Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK

REVIEW SKRIPSI KUALITATIF DAN KUANTITATIF

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3:

1. Adriyani Maemun (210106002)

2. Anisa Apriani (210106007)

3. Nadia Safitri (210106011)

4. Noviana Sa’adah (210106014)

5. Lilis Herliyanti (210106023)

6. Farny Ahyani (210106028)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)


MATARAM

2023

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICKTERHADAP


HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SDN
BANGETAYU WETAN 02 TAHUN PELAJARAN 2020/2021

LATAR BELAKANG

Materi di atas membahas pentingnya pendidikan di Indonesia,


khususnya wajib belajar 12 tahun, sejalan dengan Undang-Undang Dasar
1945. Kurikulum 2013 revisi tahun 2016 menggabungkan pendekatan
tematik-terpadu dalam pembelajaran di SD/MI, kecuali untuk Matematika
dan PJOK.

Matematika dianggap penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan


dan teknologi, meskipun banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
mata pelajaran ini. Depdiknas menetapkan kompetensi umum dalam
pembelajaran matematika di sekolah dasar, dan Permendikbud No. 21
Tahun 2016 menguraikan tujuan pembelajaran matematika.

Kualitas pendidikan dasar sangat berpengaruh pada perkembangan


siswa di tingkat selanjutnya, dan guru diharapkan menggunakan
pendekatan saintifik. Namun, tantangan muncul dalam pembelajaran
matematika selama pandemi, dengan guru perlu berinovasi dalam
pembelajaran daring.

Model pembelajaran kooperatif, seperti Talking Stick, dianggap


sebagai cara yang menarik dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar
matematika. Penelitian sebelumnya menunjukkan peningkatan hasil
belajar siswa setelah menerapkan model ini.

Penelitian tentang penerapan model Talking Stick dalam


meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V SD N
Bangetayu Wetan 02 tahun ajaran 2020/2021 dilakukan untuk lebih
memahami dampaknya pada pendidikan dasar di Indonesia.

RUMUSAN MASALAH

Apakah terdapat pengaruh model talking stick terhadap hasil


belajar mata pelajaran matematika di SDN Bangetayu Wetan 02 tahun
pelajaran 2020/2021

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model talking


stick terhadap hasil belajar mata pelajaran matematika di SDN Bangetayu
Wetang 02 tahun pelajaran 2020/2021.

MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan informasi ilmiah dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang meliputi unsur-unsur peran guru,
penerapan model pembelajaran Talking Stick dan hasil
belajar sisiwa.
b. Untuk menambah referensi atau bahan acuan pertimbangan
bagi penelitian selajutnya yang relevan.
2. Secara Praktis
Baik secara langsung maupun tidak langsung penelitian ini
dapat bermanfaat untuk :
a. Guru
Dapat menemukan model pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan bagi siswa.
b. Siswa
Dapat mengetahui pemahaman siswa dengan pemberian
kebebasan dalam belajar secara aktif dan kreatif sesuai
dengan perkembangan afektifnya terutama dalam hal
kemampuan pemahaman konsep dasar matematika.
c. Sekolah
Dapat memberikan motifassi kepada semua guru agar
melaksanakan pembelajaran secara efektif dan intensif
sehingga menumbuhkan daya saing terhadap keberhasilan
prestasi sekolah.
d. Peneliti
Mendapat pengalaman langsung tentang berbagai masalah
yang timbul dalam proses pembelajaran yang terjadi
sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar siswa dalam
proses pembelajaran di sekolah dasar.

KAJIAN TEORI

1. Model Pembelajaran

a.) Pengertian Model Pembelajaran

b.) Tujuan Model Pembelajaran

2. Model Pembelajaran Talking Stick

a.) Pengertian Model Pembelajaran Talking Stick

b.) Langkah-langkah Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick

c.) Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Talking Stick

3. Pembelajaran Matematika

a.) Pengertian Mata Pelajaran Matematika

4. Hasil Belajar

a.) Pengertian Hasil Belajar

b.) Jenis-Jenis Perilaku kognitif

Telaah Pustaka/Hasil Penelitian yang Relevan:

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang


hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan
sesuai dengan substensi yang diteliti. jurnal penelitiannya yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Talking

Stick Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ipa
Kelas V Sd Negeri 2 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2018/2019”. Perbedaan
yang signifikan antara peningkatan hasil belajar peserta didik kelas
eksperimen (pembelajaran Talking Stick) dengan peserta didik kelas
kontrol (pembelajaran konvensional). Berdasarkan penelitian tersebut
menunjukkan bahwa metode pembelajaran Metode talking stick efektif
terhadap proses pembelajaran.

KERANGKA BERFIKIR

Didasarkan pada masalah yang berhubungan dengan keadaan


yang ada di SDN bangetayu wetan 2 khususnya pada pembelajaran
dikelas V guru menggunakan metode konfesional dalam proses mengajar
dan hanya pemberiang tugas saja, siswa hanya mendengarkan
penjelasanandari guru didalam kelas sehingga pembeajaran
membosankan, jenuh, jadi siswa sulit untuk aktif dan berpartisipasi dalam
proses pembelajaran sehingga untuk menyelesaikan soal metematika
siswa masih rendah dan menyebabkan hasil belajar tidak sesuai dengan
yang diharapkan.

Dengan demikian akan meneliti proses belajar mengajar dengan


menggunakan metode pembelajaran talking stick terhadap hasil belajar
mata pelajaran matematika di sdn bangetayu wetan 02 tahun pelajaran
2020/2021. Siswa diminta mengerjakan posttes untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah diberi perlakuan. Hasil prestest dan posttes
kemudian dianalisis untuk melihat perubahan sebelum diberikan
perlakuan/treatment dan setelah diberikan perlakuan . berdasarkan urian
tersebut penulis membuat kerangka berfikir sesuai dengan rancangan
yang akan diteliti yaitu sebagai berikut :

Bagan kerangka berfikir menggunakan model pembelajaran talking


stick
1. Permasalahan :
a. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif.
b. Guru cendrung menggunakan metode ceramah sehingga siswa
menjadi pasif dalam proses pembelajaran.
c. Hal ini berdampak pada rendahnya penguasaan konsep
matematika yang dicapai oleh siswa. Apabila hal ini terus
dibiarkan maka akan berpengaruh buruk yang mengakibatkan
siswa tidak dapat memenuhi nilai KKM pada mata pelajaran
matematika.
2. Model pembelajaran talking stick
a. Pretest
b. Posttes
3. Hasil akhir
a. Guru menggunakan model pembelajaran talking stick siswa
lebih aktif dalam pembelajaran matematika.
b. Guru menggunakan model pembelajaran talking stick siswa
memahami konsep sehingga nilai KKM terpenuhi dalam
pembelajaran matematika.

HIPOTESIS PENELITIAN

Menurut sugiyono (2015:96) hipotesis merupakan jawaban


sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dikatakan sementara, karena jawaban diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan , belum disadarkan pada fakta-fakta empiris yang di
peroleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum
jawaban yang empiric dengan data.

Berdasarkan kajian teori hipotesis yang dapat diambil adalah


sebagai berikut: ada pengaruh model pembelajaran talking stick terhadap
hasil belajar mata pelajaran matematika di sdn bangetayu wetan 02 tahun
pelajaran 2020/2021.
BAGIAN METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

2. Sampel Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Tes
2. Dokumentasi
D. Instrumen Penelitian
1. Lembar Tes Hasil Belajar
a) Uji Validitas
b) Uji Realibitas
c) Uji Daya Pembeda
d) Uji Taraf Kesukaran
2. Lembar Studi Dokumentasi
E. Teknis Analisis Data
1. Uji Coba Instrumen (Uji validitas)
2. Teknik Analisis Data Awal
a) Uji Normaltas
b) Uji Homogenitas
c) Uji Kesamaan Rata-rata
3. Teknik Analisis Data Akhir
a) Uji Normalitas
b) Uji Hipotesis
F. Jadwal Penelitian
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan model
Talking Stick terhadap hasil belajar siswa pelajaran matematika
materi penyajian data di kelas V SD Negeri Bangetayu Wetan 02
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan model Talking Stick terhadap hasil belajar
siswa dengan hasil 0,616 (nilai signifikan dari kolom
kolmogorov-sminov). Hal tersebut berarti terdapat
hasil belajar siswa di SD Negeri Banggetayu Wetan
02 Baik.
2. Hasil Belajar siswa pada pelajaran matematika materi
penyajian data dengan menerapkan model Talking
Stick berpengaruh terhadap Hasil Belajar siswa yang
diperoleh 0,843 (Uji Normalitas). Hal ini menunjukkan
adanya peningkatan Hasil Belajar siswa dalam
menggunakan penerapan model Talking Stick dikelas
V SD Negeri Bangetayu Wetan 02.

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MEMBACA

PERMULAAN SISWA KELAS I DI SDN SERPONG 04

LATAR BELAKANG

Materi di atas membahas pentingnya peran guru dalam


mengembangkan keterampilan membaca siswa, terutama pada tahap
membaca permulaan di Sekolah Dasar. Keterampilan membaca dianggap
penting karena membantu siswa memahami pelajaran dan berbagai
bidang studi. Namun, ada banyak kesulitan yang dialami oleh siswa dalam
pembelajaran membaca permulaan, seperti kesulitan mengenal huruf,
membaca dengan bata-bata, dan membedakan huruf yang mirip.

Kemudian, materi tersebut menyoroti perlunya penelitian untuk


mengidentifikasi kesulitan siswa dalam membaca permulaan dan faktor-
faktor penghambatnya. Hal ini penting agar pendidik dapat memberikan
penanganan yang tepat kepada siswa yang mengalami kesulitan.
Penelitian tersebut bertujuan untuk Mendeskripsikan problematika
pembelajaran membaca permulaan siswa kelas ISDN Serpong 04.
Secara keseluruhan, materi tersebut menekankan Pentingnya
keterampilan membaca dalam pendidikan dasar dan peran guru dalam
membantu siswa mengatasi kesulitan dalam pembelajaran membaca
permulaan.

RUMUSAN MASALAH

A. Apa saja kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran membaca


permulaan di kelas I SDN Serpong 04?
B. Faktor-faktor apa saja yang menghambat siswa dalam
pembelajaran membaca permulaan siswa di kelas I SDN Serpong
04?

TUJUAN

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan mendeskripsikan problematika pembelajaran membaca
permulaan khususnya pada kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa
dalam pembelajaran membaca permulaan, dan faktor-faktor penghambat
siswa dalam pembelajaran membaca permulaan.

MANFAAT

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian diatas,


maka kegunaan dari penelitian ini dapat dilihat dari 2 aspek yaitu:

A. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian


dan bahan pengembangan ilmu Pendidikan dalam upaya
mengatasi problematika membaca permulaan pada siswa sekolah
dasar.
B. Secara praktis
1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Menambah wawasan tentang permasalahan dalam
keterampilan membaca permulaan.
2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran.
3. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
motivasi bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan
membaca permulaan.

KAJIAN TEORI

1. Problematika Pembelajaran Membaca Permulaan

2. Membaca Permulaan

a. Pengertian Membaca

b. Pengertian Membaca Permulaan

c. Tujuan Membaca Permulaan

d. Aspek-aspek Membaca Permulaan

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan


MembacaPermulaan

f. Metode Membaca Permulaan

g. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kelas I


Sekolah Dasar

Telaah Pustaka/Hasil Penelitian yang Relevan:

Hasil penelitian yang relevan digunakan untuk pengembangan


pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian dijadikan masukan peneliti untuk
penyusunan dugaan sementara. Berikut ini penelitian-penelitian yang
telah dilakukan dan memiliki kesamaan dengan penelitian ini.

1. Penelitian Dilla Fadhillah dan Ersa Novianti (2021) dalam jurnalnya


yang berjudul “Kesulitan Membaca Permulaan Siswa Kelas II SDIT
Baidhaul Ahkam”. Penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatif
dengan desain studi kasus. Pengumpulan data melalui wawancara,
angket dan observasi terhadap siswa dan guru kelas II di SDIT Baidhaul
Ahkam. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa kesulitan yang dialami siswa
dalam proses membaca permulaan meliputi: kesulitan dalam mengeja
huruf, membedakan huruf, sampai kesulitan untuk membaca secara
lancar. Kesulitan membaca yang dialami oleh siswa dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri siswa,
yang meliputi usia mental dan rendahnya minat untuk membaca sehingga
siswa cenderung malas untuk belajar membaca. Faktor eksternal meliputi,
orang tua siswa yang cenderung kurang memperhatikan proses belajar
yang dilalui oleh siswa. Orang tua siswa jarang meluangkan waktu untuk
membimbing siswa belajar dalam mengulas topik pelajaran di rumah.

2. Penelitian Wahid Imam Saputro (2017) dalam skripsinya yang berjudul


“Peran Guru Dalam Memberikan Bimbingan Belajar Untuk Mengatasi
Kesulitan Membaca Siswa Kelas 3 Di SDN Cangkol 3 Tahun Ajaran
2016/2017”. Jenis Penelitian ini adalah Kualitatif dan desain penelitiannya
adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

1) Karakteristik siswa yang mengalami kesulitan membaca satu dengan


yang lainnya berbeda-beda sehingga guru harus memberikan bimbingan
belajar sesuai dengan kebutuhan masing-masing,

2) Peran guru dalam mengatasi siswa yang

mengalami kesulitan membaca, yaitu memberi nasihat, motivasi dan


mendampingi siswa yang kesulitan membaca dengan memberikan
perhatian secara khusus,

3) Bentuk bimbingan belajar yang dilakukan dalam mengatasi siswa yang


mengalami kesulitan membaca berupa metode mengeja, metode
membaca awal, penggunaan buku dongeng atau cerita dan strategi
pengalaman bahasa,

4) Hambatan yang terjadinya dalam memberikan bimbingan belajar


membaca, diantaranya belum adanya kesadaran dari dalam diri siswa itu
sendiri untuk berlatih membaca, siswa ramai sendiri tidak memperhatikan
penjelasan guru, dan kurangnya perhatian serta pengawasan dari orang
tua,

5) Solusi dalam mengatasi hambatan kesulitan membaca, yaitu berusaha


menciptakan suasana didalam kelas agar yang kondusif serta
mengikutsertakan orangtua untuk ikut mendampingi anaknya saat belajar
di rumah.

3. Penelitian Herisfani Fauziah (2018) dalam jurnalnya yang berjudul


“Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca Menulis
Permulaan Siswa Kelas I MI”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa upaya guru dalam mengembangkan kemampuan membaca
menulis permulaan di kelas I diantaranya yaitu dengan memberikan les
tambahan, memberikan buku bacaan, memanfaatkan waktu belajar
dengan baik, mendikte siswa, menggunakan metode membaca Eja dan
membaca lancar, memberikan motivasi, memberikan reward, memberikan
bimbingan dan pengawasan, mengajak ke perpustakaan dan memberikan
penilaian. Dan yang menjadi hambatan guru dalam mengembangkan
kemampuan membaca menulis permulaan yaitu susana kelas yang

kurang kondusif dan terbatasnya buku pelajaran.

4. Penelitian Rahmadnini Zulela, Syarif Sumantri, dan Vina Iasha (2020)


dalam jurnalnya yang berjudul “Pembimbingan Peserta Didik Kelas Awal
yang Mengalami Hambatan Dalam Membaca Permulaan”. Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi
kasus. Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan dengan cara
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah
penggunaan metode alfabetik untuk mengatasi siswa yang mengalami
hambatan dalam membaca permulaan dapat diatasi karena metode
tersebut lebih mudah dipahami dan dipelajari oleh siswa.

BAGIAN METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


B. Metode Penelitian
C. Teknik dan Instrumen Penelitian
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi

D. Pemeriksaan Keabsahan Data

E. Analisis Data

KESIMPULAN

Setelah peneliti melakukan pembahasan terhadap data-


data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Siswa kelas IC SDN Serpong 04 dengan jumlah
26 siswa, terdapat 12 siswa mengalami kesulitan
dalam pembelajaran membaca permulaan.
Karakteristik kesulitan membaca permulaan yang
dialami oleh siswa kelas I SDN Serpong 04
diantaranya yaitu, belum mengenal huruf, belum
bisa membaca suku kata, belum bisa dalam
mengidentifikasi kata, tidak memperhatikan tanda
baca, penghilangan dan perubahan huruf, tidak
lancar dalam membaca, dan tidak memahami isi
bacaan.
2. Ada beberapa faktor penghambat siswa kelas I
SDN Serpong 04 dalam pembelajaran membaca
permulaan diantaranya yaitu, faktor psikologis
yang terdiri dari motivasi, minat, emosi dan
kepercayaan diri. Adapun selain itu faktor
lingkungan siswa yang terbagi menjadi lingkungan
sekolah dan lingkungan rumah. Selanjutnya ada
faktor ekonomi keluarga yang turut menjadi faktor
penghambat dalam pembelajaran membaca
permulaan.

Anda mungkin juga menyukai