Anda di halaman 1dari 4

Petualangan Sherina

Di suatu hari, seorang gadis bernama Sherina yang cerdas, energik dan suka
menyanyi. Tinggal disebuah lingkungan baru di Bandung karena sang ayah
menerima pekerjaan disana dan Sherina memutuskan melanjutkan
pendidikan disana. Pukul lima subuh, seperti sudah terprogram rapih
ditubuhnya, Sherina terbangun beranjak dari tempat tidurnya untuk bersiap
ke sekolah.
Mama : “Sherina, sarapan dulu ini hari pertamamu di disekolah baru”
Sherina : “Iya mah”
Papa : “Hari ini kamu hari pertama masuk sekolah baru ya”
Sherina : “Iya pah semoga Sherina dapet temen temen yang baik”
Papa : “Pasti dong dapet temen yang baik, yang penting Sherina tau gimana
caranya berbuat baik sama orang nanti pasti orang bakal baik juga ke
Sherina”
Sherina : “Iya pah, yasudah Sherina berangkat sekolah dulu ya nanti telat”
Mama : “Ini bekalnya sudah mama siapkan hati hati dijalan ya nak”
Sherina : “Sherina berangkat dulu ya pah, mah, Assalamualaikum”
Mama : “Waalaikumsalam”
Sherina berangkat ke sekolah dengan berjalan kak karena jarak dari rumah
ke sekolah tidak begitu jauh, hari ini ia cukup berharap mendapatkan teman
baru disekolah barunya.
Guru : “Baiklah anak anak kita akan kedatangan murid baru, silahkan
perkenalkan dirimu”
Sherina : “Baik bu, perkenalkan semuanya namaku Sherina. M. Dermawan”
Guru : “M nya apa nak?”
Sadam : “MONYET”
Murid lain : “HAHAHAHAHAHA”
Jam pelajaran pun terlewatkan hingga jam bel istirahat berbunyi, Sherina
memakan bekal yang tadi sudah disiapkan oleh ibunya. Tak berselang lama
teman teman yang lain menghampiri Sherina dan saling berkenalan.
Raya : “Hai Sherina, perkenalkan namaku Raya”
Naura : “Hai Sherina nama ku Naura”
Sherina : “Hai Raya hai Naura salam kenal”
Sadam dari kejauhan melihat Sherina yang asyik mengobrol dan mulai
mengejek ejek Sherina
Sadam : “Woiii ada anak monyet nyari pisang”
Raya : “Biarin aja Sher, emang gitu kalo diladenin makin jadi”
Naura : “Iya bekal ku saja sering diumpetin dia”
Raya : “lagi pula memangnya kamu berani lawan dia Sher?”
Sherina : “Kalo kita benar gaperlu takut”
Sherina : “HEH! BADAN DOANG YANG GEDE BERANINYA CUMA SAMA ANAK
KECIL SAMA ANAK PEREMPUAN LAGI WLE”
Sadam yang terpancing emosi menghampiri Sherina dengan rasa yang kesal.
*Menyalakan soundtrack ‘Petualangan Sherina-Jagoan’
Sherina : “Mau minta maaf ga ngatain aku monyet?”
Sadam : “Dih geer, aku ngomong monyet kamu aja yang ngerasa dipanggil “
Sadam : “Kalo kamu berani pulang sekolah aku tantang kamu ke taman dekat
sekolah, berani ngga?”
Sherina : “Berani!”
Sepulang sekolah Sherina memantapkan diri untuk pergi ke taman yang
jaraknya tidak cukup jauh dari sekolah, Sherina berharap setelah ini Sadam
tidak akan mengulangi kesalahan nya.
Sherina : “Mana ya Sadam, aku sudah kesini orangnya malah engga ada”
Tanpa Sherina sadari Sadam dan temannya sedang mengumpat untuk
mengerjai Sherina yang sedang kebingungan mencari keberadaannya.
Paris : “Dam udahan yu kasian Sherina kita kerjain”
Sadam : “Sstt berisik dikit lagi juga dia nangis”
Tiba tiba seseorang mencurigakan berada dibelakang Sadam dan mengambil
paksa anak tersebut secara diam diam, Paris yang melihat kejadian tersebut
langsung kabur dan menghampiri Sherina untuk membawa gadis itu pergi
dari tempat itu.
Sherina : “Ada apa ini? Sadam dimana?”
Paris : “Sadam diculik aku berhasil kabur tapi tidak dengan Sadam”
Sherina : “Dimana? kita harus mengejar penculiknya sebelum Sadam dibawa
lebih jauh”
Paris : “ Jangan Sherina itu berbahaya kamu pulang saja biar aku hubungi
orang tua Sadam”
Sherina : “Penculiknya membawa Sadam kearah mana?”
Paris : “Tadi kulihat dia dibawa tidak jauh dari sekitar taman”
Sherina : “Yasudah tunggu apalagi ayo kita cari ”
Sherina dan Paris memutuskan kembali ke area sekitar taman untuk diam
diam mencari Sadam, dan benar saja penculik itu masih berada disekitar
taman. Sherina mengendap-endap menguping pembicaraan penculik dan
orang tua Sadam ditelepon
Penculik 1 :”Kalau anda ingin anak anda kembali kirimlah uang tebusan untuk
kami”
Penculik 2 : “Tidak ada tawar menawar anak anda berada ditangan kami”
Sherina mengambil kesempatan karna penculik sedang sibuk menelfon, ia
pelan pelan membuka tali yang mengikat tangan Sadam menarik tangan nya
untuk lari dari tempat itu, setelah semuanya berjalan dengan baik mereka
akhirnya ketauan oleh penculik
Penculik 1: “Woiii jangan kabur lo!!!!”
Paris : “Sherina, Sadam ayo larii!!!”
Sadam : “Sepertinya kita sudah aman, Sherina makasih sudah menolongku
sungguh aku minta maaf karena berniat mengerjaimu”
Sherina : Tidak apa apa aku hanya ingin kamu tidak melakukan itu lagi
kedepannya”
Paris : “Maaf juga ya Sher”
Keesokan nya di sekolah Sadam menepati perkataan nya kemarin ia benar
benar menyesal dan meminta maaf kepada murid murid yang telah ia jahili
selama ini.
Sadam : “Aku minta maaf ya Ray kalo pernah ganggu kamu”
Raya : “Iya Sadam aku maafin”
Sadam : “Aku minta maaf juga ya Naura dan kalian semua yang pernah aku
jahilin”
Naura : “Aku maafin kok”
Paris : “Nah karena semuanya sudah baikan gimana kalo sekarang kita
temenan?”
Sadam : “Kalian masih mau berteman denganku?”
Sherina : “Mau, asalkan kamu tidak ngatain aku monyet lagi”
Sadam : “Hahaha maafkan aku pernah menyebutkan kata kata kasar itu “
Mereka berlima akhirnya berteman dengan baik, Sadam yang awalnya
mengganggu teman temannya kini berusaha bersikap baik. Kenakalan itu
hanya kesenangan sementara dan suatu saat nanti pasti akan sadar dengan
berjalannya waktu, seperti yang dikatakan oleh filsuf Gaston Bachelard
“Untuk menjadi bahagia, Anda haru memikirkan kebahagian orang lain”
janganlah melakukan sesuatu yang menyinggung perasaan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai