TATA TERTIB SANTRI New
TATA TERTIB SANTRI New
@pesantren_darussholihin
TATA TERTIB SANTRI
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
PENGERTIAN
BAB II
TATA TERTIB UMUM
Pasal 2
KEWAJIBAN
Pasal 3
LARANGAN
Pasal 4
PERIZINAN
1. Santri tidak diperkenankan ke luar area Pesantren lebih dari satu kali, itu pun dengan seizin pembimbing.
2. Santri dilarang keras ke warnet atau menggunakan fasilitas internet bebas lainnya.
3. Perizinan pulang diberikan pada waktu libur akhir semester atau libur panjang lebih dari dua hari.
4. Izin khusus diatur sebagai berikut:
a. Alasan benar-benar perlu dan mendesak seperti sakit (berobat) atau berita duka.
b. Bila keperluan keluarga harus ada surat permohonan izin yang ditandatangani oleh orangtua santri.
c. Bila keperluan ke luar karena tugas sekolah, harus ada surat keterangan yang ditandatangani pihak
sekolah/yang berwenang.
d. Izin ke luar Pesantren harus antar jemput orang tua/wali santri. Jika melalui orang kepercayaan atau santri
diperbolehkan pulang sendiri, maka orang tua/wali diminta memberitahukan kepada pembimbing asrama
melalui telepon.
5. Santri yang akan pulang wajib minta izin pada pembina asrama dan mendaftarkan namanya pada buku izin.
6. Izin ke luar area Pesantren untuk keperluan yang dimaklumi, satu kali dalam satu minggu, tidak lebih dari 30
menit atas seizin pembina asrama.
7. Izin ke luar asrama didampingi oleh orang tua/wali santri diperbolehkan dengan seizin pembimbing asrama.
8. Santri kembali ke Pesantren sesuai dengan apa yang tertera di kartu izin (tepat waktu).
Pasal 5
TATA CARA BERPAKAIAN DAN MERAPIKAN DIRI
1. Selama berada di lingkungan Pesantren, santri wajib berpakaian sopan dan islami:
a. Di dalam kamar/asrama
Putra & Putri : Bebas tetapi menutup aurat
b. Di luar kamar/asrama dan pengajian
Putra : Memakai kain sarung, baju koko/kemeja, dan berpeci.
Putri : Berpakaian muslimah (baju & rok panjang atau gamis) dan berjilbab.
2. Santri tidak diperkenankan memelihara kuku panjang.
3. Santri dilarang keras mengecat/mewarnai rambut.
4. Khusus untuk santri putra: rambut rapih dan tidak gondrong.
5. Semua pakaian harus dibordir nama, dengan ketentuan jumlah maksimal:
a. Seragam masing-masing 1 (satu) stel.
b. Pakaian ibadah 2 (dua) stel.
c. Pakaian bebas 2 (dua) stel.
BAB III
TATA TERTIB PENGAJIAN
Pasal 6
KEGIATAN PENGAJIAN
1. Seluruh santri diwajibkan mengkuti seluruh kegiatan yang diadakan Pesantren dengan tertib.
2. Santri diharuskan berada di dalam kelas 5 menit sebelum pelajaran dimulai dan menghubungi Pengurus
Pesantren bila setelah 10 menit guru belum hadir di kelas.
3. Satu sessi pengajian adalah 60 menit terhitung sejak kelas dimulai.
4. Santri diharuskan berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan belajar.
5. Santri wajib mengikuti pelajaran dengan tertib dan seksama dari awal hingga akhir pengajian dengan menjaga
kebersihan, keamanan, dan kekeluargaan selama pengajian berlangsung.
6. Santri yang ingin meninggalkan kelas karena sesuatu hal (sakit atau keperluan sangat penting), wajib meminta
izin guru kelas.
7. Santri diperkenankan menggunakan laboratorium sesuai jadwal setelah mendapat izin dari penanggungjawab
laboratorium.
8. Santri wajib melaksanakan belajar mandiri di kelas dengan pengawasan pembimbing mulai jam 21.00 – 21.30.
9. Kehadiran santri berpengaruh pada penilaian laporan akhir.
Pasal 7
EKSTRAKURIKULER DAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
1. Santri wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di Pesantren sesuai minat dan bakatnya.
2. Semua santri wajib mengikuti Kegiatan Pengabdian Masyarakat (KPM) pada setiap bulan Ramadhan dan akhir
tahun ajaran.
BAB IV
TATA TERTIB ASRAMA
Pasal 8
FASILITAS ASRAMA
1. Setiap santri berhak atas fasilitas yang disediakan oleh Pesantren berupa:
Fasilitas umum : Dapur, ruang/kelas belajar, kamar tidur, kamar
mandi, tempat jemur, dan rak sepatu/sandal.
Fasilitas khusus : ranjang, kasur, bantal, lemari.
2. Santri wajib menjaga kebersihan kamar dan lingkungan Pesantren.
3. Santri wajib menjalankan piket kebersihan kamar dan kerja bakti lingkungan sesuai jadwal.
4. Setiap santri bertanggungjawab terhadap segala kerusakan fasilitas yang ada.
Pasal 9
BARANG-BARANG BERHARGA
1. Santri tidak diperkenankan memakai/menyimpan barang-barang berharga seperti cincin, kalung, gelang, dan
perhiasan atau aksesoris lainnya.
2. Santri tidak diperkenankan menyimpan barang elektronik (ponsel, televisi, radio, komputer, dll.)
3. Santri dilarang membawa/menyimpan uang tunai lebih dari Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah).
Pasal 10
TELEPON, SURAT, PAKET, DAN BARANG BELANJAAN
BAB V
KLASIFIKASI PELANGGARAN
Pasal 11
PELANGGARAN RINGAN
Pasal 12
PELANGGARAN SEDANG
Pasal 13
PELANGGARAN BERAT
1. Menjalin hubungan antara santri putra dan putri yang bukan mahramnya/berpacaran baik di dalam ataupun di
luar Pesantren.
2. Memakai/membuat tatto atau tindik di bagian tubuh.
3. Mewarnai rambut.
4. Mencuri barang orang lain.
5. Memberi kesaksian palsu, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
6. Melakukan pemalakan.
7. Memfitnah, menipu, atau menghasut seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan kegiatan yang tidak
terpuji.
8. Menghina atau merendahkan martabat guru, karyawan, atau pimpinan pesantren, atau masyarakat yang lebih
tua.
9. Bermusuhan/berkelahi atau menantang berkelahi pada pihak manapun.
10. Mengancam/mengintimidasi dan atau membuat resah sesama santri, baik di asrama maupun di luar asrama.
11. Membuat kelompok/geng di luar ketentuan kurikulum pondok atau sekolah yang berkegiatan cenderung kearah
pelanggaran.
12. Membawa orang lain tanpa mendapatkan izin dari Pimpinan Pesantren untuk melakukan kegiatan yang tidak
sesuai dengan tata tertib santri.
13. Membawa dan mengkonsumsi rokok.
14. Tawuran/melakukan kekerasan antar santri atau pihak manapun.
15. Pulang atau keluar meninggalkan Pesantren tanpa izin tertulis dari Pembimbing Asrama.
16. Mengadakan pertemuan antara putra-putri baik secara perorangan atau berkelompok di dalam atau di luar
Pesantren kecuali untuk kepentingan Pesantren dan didampingi pembimbing.
17. Apabila pelanggaran sedang dilakukan lebih dari tiga kali selama santri berada di Pesantren, maka dapat
dikategorikan pelanggaran berat.
Pasal 14
PELANGGARAN SANGAT BERAT
1. Berjudi, mabuk-mabukan, melakukan pelecehan seksual, kontak seksual, dan perbuatan asusila lainnya.
2. Melakukan tindakan pidana kejahatan baik di dalam maupun di luar ruangan Pesantren.
3. Membawa dan mengkonsumsi barang-barng terlarang seperti obat-obatan terlarang, minuman beralkohol atau
memabukkan, NAZA.
4. Memperjual-belikan atau menyebarkan buku, majalah, kaset/VCD/rekaman, atau instrumen pornografi lainnya.
5. Membawa, menggunakan, dan atau memperjual-belikan senjata tajam/api.
6. Menjadi provokator/penggerak tawuran/perkelahian.
7. Menganiaya/mengeroyok guru, karyawan, Pimpinan Pesantren atau masyarakat.
8. Apabila pelanggaran berat dilakukan lebih dari tiga kali selama menjadi santri Pesantren, maka dapat
dikategorikan pelanggaran sangat berat.
BAB VI
SANKSI PELANGGARAN
Pasal 15
SANKSI PELANGGARAN RINGAN
1. Pengurangan 1 point.
2. Menulis/menghafal ayat-ayat al-Qur’an atau kosa kata bahasa asing.
3. Hukuman fisik yang bukan kontak badan (push-up, squad-jump, lari keliling lapangan, dll) maksimal 10 kali.
4. Memungut sampah/membersihkan kelas, kamar mandi, masjid, atau lingkungan asrama dan Pesantren
sebanyak satu kali.
5. Shalat di shaff pertama dan memimpin wirid.
6. Hafalan Ratibul Haddad, wirid, dan doa-doa masyhur.
7. Membuat karangan dalam bahasa asing.
Pasal 16
SANKSI PELANGGARAN SEDANG
Pasal 18
SANKSI PELANGGARAN SANGAT BERAT
Pengurangan 100 point, berarti dicabut status kesantriannya dari PPM Darus-Sholihin.
BAB VII
PRESTASI
Pasal19
PRESTASI SEDERHANA
Pasal 20
PRESTASI MENENGAH
Pasal 21
PRESTASI TINGGI
BAB VIII
PENGHARGAAN PRESTASI
Pasal 22
PENGHARGAAN PRESTASI SEDERHANA
Pasal 23
PENGHARGAAN PRESTASI MENENGAH
Pasal 24
PENGHARGAAN PRESTASI TINGGI
1. Mendapat tambahan 10-15 poin.
2. Mendapat tiket ikut serta ke tempat-tempat acara nasional.
3. Mendapat hadiah menengah sesuai ketentuan guru yang bersangkutan.
4. Mendapat Stiker Penghargaan (Hijau)
5. Mendapat Trophy Tetap
6. Diupayakan mendapat beasiswa
BAB IX
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 25
PEMBERI SANKSI & PENGHARGAAN
BAB X
PENUTUP
Pasal 26
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam Tata Tertib Santri ini akan ditetapkan kemudian.
2. Tata Tertib Santri berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan seperlunya.
3. Dengan diberlakukannya tata tertib ini, maka semua peraturan pesantren yang bertentangan dengan tata tertib
ini dinyatakan tidak berlaku.
4. Demikianlah tata tertib ini dibuat dengan harapan agar dipatuhi oleh seluruh santri Pondok Pesantren Modern
Darus-Sholihin dengan penuh rasa tanggungjawab.