Anda di halaman 1dari 12

TERM OF REFERENCE (TOR) PUSKESMAS ..................

2024

KERANGKA ACUAN KERJA/ TERM OF REFERENCE (TOR)


PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PUSKESMAS ...................
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK
BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN
2024

MENU : UPAYA DETEKSI DINI, PREFENTIF DAN RESPON PENYAKIT

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara RI Tahun 2009 Nomor 114 TLN RI Nomor 6063);
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 244, TLN RI Nomor 5587)
c. Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementrian Kesehatan (BN RI Tahun 2015 Nomor 1508)
d. Permenkes Nomor 42 Tahun 2022 tentang Juknis Penggunaan DAK
Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 204/PMK. 07/2022 tentang
Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik
f. Surat Menteri Kesehatan Nomor PR.01.01/MENKES/690/2022 tanggal 29
September 2022 hal Pengelolaan BOK Puskesmas Salur Langsung di
Pemerintah Daerah
g. Surat Menteri Kesehatan Nomor PR.01.06/MENKES/491/2023 tanggal 31
Mei 2023 hal Dukungan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang
Pengelolaan BOK Puskesmas
2. Gambaran Umum Kegiatan
Pembiayaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan bantuan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mendukung operasional
Puskesmas dalam rangka pencapaian Program Kesehatan Prioritas Nasional,
khususnya kegiatan Promotif Preventif sebagai bagian dari upaya kesehatan
masyarakat.
Adapun Program Kegiatan yang masuk dalam pembiayaan Bantuan
Operasional Kesehatan Puskesmas ……….Tahun 2024, adalah sebagai berikut
:
TERM OF REFERENCE (TOR) PUSKESMAS .................. 2024

1. UPAYA DETEKSI DINI, PREFENTIF DAN RESPON PENYAKIT


a Deteksi Dini Faktor Risiko dan Penyakit Tidak Menular di Masyarakat
1. Deteksi / penemuan dini / Melaksanakan Deteksi Dini/ Skrining
skrining faktor risiko dan Faktor Risiko dan PTM di Masyarakat
Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM). Dengan harapan dapat
prioritas di masyarakat menurunkan angka kasus penyakit tidak
menular di masyarakat
2. Pelaksanaan Follow Up Melaksanakan Pendampingan Pada
Layanan Quitline Terintegrasi layanan UKBM di Fasilitas Pelayanan
dengan Layanan UBM di Kesehatan agar dapat berfungsi dengan
FKTP maksimal dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
b Pelayanan Imunisasi
1. Pelayanan Imunisasi 1. Melaksanakan pelayanan
(imunisasi bayi, baduta, Imunisasi rutin di Posyandu.
WUS, antigen baru, BIAS, Dengan harapan memberikan
sweeping, DOFU, Catch up,
perlindungan pada bayi/balita dari
ORI, BLF, crash program,
penyakit yang dapat dicegah
imunisasi tambahan lainnya,
dengan imunisasi (PD3I)
skrining status imunisasi) di
2. Melaksanakan Pelayanan Imunisasi
Posyandu/ Sekolah/ Pos
Sekolah (BIAS) di sekolah. Dengan
Imunisasi Lainnya
harapan memberikan pelayanan
imunisasi campak/MR pada siswa
kelas 1 Sd/Mi Sederajat
3. Melaksanakan swiping cakupan
pelayanan imunisasi (DOFU, Catch
Up, ORI, BLF dll). Dengan harapan
dapat menjaring bayi/balita yang tidak
hadir dalam pelayanan imunisasi rutin
sebelumnya
4. Melaksanakan swiping cakupan
pelayanan imunisasi BIAS. Dengan
harapan dapat menjaring Peserta didik
yang tidak hadir dalam pelayanan
imunisasi BIAS sebelumnya
2. Pemantauan Kasus KIPI Melaksanakan Investigasi Kejadian kasus
KIPI, dengan harapan mengetahui berapa
kasus yang ditemukan akibat hasil dari
pelayanan imunisasi yg dilaksanakan.
c Penemuan Kasus Aktif dan Pemantauan Pengobatan Penyakit Menular,
serta Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
1. Pemberian Obat Pencegah Melaksanakan Pemberian Obat
TERM OF REFERENCE (TOR) PUSKESMAS .................. 2024

Masal (POPM) untuk Pencegahan Massal (POPM) Filariasis /


pencegahan penyakit Cacingan / Schistosomiasis/ Frambusia
Filariasis dan Kecacingan, dan dan Pemantauan Minum Oralit dan Zinc
pemantauan minum oralit dan Bagi Diare Balita di Masyarakat
Zink pada balita diare serta (Pendataan Sasaran POPM Filariasis dan
care seeking Pneumonia Kecacingan). Dengan harapan
tercapaianya data sasaran yang valid
sehingga dapat ditentukan jumlah
sasaran

Melaksanakan Penemuan Kasus Aktif,


Penemuan dan Pemantauan Penderita
ISPA/Pneumonia). Dengan harapan
ditemukannya penderita Ispa /
Pneumonia pada balita
d Penemuan kasus aktif penyakit menular
1. Penemuan kasus PD3I (AFP, Melaksanakan Penemuan Kasus PD3I
campak rubela, dan PD3I AFP, campak rubela, dan PD3I lainnya),
lainnya) agar tidak semakin menyebar kepada
Masyarakat.
2. Deteksi Dini HIV dan IMS Melakukan Deteksi Dini terhadap
penyakit HIV dan IMS dengan harapan
penyakit HIV dan IMS bisa ditangani
sedini mungkin.
3. Pelaksanaan Mobile Tes HIV Melaksanakan Tes HIV dan IMS secara
dan IMS pada populasi kunci mobile (Sistem Jemput Bola) pada
sasaran - sasaran yang beresiko ( Ibu
Hamil, PSK, dan sebagainya), dengan
harapan penyakit HIV dan IMS bisa
ditangani sedini mungkin.
4. Tracing Loss to Follow up Melakukan Pendampingan Minum obat
(LTFU) dan pendampingan pada pasien yang telah didiagnosa HIV .
minum obat bagi ODHIV dengan harapan bisa lebih melancarkan
proses pengobatan pada pasien yang
bersangkutan
5. Penemuan kasus hepatitis B Melaksanakan Penemuan Kasus Hepatitis
(HBsAg reaktif) pada bayi usia B (HBsAg Reaktif) Pada Bayi Usia 9 - 12
9-12 bulan di masyarakat dan Bulan di Masyarakat dengan harapan
pemantauan ibu hamil reaktif dapat dilakukan penanganan seefktif
HbsAg mungkin jika didapatkan hasil reaktif
pada bayi dari ibu dengan hepatitis B
TERM OF REFERENCE (TOR) PUSKESMAS .................. 2024

6. Intensifikasi penemuan kasus Melaksanakan Langkah - Langkah


Kusta Frambusia serta Intensifikasi dalam Penemuan kasus
tatalaksana kontak kasus kusta dan Kasus Frambusia, serta
Kusta Frambusia dengan tata laksana yang tepat .
e Penemuan kasus Aktif TBC paru
1. Pemantauan minum obat dan Melaksanakan Kunjungan Rumah untuk
terapi pencegahan TBC Terapi Pencegahan TBC, Pemantauan
Minum Obat TBC dengan harapan
teraturnya penderita TBC Paru dalam
meminum obat serta teraturnya
pemberian terapi pencegahan pada
kontak serumah penderita TBC
2. Penemuan kasus aktif, Melaksanakan Investigasi Kontak
investigasi kontak, dan Serumah Penderita TBC Paru dengan
pelacakan kasus mangkir harapan didapatkannya kontak serumah
dengan penderita TBC paru

Melaksanakan Penemuan Kasus TBC


Paru Mangkir/ DO di masyarakat dengan
harapan ditemukannya penderita kasus
TBC paru yang mangkir/DO di
Masyarakat
f Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian vector
(pengasapan/fogging, penyemprotan dinding rumah (IRS), larvasidasi
DBD/Malaria dan PSN)
1. Survei Vektor Malaria, DBD Survei Vektor Malaria, DBD, dan
dan Reservoar Leptospirosis reservoar Leptospirosis (Kunjungan
Rumah untuk Follow Up Tatalaksana
Kasus DBD)dengan harapan memutus
mata rantai persebaran penyakit DBD
2. Pengendalian vektor Melakukan Pengendalian Vektor DBD di
(pengasapan / fogging, tengah - tengah masyarakat dengan
penyemprotan dinding rumah harapan memutus mata rantai
(IRS), larvasidasi DBD/Malaria persebaran penyakit DBD
dan PSN
g Inspeksi Kesehatan Lingkungan di TPP, TFU, Sarana Air Minum dan
Fasyankes
1. Inspeksi Kesling di Sarana Melaksanakan Inspeksi Kesling di Sarana
Tempat dan Fasilitas Umum, Tempat dan Fasilitas Umum, Sarana
Sarana Tempat Pengelolaan Tempat Pengelolaan Pangan, Sarana Air
Pangan, Sarana Air Minum, Minum, Fasyankes (Inspeksi Kesehatan
Fasyankes (Inspeksi Lingkungan di TPP (Tempat Pengolahan
Kesehatan Lingkungan di TPP Pangan) dengan harapan untuk
TERM OF REFERENCE (TOR) PUSKESMAS .................. 2024

(Tempat Pengolahan Pangan) mengetahui persyaratan sanitasi TPP dan


mampu menerapkan persayaratan dan
teknik pembersihan atau pemeliharaan di
ruangan TPP agar terhindar dari resiko
pencemaran
Inspeksi Kesling di Sarana Melaksanakan Inspeksi Kesling di Sarana
Tempat dan Fasilitas Umum, Tempat dan Fasilitas Umum, Sarana
Sarana Tempat Pengelolaan Tempat Pengelolaan Pangan, Sarana Air
Pangan, Sarana Air Minum, Minum, Fasyankes (Inspeksi Kesehatan
Fasyankes (Inspeksi Lingkungan di TFU (Tempat Fasilitas
Kesehatan Lingkungan di TFU Umum) dengan harapan sanitasi di TFU
(Tempat Fasilitas Umum) dapat terjaga dan terkontrol
kebersihannya
Inspeksi Kesling di Sarana Melaksanakan Inspeksi Kesling di Sarana
Tempat dan Fasilitas Umum, Tempat dan Fasilitas Umum, Sarana
Sarana Tempat Pengelolaan Tempat Pengelolaan Pangan, Sarana Air
Pangan, Sarana Air Minum, Minum, Fasyankes (Inspeksi Kesehatan
Fasyankes (Inspeksi Lingkungan di Sarana Air Minum
Kesehatan Lingkungan di masyarakat) dengan harapan
Sarana Air Minum terpantaunya kualitas air minum yang
masyarakat) ada pada masyarakat sesuai dengan
persyaratan kesehatan yang ada
Inspeksi Kesling di Sarana Melaksanakan Inspeksi Kesehatan
Tempat dan Fasilitas Umum, Lingkungan di Sarana Sanitasi Dasar di
Sarana Tempat Pengelolaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Klinik
Pangan, Sarana Air Minum, Mandiri, RS Swasta) dengan harapan
Fasyankes (Inspeksi adanhya pengawasan sanitasi lingkungan
Kesehatan Lingkungan di di tempat-tempat pelayanan kesehatan
Sarana Sanitasi Dasar di yang sesuai dengan persyaratan yang ada
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Klinik Mandiri, RS
Swasta)
2. Pengambilan Sampel Untuk Melaksanakan Pengambilan Sampel
Survailens Kualitas Air Untuk Survailens Kualitas Air Minum di
Minum di Tingkat Rumah Tingkat Rumah Tangga (SKAMRT) dengan
Tangga (SKAMRT) harapan adanya data kualitas air minum
di masing-masing rumah tangga serta
Pengambilan Sampel Untuk Pengambilan Sampel Untuk Survailens
Survailens Kualitas Air Minum Kualitas Air Minum di Tingkat Rumah
di Tingkat Rumah Tangga Tangga (SKAMRT) (Pengawasan Hilir
(SKAMRT) (Pengawasan Hilir Kualitas Air). Dengan harapan adanya
Kualitas Air) data survei pengawasan kualitas air pada
TERM OF REFERENCE (TOR) PUSKESMAS .................. 2024

lokasi-lokasi yang telah ditentukan

h Penyelidikan dan Respon Kasus atau Kejadian Luar Biasa


1. Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Melakukan Verifikasi Sinyal/
Epidemologi (PE)/ Pelacakan Penyelidikan Epidemologi (PE)/ Pelacakan
Kontak Penyakit Berpotensi Kontak Penyakit Berpotensi KLB/ Wabah
KLB/ Wabah dan Penyakit dan Penyakit Infeksi Emerging, dan
Infeksi Emerging, dan Penyakit Penyakit Menular Lainnya dengan
Menular Lainnya harapan dapat memutus rantai
persebaran penyakit yang berpotensi KLB
i Pemberdayaan Masyarakat Serta Pembinaan kader Kesehatan Dalam
Penanggulangan Permasalahan P2P dan Penyehat Lingkungan
1. Pemberdayaan Kader Melaksanakan Pemberdayaan Kader
Masyarakat Terlibat Dalam Masyarakat Terlibat Dalam Pelaksanaan
Pelaksanaan Deteksi Dini Deteksi Dini Faktor resiko Penyakit Tidak
Faktor resiko Penyakit Tidak Menular (Kader Posbindu). Dengan
Menular (Kader Posbindu) harapan dapat mempercepat penurunan
angka kasus dari penyakit tidak menular
2. Pemberdayaan Kader Melaksanakan Pemberdayaan Kader
Masyarakat Untuk melakukan Masyarakat Untuk melakukan Kegiatan
Kegiatan Pengawasan Minuman Pengawasan Minuman Obat dan
Obat dan Investigasi Kontak Investigasi Kontak TBC serta Pemberian
TBC serta Pemberian Terapi Terapi Pencegahan TBC dengan harapan
Pencegahan TBC pasien lebih terpantau lagi dalam
kedisiplinan minum obat
3. Pemberdayaan kader Melaksanakan Pemberdayaan Kader
masyarakat terlibat dalam Masyarakat Terlibat Dalam Pelaksanaan
pelaksanaan imunisasi dan Kegiatan Imunisasi (Kader Posyandu).
surveilans PD3I Dengan harapan dapat mempercepat
penurunan angka kasus dari penyakit
bisa ditangani dengan posyandu.
4. Pemberdayaan kader Melaksanakan Pemberdayaan Kader
masyarakat melalui pemicuan Masyarakat Terlibat Dalam Pelaksanaan
untuk implementasi seluruh Kegiatan STBM. Dengan harapan dapat
pilar STBM mempercepat terwujudnya desa bebas
jamban sembarangan.
B. Penerima Manfaat dan Pelaksana Kegiatan
Penerima manfaat dalam kegiatan antara lain sebagai berikut :

1. UPAYA DETEKSI DINI, PREFENTIF DAN RESPONS PENYAKIT


a Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko dan Penyakit Tidak Menular
prioritas di masyarakat
1. Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko dan Penyakit Tidak Menular
prioritas di masyarakat
1) Pelacakan Kasus Penderita …….. Usia 2 Orang Prog. PTM
TERM OF REFERENCE (TOR) PUSKESMAS .................. 2024

DM Pada Usia Produktif Produktif


maupun Usia Lanjut
2) Pelacakan Kasus Penderita
Hipertensi Pada Usia …….Usia 2 Orang Prog. PTM
Produktif maupun Usia Lanjut Produktif
3) Pendampingan Penderita DM
4) Pendampingan Penderita 2 Orang Prog. PTM
Hipertensi …..Penderita DM 2 Orang Prog. PTM
5) Sosialisasi Tentang DM dan …..Penderita
Hipertensi pada Kelompok Hipertensi 1 Orang Prog. PTM
yang beresiko …..Usia Produktif
6) Sweping Lansia yang tidak
datang ke Pos Lansia 1 Orang Prog. Lansia
7) Pelaksanaan POSBINDU PTM …. Usia Lanjut
5 Orang (Dokter
….. Usia Produktif Umum, Prog.
POSBINDU, Prog.
PTM, Analis Kes.
8) Penyuluhan Kesehatan Apoteker)
Reproduksi Tentang CA 1 Orang Prog. Kespro
Serviks …. Wanita Usia
Subur
2. Pelaksanaan Follow Up Layanan ….. Posyandu 2 Orang (Kepala
Quitline Terintegrasi dengan Puskesmas + Juru
Layanan UBM di FKTP Imunisasi)
b Pelayanan Imunisasi
1. Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, baduta, WUS, antigen baru, BIAS,
sweeping, DOFU, Catch up, ORI, BLF, crash program, imunisasi tambahan
lainnya, skrining status imunisasi) di Posyandu/ Sekolah/ Pos Imunisasi
Lainnya
1) Pelayanan Imunisasi Rutin …… Balita 3 Orang (Jurim,
dan Pemantauan Tumbuh Pendamping Jurim,
Kembang Balita Di Posyandu Tenaga Kesehatan)
2) Pelayanan Promosi Kesehatan …..Balita 2 Orang (Tenaga
di Posyandu Promkes,
Pendamping
Promkes)
3) Pelayanan Imunisasi BIAS ….. Anak Usia 4 Orang (Jurim,
sekolah Dokter, Promkes,
Pendamping jurim)
4) Sweeping Imunisasi BIAS …….Anak Usia 3 Orang (Jurim,
sekolah Promkes,
Pendamping Jurim)
5) Sweeping Imunisasi …… Balita 3 Orang (Jurim,
TERM OF REFERENCE (TOR) PUSKESMAS .................. 2024

Promkes,
Pendamping Jurim)
2. Pemantauan Kasus KIPI
1) Investigasi Kejadian Kasus ……Balita 2 Orang (Jurim,
KIPI Pendamping Jurim)
2) Pelacakan Kasus KIPI …… Balita 2 Orang (Jurim,
Pendamping Jurim)
c Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta
Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
1. Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM) untuk pencegahan penyakit Filariasis
dan Kecacingan, dan pemantauan minum oralit dan Zink pada balita diare
serta care seeking Pneumonia
1) Pelacakan dan Penyuluhan ….. Balita 1 Orang Prog. ISPA
Kasus ISPA dan Pneumonia Pneumonia
2) Pemberian Obat Pencegahan ….. Anak Usia 5 Orang (Prog.
Massal (POPM) Kecacingan di Sekolah Kecacingan,
Sekolah Promkes, dan
Pendamping)
3) Pemberian Obat Pencegahan ….. Siswa PAUD 2 Orang (Prog.
Massal (POPM) Kecacingan di Kecacingan dan
Sekolah (PAUD) Pendamping)

4) Pemantauan Minum Obat ……. Masyarakat 2 Orang (Prog. Diare


Oralit Di Masyarakat + Pendamping)
5) Pendataan Sasaran Kasus ….. Anak Usia 2 Orang (Prog.
Kecacingan di Sekolah Sekolah Kecacingan +
Pendamping)
6) Penemuan Kasus Kecacingan …… Anak Usia 2 Orang (Prog.
di Sekolah Sekolah Kecacingan +
Pendamping)
d Penemuan kasus aktif penyakit menular
1. Penemuan kasus PD3I (AFP, campak rubela, dan PD3I lainnya)
1) Penemuan Kasus Aktif Kasus …… Masyarakat 1 Orang Prog. Kusta
Kusta di Masyarakat
2) Penemuan Kasus Aktif Kasus ….. Anak Usia 2 Orang Prog Kusta
Kusta di Sekolah Sekolah
3) Penemuan Kasus Aktif Kasus …….Masyarakat 1 Orang Prog.
Frambusia di Masyarakat Frambusia
4) Pelacakan Kasus PD3I …… Balita 2 Orang (Jurim dan
Pendamping)
2. Deteksi Dini HIV dan IMS
1) Pelacakan Kasus HIV …… Masyarakat 2 Orang Prog. HIV
2 Orang Prog. IMS
TERM OF REFERENCE (TOR) PUSKESMAS .................. 2024

2) Pelacakan Kasus IMS ….. Masyarakat


3. Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan …..Masyarakat 2 Orang Prog. HIV +
IMS pada populasi kunci Prog. IMS
4. Tracing Loss to Follow up (LTFU) ….. Masyarakat 2 Orang Prog. HIV
dan pendampingan minum obat
bagi ODHIV
5. Penemuan kasus hepatitis B ….. Ibu Hamil 2 Orang Prog.
(HBsAg reaktif) pada bayi usia 9- Hepatitis dan Bidan
12 bulan di masyarakat dan Desa
pemantauan ibu hamil reaktif
HbsAg
6. Intensifikasi penemuan kasus Kusta Frambusia serta tatalaksana kontak
kasus Kusta Frambusia
1) Penemuan Kasus Aktif Kasus …..Masyarakat 2 Orang (Prog.
Frambusia di Sekolah Frambusia dan
Pendamping)
2) Penemuan Kasus Aktif Kasus …. Masyarakat 2 Orang (Prog.
Frambusia di Masyarakat Frambusia dan
Pendamping)
e Penemuan kasus aktif TBC
1. Pemantau minum obat dan terapi pencegahan TBC
1) Kunjungan Rumah untuk …. Kasus TB Paru 2 Orang (Prog. TB
Terapi Pencegahan TBC Pada dan Pendamping)
Kelompok Beresiko

2) Pemantauan Minum Obat ….. Kasus TB Paru 2 Orang (Prog. TB


(PMO) Kasus TBC dan Pendamping)
2. Penemuan kasus aktif, investigasi kontak, dan pelacakan kasus mangkir
1) Penemuan Kasus Aktif TBC Di ….. Kasus TB Paru 2 Orang (Prog. TB
Desa dan Pendamping)
2) Investigasi Kasus Aktif TBC Di …..Masyarakat 2 Orang (Prog. TB
Desa dan Pendamping)
3) Pelacakan Kasus Mangkir …...Kasus TB Paru 2 Orang (Prog. TB
Pengobatan/Putus Obat TBC dan Pendamping)
f Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian vector
(pengasapan/fogging, penyemprotan dinding rumah (IRS), larvasidasi
DBD/Malaria dan PSN)
1. Survei Vektor Malaria, DBD dan …… Masyarakat 2 Orang Petugas
Reservoar Leptospirosis DBD
2. Pengendalian vektor (pengasapan/fogging, penyemprotan dinding rumah
(IRS), larvasidasi DBD/Malaria dan PSN
1) Penyemprotan/pengasapan ….. Masyarakat 2 Orang Petugas
foging dan larvasidasi DBD DBD
2) Pelaksanaan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN)
TERM OF REFERENCE (TOR) PUSKESMAS .................. 2024

g Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat Pengelolaan Pangan (TPP), Tempat


Fasilitas Umum (TFU), Sarana Air Minum (SAM), dan Fasyankes
1. Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan Fasilitas Umum, Sarana Tempat
Pengelolaan Pangan, Sarana Air Minum, Fasyankes
1) Inspeksi Kesehatan ….Masyarakat 2 Orang (Tenaga
Lingkungan di Sarana Tempat Sanitarian dan
dan Fasilitas Umum Pendamping)
2) Inspeksi Kesehatan ……Masyarakat 2 Orang (Tenaga
Lingkungan Di Sarana Tempat Sanitarian dan
Pengolahan Makanan Pendamping)
3) Inspeksi Kesehatan …… Masyarakat 2 Orang (Tenaga
Lingkungan Di Sarana Air Sanitarian dan
Minum dan Sarana Air Bersih Pendamping)
4) Inspeksi Kesehatan ….. Masyarakat 2 Orang (Tenaga
Lingkungan Di Fasyankes Sanitarian dan
Jejaring Pendamping)
h Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
1. Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak Penyakit
Berpotensi KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Emerging
1) Penyelidikan Epidemiologi , …… Masyarakat 2 Orang Tenaga
Penyakit Berpotensi Terjadi Surveilans
KLB dan Emergency
i Penyelidikan dan Respon Kasus atau Kejadian Luar Biasa
1. Penyelidikan Epidemiologi , ….. Masyarakat 2 Orang Tenaga
Penyakit Berpotensi Terjadi KLB Surveilans
dan Emergency
j Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam
penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
1. Pemberdayaan kader masyarakat dalam pencegahan penyakit menular
1) Pemberdayaan kader … Kader 1 Orang Tenaga
masyarakat untuk melakukan Kader Kesehatan
kegiatan Pengawasan Minum
Obat dan Investigasi Kontak
TBC serta pemberian Terapi
Pencegahan TBC
2. Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam pelaksanaan deteksi dini
faktor risiko penyakit tidak menular
1) Pemberdayaan kader …. Kader 20 Kader Tenaga
masyarakat terlibat dalam Kesehatan
pelaksanaan deteksi dini
Faktor Risiko Penyakit Tidak
Menular
3. Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam pelaksanaan imunisasi dan
surveilans PD3I
1) Pemberdayaan Kader ….. Kader 50 Kader Posyandu
Masyarakat dalam
TERM OF REFERENCE (TOR) PUSKESMAS .................. 2024

Pelaksanaan Posyandu
4. Pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan untuk implementasi
seluruh pilar STBM
1) Pemberdayaan kader …. Kader 1 Kader Kesehatan
masyarakat melalui pemicuan
untuk ber-Perilaku Hidup
Bersih Sehat dan stop Buang
Air Besar Sembarangan, cuci
tangan pakai sabun bagi
Desa/Kelurahan non Prioritas
C. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
Waktu pencapaian pelaksanaan kegiatan program ditargetkan sampai dengan

31 Desember 2024 dan akan dievaluasi setiap bulannya dalam rapat Lokakarya

mini puskesmas serta dievaluasi triwulan yang hasilnya akan dilaporkan ke Dinas

Kesehatan.

D. Riil Cost Pembiayaan


BerdasarakanPeraturan Bupati Muna Nomor 16 Tahun 2023 Tanggal 3 Juli
2023 atas Perubahan Peraturan Bupati Muna Nomor 85 Tahun 2022 Tentang
Pedoman Pelaksanaan dan Pengelolaan APBD Kabupaten Muna Tahun Anggaran
2023, bahwa
NO URAIAN SATUAN BIAYA (Rp)
1. Standar Biaya Belanja Transportasi
Lokal Petugas/Kader dan Lintas
Sektor Kesehatan Di Wilayah Kerja:
a. Perjalanan Dinas Dalam Daerah OK 100.000
b. Uang harian Perjalanan Dinas
dalam Daerah lebih dari 8 Jam OK 150.000

E. Biaya Yang Diperlukana


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional

Kesehatan Puskesmas …… Tahun Anggaran 2024 Sebesar Rp…….- (………………….)

dengan kebutuhan perincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya

1 Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit Rp. ………..

Total Rp. ………..

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir.


TERM OF REFERENCE (TOR) PUSKESMAS .................. 2024

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Tampo

ROSDIANA, S.ST
NIP, 19790403 200604 2 016

Anda mungkin juga menyukai