Kak PMT Bumil Kek
Kak PMT Bumil Kek
A. PENDAHULUAN
Masalah gizi kurang pada ibu hamil masih merupakan fokus perhatian, ibu hamil dengan
masalah gizi dan kesehatan berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta
kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil KEK berisiko menurunkan kekuatan otot yang
membatu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya proses partus lama dan
pendarahan pasca salin. Bahkan kematian ibu. Resiko pada bayi dapat mengakibatkan terjadinya
kematian janin (keguguran), prematur, lahir cacat, BBLR bahkankematian bayi. Ibu hamil KEK
dapat mengganggu tumbuh kembang janin, yaitu pertumbuhan fisik, otak dan metabolisme yang
menyebabkan penyakit tidak menular diusia dewasa.
Masalah ibu hamil KEK disebabkan konsumsi zat gizi yang kurang kekurangan zat gizi
makro berkaitan dengan kekurangan zat gizi mikro khususnya vitamin A,D, asam folat, zat besi,
seng kalsium, dan iodin.
Penanggulangan ibu hamil KEK harus dimulai sejak sebelum hamil (Caten) bahkan sejak
usia remaja putri. Upaya penanggulangan tersebut membutuhkan koordinasi lintas program
melalui konseling gizi pada ibu hamil KEK.
B. LATAR BELAKANG
Menurut Depkes RI 2002 dalam program perbaikan gizi makro menyatakan kurangenergi
kronis keadaan dimana ibu hamil kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. KEK dapat terjadi pada wanita usia
subur (WUS) dan pada Ibu hamil. KEK adalah penyebabnya dari ketidakseimbangan antara
asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi (Departeme Gizi dan Kesmas FKM
UI, 2007)
Istilah KEK atau kekurangan energi kronis merupakan istilah dari kurang energi protein
(KEP) yang diperuntukan untuk wanita yang kurus dan lemak akibat kurang energi kronis.
Untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok ibu hamil (KEK) perlu
diselenggarakan makanan tambahan (PMT) pemulihan. PMT pemulihan ibu hamil sebagai
tambahan, bukan sebagai pengganti makanan tambahan sehari-hari. Diharapkan dengan adanya
pemberian PMT ini balita akan mengalami kenaikan berat badan (BB) atau peningkatan status
gizi sehingga menurunkan angka prevalensi.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi ibu hamil
2. Tujuan Khusus
1. Menurunkan angka prevalensi BBLR
2. Menurunkan angka kematian bayi