaan memahami bahwa praktik bisnis yang etis dapat membawa
manfaat jangka panjang dalam bentuk kepercayaan pelanggan dan
pemangku kepentingan lainnya.
4. Pertumbuhan dan Keberlanjutan: Dengan memahami hukum bisnis dan
etika, individu dan perusahaan dapat mengembangkan strategi bisnis yang
lebih berkelanjutan, berfokus pada pertumbuhan jangka panjang yang
sesuai dengan nilai-nilai etika. Hal ini dapat membantu meningkatkan
keberlanjutan bisnis dan kontribusi positif terhadap masyarakat dan
lingkungan.
5. Kepemimpinan yang Bertanggung Jawab: Materi ini dapat membantu
calon pemimpin bisnis memahami tanggung jawab mereka dalam
menjalankan perusahaan secara etis dan memimpin dengan integritas. Ini
dapat membentuk pemimpin yang bertanggung jawab dan memengaruhi
budaya organisasi yang positif.
6. Pemecahan Masalah: Materi ini dapat membantu individu dalam
menghadapi situasi bisnis yang kompleks dengan pemahaman hukum dan
etika yang lebih baik. Ini memungkinkan mereka untuk membuat
keputusan yang bijak dan menghadapi tantangan bisnis dengan cara yang
sesuai dengan prinsip-prinsip etika dan hukum.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Peran Hukum Dalam Bisnis
Peran hukum dalam bisnis sangat penting, karena:
Memberikan Kerangka Hukum: Hukum Bisnis memberikan kerangka
kerja hukum yang mengatur cara bisnis dijalankan. Ini menciptakan
kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat dalam bisnis.
Melindungi Hak dan Kepentingan: Hukum Bisnis melindungi hak dan
kepentingan semua pihak, termasuk pemilik perusahaan, pekerja,
konsumen, dan pemegang saham.
Mencegah Ketidakadilan: Hukum Bisnis berfungsi sebagai
mekanisme untuk mencegah praktik bisnis yang tidak adil, menipu,
atau bersifat monopoli.
Memfasilitasi Transaksi: Hukum Bisnis memfasilitasi transaksi bisnis
dengan memberikan pedoman tentang bagaimana perjanjian dan
kontrak bisnis dapat dibuat dan dilaksanakan dengan sah.
7
Pemegang saham tidak bertanggung jawab atas utang perusahaan dengan
harta pribadinya.
8
pihak lain, dengan rincian ruang lingkup layanan, biaya, dan tenggat waktu
yang harus dipenuhi.
9
Perlindungan Hak Cipta, Paten, dan Merek Dagang: Salah satu aspek
penting dalam HKI adalah perlindungan hak cipta, paten, dan merek
dagang.
Hak Cipta: Hak cipta memberikan perlindungan terhadap karya-karya
intelektual seperti musik, buku, dan perangkat lunak. Pemilik hak
cipta memiliki hak eksklusif untuk menduplikasi, mendistribusikan,
dan mengubah karya mereka. Sebagai contoh, perusahaan rekaman
yang memiliki hak cipta atas lagu-lagu artis mereka dapat
mengendalikan distribusi dan penggunaan lagu-lagu tersebut.
Patent: Paten memberikan hak eksklusif kepada penemu untuk
menguasai dan memanfaatkan penemuan mereka selama periode
tertentu. Ini menciptakan perlindungan terhadap inovasi, mencegah
orang lain memproduksi atau menjual produk serupa tanpa izin.
Sebagai ilustrasi, perusahaan teknologi yang mendapatkan paten untuk
inovasinya dapat melindungi produknya dari persaingan yang tidak
sah.
Merek Dagang: Merek dagang memberikan perlindungan atas nama,
logo, atau simbol yang mengidentifikasi produk atau layanan tertentu.
Perusahaan yang memiliki merek dagang yang kuat dapat melindungi
citra mereknya dari penggunaan ilegal atau pemalsuan. Contohnya
adalah merek dagang perusahaan seperti Apple atau Coca-Cola yang
melindungi citra merek mereka dari penyalahgunaan.
10
Tanggung jawab bisnis terhadap konsumen adalah untuk mematuhi
peraturan ini dan memastikan bahwa konsumen diberikan produk atau
layanan yang aman, berkualitas, dan sesuai dengan apa yang dijanjikan.
Hal ini mencakup mematuhi standar keselamatan produk, memberikan
informasi yang jujur dan transparan kepada konsumen, serta menangani
keluhan dan masalah konsumen dengan baik.
11
internasional, dan risiko terkait fluktuasi mata uang dan ketidakstabilan
politik di berbagai negara.
12
Etika bisnis juga memandang karyawan sebagai aset berharga yang
layak mendapatkan perlakuan yang adil. Selain itu, perusahaan yang
beretika juga mengakui tanggung jawab mereka terhadap lingkungan
dengan berkomitmen pada praktik bisnis berkelanjutan. Terakhir, konsep
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) memahami bahwa bisnis
memiliki peran dalam memajukan kebaikan sosial dan lingkungan di
komunitas di mana mereka beroperasi. Nilai-nilai etika ini membentuk
landasan yang kuat untuk membimbing bisnis dalam menjalankan operasi
mereka dengan integritas dan memenuhi tanggung jawab mereka kepada
semua pemangku kepentingan
13
Studi Kasus Perusahaan yang Menjalankan CSR dengan Sukses:
Sejumlah perusahaan telah menjadi teladan dalam menjalankan CSR
dengan sukses. Sebagai contoh, perusahaan teknologi terkenal telah
mengadopsi program keberlanjutan lingkungan yang mencakup
penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah, dan upaya
penghijauan. Perusahaan ini tidak hanya mengurangi dampak negatif
mereka pada lingkungan, tetapi juga menjadi pemimpin dalam industri
berkelanjutan.
14
Dampak Reputasi Buruk terhadap Bisnis:
Sebaliknya, reputasi buruk dapat berdampak merugikan pada bisnis.
Perusahaan yang terlibat dalam praktik bisnis yang tidak etis atau
melanggar hukum dapat mengalami kerusakan reputasi yang serius.
Kasus-kasus pelanggaran etika yang terungkap secara publik dapat
menyebabkan penurunan kepercayaan pelanggan, pemboikotan produk
atau layanan, serta kerugian finansial yang signifikan. Selain itu, reputasi
buruk juga dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menarik
investor, menjalin kemitraan bisnis, dan mempertahankan karyawan yang
berkualitas.
Kasus ini menunjukkan bahwa praktik bisnis yang tidak etis dapat
menghancurkan reputasi perusahaan yang telah dibangun selama bertahun-
tahun. Oleh karena itu, menjaga etika bisnis yang kuat bukan hanya
tentang mematuhi hukum, tetapi juga tentang memahami nilai-nilai moral
yang mendasari hubungan bisnis dan tanggung jawab terhadap pemangku
kepentingan.
15
Tantangan etika dalam bisnis adalah hal yang tidak dapat dihindari
dan seringkali kompleks. Salah satu tantangan yang signifikan adalah isu
privasi data, di mana perusahaan harus menjaga data pelanggan dengan
aman dan menggunakannya secara etis. Ketidaksetaraan upah juga
menjadi isu sensitif, dengan perbedaan gaji yang mencolok antara
tingkatan pekerjaan yang berbeda. Praktik tenaga kerja yang tidak adil,
seperti kerja paksa atau eksploitasi anak-anak, juga menghadirkan masalah
etika yang serius. Terakhir, tantangan lingkungan dan keberlanjutan
menuntut perusahaan untuk mengambil keputusan yang berkelanjutan
dalam jangka panjang, meskipun ini mungkin bertentangan dengan
keuntungan jangka pendek.
16
PBB yang telah lama berfokus pada masalah ketenagakerjaan dan hak-hak
pekerja di tingkat internasional. Salah satu cara untuk mengintegrasikan konsep
ILO dalam pembahasan ini adalah melalui penerapan praktik ketenagakerjaan
yang berkelanjutan.
Pada dasarnya, bisnis ramah lingkungan dan konsep ILO memiliki titik
temu yang signifikan. Perusahaan yang berkomitmen untuk menjadi bisnis
ramah lingkungan harus mempertimbangkan aspek-aspek ketenagakerjaan
yang berkelanjutan, seperti upah yang adil, jam kerja yang wajar, dan kondisi
kerja yang aman. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai ILO yang mengutamakan
hak-hak pekerja. Selain itu, dalam praktik bisnis ramah lingkungan, penting
untuk memastikan bahwa pekerja merasa didukung dan memiliki hak untuk
berserikat serta berpartisipasi dalam inisiatif berkelanjutan perusahaan. Hal ini
mencakup pemberdayaan pekerja dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan aspek lingkungan dan sosial dari bisnis.
17
4.1. Brain Color dan Pengambilan Keputusan Bisnis
Pengenalan Konsep Brain Color:
Konsep "Brain Color" adalah suatu model yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan memahami karakteristik kepribadian individu
berdasarkan preferensi komunikasi dan perilaku mereka. Model ini
mengklasifikasikan kepribadian manusia ke dalam empat warna utama:
merah, kuning, hijau, dan biru. Setiap warna mencerminkan pola
komunikasi dan ciri kepribadian yang berbeda.
18
Model Brain Color membantu individu untuk mengidentifikasi
preferensi komunikasi mereka sendiri dan juga memahami preferensi
komunikasi orang lain. Hal ini bermanfaat dalam situasi-situasi seperti
komunikasi dalam tim kerja, manajemen, dan interaksi dengan berbagai
jenis kepribadian. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan
dalam preferensi komunikasi, seseorang dapat meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan berbagai tipe
kepribadian.
19
cenderung mendengarkan dengan baik dan memahami
perspektif orang lain. Dalam pengambilan keputusan bisnis,
pemimpin hijau mungkin cenderung mencari konsensus dan
mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan secara lebih
mendalam.
4. Biru (Blue) dan Kepemimpinan: Orang yang lebih cenderung ke
warna biru memiliki karakter kepemimpinan yang analitis dan
terorganisir. Mereka cenderung menjadi pemimpin yang cermat
dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Dalam
pengambilan keputusan bisnis, pemimpin biru mungkin
cenderung mengandalkan data dan analisis yang kuat.
20
Sementara itu, kepribadian Biru yang analitis dan berorientasi pada
detail bisa memberikan manfaat dalam merencanakan dan mengelola
proyek bisnis yang efisien, tetapi terlalu banyak regulasi dan prosedur
dapat menghambat inovasi yang diperlukan dalam bisnis berkelanjutan.
Kepribadian Hijau, yang peduli terhadap lingkungan dan sosial, membawa
kepekaan terhadap isu-isu berkelanjutan dan peluang bisnis hijau. Namun,
mereka mungkin perlu dorongan untuk mengambil risiko yang diperlukan
dalam pertumbuhan bisnis. Sementara itu, karakteristik Kuning yang
ekspresif dan kreatif dapat membantu dalam komunikasi, membangun
hubungan, dan merancang ide-ide inovatif, tetapi mereka perlu menjaga
keseimbangan agar tidak kehilangan fokus pada prosedur yang penting
dalam bisnis berkelanjutan. Keseimbangan antara berbagai karakteristik
kepribadian ini dalam tim bisnis dapat membantu menciptakan strategi
bisnis yang berkelanjutan, inovatif, dan ramah lingkungan, yang
meminimalkan dampak negatif pada lingkungan sambil mencapai tujuan
bisnis yang diinginkan.
21
mengambil inisiatif proaktif untuk bertindak secara moral, bahkan jika
tindakan tersebut tidak diatur oleh hukum.
Pertimbangan Reputasi: Etika bisnis yang baik dapat memperkuat
reputasi perusahaan. Mereka yang beroperasi dengan integritas
cenderung mendapatkan kepercayaan pelanggan, pemangku
kepentingan, dan mitra bisnis. Ini dapat memberikan keunggulan
kompetitif dan kontribusi positif pada pertumbuhan jangka panjang
perusahaan.
22
terhadap reputasi, kepercayaan pelanggan, dan hubungan dengan
pemangku kepentingan.
23
Sanksi Hukum: Pelanggaran hukum dapat mengakibatkan sanksi
hukum seperti denda besar, larangan bisnis, atau tuntutan hukum yang
mahal. Ini dapat berdampak negatif pada keuangan perusahaan.
Hilangnya Pelanggan dan Pemangku Kepentingan: Pelanggan dan
pemangku kepentingan mungkin menghindari bisnis yang terlibat
dalam pelanggaran hukum atau etika. Ini dapat mengurangi
pendapatan dan mendistorsi hubungan bisnis.
Kerugian Keuangan: Pelanggaran hukum dan etika dapat
mengakibatkan kerugian keuangan yang signifikan, termasuk biaya
hukum dan denda. Hal ini dapat mengganggu kinerja keuangan
perusahaan.
Ketidakstabilan Organisasi: Pelanggaran hukum dan etika dapat
menciptakan ketidakstabilan internal dalam organisasi, termasuk
perpecahan dalam tim manajemen atau pengunduran diri karyawan
kunci.
24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam bisnis, hukum bisnis, etika kewirausahaan, dan kepatuhan hukum
dan etika adalah elemen-elemen yang krusial. Hukum bisnis memberikan
kerangka hukum yang mengatur operasi perusahaan, sementara etika
membimbing tindakan bisnis dengan prinsip-prinsip moral yang lebih luas.
Penting untuk mencapai keselarasan antara keduanya, walaupun terdapat situasi di
mana hukum dan etika dapat bertentangan.
25
Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, penting bagi perusahaan
untuk memahami dan mematuhi hukum serta menjalankan bisnis dengan etika
yang baik. Kesadaran akan dampak pentingnya hukum, etika, dan kepatuhan
hukum dan etika dapat membantu perusahaan mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan dan memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan.
B. SARAN
Dalam menjalankan bisnis, ada beberapa saran yang sangat penting untuk
diikuti. Pertama, pahami dengan baik hukum bisnis yang berlaku di wilayah Anda
dan pastikan perusahaan mematuhi semua regulasi dengan cermat. Kedua,
kembangkan budaya etika dalam perusahaan Anda, yang dapat menjadi panduan
dalam pengambilan keputusan bisnis yang benar. Ketiga, reputasi baik sangat
berharga, oleh karena itu, selalu jaga reputasi perusahaan dengan menjaga
kepatuhan terhadap hukum dan etika.
26
dari strategi Anda. Terakhir, ingatlah bahwa bisnis selalu berubah, oleh karena itu,
perusahaan harus selalu siap beradaptasi dengan perubahan hukum, regulasi, dan
norma etika bisnis yang berkembang seiring waktu. Dengan mengikuti saran-
saran ini, perusahaan dapat menjalankan bisnis dengan integritas, mencapai
pertumbuhan yang berkelanjutan, dan memberikan dampak positif pada
masyarakat dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Asyhadie, Zaeni (2005). Hukum Bisnis, Prinsip Dan Pelaksanaannya di Indonesia.
Rajwali Pers, Jakarta.
Bertens. (2015). Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta:
Kanisius Budiawan (2013). https://www.google.com/search?
q=lembaga+bisnis+syariah
&oq=lembaga+bisnis+syariah&aqs=chrome..69i57j0i512j0i2
2i30l8.9669j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8.
Hughes, RJ. & Kapoor, J.R. 1985. Business. U.S.A: HoughtonMifflin.
Kuncoro, Mudrajat (2009). EKONOMIKA INDONESIA, DinamikaLingkungan
Bisnis di Tengah Krisis Global. Yogyakarta: UPPSTIMYKPN.
Muslich.(1989). Manajemen Suatu Dasar Dan Pengantar. BPFEUII, Yogyakarta,
Nopriansyah, Waldi (2019). Hukum Bisnis Di Indonesia: Dilengkapi dengan
Hukum Bisnis Dalam Perspektif Syariah.Jakarta, Prenadamedia Group.
Siska L,
Sulistiani (2018). Hukum Perdata Islam, penerapan Hukum Keluarga dan Hukum
Bisnis Islam di Indonesia. Sinar Grafika, Jakarta Timur.
27
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Jakarta: Salemba Empat
Fachrurazi, dkk. 2021. Pedoman Dasar dan Konsep Kewirausahaan.
Batam:Yayasan Cendekia Mulia Mandiri.
Kasali, Rhenald; dkk. 2010. Modul Kewirausahaan untuk Program Strata 1.
Jakarta:Hikmah.
Khiatuddin, Maulida dan Muhammad. 2021. Pemikiran Rancangan dan Kanvas
Model Usaha untuk Sukses Berwirausaha. UPPM Universitas Malahayati.
Narimawati, Umi. (2007). Structural Equation Model (SEM) Menggunakan
LISREL. Yogyakarta:Gava Media.
Rachmawati, Rina. 2020. Kewirausahaan. Yogyakarta:Deepublish.
Rasyad, Rashidan. 2003. Metode Stumiatistik Deskriprif untuk Umum. Jakarta:
Grasindo. Sugiyono. 2016. Statistika untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta
28