Anda di halaman 1dari 10

TATA TERTIB

Pondok Pesantren Modern

Tahun Ajaran 2023/2024

@pesantren_darussholihin
TATA TERTIB SANTRI
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
PENGERTIAN

Dalam tata tertib ini yang dimaksud dengan:


1. Pesantren adalah Pondok Pesantren Modern (PPM) Darus-Sholihin Bedahan yang kegiatannya mencakup
keasramaan, kajian kepesantrenan, SMP IT Darus-Sholihin, Madrasah Aliyah Darus-Sholihin, ekstrakurikuler, dan
kegiatan-kegiatan lain yang kebijakannya bertujuan untuk mendidik semua santri.
2. Pengasuh adalah pimpinan tertinggi di PPM Darus-Sholihin.
3. Direktur adalah koordinator harian dan penanggungjawab seluruh kegiatan PPM Darus-Sholihin.
4. Pembina Asrama adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan pengasuhan santri dalam rangka
mengembangkan potensi mental/spiritual, intelektual, dan sosial santri melalui pelayanan serta pembimbingan
kehidupan asrama/pesantren berdasarkan daur kehidupan santri.
5. Guru/Asatidz adalah mereka yang ditugaskan mengajar di PPM Darus-Sholihin dan berfungsi sebagai pendidik,
pengajar, dan pengawas kegiatan belajar mengajar santri.
6. Pimpinan Pesantren adalah
7. Kepala SMPIT adalah
8. Kepala MA adalah
9. Karyawan adalah
10. Pengurus Ikatan Santri Darus-Sholihin (ISDAR) adalah pengurus organisasi yang diselenggarakan PPM Darus-
Sholihin untuk membantu pencapaian Pesantren dalam menjaga dan membina santri.
11. Santri adalah peserta didik yang belajar di Pondok Pesantren Modern Darus-Sholihin dan menetap di asrama
PPM Darus-Sholihin.
12. Orang tua/wali santri adalah pihak yang bertanggungjawab atas santri di luar Pesantren dan berhak
bekerjasama dengan Pesantren untuk mendidik santri.
13. Pengurus IkatanSantri Alumni Darus-Sholihin (ISNAD) adalah pengurus organisasi alumni yang diselenggarakan
PPM Darus-Sholihin untuk melaksanakan pengabdian masyarakat.
14. Masyarakat adalah mereka yang tidak ada keterikatan khusus dengan PPM Darus-Sholihin, namun dapat
berinteraksi dengan santri.

BAB II
TATA TERTIB UMUM

Pasal 2
KEWAJIBAN

1. Menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah:


a. Saling menebar salam
b. Saling menghargai
c. Saling menghormati
d. Bersikap tawadhu’
2. Santri wajib memiliki kartu pelajar, buku izin, dan kartu kunjungan wali santri.
3. Santri wajib melakukan shalat berjamaah, mengikuti dzikir (wirid) sesudah shalat, serta ibadah-ibadah lain baik
wajib maupun sunnah.
4. Santri wajib membiasakan amal ibadah dalam kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya., serta berusaha
meningkatkan perilaku yang sopan.
5. Santri wajib memberikan informasi kepada petugas piket, Pengurus Asrama, atau Pengurus Pesantren jika
melihat kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di lingkungan PPM Darus-Sholihin.
6. Santri wajib melapor apabila ada perubahan alamat orang tua/wali santri.
7. Mengikuti semua kegiatan yang diwajibkan di Pesantren.

Pasal 3
LARANGAN

1. Tidak melaksanakan ketentuan kewajiban


2. Melanggar hukum-hukum syara’ (ketentuan Allah dan Rasul-Nya) antara lain: ghasab, mencuri, berjudi, berzina,
menenggak pil haram atau minuman keras.
3. Memiliki, menyimpan, menggunakan, atau mengedarkan barang-barang sebagai berikut: Obat-obatan
terlarang, minuman keras, rokok, senjata tajam atau tumpul, buku/majalah/komik/gambar/film porno, alat-
alah elektronik (ponsel, televisi, radio, dsb.)
4. Memakai atau menggunakan: kaos kecuali di dalam kamar atau saat berolah raga, Jaket yang bergambar atau
bertulisan tidak pantas bagi santri, celana jeans, celana pendek, dan perhiasan (kalung, gelang, cincin) yang
berlebihan.
5. Bertengkar atau membuat keributan dan keonaran di dalam ataupun di luar PPM Darus-Sholihin baik dengan
Keluarga Besar PPM Darus-Sholihin maupun dengan pihak luar.
6. Mengganggu ketenangan belajar di antara sesama penghuni kamar atau asrama.
7. Menerima tamu atau telepon pada waktu jam belajar atau shalat berjamaah sedang berlangsung.
8. Menerima tamu lawan jenis, kecuali yang mempunyai hubungan mahram.
9. Menerima tamu atau teman yang tidak mukim di asrama.
10. Mengambil, merusak, membongkar, mencorat-coret, atau memindahkan barang/benda milik Pesantren, baik
yang ada di dalam atau di luar kamar.
11. Mengambil, merusak, membongkar, mencorat-coret, atau memindahkan barang/benda milik orang lain tanpa
seizin pemiliknya.
12. Membuang sampah atau kotoran tidak pada tempatnya.
13. Mengadakan pertemuan antara putra-putri, baik secara perorangan atau berkelompok, di dalam ataupun di
luar Pesantren, kecuali untuk kepentingan Pesantren didampingi pembimbing.
14. Menjalin hubungan antara santri putra dan putri yang bukan mahramnya/berpacaran baik di dalam atau di luar
Pesantren.
15. Masuk lingkungan asrama putri bagi putra atau sebaliknya.
16. Makan atau minum di tempat ibadah atau pada saat kegiatan belajar berlangsung.
17. Berpindah kamar tanpa seizin pembina asrama.
18. Pulang atau keluar meninggalkan komplek Pesantren tanpa izin tertulis dari Pembina Asrama.

Pasal 4
PERIZINAN

1. Santri tidak diperkenankan ke luar area Pesantren lebih dari satu kali, itu pun dengan seizin pembimbing.
2. Santri dilarang keras ke warnet atau menggunakan fasilitas internet bebas lainnya.
3. Perizinan pulang diberikan pada waktu libur akhir semester atau libur panjang lebih dari dua hari.
4. Izin khusus diatur sebagai berikut:
a. Alasan benar-benar perlu dan mendesak seperti sakit (berobat) atau berita duka.
b. Bila keperluan keluarga harus ada surat permohonan izin yang ditandatangani oleh orangtua santri.
c. Bila keperluan ke luar karena tugas sekolah, harus ada surat keterangan yang ditandatangani pihak
sekolah/yang berwenang.
d. Izin ke luar Pesantren harus antar jemput orang tua/wali santri. Jika melalui orang kepercayaan atau santri
diperbolehkan pulang sendiri, maka orang tua/wali diminta memberitahukan kepada pembimbing asrama
melalui telepon.
5. Santri yang akan pulang wajib minta izin pada pembina asrama dan mendaftarkan namanya pada buku izin.
6. Izin ke luar area Pesantren untuk keperluan yang dimaklumi, satu kali dalam satu minggu, tidak lebih dari 30
menit atas seizin pembina asrama.
7. Izin ke luar asrama didampingi oleh orang tua/wali santri diperbolehkan dengan seizin pembimbing asrama.
8. Santri kembali ke Pesantren sesuai dengan apa yang tertera di kartu izin (tepat waktu).

Pasal 5
TATA CARA BERPAKAIAN DAN MERAPIKAN DIRI

1. Selama berada di lingkungan Pesantren, santri wajib berpakaian sopan dan islami:
a. Di dalam kamar/asrama
Putra & Putri : Bebas tetapi menutup aurat
b. Di luar kamar/asrama dan pengajian
Putra : Memakai kain sarung, baju koko/kemeja, dan berpeci.
Putri : Berpakaian muslimah (baju & rok panjang atau gamis) dan berjilbab.
2. Santri tidak diperkenankan memelihara kuku panjang.
3. Santri dilarang keras mengecat/mewarnai rambut.
4. Khusus untuk santri putra: rambut rapih dan tidak gondrong.
5. Semua pakaian harus dibordir nama, dengan ketentuan jumlah maksimal:
a. Seragam masing-masing 1 (satu) stel.
b. Pakaian ibadah 2 (dua) stel.
c. Pakaian bebas 2 (dua) stel.

BAB III
TATA TERTIB PENGAJIAN

Pasal 6
KEGIATAN PENGAJIAN

1. Seluruh santri diwajibkan mengkuti seluruh kegiatan yang diadakan Pesantren dengan tertib.
2. Santri diharuskan berada di dalam kelas 5 menit sebelum pelajaran dimulai dan menghubungi Pengurus
Pesantren bila setelah 10 menit guru belum hadir di kelas.
3. Satu sessi pengajian adalah 60 menit terhitung sejak kelas dimulai.
4. Santri diharuskan berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan belajar.
5. Santri wajib mengikuti pelajaran dengan tertib dan seksama dari awal hingga akhir pengajian dengan menjaga
kebersihan, keamanan, dan kekeluargaan selama pengajian berlangsung.
6. Santri yang ingin meninggalkan kelas karena sesuatu hal (sakit atau keperluan sangat penting), wajib meminta
izin guru kelas.
7. Santri diperkenankan menggunakan laboratorium sesuai jadwal setelah mendapat izin dari penanggungjawab
laboratorium.
8. Santri wajib melaksanakan belajar mandiri di kelas dengan pengawasan pembimbing mulai jam 21.00 – 21.30.
9. Kehadiran santri berpengaruh pada penilaian laporan akhir.

Pasal 7
EKSTRAKURIKULER DAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

1. Santri wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di Pesantren sesuai minat dan bakatnya.
2. Semua santri wajib mengikuti Kegiatan Pengabdian Masyarakat (KPM) pada setiap bulan Ramadhan dan akhir
tahun ajaran.

BAB IV
TATA TERTIB ASRAMA

Pasal 8
FASILITAS ASRAMA

1. Setiap santri berhak atas fasilitas yang disediakan oleh Pesantren berupa:
 Fasilitas umum : Dapur, ruang/kelas belajar, kamar tidur, kamar
mandi, tempat jemur, dan rak sepatu/sandal.
 Fasilitas khusus : ranjang, kasur, bantal, lemari.
2. Santri wajib menjaga kebersihan kamar dan lingkungan Pesantren.
3. Santri wajib menjalankan piket kebersihan kamar dan kerja bakti lingkungan sesuai jadwal.
4. Setiap santri bertanggungjawab terhadap segala kerusakan fasilitas yang ada.

Pasal 9
BARANG-BARANG BERHARGA

1. Santri tidak diperkenankan memakai/menyimpan barang-barang berharga seperti cincin, kalung, gelang, dan
perhiasan atau aksesoris lainnya.
2. Santri tidak diperkenankan menyimpan barang elektronik (ponsel, televisi, radio, komputer, dll.)
3. Santri dilarang membawa/menyimpan uang tunai lebih dari Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah).

Pasal 10
TELEPON, SURAT, PAKET, DAN BARANG BELANJAAN

1. Santri tidak diperkenankan membawa telepon genggam ke dalam asrama.


2. Santri dilarang meminjam/menggunakan telepon genggam pengurus/karyawan Pesantren.
3. Dalam keadaan darurat, santri diperbolehkan menggunakan telepon pembimbing asrama dengan diawasi
pembimbing.
4. Santri diperbolehkan menerima telepon dari keluarga hanya pada jam istirahat.
5. Barang belanjaan yang masuk ke Pesantren berhak diperiksa oleh pembina asrama/pengurus.

BAB V
KLASIFIKASI PELANGGARAN

Pasal 11
PELANGGARAN RINGAN

1. Melalaikan/terlambat mengikuti semua kegiatan Pesantren.


2. Meninggalkan shaff pada waktu zikir.
3. Meninggalkan kelas sementara tanpa izin/keterangan.
4. Membuang sampah/meludah tidak pada tempatnya.
5. Makan/minum berdiri.
6. Berpakaian tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
7. Berambut gondrong atau berkuku panjang.
8. Tidur di ranjang/kamar orang lain.
9. Tidur/tidak memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung.
10. Menggunakan/meminjam barang orang lain tanpa izin.
11. Menjemur pakaian tidak pada tempatnya.

Pasal 12
PELANGGARAN SEDANG

1. Membuat keramaian/keributan/bercanda di dalam kelas, asrama, masjid, ataupun lingkungan Pesantren


lainnya sehingga mengganggu kekhusyuan belajar atau beribadah.
2. Tidak mengikuti kegiatan kepesantrenan tanpa keterangan.
3. Tidak mengerjakan tugas.
4. Terlambat kembali ke Pesantren setelah pulang/liburan.
5. Memindah/mengubah alat/barang Pesantren tanpa izin.
6. Tidak masuk dengan membuat keterangan palsu.
7. Menyimpan/memainkan alat-alat olah raga/musik di asrama/kelas bukan pada waktunya
8. Memakai pakaian yang melanggar nilai-nilai Islami.
9. Menyebarkan berita yang tidak sesuai atau tanpa informasi yang jelas sehingga menimbulkan kesalahtanggapan
dari berbagai pihak.
10. Membuang air kecil dan/atau besar tidak pada tempatnya.
11. Mengeluarkan kata-kata kasar/tidak pantas kepada sesama santri, guru, karyawan, pimpinan Pesantren,
maupun masyarakat.
12. Membawa dan menyimpan alat-alat yang tidak diperkenankan dibawa ke pesantren (alat elektronik, kartu remi,
buku/majalah tidak pantas, dll.)
13. Menggunakan telepon pengurus/karyawan tanpa izin pembimbing.
14. Apabila pelanggaran ringan dilakukan lebih dari tiga kali dalam satu semester, dapat dikategorikan pelanggaran
sedang.

Pasal 13
PELANGGARAN BERAT

1. Menjalin hubungan antara santri putra dan putri yang bukan mahramnya/berpacaran baik di dalam ataupun di
luar Pesantren.
2. Memakai/membuat tatto atau tindik di bagian tubuh.
3. Mewarnai rambut.
4. Mencuri barang orang lain.
5. Memberi kesaksian palsu, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
6. Melakukan pemalakan.
7. Memfitnah, menipu, atau menghasut seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan kegiatan yang tidak
terpuji.
8. Menghina atau merendahkan martabat guru, karyawan, atau pimpinan pesantren, atau masyarakat yang lebih
tua.
9. Bermusuhan/berkelahi atau menantang berkelahi pada pihak manapun.
10. Mengancam/mengintimidasi dan atau membuat resah sesama santri, baik di asrama maupun di luar asrama.
11. Membuat kelompok/geng di luar ketentuan kurikulum pondok atau sekolah yang berkegiatan cenderung kearah
pelanggaran.
12. Membawa orang lain tanpa mendapatkan izin dari Pimpinan Pesantren untuk melakukan kegiatan yang tidak
sesuai dengan tata tertib santri.
13. Membawa dan mengkonsumsi rokok.
14. Tawuran/melakukan kekerasan antar santri atau pihak manapun.
15. Pulang atau keluar meninggalkan Pesantren tanpa izin tertulis dari Pembimbing Asrama.
16. Mengadakan pertemuan antara putra-putri baik secara perorangan atau berkelompok di dalam atau di luar
Pesantren kecuali untuk kepentingan Pesantren dan didampingi pembimbing.
17. Apabila pelanggaran sedang dilakukan lebih dari tiga kali selama santri berada di Pesantren, maka dapat
dikategorikan pelanggaran berat.

Pasal 14
PELANGGARAN SANGAT BERAT

1. Berjudi, mabuk-mabukan, melakukan pelecehan seksual, kontak seksual, dan perbuatan asusila lainnya.
2. Melakukan tindakan pidana kejahatan baik di dalam maupun di luar ruangan Pesantren.
3. Membawa dan mengkonsumsi barang-barng terlarang seperti obat-obatan terlarang, minuman beralkohol atau
memabukkan, NAZA.
4. Memperjual-belikan atau menyebarkan buku, majalah, kaset/VCD/rekaman, atau instrumen pornografi lainnya.
5. Membawa, menggunakan, dan atau memperjual-belikan senjata tajam/api.
6. Menjadi provokator/penggerak tawuran/perkelahian.
7. Menganiaya/mengeroyok guru, karyawan, Pimpinan Pesantren atau masyarakat.
8. Apabila pelanggaran berat dilakukan lebih dari tiga kali selama menjadi santri Pesantren, maka dapat
dikategorikan pelanggaran sangat berat.

BAB VI
SANKSI PELANGGARAN

Pasal 15
SANKSI PELANGGARAN RINGAN

1. Pengurangan 1 point.
2. Menulis/menghafal ayat-ayat al-Qur’an atau kosa kata bahasa asing.
3. Hukuman fisik yang bukan kontak badan (push-up, squad-jump, lari keliling lapangan, dll) maksimal 10 kali.
4. Memungut sampah/membersihkan kelas, kamar mandi, masjid, atau lingkungan asrama dan Pesantren
sebanyak satu kali.
5. Shalat di shaff pertama dan memimpin wirid.
6. Hafalan Ratibul Haddad, wirid, dan doa-doa masyhur.
7. Membuat karangan dalam bahasa asing.

Pasal 16
SANKSI PELANGGARAN SEDANG

1. Pengurangan maksimal 5 point.


2. Menulis/menghafal ayat-ayat al-Qur’an atau kosa kata bahasa asing.
3. Hukuman kerja bakti selama 7 hari atau satu minggu dengan membersihkan kelas, kamar mandi, masjid, atau
lingkungan asrama dan Pesantren.
4. Diumumkan pada saat kegiatan bersama seperti upacara, muhadharah.
5. Skorsing maksimal 3 hari.
6. Mengganti barang yang rusak atau dihilangkan atau denda seharga barang yang rusak/dihilangkan.
7. Membuat Surat Perjanjian dan Surat Peringatan yang telah ditetapkan pihak Pesantren yang akan diteruskan ke
orang tua/wali santri.
8. Penyitaan barang dan barang menjadi milik Pesantren.
Pasal 17
SANKSI PELANGGARAN BERAT

1. Pengurangan maksimal 50 point


2. Menulis/menghafal ayat-ayat al-Qur’an atau kosa kata bahasa asing.
3. Kerjabaktiselama 1 (satu) bulanberturut-turut.
4. Santri diskors selama satu sampai dua minggu dengan menandatangani Surat Perjanjian.
5. Dicukur botak (putra) dan memakai jilbab berwarna (putri).
6. Mengganti barang yang dicuri seharga dua kali lipat. Sebagian dikembalikan kepada pemiliknya, sebagian
dikunakan untuk kas Pesantren.
7. Membuat Surat Perjanjian dan Surat Peringatan yang telah ditetapkan pihak Pesantren yang akan diteruskan ke
orang tua/wali santri.
8. Pemanggilan orang tua/wali santri.

Pasal 18
SANKSI PELANGGARAN SANGAT BERAT

Pengurangan 100 point, berarti dicabut status kesantriannya dari PPM Darus-Sholihin.

BAB VII
PRESTASI

Pasal19
PRESTASI SEDERHANA

1. Mendapat pujian dari Pengurus


2. Mendapat pujian dari Pembimbing/Guru
3. Mendapat pujian dari Masyarakat
4. Mendapat pujian dari Orang Tua
5. Mendapat pujian dari KaryawanPondok/Yayasan/Sekolah
6. Nilai ulangan harian ter-tinggi
7. Hafal 100 Mufrodat/Vocabularies
8. Terlibat aktif dalam kepanitiaan/kepengurusan Pondok / Sekolah / Acara
9. Berprestasi dalam lomba di dalam Pesantren

Pasal 20
PRESTASI MENENGAH

1. Santri ter-Rajin Shalat Tahajjud (per semester)


2. Santri ter-Rajin ShalatDhuha (per semester)
3. Santri dengan Hafalan Terbanyak dan Lancar (per semester)
4. Santri ter-aktif Berbahasa (per semester)
5. Santri ter-disiplin (banguntidur, makan, berkegiatan); (per semester)
6. Santri ter-Kreatif (per semester)
7. Santri Paling Suka Membantu (per semester)
8. Santri Berakhlak SopanSantun (per semester)
9. Santri Paling Sedikit Pelanggaran Ringan (per semester)
10. Izin pulang paling sedikit (per semester)
11. Tidak pernah absen mengaji/kegiatan (per semester)
12. Ranjang ter-rapih dan terbersih (per semester)
13. Kamar ter-rapih dan terbersih (per semester)
14. Berpakaian ter-rapih dan terbersih (per semester)
15. Hafalan Memenuhi Target (per semester)
16. Hafal 300 Mufrodat/Vocabularies
17. Nilai ujian di atas rata-rata

Pasal 21
PRESTASI TINGGI

1. Masuk Peringkat Tiga Besar di Sekolah/Pengajian di Akhir Tahun Ajaran


2. Hafalan Melebihi Target
3. Hafal Nazham Imrithi
4. Hafal Nazham Maqshud
5. Hafal Hadis Al-Jawahir
6. Hafal Hadis ArbainNawawi
7. Hafal Satu Kitab (apa saja, yang sesuai dengan ajaran Pesantren)
8. Paham dengan baik grammar bahasa Inggris (lulus tes)
9. Paham dengan baik kaidah bahasa Arab (lulus tes)
10. Berprestasi dalam lomba di luar Pesantren
11. Aktif dalam Kegiatan Masyarakat (Ceramah, Memakmurkan Masjid, Mengajar, dll) saat libur atau di luar
Pesantren.

BAB VIII
PENGHARGAAN PRESTASI

Pasal 22
PENGHARGAAN PRESTASI SEDERHANA

1. Mendapat tambahan 1-4 poin


2. Mendapat hadiah kecil (makanan/benda) sesuai ketentuan guru yang bersangkutan
3. Mendapat Stiker Penghargaan (Biru)

Pasal 23
PENGHARGAAN PRESTASI MENENGAH

1. Mendapat tambahan 5-9 poin.


2. Mendapat izin ke luar.
3. Mendapat hadiah menengah sesuai ketentuan guru yang bersangkutan
4. Mendapat Stiker Penghargaan (Orange)
5. Mendapat trophy bergilir

Pasal 24
PENGHARGAAN PRESTASI TINGGI
1. Mendapat tambahan 10-15 poin.
2. Mendapat tiket ikut serta ke tempat-tempat acara nasional.
3. Mendapat hadiah menengah sesuai ketentuan guru yang bersangkutan.
4. Mendapat Stiker Penghargaan (Hijau)
5. Mendapat Trophy Tetap
6. Diupayakan mendapat beasiswa

BAB IX
KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 25
PEMBERI SANKSI & PENGHARGAAN

1. Sanksi dan Penghargaan diberikan oleh:


a. Guru, wali kelas, pembimbing asrama, staf keamanan (untuk pelanggaran dan prestasi ringan).
b. Kepala Sekolah, Kepala Pesantren (untuk Pelanggaran dan Prestasi Sedang)
c. Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah (untuk Pelanggaran Berat dan Sangat Berat dan Prestasi Tinggi)
2. Sidang pelanggaran harus dihadiri oleh pembina asrama, perwakilan guru, dan Pimpinan Pesantren.
3. Pemberian sanksi untuk pelanggaran berat, sebelumnya harus sepengetahuan orang tua/wali.
4. Pemberian Penghargaan harus dihadiri santri lain, minimal satu kelas.
5. Santri yang dianggap tidak bisa dibimbing lagi oleh Pesantren akan diserahkan kepada orang tua/wali santri
sesuai dengan kebijaksanaan Pimpinan Yayasan/Pesantren.

BAB X
PENUTUP

Pasal 26

1. Hal-hal yang belum tercantum dalam Tata Tertib Santri ini akan ditetapkan kemudian.
2. Tata Tertib Santri berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan seperlunya.
3. Dengan diberlakukannya tata tertib ini, maka semua peraturan pesantren yang bertentangan dengan tata tertib
ini dinyatakan tidak berlaku.
4. Demikianlah tata tertib ini dibuat dengan harapan agar dipatuhi oleh seluruh santri Pondok Pesantren Modern
Darus-Sholihin dengan penuh rasa tanggungjawab.

Depok, 01 Januari 2023


Pimpinan PPM Darus-Sholihin,

DR. K.H. Ahmad Dimyathi Badruzzaman, MA

Anda mungkin juga menyukai