Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SYLVIA ZAIDAH

LEMBAGA : TPA SEGARA ANAK SELONG

ceritakan pengalaman bapak Ibu tentang hal-hal berikut:


1. Mengenali karakter siswa di kelas

2. Merancang kegiatan main sesuai kebutuhan dan karakter anak di kelas

3. Memberikan dukungan (scaffolding) kegiatan main anak.

4. Melaksanakan asesmen yang betrkualitas untuk perbaikan pembelajaran

JAWABAN:

1. Mengenali karakter siswa di kelas


Karakter anak merupakan akhlak yang dibentuk oleh ayah bundanya. Masa pembentukan
karakter yang paling penting adalah sejak anak lahir sampai berusia lima tahun, usia tersebut
sering diistilahkan dengan usia emas (the golden age).
a. mengamati anak saat ia melakukan berbagai kegiatan. Cari apa aktivitas apa saja yang
menjadi kesukaan anak, bagaimana anak bersikap ketika menghadapi satu situasi. Juga
perhatikan apakah ia kesulitan saat menghadapi perubahan.
b. Mengajak si Kecil mengobrol atau berdiskusi juga dapat menjadi cara memahami
karakter anak. Melalui perbincangan dengan anak, kita akan mendapat informasi untuk
memahami karakter anak.
c. Mengajukan pertanyaan pada anak dapat membantu mehami karakter anak. Ajukan
pertanyaan yang mendorong anak untuk bercerita atau menjelaskan lebih lanjut, atau
bahkan mengungkapkan pendapatnya.
d. Mencari refrensi tentang karakteristik anak pada tahapan usia anak, misalnya dengan
membaca buku atau artikel

2. Merancang kegiatan main sesuai kebutuhan dan karakter anak di kelas


Cara merancang kegiatan main di kelas di antaranya adalah
a. Pendahuluan
Menyiapkan kondisi psikologis dan fisik siswa untuk siap mengikuti proses kegiatan
pembelajaran secara terjadwal. Guru dapat memberikan contoh materi yang relevan
dengan kondisi local. Mengajukan beberapa pertanyaan yang relevan dan mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
b. Kegiatan Inti
Dalam hal ini guru akan mendesain langkah-langkah penerapan model pembelajaran yang
mampu membuat siswa untuk aktif dalam proses kegiatan belajar, mendesain penerapan
media pembelajaran, dan sumber belajar yang perlu disesuaikan dengan karakteristik siswa
dan mata pelajaran yang akan diajarkan.
c. Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru dan siswa bisa melakukan recalling untuk mengevaluasi
kegiatan pembelajaran.

3. Memberikan dukungan (scaffolding) kegiatan main anak.


Scaffolding merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk belajar dan
memecahkan masalah. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, dorongan, peringatan,
menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, dan
tindakan-tindakan lain yang memungkinkan peserta didik itu belajar mandiri.
1) Pijakan lingkungan main

- Sebelum anak-anak datang ke sentra-sentra, guru atau pendidik telah menata lingkungan
main dengan menyiapkan sejumlah tempat main.
- Usahakan paling tidak ada 3 tempat main anak agar anak bebas memilih permainan
- Guru perlu menyediakan waktu yang cukup agar anak-anak dapat memilih dan
menikmati ke 3 jenis pengalaman-pengalaman main ( main sensorimor, main peran, dan
main pembangunan) paling sedikit 1 jam bagi anak untuk bermain.
2) Pijakan pengalaman sebelum main
- Guru menjelaskan kegiatan-kegiatan main hari ini, mencontohkan bagaimana
menggunakan bahan dan alat bermain secara tepat.
- Agar anak mendapatkan ide saat bermain, guru dapat membacakan sebuah cerita atau
berdiskusi bersama ana.
3) Pijakan pengalaman main setiap anak
- Ketika anak mulai memilih sebuah kegiatan guru harus mencatat apa yang dipilih anak
pertama kali
- Jika anak hanya terpaku pada kegiatan main menuang dan mengisi pasir, artinya anak
masih berada pada tahap main sensorimotor.
- Ketika anak-anak bermain, guru harus senantiasa memberikan perhatian kepada semua
anak dengan berpindah dari satu tempat ke tempat lain sambil memberikan dukungan
pada kegiatan anak selagi mereka bekerja.
4) Pijakan pengalaman setelah main.
- Saat anak-anak berada di sekolah dasar nantinya, mereka diharapkan dapat fokus pada
satu kegiatan dan menyelesaikan kegiatan tersebut hingga tuntas.
- Guru dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan tersebut melalui kesempatan
berbagi cerita pengalaman-pengalaman main yang tadi dilakukan dalam sebuah
lingkaran usai anak-anak bermain
- Sebelum pulang, guru juga dapat mengajak anak-anak membereskan bahan-bahan dan
alat-alat main dan meminta untuk menatanya kembali ke tempat-tempatnya.

4. Melaksanakan asesmen yang betrkualitas untuk perbaikan pembelajaran


Asesmen dilakukan melalui observasi, konferensi dengan guru, survei, wawancara dengan
orang tua, hasil kerja anak, dan unjuk kerja, dimana keseluruhan penilaian dapat dibuat
dalam bentuk portofolio. Langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan asesmen: Pahami
jenis asesmen yang digunakan dalam Kurikulum, Kenali karakteristik siswa, Libatkan
siswa dalam proses asesmen, gunakan berbagai metode asesmen, pahami cara
menginterpretasikan hasil asesmen.

Anda mungkin juga menyukai