Anda di halaman 1dari 15

12/3/2021

GEOLOGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


Penyelidikan Geologi Teknik dalam
Pembangunan Terowongan

I Gde Budi Indrawan, Ph.D.


Email: igbindrawan@ugm.ac.id

“Ground conditions are examined at each stage of


construction from planning to maintenance. During planning,
the topography and geology of a selection of tunnel routes are
investigated. During design and construction planning, the
geology and hydrology are studied in detail.”
JSCE (2007)

1
12/3/2021

“To successfully plan, design and construct a road tunnel project


requires various types of investigative techniques to obtain a
broad spectrum of pertinent topographic, geologic, subsurface,
geo-hydrological, and structure information and data.”
FHWA (2009)

Face collapse in steeply dipping fault


(Loew et al., 2010) The occurrence of large volumes of water
can give rise to difficult construction
problems in tunnels (Hoek, 2001)

Roof collapse above TBM shield in


flat lying fault (Loew et al., 2010)

Severe squeezing in a fault zone (Hoek,


4
2001)

2
12/3/2021

Kriteria Geologi – Bahaya Gempa Bumi

Darman (2015)
5

1. Ruang Lingkup

Geomorfologi

Lingkup penyelidikan geologi


teknik dalam pembangunan Batuan dan
terowongan tanah

Penyelidikan
geologi
teknik
Struktur
Geodinamika
geologi

Airtanah

3
12/3/2021

Metode
Konstruksi

Terowongan pegunungan Terowongan perisai Terowongan gali-dan-tutup


(mountain tunnel) (shield tunnel) (cut-and-cover tunnel)

https://www.aegweb.org/tunneling https://www.aegweb.org/tunneling http://www.dkepro.com

Lingkup pedoman penyelidikan geologi teknik dalam pembangunan terowongan

2. Skala, area, dan lingkup penyelidikan


Pra-Studi Studi Rencana Rencana
Konstruksi Pemeliharaan
Kelayakan Kelayakan Teknik Awal Teknik Akhir
• Skala 1:50.000 - • Skala 1:10.000 - • Skala 1:5.000 -1:500 • Skala 1:500 -1:100 • Skala 1:500 -1:100 • Skala 1:500 -1:100
1:5.000 1:1.000 • Area rute terowongan • Pada rute terowongan • Di dalam area • Di dalam area
• Area luas, termasuk • Area sekitar rute terpilih dan sekitarnya terpilih dan area sekitar terowongan terpilih terowongan terpilih dan
alternatif rute terowongan terpilih • Pengumpulan data yang terdampak dan area sekitar yang area sekitar yang
terowongan tentatif dan primer lanjutan pada konstruksi terdampak konstruksi terdampak konstruksi
• Pengumpulan data kemungkinan rute rute terowongan terpilih • Pengumpulan data • Pengumpulan data • Monitoring performa
sekunder alternatif • Evaluasi kondisi umum primer lanjutan pada primer lanjutan aspek terowongan dan
rute terowongan terpilih
• Analisis kondisi umum • Pengumpulan data dan khusus batuan-tanah, struktur fasilitas yang
• Evaluasi kondisi umum
• Identifikasi potensi sekunder dan data • Prediksi dampak geologi, dan airtanah berhubungan
dan khusus
kondisi khusus primer pada rute pembangunan melalui penyelidikan di • Monitoring dampak
• Prediksi dampak
• Identifikasi dan analisis terowongan terpilih terhadap lingkungan pembangunan luar dan di dalam pembangunan
awal potensi dampak tentatif geologi terhadap lingkungan terowongan terhadap lingkungan
pembangunan • Evaluasi kondisi umum geologi • Evaluasi kondisi geologi sekitar
terhadap lingkungan dan khusus batuan-tanah, struktur
geologi • Identifikasi dan analisis geologi, dan airtanah
rinci potensi dampak aktual dan prediksi
pembangunan • Monitoring deformasi
terhadap lingkungan muka galian, dinding,
geologi dan lantai galian dan
permukaan tanah,
monitoring rembesan
airtanah ke dalam
terowongan
• Evaluasi prediksi dan
kondisi aktual dampak
pembangunan
terhadap lingkungan
geologi sekitar

4
12/3/2021

3. Penyelidikan Kondisi Umum


Metode penyelidikan dan aspek geologi teknik yang
diinvestigasi dalam pembangunan terowongan pegunungan

• Terowongan perisai umumnya dibangun pada


media tanah atau campuran batuan-tanah dengan
kondisi geologi yang tidak terlalu kompleks
sehingga pemetaan muka galian (face mapping)
tidak diperlukan.

Terowongan gali dan tutup


• Pada media tanah tidak memerlukan penyelidikan
batuan.
• Di area perkotaan memerlukan penyelidikan
kehadiran bangunan, utilitas, dan infrastruktur
bawah permukaan yang berpotensi menjadi obyek
penghalang dalam konstruksi terowongan.

Penyelidikan Dampak terhadap Lingkungan Geologi

5
12/3/2021

Penyelidikan Kondisi Khusus


Aspek penyelidikan pada kondisi geologi teknik khusus Fenomena problematik dan informasi penting
yang harus diinvestigasi

Aspek penyelidikan pada kondisi konstruksi dan geometri khusus

6
12/3/2021

4. Penyelidikan Geomorfologi
Fitur-fitur geomorfologi di permukaan Alami (topografi,
morfologi, pola
seringkali mencerminkan kondisi geologi, penyaluran)
hidrologi, dan airtanah di permukaan dan Fitur-fitur
geomorfologi
bawah permukaan. Buatan manusia
(jalan,
• Gawir sesar, mata air, pola aliran sungai permukiman)
paralel mengindikasikan patahan.
Penyelidikan
• Topografi kars banyak terbentuk rongga- geomorfologi
Pelarutan
rongga di bawah permukaan akibat
pelarutan batuan. Proses-proses
geologi di
Analisis peta (topografi, peta permukaan Gerakan tanah
RBI) dan citra penginderaan jauh
(foto udara, DEM, DTM, citra
satetelit)
Penyelidikan
geomorfologi Likuifaksi

Pemetaan lapangan

Analisis peta dan citra penginderaan jauh


Pola penyaluran Pola trelis: batuan
sedimen dengan
kemiringan lapisan atau
terlipat, vulkanik, atau
metasedimen derajat
rendah

Pola kelurusan

7
12/3/2021

Peta kemiringan lereng

Peta kerentanan gerakan tanah


Peta geomorfologi tentatif

Pemetaan lapangan geomorfologi

Batuan Formasi
Kuantan (PCkq)

Kemungkinan bidang sesar turun

Endapan Aluvium (Qal)

Triangular facet sebagai indikasi sesar turun

8
12/3/2021

5. Penyelidikan Batuan dan Tanah

Tahap Pra-Studi Kelayakan


• Studi pustaka kondisi batuan dan tanah di area alternatif rute terowongan dari
dokumen eksisting.

Tahap Studi Kelayakan hingga Konstruksi


• Pemetaan geologi dan geologi teknik batuan dan tanah di permukaan dan muka
galian terowongan
• Survei geofisika
• Pengeboran inti dan pengambilan sampel
• Uji in situ
• Uji laboratorium

Pemetaan Geologi Permukaan


Bidang sesar
N341oE/64o memotong
perselingan batupasir
kuarsa dan kuarsit dari
Hanging wall Anggota Bawah Formasi
Kuantan, shear zone,
slickenside, intensitas
kekar sedang, spasi
diskontinuitas 20-60 cm.
Foot wall

Klasifikasi batuan (SNI 2436:2008)

9
12/3/2021

Pemetaan Karakteristik Geologi Teknik Batuan dan Tanah


Penentuan satuan dalam peta geologi teknik
Pemetaan karakteristik geologi teknik batuan berdasarkan skala (Dearman, 1991)
dan tanah:
• Mengkuantifikasi data dan informasi batuan
dan tanah (atau endapan) yang diperoleh
dalam pemetaan geologi.
• Pemetaan sifat, klasifikasi, atau prilaku
keteknikan batuan dan tanah di permukaan
dan di bawah permukaan.

Pemetaan karakteristik massa batuan di


permukaan
Pemetaan muka galian terowongan
(Zhang et al., 2014)

Klasifikasi Massa Batuan & Desain Sistem Penyangga

10
12/3/2021

Survei Geofisika
Metode geofisika pada penyelidikan geologi teknik (Anderson, 2006 dan ASTM D 6429-99)

Pengeboran Inti dan Pengambilan Sampel


Jarak dan kedalaman pengeboran
Pengeboran inti dilakukan pada Jenis terowongan Kondisi lokasi Jarak lubang bor
Kedalaman
Keterangan Referensi
pengeboran
lokasi: Daerah
10-75 m
Lebih besar atau -Jarak besar dapat dipakai
pemukiman sama dengan pada investigasi awal
1) Sepanjang alinyemen Terowongan Daerah terbuka 20-200 m jumlah antara -Tambah titik diantara lubang
transportasi kedalaman bor apabila hasil investigasi
terowongan (terowongan terowongan awal menunjukkan adanya SNI
pegunungan/batuan, ditambah 2 kali variasi tanah yang perlu 8460:2017
2) Pada lereng portal terowongan perisai, Portal
Masing-masing lebar diinvestigasi lebih detil
terowongan gali-tutup) minimum 1 titik terowongan. -Konsultan Perencana wajib
3) Pada area akses menjamin kecukupan jumlah
titik bor
4) Zona dan area geologi Terowongan gali-dan-tutup 30-90 m
Kondisi sulit 15-60 m
kompleks, seperti shear zone dan Terowongan batuan Kondisi
150-300 m
Pada kondisi khusus dimana
menguntungkan terowongan melewati area
patahan mayor. Terowongan
Kondisi sulit 15-30 m pegunungan, di bawah tubuh AASHTO,
Kondisi air yang dalam, atau pada area 1988; FHWA,
batuan/tanah lunak 100-150 m urban yang padat, pengeboran 2009
menguntungkan
Kondisi sulit 7,5-15 m bisa saja tidak layak dilakukan
Terowongan campuran
secara ekonomis dan efisien.
batuan dan tanah Kondisi
15-22,5 m
(mixed face) menguntungkan
Geologi sederhana 300-750 m
Geologi kompleks 45-150 m
Pedesaan 300-750 m
Pemukiman padat 45-120 m
Tambah jarak
lubang bor
secara
Terowongan Kedalaman/panjang
proporsional
Terowongan batuan dalam pengeboran adalah untuk USACE, 1997
terhadap
kedalaman setiap 100 m terowongan
terowongan
Akses permukaan 750 m s/d lebih
sulit dari 3000 m
Masing-masing
Shaft dan portal
minimum 1 titik
30-150 m secara
Masalah khusus
lokal

11
12/3/2021

Pengujian In-Situ Batuan dan Tanah

Jenis pengujian in-situ batuan dan tanah


Jenis pengujian in-
Tipe material yang sesuai Parameter yang didapatkan Standar SNI Standar ASTM Standar lain
situ batuan/tanah
Uji penetrasi ASTM D1586 EN ISO 22476-
Tanah Nilai N-SPT SNI 4153-2008
standar (SPT) /D1586M-18 3:2005
Uji geser baling
lapangan / Field ASTM D2573/ EN ISO 22476-
Tanah lunak berbutir halus Undrained shear strength (Su) dan sensitivitas SNI 03-2487-1991
Vane Shear Test D2573M-15 9:2005
(FVST)
Pendugaan tipe dan perlapisan tanah
Uji sondir / Cone Pasir: sudut geser efektif (ϕ'), densitas relatif (Dr), tekanan
Tanah: lanau, pasir, lempung, EN ISO 22476-
Penetration Test efektif horisontal in-situ (σp') SNI 2827:2008 ASTM D5778-20
dan gambut 12:2009
(CPT) Lempung: undrained shear strength (Su), tekanan pre-
konsolidasi (σp')
Pendugaan tipe dan perlapisan tanah
Pasir: sudut geser efektif (ϕ'), densitas relatif (Dr), tekanan
Piezocone efektif horisontal in-situ (σho'), u0, muka airtanah
Tanah: lanau, pasir, lempung,
penetrometer Lempung: undrained shear strength (Su), tekanan pre- ASTM D5778-20
dan gambut
(CPTu) konsolidasi (σp'), koefisien konsolidasi horisontal (ch),
konduktivitas hidrolik horisontal (kh), rasio konsolidasi
berlebih (OCR)
Pendugaan tipe dan perlapisan tanah, berat isi tanah
Pasir: sudut geser efektif (ϕ'), Modulus Young (E), densitas
relatif (Dr), koefisien kompresibiltas volumetrik (mv)
Flat Plate Tanah: lanau, pasir, lempung, Lempung: undrained shear strength (Su), tekanan pre- EN ISO 22476-
ASTM D6635-15
Dilatometer (DMT) dan gambut konsolidasi (σp'), koefisien tekanan tanah saat diam (K0), 5
koefisien kompresibiltas volumetrik (mv), Modulus Young (E),
koefisien konsolidasi horisontal (ch), konduktivitas hidrolik
horisontal (kh)

Pengujian Laboratorium Batuan dan Tanah

Jenis pengujian laboratorium batuan dan tanah


Jenis pengujian laboratorium batuan/tanah Standar SNI Standar ASTM Standar lain
Densitas tanah SNI 03-3637-1994 ASTM D7263-09(2018)e2
Densitas batuan SNI 03-2437-1991
Porositas tanah dan batuan SNI 03-2437-1991
Kadar airtanah dan batuan SNI 1965:2008, SNI 7750-2012 ASTM D2216-19
Uji Slake durability batuan
lemah SNI 3406:2011 ASTM D4644-16 ISRM1 1977 [EUR4] Part 2
Uji swelling tanah kohesif SNI 6424:2008
Sifat indeks Uji swelling material batuan ISRM Part 2
Uji beban titik (point load)
batuan SNI 03-2814-1992
SNI 1966:2008, SNI 1967:2008, SNI
Konsistensi (hardness) tanah
3422:2008
Konsistensi (hardness)
batuan SNI 13-6582-2001
Abrasivity SNI 2417:2008 ASTM D7625-10
Tanah SNI 3638:2012
Uji kuat tekan uniaksial
Batuan SNI 2825:2008
Tanah SNI 03-2455-1991, SNI 03-4813-1998
Uji kuat tekan triaksial
Batuan SNI 2815:2011
Tanah SNI 3638:2012
Uji kuat tekan bebas (UCS)
Batuan SNI 2825:2008 ASTM 2938-95(2002)
Uji kuat tarik batuan (Brazilian test) SNI 2486:2011 ASTM 3967-1995
Tanah SNI 03-3420-1994, SNI 2813:2008
Uji geser langsung
Batuan SNI 2824:2011 ASTM D5731-08
Uji berat isi tanah SNI 03-3637-1994

12
12/3/2021

Persyaratan jumlah minimum benda uji (SNI


8460:2017)

Uji klasifikasi tanah (SNI 8460:2017)

Persyaratan uji parameter geoteknik (SNI Persyaratan dimensi dan jumlah uji batuan (SNI
8460:2017) 8460:2017)

13
12/3/2021

6. Penyelidikan Struktur Geologi


Pergerakan sesar dapat menghasilkan gempa
Struktur geologi dapat menjadi zona lemah, bumi dan keruntuhan batuan dan tanah di
bidang gelincir blok batuan, atau jalur sepanjang zona sesar sehingga dapat
rembesan airtanah ke dalam terowongan saat memberikan masalah keamanan pada saat
penggalian konstruksi maupun pasca konstruksi
terowongan

Tahap Pra-Studi Kelayakan

• Studi pustaka (peta geologi regional dan dokumen lain).


• Analisis pola pengaliran sungai, perubahan aliran sungai, deretan mata air, kelurusan lembah,
gawir sesar, triangular facet.

Tahap Studi Kelayakan - Konstruksi

• Pemetaan geologi lapangan untuk mengkonfirmasi fitur geomorfologi rekahan di permukaan


• Sesar akibat proses tektonik
• Fitur pseudotektonik
• Rekahan akibat pembentukan dan keruntuhan kubah vulkanik dan diapir/kubah garam
• Rekahan pada sumbu lipatan
• Tebing-tebing linier yang diekskavasi sepanjang zona batuan lemah
• Fitur buatan manusia (sistem irigasi, lampau, dan jalan)
• Pemetaan karakteristik diskontinuitas batuan untuk klasifikasi massa batuan
• Survei geofisika
• Permukaan
• Logging seismik & elektrik
• Pengamatan borehole scanner
• Pengeboran inti

14
12/3/2021

7. Penyelidikan Airtanah Metode penyelidikan airtanah

Tahap Pra-Studi Kelayakan

• Studi pustaka (aliran air permukaan, kualitas


airtanah, kontur muka airtanah, pola aliran
airtanah, lokasi dan karakteristik akuifer)

Tahap Studi Kelayakan - Konstruksi

• Pengukuran muka airtanah


• Pengukuran permeabilitas
• Uji pemompaan sumur dan akuifer
• Uji kualitas airtanah

Hasil penyelidikan airtanah digunakan bagi penyusunan sistem


hidrogeologi dan dituangkan dalam peta, penampang, dan model
hidrogeologi, antara lain jenis dan sistem konfigurasi akuifer
airtanah, kontur muka airtanah, jumlah dan arah aliran airtanah,
kualitas airtanah.

8. Penyelidikan Kegempaan

Penyelidikan Bahaya Gempa Bumi

• Sesar aktif dan paleoseismik


• Studi pustaka Klasifikasi situs (dalam SNI 8460:2017)
• Buku peta sumber dan bahaya gempa
Indonesia PUSGEN (2017)
• Publikasi terkini mengenai sesar aktif
• Metode geofisika dan/atau pembuatan parit uji
zona sesar
• Bahaya likuifaksi
• Potensi keruntuhan lereng pada portal
terowongan

Penyelidikan Beban Gempa Bumi


(SNI 8460:2017)
• Perancangan beban gempa untuk terowongan
• Perancangan beban gempa untuk lereng portal

15

Anda mungkin juga menyukai