id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Metode merupakan salah satu dari proses penelitian yang dapat
dikategorikan dalam proses yang penting, sebab dengan metode kita dapat
menentukan arah guna mencapai tujuan yang hendak dicapai. Menurut Helius
commit to user
Sjamsudin (1994) menyatakan “Merupakan suatu prosedur, proses, dan teknik
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
yang sistematis dalam penyidikan suatu disiplin ilmu untuk mendapatkan objek
(bahan - bahan) yang akan diteliti” (hlm 2).
Metode yang digunakan adalah metode historis dengan studi pustaka.
Metode Historis dari pendapat Nugroho Notosusanto (1971) mengatakan bahwa:
metode penelitian sejarah merupakan proses pengumpulan, menguji,
menganalisis secara kritis rekaman-rekaman dan penggalian-penggalian
masa lampau menjadi kisah sejarah yang dapat dipercaya, metode ini
merupakan proses merekonstruksi peristiwa-peristiwa masa lampau,
sehingga menjadi kisah yang nyata.
Penelitian ini berusaha menyajikan dan merekonstruksikan peristiwa
yang sudah terjadi pada massa lampau, yaitu berkaitan dengan adanya kehidupan
yang sudah terjadi. Daliman (2012: 27) “mengemukakan bahwa metode sejarah
dapat diartikan sebagai metode penelitian dan penulisan sejarahdengan
menggunakan cara, prosedur atau teknik yang sistematik sesuai dengan asas - asas
dan aturan ilmu sejarah”.
Metode penelitian sejarah adalah prosedur pemecahan masalah dengan
menggunakan data masa lalu atau beberapa peninggalan baik untuk memahami
kejadian atau suatu keadaan yang berlangsung pada masa lalu dan terlepas dari
keadaan masa sekarang (Hadari Nawawi. 1998).
Menurut Louis Gottschalk memaknai metode sejarah sebagai proses
menguji dan menganalisis secara kritis rekaman, dokumen - dokumen dan
peninggalan masa lampau yang otentik dan dapat dipercaya, serta membuat
interpretasi dan sintesis atas fakta - fakta tersebut menjadi kisah sejarah yang
dapat dipercaya (2012).
kesimpulan dari beberapa pendapat ahli, penulisan dengan metode
historis atau metode penelitian sejarah merupakan proses menelusuri dan
mengumpulkan sumber data yang sudah ada serta berkaitan dengan pokok
permasalahan yang akan dikaji, selanjutnya dapat diuji secara teoritis dan kritis
sehingga menjadi suatu karya yang menarik untuk dipahami dan dipercaya. Dapat
digunakan sebagai data penelitian yang baik dalam suatu karya ataupun hasil dari
proses yang telah terlampaui dengan matang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
C. Sumber Data
Sumber sejarah merupakan bahan yang dapat digunakan sebagai alat
bantu pengumpulan informasi tentang peristiwa yang sudah terjadi dimasa
lampau. Menurut Kuntowijoyo(1995: 94), ”data” merupakan bentuk jamak dari
kata tunggal datum (bahasa latin) yang berarti pemberitaan. Menurut Dudung
Abdurrahman (2011: 35) data sejarah merupakan bahan sejarah yang memerlukan
pengolahan, penyeleksian, dan pengkategorisasian.
Adapun beberapa sumber data yang dipergunakan penulis dalam
penyusunan, diantaranya adalah :
1. Sumber Data Tertulis
Sumber data tertulis dapat digolongkan menjadi beberapa hal diantaranya
sebagai berikut :
a. Primer
Menurut Helius Sjamsudin (1994): “sumber pertama ialah evidensi
(bukti) yang kontemporer (sezaman) dengan sesuatu peristiwa yang sedang
terjadi” (hlm 80). Bukti yang sebenarnya dan langsung didapatkan oleh orang
yang mengalami dan menjalankan masalah.
Penelusuran sumber primer tertulis yang dilaksanakan penulis dengan
menggunakan sumber primer dari kajian Pustaka. Penelusuran sumber primer
penulisan dapat dijelaskan seperti berikut :
1) Riwayat hidup Pakubuwana XII, yang berjudul Sampeyandalem Hingkang
Sinoehoen Kanjeng Susuhunan Pakoe Boewono Senapati Ing Ngalago
Ngabdurahman Sayidin Panotogomo Ingkang Kaping Kalih Welas. Dicetak
pada tahun 1994, oleh keraton Surakarta Hadingrat.
2) Artikel berjudul Sampeyandalem Hingkag Sinuhun Kanjeng Susuhunan
Pakoe Boewono XII di Keraton Surakarta Hadiningrat. Karipta dening
KRMH Yosodipura tahun 1994.
3) Artikel tentang keluarga Pakubuwana XII, berjudul Dirk Vlasnblom dalam
harian NRC Handelsblad tanggal 20 Februari 1993. Dan telah dialih bahasa
oleh KRT Husodo Pringgokusumo, kepala perpustakaan Rekso Pustoko,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
33
commit
D. Teknik to user Data
Pengumpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
35
36
pencarian narasumber yang sesuai mampu memberikan informasi yang nyata dan
tepat guna sesuai dengan penyajian penelitian yang dilakukan penulis. Selanjutnya
juga menggunakan metode kritik sumber dalam wawancara, sebab dalam
pelaksanaan wawancara seorang narasumber pasti akan memberikan informasi
sesuai posisi dan kedudukan narasumber dalam menyoroti sudut pandang
permasalahan. Dengan demikian penulis harus melaksanakan kritik sumber demi
untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan hampir mendekati dengan fakta. Dalam
pelaksanaannya penulis hendaknya memperhatikan sumber yang lain,
memadupadankan sumber lisan (wawancara) dengan literatur lain, sehingga untuk
mendapatkan fakta akan terasa lebih mudah.
Metodeyang diterapkan penulis merupakan instrumen penting bagi
penulis dalam penelusuran sumber, selanjutnya langkah yang dilaksanakan
penulis dalam penelusuran sumber adalah, sebagai berikut:
1) Mengumpulkan beberapa sumber terkait dengan pembahasan, yaitu Keraton
Surakarta sebagai objek utama penelitian. Dalam proses penelusuran sumber
penulis tidak hanya berkutat pada objek utama, melainkan mencari beberapa
sumber lain, baik secara pustaka di Perpustakaan Program Studi Pendidikan
Sejarah FKIP UNS, Perpustakaan Pusat UNS, Perpustakaan Jurusan Sejarah
UNS dan dibeberapa objek yang berkaitan dengan tema pembahasan yaitu ke
perpustakaan Mangkunegara dengan nama Reksa Pustaka.
2) Melaksanakan studi pustaka terkait tema penulisan yang akan disajikan, dalam
melaksanakan kegiatan ini penulis menentukan objek yang akan dipergunakan
untuk melaksanakan penelitian. Studi pustaka dilaksanakan penulis sebagai
acuan utama penyusunan dan perumusan beberapa substansi untuk
melaksanakan proses penelitian yang selanjutnya.
3) Wawancara, merupakan proses inti penelitian penulis dalam menyajikan hasil
karyanya. Dengan demikian penulis merujuk objek utama di Keraton surakarta
dan Sekitarnya yang ada kaitannya dengan tema pembahasan. Pada proses ini
diharapkan penulis dapat memperoleh sumber yang kongkrit dan sesuai dengan
fakta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
38
memiliki sudat pandang yang berbeda. Dengan demikin proses ini sangat
diharapkan penuis demi mendapatkan keabsahan sumber.
F. Prosedur Penelitian
Suatu penelitian memiliki prosedur atau proses yang berbeda, tergantung
dengan penulis akan menyajikan karyanya dengan prosedur apa yang akan
dipergunakan sesuai dengan perencanaan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan empat prosedur penelitian, dengan pertimbangan permasalahan
yang diteliti oleh penulis terkait masalah atau peristiwa yang sudah lampau.
Dengan demikian penulis menggunakan beberapa prosedur yang disusun runtut,
diantaranya sebagai berikut :
1. Heuristik
Merupakan proses menghimpun jejak sejarah masa lampau dan mencari
sumber sejarah. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka
dan diperkuat dengan adanya wawancara terhadap objek sajian. Menurut G.J.
Reiner yang dikutip oleh Dudung Abdurahman (2011: 104) “heuristik adalah
suatu teknik, suatu seni dan bukan suatu ilmu. Dengan demikian heruistik
merupakan suatu proses penghimpunan sumber primer maupun sekunder, dalam
proses penelitian”.
Pencarian sumber dilakukan dengan sebaik mungkin, guna mendapatkan
hasil yang maksimal. Sumber primer dilakukan dengan studi pustaka yaitu
penelusuran sumber dari perpustakaan Reksa Pustaka berupa artikel tentang
Pakubuwana XII beserta silsilah keluarga. Berita tersebut menjadi acuan utama
penulis dalam melakukan penelitian. Disamping itu juga dengan buku berjudul
Keraton Surakarta, merupakan hasil cetak dari Desertasi Purwadi, mengenai raja –
raja serta peristiwa penting di Keraton Surakarta, Nyai dan Pergundikan Hindia
Belanda, Kuasa Wnita Jawa, Perempuan dan Politik Tubuh Fantastis, Perempuan
dan wacana Pemerkosaan, Perempuan dan Politik dalam Islam, Indis, Babad tanah
Jawi dan beberapa novel yang sangat menarik sebagai reveransi data diantaranya,
Sang Nyai dan Pengakuan pariyem.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
40
41
42
4. Historiografi
Historiografi merupakan langkah terakhir dari metode sejarah untuk
menyampaikan susunan fakta sejarah menjadi cerita sejarah menggunakan bahasa
ilmiah, logis sehingga dapat diterima secara ilmiah. Dari beberapa proses
sebelumnya, penulis dianggap sudah mendapatkan pengakuan. Jadi dalam
kenyataan suatu fakta belum tentu benar dari kenyataan, sebab penyelewengan
informasi pasti bukan berasal dari peneliti melainkan sebagaian besar berasal dari
narasumber.
Langkah terakhir yang dilaksanakan penulis dalam penyusunan tugas ini
adalah historiografi, merekonstruksi sumber data yang diperoleh, dengan menguji
dan menganalisis secara kritis beberapa sumber yang digunakan sebagai acuan
yang relevan dalam penelitian. Historiografi diterapkan penulis sebagai wujud
konfirmasi dari hasil penelusuran sumber, diantaranya sumber primer, sumber
sekunder, yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Selanjutnya diuji dan dianalisis
sehingga dapat mnghasilkan sebuah karya yang relevan sesuai dengan apa yang
sudah direncanakan.
Penerapan yang dilaksanakan penulis adalah dari metode wawancara dan
studi pustaka yang dilaksanakan, selanjutnya dilakukan pengujian dan analisis.
Setelah terlampaui, penulis dapat mengambil kesimpulan dari beberapa data baik
dari wawancara maupun studi pustaka untuk merumuskan penulisan hasil
penelitian kedalam tugas yang disusun.
Seorang peneliti kerap kali masih berlaku egois, yaitu dalam
melaksanakan penelitian hanya praktis, sehingga peneliti langkah terakhir
penulisan sejarah diharapkan dapat terwujud karya ilmiah dengan judul
Kedudukan Selir Pakubuwana XII di Keraton Surakarta (1944 - 2004)
commit to user