Anda di halaman 1dari 36

PERANGKAT ADMINISTRASI GURU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : Niken Luluk Cahyani, S.Pd


KELAS/SEMESTER : XII/ GASAL & GENAP
TAHUN PELAJARAN : 2023/2024

Nama Guru : Niken Luluk Cahyani, S.Pd

NIP : 199002162022212013

SMA NEGERI 15 SEMARANG


JALAN KEDUNGMUNDU RAYA NO. 34 SEMARANG
LEMBAR PENGESAHAN
PERANGKAT ADMINISTRASI GURU
RPP

Mata Pelajaran : Geografi


Peminatan : IPS
Kelas/Semester : XII / GASAL & GENAP
Tahun Pelajaran : 2023 / 2024
Nama Guru : Niken Luluk Cahyani, S.Pd
NIP : 199002162022212013
Dinyatakan sah dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Diperiksa tanggal: 6 Juli 2023

Pemeriksa

WaKa Kurikurum Guru Mata Pelajaran

Sri Haryanti, S.Pd Niken Luluk Cahyani, S.Pd


NIP 19701202 200801 2 012 NIP 199002162022212013

Disahkan di : Semarang
Pada tanggal : 6 Juli 2023

Plt. Kepala SMA Negeri 15 Semarang

Rusmiyanto, S.Pd., M.Pd


NIP 196908121998031013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMA N 15 Mapel : Geografi Kls/Smt : XII/1


Semarang Alokasi Waktu : x 45 menit
Pertemuan : 3 x pertemuan

A. Tujuan Pembelajaran
● Pesrta didik menganalisis konsep wilayah dan perwilayahan, pembangunan dan tata ruang suatu wilayah
(kota Semarang)
● Peserta didk mengidntifikasi pembagian wilayah Indonesia melalui peta
● Peserta didik mengnalisis daya dukung wilayah untung bidang tertentu

A. Sumber Belajar B. Kegiatan Pembelajaran


Buku Yang relevan
PPT dan video youtube Kegiatan Pendahuluan
1. Guru berkomunikasi dengan peserta didik.
2. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
C. Penilaian untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin, menyiapkan fisik dan psikis.
a. Sikap : Observasi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta kegiatan yang
b. Pengetahuan : Tes Tulis, penugasan akan dipelajari
c. Keterampilan : Unjuk kerja dan
portofolio
PERTEMUAN 1
Kegiatan Inti
1. Guru menampilkan video konsep wilayah dan perwilayahan,
pembangunan dan tata ruang suatu wilayah
2. Guru meminta siswa mengamati video yang ditayangkan
3. Peserta didik diminta utuk menjelaskan isi video (Kreatif)
4. Guru menjelaskan materi konsep wilayah dan perwilayahan,
pembangunan dan tata ruang suatu wilayah menggunakan PPT

PERTEMUAN 2
Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan pembagian wilayah Indonesia melalui peta
2. Guru menampilkan gambar peta
3. Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok (Kolaboratif).
4. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas
(Berpikir kritis)

PERTEMUAN 3
Kegiatan Inti
1. Guru membagikan lembar kerja peserta didik
2. Guru memberikan gambaran daya dukung wilayah untuk bidang
tertentu kepada masing-masing kelompok
3. Guru memantau dan mengarahkan kegiatan diskusi peserta didik
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kedepan kelas
yang diundi secara acak (Komunikatif)
5. Peserta didik saling memberi tanggapan
6. Guru memberikan apresiasi

Kegiatan Penutup
1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
dan
4. Mempersiapkan diri untuk materi yang akan datang
LAMPIRAN 1

KONSEP WILAYAH DAN PERWILAYAHAN

Sebelum mempelajari konsep wilayah dan pewilayahan Anda, tentu masih ingat bahwa salah satu
pengertian geografi adalah disiplin ilmu yang mempelajari dan mengkaji persamaan dan perbedaan fenomena
permukaan bumi (geosfer) dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.
Dalam pengertian tersebut tersirat bahwa dalam mempelajari gejala dan kenampakan di permukaan bumi, salah
satu sudut pandang atau pendekatannya antara lain melalui analisis kewilayahan atau kompleks wilayah (regional
complex approach).

Hal tersebut berarti bahwa pola pengkajian ilmu geografi tidak akan pernah terlepas dari konsep
wilayah atau region. Para ahli mengemukakan bahwa region merupakan objek formal geografi yang menjadi
benang merah atau garis pembeda dengan ilmu-ilmu kebumian lainnya. Dalam kajian geografi, wilayah atau
region diartikan sebagai

suatu bagian permukaan bumi yang memiliki karakteristik khusus atau khas tersendiri yang
menggambarkan satu keseragaman atau homogenitas sehingga dengan jelas dapat dibedakan dari wilayah-wilayah
lain di daerah sekitarnya. Karakteristik khas dari suatu wilayah dapat berupa keadaan alam (kondisi fisik),
ekonomi, demografi, dan sosial-budaya. Beberapa contoh wilayah yang ada di permukaan bumi antara lain sebagai
berikut :

1. Wilayah hutan hujan tropis (region alamiah).


2. Amerika latin (region budaya).
3. Kepulauan Wallacea (region fauna).
4. Corn belt (region pertanian).
5. Zona dataran rendah Jakarta (region fisiografi).

A. Konsep Wilayah dan Perwilayahan


1. Wilayah
a. Perkembangan Konsep Wilayah
Wilayah adalah suatu daerah yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Misalnya, kegiatan
ekonomi, pola pertanian, iklim, dan tumbuhan asli. Wilayah adalah bagian daerah tertentu di
permukaan bumi yang mempunyai sifat khas sebagai akibat dari adanya hubungan khusus antara
kompleks lahan, air, udara, flora-fauna dan manusia.

Wilayah dapat diartikan sebagai sebagian permukaan bumi yang dapat dibedakan dalam
hal-hal tertentu dari daerah di sekitarnya. Sehubungan dengan hal ini sebagian dari permukaan bumi
dapat disebut wilayah pertanian maka semua petani di wilayah tersebut memiliki sebidang tanah
dengan luas tertentu, menanami tanahnya dengan tanaman tertentu, dan memiliki alat-alat pertanian
tertentu. Sebenarnya terdapat banyak istilah yang serupa dengan wilayah, seperti provinsi, decisi,
zona, jalur, distrik, realm, dan sebagainya yang kesemuanya digunakan oleh ahli-ahli geografi de
ngan pengertian yang hampir serupa dengan istilah wilayah, yaitu untuk menunjukkan hierarki
tertentu dalam suatu wilayah.

Wilayah atau region ini merupakan wilayah geografi yang ukurannya bervariasi, dari
yang sangat luas sampai yang terbatas. Dari pengertian tersebut, wilayah dapat pula dibedakan
sebagai berikut:

1) Pengertian internasional: wilayah dapat meliputi beberapa negara yang mempunyai kesatuan
alam dan kesatuan manusia, misalnya: wilayah Asia Tenggara, wilayah Asia Timur, wilayah
Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa Barat, Eropa Timur dan sebagainya.
2) Pengertian nasional: wilayah merupakan sebagian dari negara, tetapi bagian tersebut
mempunyai kesatuan alam dan kesatuan manusia, misalnya: Pantai Timur Sumatera, Pantai
Utara Jawa, Dataran Tinggi Bandung, dan sebagainya.
Itulah sebabnya mengapa konsep tentang wilayah ini penting dipelajari dalam geografi.
Karena, konsep wilayah merupakan salah satu konsep dasar geografi yang diperlukan untuk
memahami dan menganalisis interaksi keruangan, gerakan orang, barang dan jasa, serta perubahan-
perubahan yang terjadi sebagai hasil interaksi antara manusia dan alam.
Secara umum suatu wilayah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu wilayah formal (formal
region) dan wilayah fungsional (functional region atau nodal region). Pengertian wilayah formal
identik dengan definisi wilayah secara umum, yaitu suatu daerah atau kawasan di muka bumi yang
memiliki karakteristik yang khas sehingga dapat dibedakan dari wilayah lain di sekitarnya. Adapun
wilayah fungsional atau nodal region adalah suatu kawasan yang terdiri atas beberapa pusat
wilayah yang berbeda fungsinya. Contoh yang sangat jelas dari suatu nodal region adalah kawasan
perkotaan. Dilihat dari konsep nodal region, wilayah perkotaan terdiri atas tiga komponen utama,
yaitu seperti gambar berikut.

Gambar 3.1 Kota termasuk Nodal Region

1) Nodus atau inti yang merupakan pusat kota (city).


2) Internal area (hinterland) yaitu wilayah sekitar kota yang fungsinya memasok kebutuhan harian
kota tersebut.
3) Eksternal area yang merupakan jalur penghubung antara kota wilayah pemasok kebutuhan kota
tersebut. Wilayah yang termasuk dalam suatu nodal region sering kali dihubungkan dengan
garis-garis konsentrik (lingkaran).
Wilayah dibedakan menjadi dua macam, yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional.

a. Wilayah formal
Wilayah formal adalah kawasan yang homogen. Awalnya kriteria yang digunakan
adalah kondisi fisik contohnya iklim dan topografi lalu berkembang menjadi kriteria ekonomi,
misalnya industri-industri atau tipe pertanian bahkan digunakan kriteria social politik. Jadi, yang
dimaksud wilayah formal adalah suatu wilayah yang statis, homogeny (seragam), dan pasif,
misalnya wilayah desa.

b. Wilayah fungsional
Wilayah fungsional adalah suatu kawasan yang difungsikan, menurut jenis dan
kekhususan, suatu wilayah yang saling berhubungan satu sama lain, misalnya kota, kecamatan,
dan kelurahan yang selalu berhubungan. Jadi, wilayah fungsional adalah wilayah yang dinamis
serta aktif dan selalu berubah, biasanya wilayah seperti ini terdapat di kota atau wilayah sentral.

b. Jenis-Jenis Wilayah
Wilayah atau pewilayahan dalam geografi disebut juga geografi regional yaitu
pengelompokan wilayah di permukaan bumi berdasarkan kriteria tertentu yang membedakan antara
wilayah satu dengan wilayah lainnya. Dalam geografi dikenal tiga kriteria pewilayahan dengan ciri-
ciri sebagai berikut.

1) Pewilayahan berciri tunggal (single topic region), yaitu penetapan region atau wilayah yang
didasarkan pada salah satu aspek geografi. Contoh kemiringan lereng dapat menunjukkan
ketampakan dari suatu daerah, apakah termasuk daerah yang datar, landai, atau terjal. Di sini
lokasi suatu daerah hanya dilihat dari satu aspek geografi yaitu derajat kemiringan lereng.
2) Pewilayahan berciri majemuk (multi topic region), yaitu penetapan wilayah yang didasarkan
pada beberapa faktor geografi. Contoh penetapan wilayah berdasarkan iklim yaitu iklim tropik,
subtropik, sedang, dan dingin. Dikatakan berciri majemuk karena iklim terbentuk dari beberapa
unsur seperti suhu, curah hujan, dan angin.
3) Pewilayahan berciri keseluruhan (total region), yaitu penetapan wilayah yang didasarkan pada
banyak faktor menyangkut lingkungan alam, lingkungan biotik, maupun manusia. Contoh
ekosistem mangrove, dikatakan bercirikan keseluruhan karena melibatkan faktor alam, biotik,
dan manusia di sekitarnya.
c. Ciri-Ciri Umum Wilayah
Berdasarkan ciri-ciri umum wilayah dapat dibedakan sebagai berikut.

1) Wilayah Homogen
Wilayah homogen merupakan wilayah yang memiliki satu parameter dengan sifat
atau ciri yang hampir sama. Misalnya wilayah yang memiliki kesamaan di sektor ekonomi,
seperti daerah yang memiliki tingkat produksi dan konsumsi yang sama, daerah yang memiliki
kesamaan kondisi geografis, misal wilayah pertanian, sabana, atau padang rumput.

2) Wilayah Nodal
Wilayah nodal merupakan wilayah yang secara fungsional memiliki sifat saling
ketergantungan antara daerah pusat dengan daerah di sekitarnya. Besarnya ketergantungan
antara pusat dan daerah dapat dilihat dari faktor produksi, penduduk, barang, dan jasa, maupun
perhubungan di antara keduanya. Contoh, wilayah nodal adalah kota.

3) Wilayah Perencanaan
Wilayah perencanaan dapat diartikan sebagai wilayah yang menggambarkan
kesatuan-kesatuan keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a) Masyarakat yang berada di wilayah perencanaan mempunyai kesadaran terhadap


permasalahan yang dihadapi daerahnya.
b) Memiliki kemampuan untuk merubah industri yang dilaksanakan sesuai dengan tenaga kerja
yang tersedia.
c) Menggunakan salah satu model perencanaan.
d) Memiliki setidaknya satu pusat pertumbuhan.
Contoh dari wilayah perencanaan antara lain sebagai berikut.

a) Perencanaan wilayah daerah aliran sungai (DAS), dalam perencanaan suatu DAS harus
dikelola secara menyeluruh mulai dari hulu sampai hilir karena pengelolaan di hulu akan
berakibat di hilir.
b) Wilayah Jabotabek, merupakan wilayah perencanaan dalam pembangunan dari segi fisik dan
ekonomi di daerah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
4) Wilayah administrasi
Wilayah Administrasi merupakan wilayah yang mendasarkan pada kepentingan
administrasi pemerintahan dengan batas yang telah ditentukan. Contoh wilayah administrasi
adalah kabupaten, kecamatan, desa, dan lain sebagainya.
LAMPIRAN 2 dan 3

Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Dinilai
Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai

Selama diskusi, saya ikut serta


1
mengusulkan ide/gagasan.

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota


2 mendapatkan kesempatan untuk
berbicara.

Saya ikut serta dalam membuat


3
kesimpulan hasil diskusi kelompok.

4 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama
halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format
penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai

1 Mau menerima pendapat teman.

Memberikan solusi terhadap


2
permasalahan.

Memaksakan pendapat sendiri kepada


3
anggota kelompok.

4 Marah saat diberi kritik.

5 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan
tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
LAMPIRAN 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) GEOGRAFI


KELAS 12 IPS
IPK 3.1.1 Menjelaskan konsep wilayah Hasil pembelajaran: siswa dapat No.Absen:
dan tata ruang. menjelaskan konsep wilayah dan tata Nama:
ruang. Kelas:

Langkah pembelajaran:
1. Cermati dan pahami bahan ajar yang terdapat dalam video pembelajaran berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=bQ97ykrjuys (konsep wilayah)
https://www.youtube.com/watch?v=M3Rh_IMV7xw (konsep penataan ruang)
2. Waktu untuk mempelajari bahan ajar tersebut maksimal 15 menit, sehingga ada waktu untuk mencermati dan
memahami berkali-kali.
3. Untuk memperkuat pengetahuan yang sudah didapatkan dari video pembelajaran tersebut, siswa dapat
membaca sumber literasi lain dari berbagai sumber.
https://pelayananpublik.id/2019/08/13/tata-ruang-pengertian-fungsi-tujuan-dan-penyelenggaraannya/
4. Waktu maksimal untuk membaca sumber literasi maksimal 5 menit.
5. Kerjakanlah aktivitas-aktivitas berikut ini dengan menjawab pertanyaan secara benar, rapih, dan jujur dalam
waktu maksimal 50 menit.

Aktivitas 1
Lengkapilah kalimat rumpang berikut berdasarkan video konsep wilayah!

Hal yang paling membedakan ilmu geografi dengan ilmu lainnya adalah geografi menggunakan sudut pandang …. (1).
Salah satu hal yang menjadi faktor penting dalam ilmu geografi adalah …. (2). Bagian permukaan bumi yang bisa
dibedakan oleh karakteristik-karakteristik tertentu dari bagian permukaan bumi lainnya disebut …. (3). Apakah
kaamarmu dapat disebut sebagai wilayah? …. (4). Setiap wilayah memiliki ciri khasnya sendiri, sehingga dapat
dibedakan dengan wilayah lainnya di permukaan bumi. Ciri khas yang membedakan wilayah pada peta di video satu
detik 01:00 adalah berdasarkan …. (5). Satu wilayah dibedakan dengan wilayah lainnya berdasarkan aspek-aspek
geografinya, yaitu aspek … (6) dan aspek …. (7) Wilayah industri dan wilayah permukiman dibedakan berdasarkan
aspek … (8). Menurut Richardson, Hagget, Clif, dan Frey, batas-batas suatu wilayah dapat dibagi menjadi tiga jenis
yaitu wilayah formal, wilayah fungsional, dan wilayah vernakuler. Wilayah yang memiliki kesamaan karakteristik
wilayah disebut wilayah …. (9). Wilayah yang memiliki interaksi antara komponen atau lokasi di dalamnya yang sering
bersifat ekonomi dan memiliki pusat kegiatan disebut wilayah …. (10). Wilayah yang terbentuk oleh pemikiran banyak
orang karena faktor budaya dan tidak memiliki batas-batas yang jelas disebut wilayah …. (11). Dari ketiga wilayah
tersebut, wilayah yang bersifat statis adalah wilayah …. (12). Bagian permukaan bumi yang secara umum bisa berupa
daratan dan lautan disebut …. (13). Posisi pada ruang di permukaan bumi disebut …. (14). Istilah lain dari wilayah
adalah …. (15). Bagian dari wilayah yang difungsikan untuk hal tertentu disebut …. (16). Ruang yang memiliki batas-
batas tertentu yang ditentukan secara administratif disebut …. (17). Jika kamu sedang berwisata ke Jogjkarta, maka
lokasi yang akan kamu kunjungi adalah …. (18). Kota Batik berada di Pekalongan merupakan contoh wilayah …. (19).
Pembentukan dan penataan wilayah-wilayah di suatu wilayah disebut konsep …. (20).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMA N 15 Mapel : Geografi Kls/Smt : XII/1


Semarang Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : 2 x pertemuan

A. Tujuan Pembelajaran
● Peserta didik membuat laporan hasil diskusi tentang konsep wilayah dan tata ruang denga peta
● Peserta didik melakukan analisis tata ruang wilayah dengan pemanfaatan google earth atau google map

A. Sumber Belajar B. Kegiatan Pembelajaran


Buku Yang relevan
Peta video you tube Kegiatan Pendahuluan
1. Guru berkomunikasi dengan peserta didik.
2. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
C. Penilaian untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin, menyiapkan fisik dan psikis.
a. Sikap : Observasi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta kegiatan yang
b. Pengetahuan : Tes Tulis, penugasan akan dipelajari
c. Keterampilan : Unjuk kerja dan
portofolio
PERTEMUAN 1
Kegiatan Inti
1. Guru menampilkan video konsep wilayah dan perwilayahan,
pembangunan dan tata ruang suatu wilayah
2. Guru meminta siswa mengamati video yang ditayangkan
3. Peserta didik diminta utuk menjelaskan isi video (Kreatif)
4. Guru menjelaskan materi konsep wilayah dan perwilayahan,
pembangunan dan tata ruang suatu wilayah menggunakan PPT
5. Guru menjelaskan pembagian wilayah Indonesia melalui peta
6. Guru menampilkan gambar peta
7. Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok (Kolaboratif).
8. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas
(Berpikir kritis)

PERTEMUAN 2
Kegiatan Inti
1. Guru membagikan lembar kerja peserta didik
2. Guru memberikan gambaran daya dukung wilayah untuk bidang
tertentu kepada masing-masing kelompok
3. Guru memantau dan mengarahkan kegiatan diskusi peserta didik
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kedepan kelas
yang diundi secara acak (Komunikatif)
5. Peserta didik saling memberi tanggapan
6. Guru memberikan apresiasi

Kegiatan Penutup
1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
dan
4. Mempersiapkan diri untuk materi yang akan datang
LAMPIRAN 1

B. PUSAT PERTUMBUHAN
Pusat pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya
sangat pesat sehingga dapat dijadikan sebagai pusat pembangunan yang memengaruhi atau memberikan imbas
terhadap kawasan-kawasan lain di sekitarnya. Melalui pengembangan kawasan pusat-pusat pertumbuhan ini,
diharapkan terjadi proses interaksi dengan wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Sebagai contoh, kota Jakarta
sebagai ibukota negara Indonesia yang memiliki akselerasi perkembangan dan pembangunan sangat cepat,
secara langsung maupun tidak telah memengaruhi kota-kota satelit yang ada di sekitarnya, yaitu Bogor,
Bekasi, dan Tangerang.

Pusat pertumbuhan akan mendorong perkembangan wilayah sekitarnya. Pusat pertumbuhan yang
muncul di suatu wilayah dipengaruhi oleh karakteristik wilayahnya. Perkembangan pusat pertumbuhan di
suatu wilayah ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut.

1. Sumber Daya Alam


Daerah yang mempunyai kekayaan sumber daya alam berpotensi menjadi pusat pertumbuhan.
Sebagai contoh, penambangan bahan tambang yang bernilai ekonomi tinggi di suatu wilayah merangsang
kegiatan ekonomi, memberikan kesempatan kerja, dan meningkatkan pendapatan daerah serta berpengaruh
terhadap munculnya kegiatan ekonomi penunjang.

2. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia sangat berperan dalam pembentukan pusat pertumbuhan di suatu wilayah.
Tenaga kerja yang ahli, terampil, andal, kapabel, dan profesional dibutuhkan untuk mengelola sumber daya
alam. Pusat pertumbuhan akan berkembang dan pembangunan berjalan lancar apabila tersedia sumber daya
manusia yang andal.

3. Kondisi Fisiografi/Lokasi
Kondisi fisiografi/lokasi memengaruhi perkembangan pusat pertumbuhan. Lokasi yang strategis
memudahkan transportasi dan angkutan barang, sehingga pusat pertumbuhan berkembang cepat. Sebagai
contoh, daerah dataran rendah yang berelief rata memungkinkan pusat pertumbuhan berkembang lebih
cepat dibanding daerah pedalaman yang berelief kasar atau berpegunungan.

4. Fasilitas Penunjang
Pusat pertumbuhan akan lebih berkembang apabila didukung oleh fasilitas penunjang yang
memadai. Beberapa fasilitas penunjang antara lain jalan, jaringan listrik, jaringan telepon, pelabuhan laut
dan udara, fasilitas air bersih, penyediaan bahan bakar, serta prasarana kebersihan.

Pusat pertumbuhan dapat terbentuk di suatu wilayah. Terbentuknya pusat pertumbuhan dapat terjadi
secara alami atau dengan perencanaan. Adapun pendekatan yang dapat kamu lakukan untuk mengenali lebih
jauh pusat-pusat pertumbuhan tersebut sebagai berikut.

1. Teori tempat sentral oleh W. Christaller


bahwa suatu lokasi pusat aktivitas yang senantiasa melayani berbagai kebutuhan penduduk
harus terletak pada suatu tempat yang sentral.

2. Teori kutub pertumbuhan oleh Perroux


bahwa kutub pertumbuhan merupakan fokus dalam wilayah ekonomi yang abstrak yang
memancarkan kekuatan sentrifugal dan sentripetal yang menarik.

3. Teori polarisasi oleh Gurnal Myrdal


Bahwa setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan memiliki daya tarik terhadap tenaga
buruh dan daerah pinggiran.

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan antara lain :

1. faktor alam : iklim, tanah, air,mineral


2. faktor budaya : iptek, industri, sarana transportasi
3. faktor sosial : pendidikan, kesehatan
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah membagi wilayah Indonesia menjadi
empat pusat pertumbuhan dengan kota utamanya yaitu Medan, Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Setiap pusat
pertumbuhan atau regional membawahi beberapa wilayah. Setiap wilayah terdiri atas beberapa daerah. Agar
lebih jelas, perhatikan tabel sebagai berikut.

Tabel 3.1 Regionalisasi Pusat Pertumbuhan Indonesia

Bila disajikan dalam peta, pusat pertumbuhan di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut.

Gambar 3.3 Pusat-Pusat Wilayah Pembangunan Di Indonesia

C. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah


Suatu pembangunan khususnya antara pusat pertumbuhan dan daerah sekitarnya haruslah terpadu
dan tersebar secara merata sehingga saling menguntungkan.

1. Pengertian Pembangunan
Pembangunan adalah upaya secara sadar dari manusia untuk memanfaatkan lingkungan dalam
usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya pembangunan, perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia dapat meningkat. Konsep pokok dalam pembangunan adalah berorientasi pada kebutuhan dan
keterbatasan, artinya pembangunan harus mampu memenuhi kebutuhan masa kini, tanpa mengurangi
kebutuhan generasi yang akan datang.

Tujuan pembangunan tersebut dapat dicapai dengan memerhatikan berbagai permasalahan


antara lain:

a. pengendalian pertumbuhan penduduk dan kualitas sumber daya manusia,


b. pemeliharaan daya dukung lingkungan,
c. pengendalian ekosisitem dan jenis spesies sebagai sumber daya bagi pembangunan,
d. pengembangan industri, dan
e. mengantisipasi krisis energi sebagai penopang utama industrialisasi.
2. Pengembangan Wilayah
Pengembangan wilayah harus mempertimbangkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan
fungsi budi daya dan fungsi lindung, waktu, dan sumber daya seperti yang tercantum dalam rencana tata
ruang wilayah. Pengembangan wilayah merupakan salah satu cara untuk mencapai keberhasilan
pelaksanaan pembangunan

a. Pengembangan Wilayah Sebagai Bagian dari Pembangunan Nasional


Secara keseluruhan usaha pembangunan dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek sektoral
dan regional. Dalam pembangunan, pengembangan sektoral dan regional harus dilaksanakan selaras,
serasi, dan seimbang. Pembangunan secara sektoral yang diterapkan di suatu daerah harus bisa
menopang kemajuan daerah yang bersangkutan. Pengembangan dan pembangunan wilayah adalah
bagian dari pembangunan secara keseluruhan, jadi tujuannya tidak lepas dari tujuan pembangunan.

Secara umum pembangunan yang dilakukan di negara-negara di dunia tidak jauh berbeda,
yaitu mengikuti suatu evolusi yang mempunyai kemiripan. H. Benyamin Fisher mengemukakan
empat tahap dalam pembangunan ekonomi. Tahap tersebut adalah tahap pra industri, tahap transisi,
tahap industri, dan tahap pasca industri.
Tagel 3.2 Tahap-Tahap Pembangunan Nasional dan Kebijaksanaan Regional

b. Pembagian Wilayah Pembangunan di Indonesia


Pembagian wilayah ditujukan untuk pemantapan dalam perumusan dan pengarahan
kegiatan pembangunan. Hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan pembangunan bisa berjalan serasi
dan seimbang, baik di dalam wilayah pembangunan maupun antarwilayah pembangunan di seluruh
Indonesia. Dalam Repelita II wilayah Indonesia dibagi menjadi empat pusat wilayah pembangunan
utama yaitu:

1) wilayah pembangunan utama A dengan pusat di Medan,


2) wilayah pembangunan utama B dengan pusat di Jakarta,
3) wilayah pembangunan utama C dengan pusat di Surabaya, dan
4) wilayah pembangunan utama D dengan pusat di Makasar.
Selanjutnya dalam Repelita IV pusat pembangunan utama berkembang menjadi lima, yaitu
pembangunan utama D dipecah menjadi dua dengan wilayah pembangunan utama E dengan pusat di
Ambon.

c. Hubungan antara Wilayah dan Pembangunan


Telah tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 pada pasal 33 ayat 3 yang berbunyi
“Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Dari pasal tersebut yang dimaksud dengan wilayah
adalah bumi, air, dan kekayaan yang terkandung di dalamnya yaitu seluruh wilayah yang ada di
Indonesia, termasuk daratan dan lautan beserta isinya.

Pemanfaatan wilayah berupa bumi dan kekayaan alam di Indonesia ditujukan untuk
kemakmuran rakyat melalui program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. Dalam
prosesnya, pembangunan memerlukan perencanaan yang baik dan terarah dengan didukung oleh
sumber daya manusia yang berkualitas.

Perencanaan pembangunan yang ada di Indonesia harus dilaksanakan sesuai dengan


kondisi dan kemampuan daerah. Hal ini dikarenakan beberapa hal antara lain sebagai berikut.

1) Kemajemukan Masyarakat dan Suku Bangsa


Kemajemukan masyarakat Indonesia di satu sisi membanggakan karena memberi kemungkinan
pengayaan budaya, tetapi di sisi lain kemajemukan tersebut dapat menimbulkan berbagai
permasalahan. Kemajemukan masyarakat yang ada di Indonesia juga berpengaruh pada
perencanaan dan pengambilan kebijakan-kebijakan dalam proses pembangunan yang
dilaksanakan.

2) Kesenjangan Antara Masyarakat Desa dan Kota


Kesenjangan yang terjadi antara masayarakat pedesaan dengan masyarakat kota sangat terlihat
dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Masyarakat kota memiliki kehidupan yang lebih
lebih maju dari masyarakat desa. Adanya kesenjangan ini membawa dampak adanya
ketimpangan sosial yang harus diselesaikan secara tepat dan cepat.

3) Aspek Kependudukan
Masalah tentang penduduk lebih menonjol dari masalah lain, karena kehidupan berpusat pada
manusia yang ada dalam suatu wilayah. Di Indonesia kepadatan penduduk yang tinggi dan
penyebaran yang tidak merata merupakan bentuk permasalahan yang dihadapi pemerintah,
khususnya untuk perencanaan pembangunan.

4) Adanya Masyarakat Terpencil dan Terasing


Adanya masyarakat terpencil seperti di Papua, Sulawesi, Maluku, dan Sumatra merupakan
tantangan yang harus dihadapi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Pembangunan
menuntut peran serta dari masyarakat supaya dapat berhasil dengan baik. Di wilayah terpencil
dan terasing masyarakat biasanya lebih sulit untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan
pembangunan, di samping lokasi yang sulit untuk dijangkau. Hal inilah yang menjadi kendala
utama dalam pelaksanaan pembangunan di wilayah terpencil.

5) Daerah yang Berbatasan dengan Negara Tetangga


Masyarakat yang berada di daerah perbatasan kemungkinan besar mendapat pengaruh dari
negara tetanggga. Untuk itu diperlukan perhatian khusus dari pemerintah Indonesia supaya
perkembangan daerah yang berbatasan dengan negara lain tidak menyimpang dari kepentingan
pemerintah Indonesia.

6) Luasnya Wilayah Kepulauan Indonesia


Wilayah kepulauan Indonesia yang sangat luas menyebabkan sulitnya koordinasi antarwilayah.
Dalam pelaksanaan pembangunan hal tersebut juga merupakan suatu kendala.

Pembangunan yang baik, terencana, dan terarah hendaknya memerhatikan hal-hal sebagai
berikut:

a) menjaga kelangsungan hidup manusia dengan cara melestarikan fungsi dan kemampuan
ekosisitem pendukungnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
b) memanfaatkan sumber daya alam secara optimal tanpa mengenyampingkan kelestariannya,
c) memberi kesempatan kepada daerah lain dalam berbagai sektor dan kegiatan lainnya untuk
berkembang bersama-sama, baik dalam kurun waktu yang sama maupun kurun waktu yang
berbeda secara berkelanjutan,
d) meningkatkan dan melestarikan kemampuan serta fungsi ekosistem untuk penyediaan sumber
daya alam, dan
e) menggunakan prosedur dan tata cara dalam menggunakan dan mengelola kemampuan
ekosistem yang mendukung kehidupan, baik sekarang maupun masa yang akan datang.
3. Batas Wilayah Pertumbuhan
Sebuah pusat pertumbuhan memiliki daerah pengaruh yang jumlahnya lebih dari satu. Hal ini
disebabkan pusat pertumbuhan menawarkan berbagai jenis barang dan pelayanan. Pengaruh pusat
pertumbuhan terhadap daerah sekitarnya berkurang seiring dengan jarak. Semakin jauh jaraknya maka
semakin kecil pengaruhnya dan semakin rendah tingkat pelayanannya. Di Inggris, untuk mengetahui
sejauh mana pengaruh kota terhadap daerah sekitarnya dilakukan dengan menyusun indeks. Indeks
tersebut menunjukkan keterkaitan kota dengan daerah di sekelilingnya. Indeks tersebut meliputi hal-hal
sebagai berikut.

a. Distribusi surat kabar lokal dengan daerah sekitarnya.


b. Pelayanan transportasi umum.
c. Penjualan barang dengan eceran di kecamatan oleh pedagang besar di kota.
d. Persebaran sekolah-sekolah tertentu.
e. Banyaknya pelajar dan jauh dekatnya jarak asal para pelajar tersebut.
f. Wilayah cakupan pelayanan dari rumah sakit pusat.
g. Wilayah persebaran berita atau hiburan lewat siaran radio.
Selain berdasarkan indeks di atas, untuk menentukan batas wilayah pertumbuhan dapat
dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

a. Secara Kualitatif
Penentuan batas wilayah pertumbuhan secara kualitatif, antara lain dilakukan dengan
melakukan survei langsung atau kunjungan. Dengan begitu kamu akan mengetahui secara langsung
batas-batas pertumbuhan wilayah. Misalnya dengan mengunjungi perbatasan kota, desa, atau
provinsi. Selain itu, penentuan batas pertumbuhan secara kualitatif juga dapat dilakukan dengan
interpretasi foto udara atau citra satelit. Penentuan batas pertumbuhan didasarkan pada warna, rona,
tekstur, dan pola yang ada dalam foto udara atau citra satelit.

b. Secara Kuantitatif
Penentuan batas wilayah pertumbuhan secara kuantitatif, merupakan cara penentuan batas wilayah
berdasarkan ukuran-ukuran dari variabel tertentu. Penentuan ini dapat dilakukan dengan perhitungan
matematis, antara lain dengan rumus teori titik henti.

4. Pengaruh Pusat Pertumbuhan


Pengaruh yang ditimbulkan dari pusat pertumbuhan yang berkembang di suatu wilayah
sebagai berikut.

a. Pemusatan Sumber Daya Manusia


Munculnya pusat pertumbuhan di suatu wilayah akan menarik tenaga kerja yang banyak.
Para pekerja dari luar wilayah akan pindah dan menetap di wilayah pusat pertumbuhan sehingga
terjadi pemusatan penduduk atau sumber daya manusia. Arus migrasi penduduk dari daerah pedesaan
menuju pusat pertumbuhan atau kota di Indonesia menunjukkan peningkatan seiring dengan
perkembangan pusat pertumbuhan atau kota itu. Sebagai contoh, penambangan batu bara di wilayah
Kalimantan memerlukan banyak tenaga kerja dari luar wilayah.

b. Perkembangan Ekonomi
Pusat pertumbuhan yang muncul di suatu wilayah akan meningkatkan kegiatan
perekonomian di wilayah itu. Kesempatan kerja yang banyak dari berbagai bidang dan arus barang
kebutuhan hidup berdampak pada perkembangan usaha-usaha ekonomi lain. Sebagai contoh,
munculnya pusat pertumbuhan yang berawal dari kegiatan penambangan batu bara merangsang
tumbuhnya kegiatan-kegiatan ekonomi lain, seperti warung makan, pasar, penginapan, toko
kelontong, usaha transportasi, dan tempat hiburan. Dari usaha transportasi sendiri akan mendorong
tumbuhnya penjualan alat-alat transportasi dan perbengkelan.

Banyak penduduk pendatang dan penduduk lokal membuka usaha atau melakukan
kegiatan ekonomi di wilayah pusat pertumbuhan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Mereka bekerja
sebagai wiraswastawan, pedagang, karyawan, buruh, dan penjualan jasa. Kawasan industri,
perkebunan, pertambangan, kehutanan, dan pertanian merupakan wilayah yang dapat dikembangkan
menjadi pusat-pusat pertumbuhan. Kegiatan ekonomi yang berkembang di wilayah pusat
pertumbuhan akan meningkatkan kesejahteraan penduduk.

c. Perubahan Sosial Budaya


Wilayah pusat pertumbuhan cenderung memiliki penduduk yang makin padat. Kepadatan
penduduk yang meningkat serta kemajuan komunikasi dan transportasi akan berpengaruh pada
kehidupan sosial budaya penduduknya. Pengaruh pusat pertumbuhan yang semakin berkembang
terhadap sosial budaya antara lain sebagai berikut.

1) Penduduk termotivasi untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan guna mengatasi masalah
akibat perubahan social budaya.
2) Terjadi percampuran budaya (akulturasi) antara penduduk pendatang dan penduduk lokal serta
antarpenduduk pendatang sendiri.
3) Arus informasi dari luar wilayah semakin meningkat.
4) Status sosial akan meningkat seiring peningkatan kesejahteraan hidup.
5) Perubahan sikap penduduk terhadap disiplin waktu, penggunaan uang, dan pemilikan kebutuhan
hidup.
LAMPIRAN 2 dan 3

Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


2. Teknik Penilaian (terlampir)
d. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Dinilai
Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai

Selama diskusi, saya ikut serta


1
mengusulkan ide/gagasan.

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota


2 mendapatkan kesempatan untuk
berbicara.

Saya ikut serta dalam membuat


3
kesimpulan hasil diskusi kelompok.

4 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama
halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format
penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai

1 Mau menerima pendapat teman.

Memberikan solusi terhadap


2
permasalahan.

Memaksakan pendapat sendiri kepada


3
anggota kelompok.

4 Marah saat diberi kritik.

5 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

e. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan
tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

f. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
LAMPIRAN 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Siswa :
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XII
Aktivitas 2
Jawablah pertanyaan berikut dengan sumber literasi dari video konsep penataan ruang.
1. Apa yang dimaksud dengan tata ruang? 2

2. Mengapa ruang perlu dilakukan penataan ruang? 4

3. Jelaskan 4 tahap dalam sistem penataan ruang? 8

4. Jelaskan 4 pemanfaatan ruang yang tidak memperhatikan tata ruang wilayah! 8

5. Sebutkan 4 cara mewujudkan penataan ruang yang berkualitas! 4

6. Apa tujuan dari penataan ruang? 4

No.Absen/Nama:

Kirim tugas dalam bentuk file .doc atau .pdf ke Google Classroom

Refleksi
Silahkan jawab dengan memberikan tanda ceklist (v) pada kolom ya atau tidak.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah kamu sudah mengetahui konsep wilayah dan tata ruang?
2. Apakah kamu sudah memahami jenis-jenis wilayah berserta contohnya?
3. Apakah kamu sudah bisa membedakan ruang, lokasi, kawasan, dan daerah?
4. Apakah kamu sudah mengetahui tahapan penataan ruang?
5. Apakah kamu sudah memahami manfaat pembangunan wilayah yang memperhatikan
penataan ruang?

Refleksi
Silahkan jawab dengan memberikan tanda ceklist (v) pada kolom ya atau tidak.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah kamu kesulitan mengerjakan LKPD ini?
2. Apakah sumber video atau literasi materi dapat menjadi sumber untuk mengerjakan
LKPD ini?
3. Apakah waktu yang diberikan cukup untuk mengerjakan LPKD ini?
4. Apakah dengan mengerjakan LPKD dapat menambah pengetahuan kamu tentang materi
yang sedang diajarkan?
5. Apakah pembelajaran dengan video meeting membebani kamu?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMA N 15 Mapel : Geografi Kls/Smt : XI/2


Semarang Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : 2 Pertemuan

A. Tujuan Pembelajaran
● Peserta didik menganalisis karakteristik Negara berkembang dan maju
● Peserta didik menemutunjukkan persebaran Negara maju dan Negara berkembang pada peta

A. Sumber Belajar B. Kegiatan Pembelajaran


Buku Yang relevan
Peta vido you tube Kegiatan Pendahuluan
1. Guru berkomunikasi dengan peserta didik.
2. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
C. Penilaian untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin, menyiapkan fisik dan psikis.
a. Sikap : Observasi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta kegiatan yang
b. Pengetahuan : Tes Tulis, penugasan akan dipelajari
c. Keterampilan : Unjuk kerja dan
portofolio
PERTEMUAN 1
Kegiatan Inti
1. Guru menampilkan video Negara berkembang dan maju
2. Guru meminta siswa mengamati video yang ditayangkan
3. Peserta didik diminta utuk menjelaskan isi video (Kreatif)
4. Guru menjelaskan materi konsep Negara berkembang dan maju
menggunakan PPT
5. Guru menjelaskan Negara berkembang dan maju melalui peta
6. Guru menampilkan gambar peta
7. Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok (Kolaboratif).
8. Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas
(Berpikir kritis)

PERTEMUAN 2
Kegiatan Inti
1. Guru membagikan lembar kerja peserta didik
2. Guru memberikan gambaran Negara berkembang dan maju
kepada masing-masing kelompok
3. Guru memantau dan mengarahkan kegiatan diskusi peserta didik
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kedepan kelas
yang diundi secara acak (Komunikatif)
5. Peserta didik saling memberi tanggapan
6. Guru memberikan apresiasi

Kegiatan Penutup
1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan;
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
dan Mempersiapkan diri untuk materi yang akan datang
LAMPIRAN 1

KARAKTERISTIK DAN PERSEBARAN NEGARA MAJU DAN


BERKEMBANG DI DUNIA
Uraian Materi
Apa yang terlintas oleh pikiran kalian melihat kedua gambar dibawah ini?
Apa yang membedakan dari kedua gambar tersebut ?

Sumber : http://hendraalzair.blogspot.com/2016/03/negara-maju-dan-
berkembang.html

Konsep Negara Maju dan Berkembang serta Pasar Bebas

1. Tahap-Tahap Perkembangan Negara

Dalam teori Rostow memandang pembangunan ekonomi sebagai proses


perubahan yang bersifat garis lurus dan bertahap. Menurut Rostow, suatu
perekonomian akan berkembang menjadi perekonomian maju dalam lima tahap.

a. Tahap Perekonomian Tradisional

Pada tahap ini, kegiatan ekonomi masih berorientasi pada usaha untuk
pemenuhan kebutuhan sendiri. Penerapan teknologi dan manajemen masih
sangat rendah sehingga produktivitasnya juga masih rendah Adapun ciri-ciri
tahap perekonomian tradisional sebagai berikut.

1) Tingkat produksi dan produktivitas per pekerja masih sangat rendah, karena
belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
2) Mata pencaharian penduduk sebagian besar di sektor pertanian.
3) Struktur sosial masih bersifat hierarkis.
4) Hubungan keluarga masih sangat erat dan kekuasaan dipegang oleh
mereka yang mempunyai tanah luas.
5) Masyarakat pada masa ini cenderung statis, sehingga kemajuan yang dicapai
sangat lambat.
b. Tahap Pra-Lepas Landas

Masyarakat tradisional meskipun sangat lambat namun terus bergerak, dan


pada suatu titik mencapai prakondisi untuk lepas landas. Keadaan ini biasanya
terjadi karena adanya campur tangan dari luar, yaitu dari masyarakat yang lebih
maju. Tahap ini merupakan masa transisi di mana masyarakat mempersiapkan
diri untuk mencapai tahap lepas landas. Prasyarat yang harus dipenuhi untuk
dapat lepas landas adalah adanya perubahan-perubahan yang cukup mendasar di
bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan sistem nilai. Pada masa transisi ini
merupakan masa yang penting supaya berhasil pada tahap lepas landas.

c. Tahap Lepas Landas (Take Off)

Tahap lepas landas merupakan tahap di mana perekonomian mampu tumbuh


dan berkembang dengan kekuatan mandiri. Pada tahap ini penerapan teknologi
dan manajemen modern makin luas dan intensif. Selain itu, terjadi perubahan
drastis di bidang sosial maupun politik, serta terciptanya kemajuan ekonomi yang
pesat karena inovasi-inovasi dan terbukanya pasar-pasar baru. Semua itu dapat
meningkatkan investasi yang selanjutnya mempercepat laju pertumbuhan
pendapatan nasional di atas tingkat pertambahan penduduk. Ciri-ciri negara yang
sudah lepas landas adalah:

1) meningkatkan jumlah investasi dari ≤5% menjadi ≥10% dari Produk Nasional Neto,
2) laju pertumbuhan beberapa sektor industri yang tinggi, sehingga dapat memacu sektor-
sektor lain,
3) terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan lembaga-lembaga yang menyebabkan
pertumbuhan dapat berlangsung terus didukung dengan penggunaan sumber modal
dalam negeri, serta

4) masa lepas landas biasanya berlangsung dalam kisaran waktu 20 tahun.

d. Tahap Kedewasaan (Maturity)

Tahap ini merupakan suatu periode di mana masyarakat sudah secara efektif
menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor produksi dan
kekayaan alamnya. Pada masa ini sektor- sektor ekonomi berkembang pesat
dan leading industri mengalami kemunduran tetapi digantikan oleh sektor
lainnya.
Walaupun pertumbuhan ekonomi tidak setinggi tahap lepas landas, namun
diimbangi pertumbuhan hal-hal kualitatif sehingga perekonomian makin kuat
dan mandiri. Setelah lepas landas, kemajuan akan terus bergerak walaupun
kadang terjadi pasang surut. Industri berkembang dengan pesat dan mulai
memproduksi barang -barang yang tadinya diimpor. Pada tahap ini terjadi tiga
perubahan penting, yaitu:

1) tenaga kerja menjadi lebih terdidik,


2) watak pekerja berubah dari pekerja kasar menjadi manajer yang efisien
dan berwatak halus serta sopan, serta

3) masyarakat mulai jenuh dengan kemajuan industri dan mulai


menginginkan sesuatu yang baru.

e. Tahap Konsumsi Massa Tingkat Tinggi (High Mass Consumption)


Pada tahap ini, tingkat konsumsi masyarakat sudah sangat tinggi, terutama
konsumsi energi. Hal ini dapat dilihat pada kehidupan masyarakat Eropa Barat,
Amerika Utara, dan Jepang. Ciri-ciri tahap ini adalah:

1) angkatan kerja memiliki jaminan yang lebih baik,


2) tersedianya konsumsi bagi rakyat yang semakin memadai,
3) negara mencari perluasan kekuatan di mata dunia.
Karena pendapatan masyarakat yang meningkat, konsumsi tidak lagi
terbatas pada kebutuhan pokok, tetapi meningkat ke kebutuhan yang lebih tinggi.
Pada tahap ini merupakan ciri-ciri dari sebuah massa yang ideal di mana
masyarakat hidup nyaman, sehingga terdapat kecenderungan untuk menambah
jumlah keluarga sehingga jumlah penduduk akan meningkat.

Teori Rostow ini didasarkan pada dikotomi masyarakat tradisional dan


masyarakat modern. Pada tahap-tahap tersebut yang paling penting dalam gerak
kemajuan dari tahap satu ke tahap yang lain adalah pada periode tahap lepas
landas. Proses perubahan tahap yang satu ke tahap yang lain memerlukan proses
dan waktu yang tidak sebentar.

2. Indikator Negara Maju dan Berkembang

Berikut ini adalah indikatornya :

a. Pertumbuhan Penduduk e. Tingkat Kesehatan

b. Tingkat Pendidikan f. Pendapatan Perkapita

c. Kesempatan Kerja g. Penguasaan Teknologi

d. Mata Pencaharian
Nah, setelah kalian tahu indikator tersebut, selanjutnya apa yang menjadi
perbedaan negara maju dan berkembang dari indikator penjelasan tadi?
Tabel Perbedaan Negara Maju dan Berkembang

NEGARA
NO. INDIKATOR NEGARA MAJU
BERKEMBANG
Pendapatan Perkapita
Penduduk, mencerminkan tingkat
1. Tinggi Rendah
kemakmuran dan kemajuan suatu
negara.
Pertumbuhan Penduduk, dapat
diartikan sebagai bertambah dan
2. berkurangnya jumlah penduduk suatu Rendah Tinggi
wilayah yang disebabkan faktor-
faktor
tertentu.
Beragam Kurang beragam
3. Kesempatan Kerja (sektor industri, (kebanyakan
teknologi, dsb) sektor pertanian)
Angka harapan hidup, sangat

Rata-rata di
4. bergantung pada pelayanan kesehatan 60 tahun ke atas
bawah 60 tahun
dan taraf ekonomi.
Kebanyakan
sektor
Sektor industri,

pertanian(sawah,
5. Pemanfaatan Lahan jasa, dan
perkebunan,
perdagangan.
tambak, dan
hutan)
6. Tingkat Pendidikan Tinggi Rendah
7. Tingkat Kesehatan Tinggi Rendah
Kemajuan dan Pemanfaatan
8. Teknologi Cepat Agak lambat

3. Persebaran Negara Maju dan Berkembang di Dunia


Negara Maju (Develoved Country) & Negara Berkembang (Developing
Country) Sumber: sites.google.com

a. Negara Maju

Persebaran negara maju di dunia sebagian besar terletak di belahan


bumi bagian utara. Berikut beberapa contoh negara maju:

1) Benua Eropa: Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, Swedia, Norwegia, Spanyol,


Finlandia, Denmark, Belgia, Swiss, dan negara lainya
2) Benua Asia: khususnya di wilayah Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan;
dan untuk wilayah Asia Tenggara hanya Singapura
3) Benua Amerika: Kanada dan Amerika Serikat
4) Benua Afrika : Afrika Selatan
5) Australia dan Selandia Baru

Sumberhttps://blog.ruangguru.com/karakteristik-negara-
maju-dan-berkembang

b. Negara Berkembang

Sumber: https://blog.ruangguru.com/geografi-kelas-12-negara-maju-dan-negara-
berkembang

Wilayah persebaran negara berkembang sebagian besar terletak di belahan


bumi

bagian selatan. Berikut beberapa contoh negara berkembang:


a) Benua Asia: Asia Tengah misalnya Kazakhtan dan Afganistan, Asia

Selatan misalnya India dan Srilanka, Asia Tenggara, misalnya


Indonesia,

Malaysia, dan Thailand, Asia Barat (Timur Tengah) misalnya Irak dan
Yaman.

b) Benua Amerika: Amerika Tengah misalnya Meksiko dan

Guatemala, Kepulauan Karibia misalnya Republik Dominika


dan

Jamaika, Amerika Selatan misalnya Brasil, Venezuela, dan Argentina.

c) Benua Afrika: terdapat kurang lebih 55 negara dan sebagian besar merupakan
negara berkembang. Beberapa contoh negara berkembang di Benua Afrika yaitu
Kenya, Mali, Nigeria, Angola, Zaire, dan lain sebagainya.
LAMPIRAN 2 dan 3

Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


3. Teknik Penilaian (terlampir)
g. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Dinilai
Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar
penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan
dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan
kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai

Selama diskusi, saya ikut serta


1
mengusulkan ide/gagasan.

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota


2 mendapatkan kesempatan untuk
berbicara.

Saya ikut serta dalam membuat


3
kesimpulan hasil diskusi kelompok.
4 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama
halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh
format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai

1 Mau menerima pendapat teman.

Memberikan solusi terhadap


2
permasalahan.

Memaksakan pendapat sendiri kepada


3
anggota kelompok.

4 Marah saat diberi kritik.

5 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

h. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
Skala Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

i. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
3
4
LAMPIRAN 4

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Mata Pelajaran : .................................................................................

Nama Kelompok : .................................................................................

Nama Peserta didik :....................................................................................

Kelas : .................................................................................

Hari / Tanggal : ................................................................................

A. Petunjuk Belajar (Petunjuk siswa)


1. Baca secara cermat bahan ajar sebelum anda mengerjakan tugas
2. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman anda
3. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
4. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati antara guru dengan peserta didik.
5. Kerjakan LKPD ini dengan sikap jujur dan tanggung jawab.

B. TUGAS 1:
Perhatikan gambar berikut!
Berdasrkan gambar diatas Isilah tabel karakteristik Negara berkembang dan Negara maju
dibawah ini !

NO NEGARA BERKEMBANG NEGARA MAJU


1. Pertumbuhan penduduk tinggi Pertumbuhan penduduk rendah
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Dan seterusnya

Anda mungkin juga menyukai