Anda di halaman 1dari 6

LK. 2.

2 Menentukan Solusi

Analisis penentuan Analisis alternatif


No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan
solusi solusi
1 - Menggunakan metode PWIM ( Picture Word Inductive Guru harus menerapkan model Dengan menerapkan model -Metode dengan menggunakan
Model ) dan metode pembelajaran yang dan metode pembelajaran gambar akan membantu siswa
- Running Dictation tepat dan interaktif, sehingga yang tepat dan interaktif mengingat dan menguasai kosa
memotivasi siswa dan siswa seperti PWIM dan Running kata
Kajian Literatur: menjadi aktif didalamnya. Dan Dictation dalam penerapan -Penggunaan metode PWIM
-Strategi PWIM pembelajaran ini sangat efektif dalam untuk itu, guru akan menerapkan meningkatkan kosa kata dalam pembelajaran
meningkatkan kosakata siswa terkhusus pada kelas kata; kata metode PWIM di kegiatan inti (adjective) terkait descriptive text di awal
benda, kata kerja, dan kata sifat. Pertama, peneliti melihat bahwa dan mengadaptasi metode Descriptive Text, akan pembelajaran akan menarik
penerapan strategi pembelajran ini memberikan efek yang besar Running Dictation sebagai game memberikan dampak : siswa
dan membantu siswa untuk meningkatkan kosakata dengan mudah. di akhir kegiatan. 1. siswa dapat menemukan -Dengan adanya running
(Nur Husnil Khatimah, Sri Hariati Mustari,2022) kata-kata baru sesuai dengan dictation detelah mempelajari
https://ojs.unm.ac.id/progresif/article/view/31873 apa yang mereka lihat. kosa kata terkait deskriptif
teks, siswa akan aktif dan
-This method is supposed to be suitable and fit for students since a 2. siswa akan lebih mudah senang.
lot of students were still lack of English vocabulary, as a result, menerapkan pola
they were difficult at speaking, understanding the reading passage, hubungan dengan kata-kata
and even difficult at speaking practice. Calhoun, (1999) revealed baru yang mereka temui
that the PWIM is an inquiry-oriented arts strategy that uses picture dalam pengolahan kata
containing familiar objects and actions to elicit words from nantinya
children’s listening and speaking vocabularies.
(Kamarudin, 2021) 3. Siswa akan terlatih untuk
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/pedagogy/index bisa bekerjasama dalam
kelompok
-Running dictation can give a good way in language teaching to
get the good achievement in all skills include vocabulary. It is also 4. Terlatihnya memori dan
can motivate studens in learning. konsentrasi siswa
(Fitri Nurdianingsih,Oktha Ika Rahmawati.2018)
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/ELLIC/article/view/3503
Wawancara :

I. Guru Bahasa Inggris Senior


 Siswa akan tertarik dan semangat mempelajari kosa kata
dengan gambar/visual maupun audiovisual
 Biasakan siswa untuk menghafal 5 kata setiap pertemuan
 Game terkait kosa kata juga sangat mendukung
 Perhatikan gambar yang akan disajikan, harus bervariatif
 Tidak hanya menggambarkan orang saja, tapi bisa tempat,
keadaan atau peristiwa lainnya
 Memilih gambar yang disukai siswa atau yang sedang up
to date

II. Teman Sejawat ( Guru Bahasa Inggris )


 Pemilihan metode seperti PWIM, word matching, observe
and remember untuk vocabulary
 Siswa tertarik dengan gambar dan bergerak
 Perlu di berlakukan ice breaking di awal pembelajaran
untuk menarik minat siswa

2 -Read aloud Guru harus maksimal dalam Dengan menerapkan metode - Penggunaan metode Read
-Project Based Learning penerapan metode yang dipilih. Read Aloud dan aloud sangat bermanfaat jika
Serta harus pandai memilih ditambahkan dengan adanya siswa disekolah sebelumnya
materi agar siswa tidak merasa PBL, akan membangun tidak belajar Bahasa Inggris.
Kajian Literatur: bosan. Oleh sebab itu, guru keterampilan literasi melalui -Seringnya membaca yang
-Resmini(2007:82) memandang membaca nyaring merupakan memilih menerapkan metode pengenalan bunyi, intonasi, dibimbing oleh guru membuat
kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan Read Aloud untuk meningkatkan kemampuan mendengar, siswa tidak takut untuk
membaca dan menyimak. Dengan membaca nyaring, seluruh siswa motivasi siswa dalam membaca berbicara, membaca dan mengulang
yang ada di dalam kelas akan memperhatikan bahan bacaan text descriptive. menulis. Dan juga juga
sehingga ketika temannya membaca akan tahu kesalahannya. membantu anak menambah -Dengan memberikan tugas
Chery Julida Panjaitan, Uswatun Hasanah Resmini (2018), Dan siswa akan kosa kata, terutama kosa membuat suatu karya dan
Meminimalisir Kesulitan Membaca Dengan Metode Reading mempresentasikan hasil karya kata bahasa teks yang mempresentasikan didepan
Aloud Pada Siswa MIN 1 Langsa. nya terkait descriptive text dipergunakan untuk kelas akan sangat membantu
https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/senar/article/view/238 setelahnya. membaca. kepercayaan diri siswa dalam
membaca dan mengucapkan
beberapa kalimat berbahasa
-Read aloud bukan hanya membaca dengan keras, bahkan inggris
didalamnya masuk unsur teatrikal full ekspresi sesuai dengan buku
apa yang dibacakannya. Seperti cerita tentang alam semesta atau
organ-organ tubuh, bisa dibuat sangat menarik dan meriah apabila
jika kita bisa dan mau bereksplorasi.
Johnston, V (2015) The Power Of The Read aloud In The Age Of
The Commoncore, open
communication journal, 9 (20011), h. 34-38, Retrieved From
http://www,scopus.com/inward/record.url?eid=2

Wawancara:
I.
 Ketidakmampuan atau takutnya siswa membaca biasanya
dikarenakan dengan ketidakbiasaan siswa berlatih, seperti
background knowledge siswa yang baru belajar bahasa
inggris di SMP
 Selain itu, penggunaan strategi membaca dalam proses
belajar mengajar.
 Perlu bimbingan guru
 Dalam reading aloud, ketika guru membimbing membaca,
tidak hanya membaca, tetapi perhatikan unsur intonasi
 Pilih cerita yang menarik, menggambarkan beberapa
keadaan, dan memiliki muatan emosional

II.
 Kebiasaan membaca harus dibangun sedini mungkin
 Siswa malu membaca biasanya di karenakan takut akan
pengucapan yang salah
 Guru harus mempunyai metode atau cara untuk
membangun siswa agar tidak takut ketika diperintahkan
membaca
 Dikarenakan masih SMP, siswa hanya membaca text
descriptive sederhana saja yang bukan menggunakan
advance vocab.

3 -Role Play Berdasarkan kajian literatur dan Dengan penerapan metode -Dengan metode Role Play,
wawancara terkait metode yang Role Play akan membuat siswa menjadi terbiasa untuk
Role play is an effective technique to develop students' paling relevan untuk siswa juga belajar berani tampil berbicara bahasa
speaking skill as it provides ample opportunities to the students meningkatkan kepercayaan diri menggunakan bahasa inggris
to take roles of different persons.The regular practice of role play siswa dalam berbicara bahasa dengan baik dan benar, serta
makes the students fluent in English. Moreover, it develops inggris (berdialog) yaitu dengan dapat melibatkan seluruh
vocabularies which help to choose suitable words that suit in the menggunakan metode Role Play siswa berpartisipasi sehingga
situation. dengan dibantu media audio mempunyai kesempatan
Neupane, B. (2019). Effectiveness of Role Play in Improving visual yang akan diperlihatkan yang sama untuk
Speaking Skill. Journal of NELTA Gandaki, 1, 11–18. sebelumnya kepada siswa. memajukan kemampuan
https://doi.org/10.3126/jong.v1i0.24454 yang dimiliki ketika
bekerjasama dalam
berdialog.
Menurut Suyono dan Hariyanto kelebihan
metode Role Playing adalah:

1) Menyenangkan, sehingga mendorong partisipasi aktif peserta


didik.
2) Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan
keadaan sebenarnya.
3) Mampu memvisualkan hal-hal yang bersifat abstrak.
4) Tidak memerlukan keterampilan komunikasi yang rumit.
5) Interaksi antar peserta didik menjadi lebih intensif dan dapat
mempersatukan peserta didik dalam satu kelas.
6) Membangkitkan respons positif bagi peserta didik yang lemah,
kurang cakap, dan kurang motivasi.
7) Melatih kecakapan berpikir kritis karena peserta didik dipaksa
menganalisis, menyintesis, dan melakukan evaluasi.
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2014), hal. 121

Wawancara:
I.
 Bakat yang terdapat pada peserta didik dapat dipupuk
sehingga dimungkinkan akan tumbuh bibit seni drama
dari sekolah.
 Dengan role play, siswa menjadi aktif
 Mudah dalam hal cara penyampaian metodenya

II.
 Biasanya ketika menerapkan role play,kelas akan sedikit
berisik
 Siswa tidak bisa berpartisipasi semuanya dikarenakan
waktu
 Memakan waktu yang cukup lama
 Metodenya menarik siswa
4 -CTL (Contextual Teaching and Learning) Pemahaman materi terkait Dengan penerapan CTL dan Dengan penggunaan CTL saat
- TPR ( Total Physical Response ) preposition of place pada siswa TPR guru akan menyampaikan materi dan
akan diterapkan melalui metode memfasilitasi siswa dengan latihan menggunakan TPR
Kajian Literatur: CTL pada saat penyampaian makna dalam konteks nyata. akan membuat siswa mudah
- Contextual Teaching and Learning (CTL) is a process of materi dan TPR pada saat Hal ini mudah diingat. mengingat letak dan posisi
education that aims to help students see the meaning in the latihan. Siswa akan menikmati suatu benda dikarenakan
academic material they learned with how to connect the academic bangkit dari kursi mereka mereka ikut terlibat
subjects they studied in the context of their daily lives, namely in dan bergerak ke sekitar. didalamnya.
the context of personal circumstances, their social and cultural. Serta membantu peserta
(Hyun et al., 2020; Johnson, 2007;Afni, 2020). didik mencapai kefasihan
Tamam Syaifuddin, Luthfiyah Nurlaela, & Sukma Perdana P. lebih cepat dengan
(2021). Contextual Teaching and Learning (CTL) Model to melibatkan mereka dalam
Students Improve Learning Outcome at Senior High School of penggunaan bahasa
Model Terpadu Bojonegoro. IJORER : International Journal of situasional
Recent Educational Research, 2(5), 528-535.
https://doi.org/10.46245/ijorer.v2i5.143

-Total Physical Response method and it works in teaching


Preposition of Place. Because in Total Physical response method, it
can be said that emphasizes relation between speech and what the
learners act. Teacher gives order, and then the learners do the
action.

(Monarika Novi Astuti. 2014. THE EFFECTIVENES OF TOTAL


PHYSICAL RESPONSE IN TEACHING PREPOSITION OF
PLACE)

-This method also involves students’body in performing the action;


they listen to the teacher’s command, and then perform it well. The
experience of those action can make them remember about the
word.

(Sarifudin.2015.THE EFFECTIVENESS OF TOTAL PHYSICAL


RESPONSE METHOD ON STUDENTS ABILITY IN USING
PREPOSITIONS OF PLACE)
Wawancara:
I.
 Guru harus memahami karakteristik siswa terlebih
dahulu, setelah itu baru guru bisa menyesuaikan model
pembelajaran yang tepat untuk siswanya.
 Guru juga harus kreatif dan bisa mengaitkan model
pembelajaran dengan teknologi yang ada.
 Penggunaan realia/real objek untuk mengajarkan
preposition. Atau menampilkan video terkait preposition
of place
II.
 Guru harus bisa memanfaatkan apa yang ada disekitar
untuk menjadi bahan pelajaran
 Penggunaan metode Contextual Teaching and Learning
akan bagus jika mengajar tentang letak-letak atau posisi
benda

Anda mungkin juga menyukai