Harun Syahari - 13030121030034 - Uts Jurnalism
Harun Syahari - 13030121030034 - Uts Jurnalism
Harun Syahari
13030120130034
2022 lahan yang dijadikan sebagai tempat rehat bagi si kuda besi
nampak masih lega, tak penuh sesak dan teratur. Waktu itu adalah masa
dimana jutaan orang kembali menjalankan aktivitas seperti sedia kala setelah
kurang lebih dua tahun tersekap dirumah karena adanya wabah yang melanda,
sekolah, pasar, kantor, dan yang lainnya berangsur pulih seperti sedia kala.
Begitu juga dengan kampus, area yang sudah dua tahun dikosongkan
sementara dari hiruk pikuk kerumunan, rasa takut selama dua tahun lepas
sudah tak lagi terpikirkan. Semester lima kala itu pada tahun ke dua setengah
perkuliahan bagi kami angkatan 2020 menjadi penanda pertemuan banyak
orang yang sedang mengenyam pendidikan di FIB Undip.
Pertemuan yang telah lama kami nantikan akhirnya terwujud, dan kami
mulai dengan perkenalan secara langsung karena sedar empat semester lalu
kami hanya cukup bertemu lewat layar saja.
Tempat parkir waktu itu dipandang cukup untuk menampung kuda besi
para siswa FIB, terbukti saat itu masih lega dan bisa dilhat tertata rapi, kuda-
kuda besi kami tertata pada tempatnya.
Pagi itu tepat pukul 7 lewat 10 menit pada hari Selasa tahun 2023, kami
berangkat dengan niatan awal memang sengaja memprotes parkiran yang
penuh sesak dan sesampainya kami disana benar saja dugaan awal kami tadi
pagi-pun sudah terasa sesak dan tidak kondusif.
“woyy minggir… gua mau parkir susahh” ujar seorang kawan kami Ojan,
“woyy sempit…” timpa kawan kami satunya Irgi. “Aelahh gimana nihh parkiran
sempit gini” tambah lagi satu suara dari teman dibelakang. “tinnn…. Tinnnn…
tinnnn” kami bunyikan suara klakson untuk menarik perhatian dan atensi siswa
lain dan benar saja ada yang memvidiokan aksi kami.
Setelah keributan sejenak tadi kami akhirnya parkir walaupun tidak pada
tempatnya, ya mau gimana lagi orang parkirannya aja sudah penuh dan
memang itu kami sengaja agar tau gimana tanggapan yang lain kalau lihat ada
motor yang tidak tertata rapi ditempatnya.
“parkirannya luas banget ya, saking luasnya sampe gabisa parkir. Noh
liat tukang parkirnya aja Cuma dua dibanding berapa motor disini” ujar salah
satu pengguna parkiran Yahya, “aku sampe muter-muter akhirnya pindah ke
parkiran umum mayan capek juga” tambahnya.
“gletak” suara helm terbanting , Hamzah yang kesal karena ada motor
parkir yang memang menghalangi motornya dan yang lebih parah lagi motor
itu posisinya serong, sontak memicu amarah Hamzah, lalu ia dengan kesal
memindahkan motor itu ke arah tangga.