Anda di halaman 1dari 8

Restorasi Direk Terpadu dari Perencanaan Hingga Restorasi Definitif

Laporan Klinis

Disadur dari:

Adriana MV,dkk clinical report :Direct guided restorations from planning to


definitive restoration: A clinical report. JPD 2021;1-5.

Dosen Pembimbing:
Wandania Farahanny, drg., MDSc., Sp.KG., Subsp.KR (K)
NIP. 19780813200312 2 003

Penyaji:
Shabrina Alifah Siregar (210631267)
Preetypal Kaur Johal (220631053)

DEPARTEMEN KONSERVASI GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2023
Abstrak

Retensi restorasi resin komposit dapat menjadi tantangan, terutama ketika struktur gigi
yang hilang cukup besar. Namun demikian, meskipun menantang, restorasi resin komposit
mempunyai pilihan biaya yang lebih konservatif dan lebih rendah daripada restorasi indirek.
Kegagalan dapat dikaitkan dengan pergerakan restorasi akibat kurangnya retensi atau kurangnya
pencocokan warna. Pin dentin telah digunakan untuk menyediakan retensi tambahan untuk
restorasi resin komposit, namun sebagian besar pin logam telah diganti dengan pin fiberglass yang
disemen karena menghasilkan lebih sedikit stres, melekat lebih baik pada resin komposit, dan tidak
mempengaruhi estetika.
Penempatan pin harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari perforasi proksimal
atau pulpa. Menimbang bahwa volume dentin mungkin minimal pada daerah tersebut, khususnya
pada pasien muda, perforasi yang tidak disengaja akan menimbulkan risiko dan merusak gigi
secara ireversibel.
Panduan tiga dimensi (3D) baru-baru ini digunakan untuk membantu memecahkan
tantangan perawatan dalam endodontik, operasi implan, dan kedokteran gigi restoratif. Teknologi
ini dapat digunakan untuk memfasilitasi dan meningkatkan prediktabilitas pengobatan dan
meminimalkan komplikasi.
Software program yang khusus dengan cone beam computed tomography (CBCT) dan
pemindaian digital 3D intraoral memungkinkan perencanaan virtual yang tepat dari lokasi lubang
pin, dapat membantu menentukan volume enamel dan dentin yang mengelilingi lokasi dan
menghasilkan panduan prototipe dan membantu dalam eksekusi dan persiapan.
Tujuan dari laporan klinis ini adalah untuk menggambarkan, perencanaan hingga restorasi
direk dengan resin komposit dengan pin yang dibantu dan dipandu oleh teknologi 3D.

Laporan Klinis

Pada tahun 2009, seorang pasien berusia 9 tahun didampingi oleh orang tuanya mencari
perawatan gigi untuk pemulihan fraktur gigi kirinya di insisif sentral rahang atas. Riwayat
medisnya tidak pasien tidak ada yang memengaruhi perawatan dan pemeriksaan klinis dan
radiografi didapatkan hasil fraktur oblik meluas ke sepertiga serviks pada permukaan mesial, tanpa
keterlibatan pulpa seperti yang ditentukan pada test termal. Pada waktu itu, retensi tambahan untuk
restorasi resin direk komposit adalah pin dentin logam berulir. Sebelas tahun kemudian, dia
mencari perawatan gigi untuk merawat gigi yang sama yang telah fraktur. Pemeriksaan klinis
menunjukkan fraktur bahan restoratif yang mengekspos pin logam (Gbr. 1). Perencanaan restoratif
melibatkan fabrikasi pemeran 3D prototipe yang mereplikasi bentuk definitif restorasi,
pengeluaran pin, penempatan pin fiberglass dengan panduan 3D, dan penempatan restorasi direk
resin komposit, juga dengan panduan 3D.

Langkah pertama adalah scan dengan intraoral scanner (IOS) (DentalCad; exocad GmbH)
untuk merencanakan bentuk restorasi dan mendapatkan cetakan prototipe (VittaDent Atelier
LAB). Langkah selanjutnya adalah pembersihan resin komposit yang ada di sekitar pin logam
dengan diamond rotary instrumen dengan kecepatan tinggi dan ultrasonic scaler, setelah itu pin
logam disemen ke dalam driver pin (Retopin; Edenta) dengan self-adesive resin cement (RelyX
U200; 3M ESPE) (Gbr. 2). Setelah pembuangan pin logam, margin preparasi di bevel, dan
restorasi sementara dibuat dalam cetakan dari cetakan diagnostik dengan resin komposit bis-acryl
(Primmart; FGM) dan disemen dengan luting interim agen (RelyX Temp NE; 3M ESPE).
Pada kunjungan berikutnya, restorasi sementara dikeluarkan, lalu scan CBCT dan intraoral
keduanya dibuat (TRIOS4; 3Shape A/S). Gambar didigitalkan dan dipindahkan ke virtual software
program, dan cast digital dihasilkan. Melalui cast ini, rencana 3D dan panduan 3D untuk kedua
lokasi orifisi pin baru dan restorasi direk resin komposit dibuat.
Panduan preparasi pin (Gbr. 3) direncanakan dengan menggunakan software program
(SimPlant, v11; Materialize Dental) dan cetakan 3D (P20; RapidShape) untuk membantu
mengebor lubang, dengan mempertimbangkan lubang sebelumnnya (Lab Iris). Volume setiap
lapisan resin komposit, dentin, dan enamel ditentukan secara digital (Palfique; Tokuyama) dengan
menggunakan software program (Netfabb; Autodesk) dari database resin komposit disimpan
dalam sistem perangkat lunak. Kemudian, 3 panduan silikon cone transparan (Gbr. 4) dicetak
untuk memandu penempatan resin komposit. Panduan silikon ditentukan ketebalan setiap lapisan
dentin dan resin enamel terlebih dahulu untuk mengoptimalkan warna restorasi definitif.

Dalam pertemuan berikutnya, setelah pemilihan warna dan anestesi, panduan preparasi pin
diposisikan (Gbr. 5), dan adaptasinya diperiksa. Lubang pin (pinhole) dibor dengan bur fiberglass
mini yang sesuai (Micropin; Angelus), Ø0,65 mm, kedalaman 2,0 mm, parallel dengan permukaan
luar gigi dan 0,5 mm dari persimpangan dentin-enamel; posisi ini bertepatan dengan pin logam
sebelumnya tetapi diperbesar untuk dentin post yayngn lebih besar. Pin fiberglass mini
dimasukkan untuk memastikan terletak tepat di kontur restorasi, dan penempatan dari 3 pemandu
resin komposit juga diuji.
Dental dam (Nic Tone) dipasang dan mini pin fiberglass dikondisikan dengan 37% asam
fosfat gel (Condac 37; FGM) dan silan (Silano; Angelus) sesuai petunjuk pabrik. Mini pin
fiberglass disemen dengan self-adhesive dual polimerisasi luting agent (RelyX U200; 3M ESPE),
kelebihan semen dihilangkan dengan sikat sekali pakai, dan semen difotoaktivasi selama 20 detik
(Valo; Ultra dent Products, Inc).

Enamel gigi yang telah di preparasi di etsa dengan asam fosfat 37% dan universal adhesive
(Adper Single Bond Universal; 3M ESPE) diaplikasikan pada seluruh permukaan yang dipreparasi
sesuai dengan petunjuk pabrik. Secara berurutan, Panduan 3D diisi dengan resin komposit yang
sesuai (Palfique; Tokuyama) seperti yang sudah direncanakan oleh software program, lalu
tempatkan pada posisinya di dalam mulut, lalu resin di polimerisasi. Resin komposit yang
digunakan adalah OB1, dan B1E. Panduan 3D diisolasi dengan lapisan tipis ethyl cyanoacrylate
(super bonde; Loctite) dan permukaan proksimal dengan polyester strip. setiap resin komposit di
potopolimerisasi saat menggunakan panduian 3D selama 10 detik dan tambahan 10 detik untuk
tiap permukaan setelah panduan dilepas. Setelah pelepasan dental dam, oklusi sentrik dan ekskursi
protrusif dan lateral dievaluasi dan disesuaikan. Restorasi selesai setelah 21 hari menggunakan
disk (Sof-lex pop-on; 3M ESPE) dan abrasive rubber cups (Astropol; Ivoclar AG).
DISKUSI

Gigi anterior yang rusak parah selalu menjadi tantangan untuk direstorasi dalam hal retensi dan
estetik. Oleh karena itu, rencana perawatan harus mempertimbangkan dua hal tersebut untuk
mendapatkan hasil yang baik.

untuk pasien pada makalah ini, kegagalan pin logam berulir yang ditempatkan sebelumnya
menjadi tantangan tambahan. Mempertahankan pin logam mungkin tidak akan berhasil, karena
panjangnya yang berkurang akan membuat retensi yang tidak memadai. Namun, pencabutan yang
tidak hati-hati dapat juga menyebabkan struktur gigi retak, bias saja mengorbankan lebar gigi. Pin
dilepaskan dengan aman dengan pin drivernya sendiri (retopin, edenta), dengan kerusakan minimal
pada jaringan yang tersisa.

Penggunaan teknologi panduan 3D yang dikembangkan baru-baru ini membuta prosedur


lebih aman, konservatif, dapat diprediksi dan efektif dalam hal waktu. Sementara ini, metode ini
sudah banyak digunakan untuk operasi implant dan perawatan endodontic, namun masih sedikit
digunakan dalam kedokteran gigi restorative, tetapi telah menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Risiko saaat menempatkan micropin fiberglass (perforasi lateral atau ruang pulpa)
diminimalkan dengan memposisikan drill (dibuat secara digital berdasarkan dimensi aktualnya);
dan volume resin komposit dengan opasitas berbeda ditentukan dari CBCT scan dan software
program (Netfabb; Autodesk) yang digunakan. Namun, dokter gigi harus memiliki pemahaman
tentang program software yang digunakan. Penggunaan diagnostic casts dan panduan 3D
memerlukan biaya tambahan, meskipun CT scan, 2 intraoral, cetakan 3D dari panduan, dan
diagnostic casts adalah prosedur yang relative murah.

KESIMPULAN

Gigi vital yang rusak parah dengan pin logam yang sudah ada sebelumnya direstorasi
dengan teknik konservatif digunakan untuk melepas pin berulir. Cetakan diagnostic yang
menentukan volume dan bentuk restorasi resin komposit dibuat, dan panduan 3D dicetak.
Penggunaan system panduan ini meningkatkan efisiensi dan predikrabilitas dari prosedur
restorative yang menantang ini.
REFERENCES

1. Romero MF, Austin JG, Todd M. Restoration of a large class IV fracture using direct composite
resin: A clinical report. J Prosthet Dent 2017;118:447-51.
2. Xu H, Jiang Z, Xiao X, Fu J, Su Q. Influence of cavity design on the biome- chanics of direct
composite resin restorations in class IV preparations. Eur J Oral Sci 2012;120:161-7.
3. Narhi TO, Tanner J, Ostela I, Narva K, Nohrstrom T, Tirri T, et al. Anterior Z250 resin
composite restorations: one-year evaluation of clinical perfor- mance. Clin Oral Investig
2003;7:241-3.
4. van Dijken JWV, Pallesen U. Fracture frequency and longevity of fractured resin composite,
polyacid-modified resin composite, and resin-modified glass ionomer cement class IV
restorations: An up to 14 years of follow-up. Clin Oral Investig 2010;14:217-22.
5. Podshadley AG. The retention of threaded pins in composite resin. J Prosthet Dent
1989;61:169-73.
6. Barjau-Escribano A, Sancho-Bru JL, Forner-Navarro L, Rodríguez- Cervantes PJ, Pérez-
González A, Sánchez-Marín FT. Influence of pre- fabricated post material on restored teeth:
fracture strength and stress distribution. Oper Dent 2006;31:47-54.
7. Okamoto K, Ino T, Iwase N, Shimizu E, Suzuki M, Satoh G, et al. Three- dimensional finite
element analysis of stress distribution in composite resin cores with fiber posts of varying
diameters. Dent Mater J 2008;27:49-55.
8. Morgan LFSA, Martins VA, Albuquerque CR, Silveira RR, Silva NRFA, Moreira AN. Mini
fiberglass post for composite resin restorations: A clinical report. J Prosthet Dent 2016;115:654-
9. Papa J, Wilson PR, Tyas MJ. Pins for direct restorations. J Dent 1993;21: 259-64.
10. Robertello FJ, Taybos GM, Cotton WR. Complications and prognostic con- siderations in
operative dentistry. Dent Clin North Am 1986;30:473-85.
11. Fonseca TWL, Diniz VAC, de Carvalho MV, Feitosa HLC, Ribeiro SAP. Guided endodontic
access of calcified anterior teeth. J Endod 2018;44: 1195-9.
12. Lara-Mendes STO, Barbosa CFM, Machado VC, Santa-Rosa CC. A new approach for
minimally invasive access to severely calcified anterior teeth using the guided endodontics
technique. J Endod 2018;44:1578-82.
13. Lara-Mendes STO, Barbosa CFM, Santa-Rosa CC, Machado VC. Guided endodontic access
in maxillary molars using cone-beam computed tomog- raphy and computer-aided
design/computer-aided manufacturing system: a case report. J Endod 2018;44:875-9.
14. Jacobs R, Adriansens A, Naert I, Quirynen M, Hermans R, van Steenberghe D. Predictability
of reformatted computed tomography for preoperative planning of endosseous implants.
Dentomaxillofac Radiol 1999;28:37-41.
15. Jacobs R, Adriansens A, Verstreken K, Suetens P, van Steenberghe D. Pre- dictability of a
three-dimensional planning system for oral implant surgery. Dentomaxillofac Radiol
1999;28:105-11.
16. Van Steenberghe D, Malevez C, Van Cleynenbreugel J, Serhal CB, Dhoore E, Schutyser F,
et al. Accuracy of drilling guides for transfer from three- dimensional CT-based planning to
placement of zygoma implants in human cadavers. Clin Oral Implants Res 2003;14:131-6.
17. Zehnder MS, Connert T, Weiger R, Krastl G, Kühl S. Guided endodontics: accuracy of a
novel method for guided access cavity preparation and root canal location. Int Endod J
2015;49:966-72.
18. Silva BP, Stanley K, Gardee J. Laminate veneers: Preplanning and treatment using digital
guided tooth preparation. J Esthet Restor Dent 2020;32: 150-60.

Anda mungkin juga menyukai