Septamalia Dinda Safitri - 041204666 - TT1 - Ekma4476
Septamalia Dinda Safitri - 041204666 - TT1 - Ekma4476
Jawab: Dalam proses audit terdapat setidaknya 3 pihak yang terkait dalam prosesnya
yaitu
Auditor
Proses audit melibatkan auditor. Auditor merupakan orang atau pihak yang memiliki
kompetensi untuk melaksanakan audit. Dalam melaksanakan audit auditor diharapkan
objektif dan independen agar hasil audit optimal.
Auditee
pihak selanjutnya yaitu auditee. Auditee merupakan pihak yang menjadi objek audit.
Objek audit ini sangat beragam seperti laporan, proses, hasil kerja, dll. Meski begitu
dalam setiap objek audit terdapat orang yang bertanggungjawab tehadap objek audit
tersebut.
Stakeholder
Stakeholder merupakan pihak yang berkepentingan terhadap hasil audit. Stakeholder
ini bisa berasal dari internal maupun eksternal organisasi/perusahaan.
B. Tujuan strategis audit dan tujuan operasional audit
Tujuan Strategis Audit
Tujuan strategis audit merupakan tujuan langsung yang berhubungan dengan
organisasi/perusahaan sebagai berikut: Kepatuhan terhadap peraturan perundangan
Tujuan strategis audit yang pertama yaitu memastikan perusahaan melakukan praktik
binis yang patuh terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Keterandalan dan
konsistensi penyajian laporan keuangan Tujuan strategis kedua yaitu mampu
melakukan penyajian laporan keunagna terutama karena adanya keharusan dari
peraturan yang berlaku. Penyajian laporan ini harus sesuai dengan cara atau metode
yang telah ditentukan sehingga dapat akurat dan konsisten. Efisiensi operasional dan
lemampulabaan Tujuan strategis selanjutnya yaitu memastikan efektivitas dan
efisiensi internal. Audit akan membantu memastikan bahwa semua elemen dalam
organisasi tsb telah melakukan semua proses atau aktivitas yang esensial dengan cara
yang tepat.
Auditor bersifat tegas dan independen dalam rangka untuk menghasilkan hasil audit
yang tepat Melakukan wawancara kepada stakeholder yang di audit untuk
menanyakan hal yang tidak jelas serta mendapatkan klarifikasi dari pihak yang
diaudit. Auditor dapat memberikan saran/rekomendasi yang dapat dilakukan oleh
stakeholder yang diaudit. Selain itu auditor juga harus memberi penjelasan mengenai
konsekuensi dari rekomendasi tsb. Keuntungan dan kelebihan yang diperoleh
perusahaan apabila melakukan / tidak melakukan rekomendasi tsb.
Contoh: Pak Arif bekerja sebagai auditor di kantor audit independen. Suatu hari ia
mendapatkan tugas untuk melakukan audit SDM di PT ABC. Saat itu ditemukan
adanya kasus yaitu proses seleksi/rekrutmen di PT ABC yang tidak sesuai dengan
kriteria. Saat itu PT ABC hendak merekrut staff IT untuk divisi web development
dengan kualifikasi min lulusan S1 jurusan Teknik Informatika, menguasai
pemrogramman web dan mampu membangun progressive web apps serta integrase
API. Namun karena kandidat yang mendaftar hanya 5 orang dan dari 5 orang tersebut
hanya 1 orang (anggap saja kandidat X) yang memenuhi persyaratan serta memiliki
keahlian di bidang terkait. akan tetapi kandidat tsb merupakan lulusan SMK yang
dulunya pernah menjadi pegawai magang. Karena user perusahaan PT ABC sudah
cocok dengan kinerja kandidat X sehingga perusahaan PT ABC menetapkan kandidat
X untuk mengisi lowonga tersebut. Pak arif sebagai auditor SDM menyayangkan hal
ini sebab proses rekrutmen yang ditetapkan dengan minimal pendidikan S1 teknik
informatika serta proses rekrutmen tsb menelan biaya, biaya waktu dalam perekrutan.
Sehingga Pak Arif sebagai auditor yang ingin menjaga jaringan kerja (networking)
dengan stakeholder yang diaudit memberikan saran. Apabila ada pegawai magang
yang sekiranya memiliki keahlian dan potensi yang berguna bagi perusahaan maka
perusahaan dapat memberikan penawaran kerja sesuai dengan level mereka.