02 - Artikel Ilmiah - Lalu Syamsul Mia Hartadi - F1A112035
02 - Artikel Ilmiah - Lalu Syamsul Mia Hartadi - F1A112035
Design of rubber dam for flood control in Ancar River Mataram City
Tugas Akhir
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil
Oleh :
LALU SYAMSUL MIA HARTADI
F1A112035
Oleh:
1. Pembimbing Utama
2. Pembimbing Pendamping
-- '
Humairo Saidah, S.T., M.T. Tanggal : ft Januari 2019
NIP. 19720609 1997032001
Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Sipil
ik Universitas Mataram
ii
ARTIKEL ILMIAH
PERENCANAAN BENDUNG KARET UNTUK PENGENDALI BANJIR DI
SUNGAI ANCAR KOTA MATARAM
Oleh:
Lalu Syamsul Mi.a Hartadi
F1A112035
2.
3.Pe�
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik
iii
PERENCANAAN BENDUNG KARET UNTUK PENGENDALI BANJIR DI SUNGAI ANCAR
KOTA MATARAM
, ,
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram
INTISARI
Sungai Ancar merupakan salah satu sungai yang melintasi Kota Mataram memiliki beberapa bangunan
melintang sungai seperti bendung, cekdam, dan jembatan. Bendung Gerisak berada di aliran sungai Ancar
adalah bendung tetap yang terletak di wilayah Kelurahan Kekalik Jaya. Namum saat terjadi debit besar pada
sungai Ancar di hulu Bendung Gerisak terjadi banjir yang mengakibatkan penggenangan di pemukiman. Untuk
mengatasi hal tersebut kiranya diperlukan perencanaan bendung karet yang tubuh bendungnya bisa dikempiskan
untuk menurunkan muka air saat debit besar dan elevasi mercunya dapat diatur sesuai kebutuhan pertanian
sekaligus pengendali banjir.
Perencanaan ini menganalisis besar debit sungai Ancar, bagaimana kapasitas pengaliran dan reduksi
banjir dengan adanya bendung karet di sungai Ancar menggunakan program Hecras 5.0.3. Selanjutnya
menganlisis stabilitas bendung karet terhadap penggulingan, penggeseran, gaya angkat, dan stabilitas tanah
dasar.
Berdasarkan hasil analisis tersebut didapatkan nilai debit banjir rancangan Q25th = 54,953 m3/dtk.
Kapasitas pengaliran sungai Ancar pada river station 32, 29, dan 28 (antara jembatan Jln. Majapahit dengan
jembatan Jln. Seruni) tidak mampu mengalirkan debit banjir rancangan pada kala ulang Q1,001th sebesar 3,71
m3/dtk. Reduksi banjir dengan rencana penggantian bendung tetap menjadi bendung karet dan normalisasi
mampu mereduksi banjir hingga 82,81% pada kala ulang Q25th. Bendung karet pada kondisi banjir dan gempa
aman terhadap penggulingan dengan angka keamanan = 10,95 > 1,20, penggeseran = 5,88 > 1,20, gaya angkat
air = 2,38 > 1,20, dan stabilitas tanah dasar = 0,47 < 2,00.
Kata Kunci : Pengendali Banjir, Bendung Karet.
1
B. Rumusan Masalah yang direncanakan adalah 3 meter, dengan
1. Bagaimana kapasitas pengaliran Sungai elevasi dasar bendung EL+ 0,00 dan elevasi
Ancar pada kondisi eksisting menggunakan mercu bendung berada pada EL+3,00.
program HEC-RAS 5.0.3?
2. Bagaimana perencanaan bendung karet B. Landasan Teori
untuk penanggulangan banjir di Sungai 1) Analisa Hidrologi
Ancar? Hidrologi adalah Ilmu yang berkaitan dengan
3. Berapa besar presentase reduksi banjir air di bumi, baik mengenai terjadinya, peredaran dan
dengan adanya bendung karet di Sungai peyebarannya, sifat-sifatnya dan hubungan dengan
Ancar? lingkungannya terutama dengan makhluk hidup
(Triatmodjo, 2010).
C. Tujuan perencanaan a. Analisa Frekuensi
1. Menentukan kapasitas pengaliran Sungai
- Parameter Statistik
Ancar pada kondisi eksisting
Parameter yang digunakan dalam menganalisa
menggunakan program HEC-RAS 5.0.3.
frekuensi meliputi parameter nilai rata-rata (x ̅),
2. Mendapatkan perencanaan bendung karet standar deviasi (S), koefisien variasi (Cv), koefisien
untuk Sungai Ancar kemiringan (Cs), dan koefisien kurtosis (Ck).
3. Menentukan besar presentase reduksi
banjir dengan adanya bendung karet
- Pemilihan Jenis Distribusi
Distribusi Gumbel
D. Manfaat Perencanaan Distribusi Log Pearson Tipe III
Distribusi Normal
Manfaat yang diharapkan peneliti pada
penelitian ini adalah dapat memberikan Distribusi Log Normal
gambaran mengenai potensi terjadinya banjir - Uji Kecocokan Distribusi
pada Sungai Ancar pada tahun mendatang serta Uji Chi-Kuadrat
alternatif upaya penanggulangannya dengan Uji Smirnov Kolmogorov
kontruksi bendung karet. - Analisa Debit Banjir
Penentuan kala ulang untuk desain bangunan
E. Batasan Masalah sungai dapat dilihat pada Tabel 1.
1. Data yang digunakan adalah data AWLR Tabel 1. Kala Ulang Banjir Rancangan untuk
Ancar dengan panjang data 10 tahun Bangunan Sungai
(2008-2017).
2. Panjang sungai yang diteliti adalah 3000
m.
3. Analisa hidrologi secara manual
menggunakan Analisa Frekuensi.
4. Analisa hidrolika menggunakan program
HEC-RAS 5.0.3.
5. Tidak menganalisa jaringan irigasinya,
karena elevasi mercu bendung tidak
dirubah. 2) Bendung Karet
6. Tidak menganalisa saluran drainase.
7. Tidak membahas teknik pelaksanaan di Bendung karet pertama kali dirancang tahun 1957
lapangan. oleh ahli teknik Amerika dan dibangun di Sungai
8. Tidak memperhitungkan RAB. Los Angeles, California. Bendung karet dapat
diumpamakan sebagai kantong karet yang dipasang
DASAR TEORI melintang sungai. Dengan memompakan udara atau
air kedalamnya, bendung karet akan mengembung
A. Tinjauan Pustaka
sehingga akan menahan aliran serta dapat
menaikkan elevasi muka air di sungai. Sebaliknya
Bramantyo (2002) dalam tugas akhirnya
dengan mengempiskan secara manual atau otomatis
yang berjudul “Perencanaan Bendung Karet
tubuh bendung karet bisa rata dengan pondasi. Dan
Sungai Bangkaderes, Cirebon”, didapatkan hasil
apabila diinginkan dikempiskan sebagian sesuai
debit banjir pada kala ulang Q25th yaitu sebesar
dengan kebutuhan (Anonim, 2011)
231,49 m3/det. Dalam perencanaan hidraulik
bendung dilakukan terlebih dahulu pengamatan a. Keuntungan / Kelebihan
topografi dan lokasi untuk menentukan as 1. Biaya Rendah
bendung karet. Letak as bendung karet dipilih 2. Menghemat Bahan
pada potongan melintang (cross section) BD-07.
Untuk desain kemudian dipilih bendung karet 3. Bangunan Sederhana dan Pemasangan yang
dengan jenis yang diisi udara. Tinggi bendung mudah
2
4. Peralatan yang mudah untuk mengisi dan
mengempiskan tubuh bendung karet
5. Tidak Ada Pengaruh Banjir
6. Tahan Gempa
b. Keterbatasan / Kelemahan
1. Daya Tahan,
2. Operasional
3) Perencanaan Bendung Karet
a. Dasar Penerapan
b. Persyaratan
c. Dasar Perencanaan
d. Perencanaan Tata Letak
e. Perencanaan Hidraulik
f. Perencanaan Tubuh Bendung
g. Cara Kerja Bendung Karet
h. Perencanaan Stabilitas
i. Gaya-gaya yang bekerja pada pondasi
MULAI
METODE PENELITIAN
DATA HASIL PERHITUNGAN HIDRAULIK BENDUNG KARET
Lokasi yang dijadikan objek dalam penelitian PERHITUNGAN PANJANG LANTAI HULU DAN GARIS REMBESAN
total panjang sungai yang ada. PENGHITUNGAN SF TERHADAP GULING DAN GESER
TIDAK SF YA
MEMENUHI
SYARAT
TIDAK SF YA
MEMENUHI
SYARAT
3
Dari tabel 5 nilai parameter statistik tidak termasuk
dalam kategori tipe distribusi Gumbel, sehingga
perhitungan selanjutnya tidak dilanjutkan.
2. Distribusi Log Pearson Tipe III
Tabel 5. Perhitungan parameter statistik Distribusi
Log Pearson Tipe III.
1. Distribusi Gumbel
Tabel 3. Perhitungan parameter statistik Distribusi
Gumbel.
6
Debit P (%) Kemungkinan D Maks
No. Tahun log x log xrt deviasi G
(m3/dtk) m/(n+1)x100% Teoritis (%) (%)
(1) (2) (3) (4)=log(3) (5)=rata-rata(4) (6) (7)=(4)-(5)/(6) (8) (9) (10)
1 2016 43.24 1.64 1.23 0.29 1.402 9.091 8.19 0.90
2 2013 40.84 1.61 1.23 0.29 1.316 18.182 9.55 8.63
3 2015 29.37 1.47 1.23 0.29 0.819 27.273 20.73 6.54
4 2017 23.68 1.37 1.23 0.29 0.495 36.364 32.42 3.95
5 2014 16.44 1.22 1.23 0.29 -0.055 45.455 53.28 7.83
6 2008 15.00 1.18 1.23 0.29 -0.193 54.545 60.64 6.09
7 2009 13.83 1.14 1.23 0.29 -0.316 63.636 67.16 3.52
8 2010 10.27 1.01 1.23 0.29 -0.764 72.727 82.88 10.15
9 2012 7.11 0.85 1.23 0.29 -1.319 81.818 90.58 8.76
10 2011 6.80 0.83 1.23 0.29 -1.386 90.909 91.52 0.61
7
Gambar.8. Long section hasil pemodelan
Gambar.6. Fokus lokasi di hulu bendung dengan kondisi rencana bendung karet dan
Gerisak dengan kondisi bendung karet normalisasi (Q25th)
(Q25th)
Tabel 16. Rekapitulasi perubahan muka air banjir
dengan adanya bendung karet debit kala ulang
Q25th
W.S. Elev eksisting W.S. Elev Rencana bendung karet Penurunan MAB Peninggian MAB
River Sta
(m) (m) (m) (m)
1 2 3 (2-3) (3-2)
20 6.96 6.72 0.24
19 7.12 6.93 0.19
18.1 6.95 6.94 0.01
17 6.95 6.95 0
Rata-rata 0.15 -
Gambar.9. Cross section di hilir bendung
Hasil simulasi pada kala ulang debit banjir Gerisak hasil pemodelan kondisi rencana
rencana Q25th bahwa terjadi penurunan muka air bendung karet dan normalisasi (Q25th)
banjir di hulu bendung Gerisak sepanjang L=110
meter dari river station 17 sampai dengan 20 dengan
tinggi rata-rata penurunan muka air banjir pada
setiap penampangnya adalah 0,15 meter.
Dari analisa kondisi rencana menggunakan
bendung karet, tidak cukup untuk mengatasi banjir,
sehingga direncanakan normalisasi secara sporadis
pada penampang sungai Ancar yang mengalami
penyempitan dan sedimentasi pada daerah hulu dan
Gambar.10. Cross section bendung Gerisak
hilir bendung Gerisak.
hasil pemodelan kondisi rencana bendung
c. Analisa hidrolika kondisi rencana dengan
karet dan normalisasi (Q25th)
bendung karet dan normalisasi
Pada perencanaan normalisasi ini
direncakanan di hulu dan hilir bendung Gerisak yang
kondisi penampangnya mengalami penyempitan dan
sedimentasi. Adapaun lebar rencana normalisasi
meninjau pada lebar rata-rata sungai, lebar bendung,
dan lebar jembatan eksisting.
Tabel 17. Slope rencana normalisasi
f. Peredam energi
Energi terjunan
ET = ρw g qv HE
Massa jenis air (ρw), diambil =1000 kg/m3
Gravitasi bumi (g), diambil = 9,81 m/s2
Debit per satuan lebar (qv) = Cv x (H + h1)3/2
= 1,38 x (2 + 0,60) 3/2 Gambar.12. Gaya tarik pada tabung karet
= 12,13 m3/dtk/m Sistem penjepitan
Tinggi terjunan (HE) = H + h1-H1 Perletakan tabung karet pada fondasi berupa
= 2 + 0,6 – 0,40 penjepitan yang menggunakan baja yang
diangker. Karena tinggi bendung H> 1,00 m
= 2,20 m maka digunakan angker ganda.
Energi terjunan spesifik (ET) = ρw g qv HE Kebutuhan luasan karet
= 1 x 9,81 x 12,13 x 2,2 L = L0 + 2 Ls + 2 a’
= 261,7 N/s L = 1,10 √1 +
Peredam energi L = 1,10 2 x √1 + 1
Ls = 3,11 m
10
Dari tabel 2.6 dimensi lembaran diperoleh : Sudut geser dalam gempa (Ø)= (f)- Arc tan (kh) =
a = 198 mm 0,20 m 24,470 0-9,090 =15,380
Bo = 3505 mm 3,51 m Tan f’ = tan (Ø) = tan 15,380 =
fin = 90 0,09 m 0,28
2a ( ) ( , )
a '
= ( B0 ⁄2 ) +Ls2
2 Ka = = = 0,41
( ) ( , )
B0 ( Ø′) ( , )
2 x 0,2 Kae = = = 0,58
( Ø′) ( , )
a' = ( 3,51⁄2 )2 +3,112
3,51
a' =0,21 m b. Tinjauan terhadap Seepage (rembesan)
Lebar untuk penjepitan = 0,21 m. pada pondasi bendung karet
W = 2 B0 + 2 a Direncanakan dimensi pondasi :
W = 2 x 3,51 + 2 x 0,2 Lebar b1= 1,00 m b2=3,00 m b3= 1,00 m
W = 7,406 m b4=2,50 m b5= 1,00 m b6=5,00 m
Lebar lembaran karet = 7,41 m b7=1,00 m b8=3,00 m b9=1,00 m
L = L0 + 2 Ls + 2 a’ b10=4,00 m b11=0,50 m
L0 = 10 Tinggi h1=1,00 m h2=0,70m
L = 10 + 2 x 3,11 + 2 x 0,21 h3=0,80 m h4=2,00m
L = 16,64 m h5=0,60 m h6=0,50m
Panjang total lembaran karet = 16,64 m h7=0,80 m h8=0,60 m
Panjang AB=2,50 m BC=1,00m
CD=1,70 m DE=3,00m
EF=1,70 m
FG=1,00 m GH=1,70m
HI=2,50 m IJ=0,70m
JK=1,00 m
KL=0,70 m LM=5,00m
MN=0,70 m NO=1,00m
OP=0,70 m
PQ=3,00 m QR=0,70m
RS=1,00 m ST=0,70m
TU=4,00 m
UV=0,50 m VW=0,50m
WX=1,30 m
Elevasi A=5,60 m B=5,00m C=3,60m
D=3,00 m
Perencanaan apron didasarkan dengan
Gambar.13. Bentuk dan dimensi lembaran
mempertimbangkan aliran dasar sungai. Dalam hal
karet
ini harus mampu mengantisipasi seepage atau
2. Perencanaan Stabilitas
rembesan dan stabil terhadap gaya eksternal yang
Dari hasil penyelidikan mekanika tanah pada sungai bekerja. Pada analisa ini diasumsikan kondisi yang
Ancar, diperoleh data: paling kritis terjadi pada saat bendung karet
Berat volume kering (γd) = 1,20 t/m3 menggembung dengan tampungan penuh. Cara yang
Berat volume basah (γb) = 1,72 t/m3 digunakan untuk menganalisa rembesan pada
pondasi lantai ini dengan metode “Lane”.
Berat jenis (Gs) = 2,640 (∑ / ∑ )
Lx = > CL . H
Berat volume jenuh (γsat) = 1,75 t/m3 ∆
Dimana :
Sudut gesek (f) = 24,470 0
CL = Lane koefisien (sesuai jenis tanah)
Kohesi (c) = 0,070 t/m3
∆H = beda tinggi muka air hulu dan hilir (m)
Berat jenis beton (γc) = 2,20 t/m3
Lv = panjang aliran seepage kearah vertikal
Berat jenis air (γw) = 1,00 t/m3
(m)
(γsub) = (γsat) - (γw) =
Lh = panjang aliran seepage kearah horizontal
0,75 t/m3
(m)
Berat jenis karet (γkaret) = 1,20 t/m3
Koefisien Lane = 5,00 (pasir kasar)
Koefisien gempa (kh) = 0,16
Lv = AB+CD+EF+GH+IJ+KL+MN+OP+...+WX =
Sudut gesekan dalam tanah
13,60 m
= tan (f) = tan (24,470 0) = 0,46
Lh = BC+DE+FG+HI+JK+LM+...+VW = 23,00 m
a. Menghitung Koefisien tekanan tanah aktif ∆H = 2,00 m
LL = CL . H = 5 x 2,00 = 10,00 m
Arc tan (kh) = Arc tan (0,16) = 9,090 ( , / ∑ , )
Lx = = 10,63 m
,
11
Maka Lx > CL.H = 10,63 > 10,00 H = El.A – El.C = 5,60 – 3,60 = 2,00 m
(36,60 − 2,50)
U = . 2,00.1 = 2,05 / 2
36,60
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 22
Tabel 20. Perhitungan up lift (kondisi banjir)
Titik Lx Lt H Ux
∑
SFS = ≥ 1,5
∑
, e. Perencanaan Instalasi
= ≥ 1,5 1. Lubang angin
,
= 10,59 ≥ 1,5 Jumlah lubang minimum 2 lokasi, menggunakan
- Stabilitas terhadap gaya angkat pipa baja dalam tabung. Lubang angin boleh lebih
∑ dari dua yang diletakkan merata di sepanjang pipa
SFU = ≥ 1,5
∑
,
baja dalam tabung karet.
= ≥ 1,5 2. Pompa dan saluran udara
,
= 3,3 ≥ 1,5 Kapasitas pompa untuk mengembangkan bendung
- Kapasitas daya dukung ditentukan dengan rumus berikut :
.
qu = a.c.Nc + b.g.B.Ng + g.Df.Nq Kp =
qu = 1.0,07.9,69 + 0,5.1,75.23.3,16 + Kp = kapasitas pompa (m3/menit)
1,75.2,5.5,42 C = rasio tekanan udara dalam
qu = 88,03 t/m2 tabung karet dan udara luar
Daya dukung yang diijinkan diambil 0,5
qall = qu/FS Vb = volume tabung karet (m3)
qall = 88,03/3 ti = waktu pengisian diambil dalam
qall = 29,34 t/m2 kisaran antara 10 menit sampai
Evaluasi kapasitas daya dukung pondasi langsung : dengan 30 menit
L = 10 m
B = 23,00 m Diameter pipa saluran udara ditentukan berdasarkan
e = [B/2 - ∑M/∑V] < B/6 waktu pengempisan dengan persamaan berikut :
e = [23/2 – 1373,24/69,25] < 23/6
t0 =
e = -8,33 < 3,83 . . .
qmaks = (∑V/L*B) (1-(6*e/B)) < 3,00 . .
v0 =
= (69,25/10*23) (1-(6*-8,33/23)) <3,00 . .
= 0,96 < 3,00 ρr = 0,5 . ( . + + .ℎ )
dengan :
t0 = waktu pengempisan (menit)
= volume tabung karet (m3)
D = diameter pipa (m)
v0 = kecepatan rata-rata udara keluar
(m/s)
13
= gravitasi (m/s2) 2. Dari hasil analisa hidrolika dapat ditarik
ρr = tekanan rata-rata udara dalam kesimpulan sebagai berikut :
tabung selama pengempisan (Pa), Kapasitas penampang sungai Ancar pada
f = koefisien kekasaran pipa, river station 32, 29, dan 28 (antara
diambil 0,003 jembatan Jln. Majapahit dengan jembatan
L = panjang pipa (m) Jln. Seruni) tidak mampu mengalirkan
ρa = rapat massa udara = 0,0012 debit banjir rancangan pada kala ulang
ton/m3 Q1,001th sebesar 3,71 m3/dtk sehingga
ρb = tekanan udara dalam tabung terjadi limpasan. Penyebabnya adalah
karet (Pa) penyempitan dan pendangkalan
ρw = rapat massa air = 1 ton/m3 penampang pada river station 33 sampai
h1 = tinggi pembendungan dengan 14 dengan penyempitan paling
maksimum (m) ekstrim b± 2.5 meter pada river station 26
h3 = kedalaman air banjir pada saat dan 14.
bendung kempis total (m) Elevasi mercu bendung berada di +5,0
Dengan t0 diambil sekitar 10 menit sampai dengan mdpl dan fondasi bendung di +3,0 mdpl,
20 menit bisa dihitung besarnya diameter pipa D. dan tinggi bendung 2,0 m.
- Tekanan rata-rata udara dalam tabung Pada kondisi rencana normalisasi dan
selama pengempisan (Pa) bendung karet mengembang total (elevasi
ρr = 0,5 . ( . + + .ℎ ) mercu bendung sama saat kondisi
ρr = 0,5 . (1 . 0,6 + 2000 + 1 . 0,95) eksisting) dengan debit banjir rancangan
ρr = 1000,775 Pa kala ulang Q2th=17,13 m3/dtk terjadi
- Kecepatan rata-rata udara keluar m/s limpasan pada river station 32 sebelah
. , . , kanan sungai tinggi limpasan = 0,37
v0 =
, . . , meter dan pada river station 21, 20, dan
, 19 sebelah kiri sungai rata-rata tinggi
v0 = limpasan = 0,21 m, sehingga kondisi
,
v0 = √16009786,2 inilah yang dijadikan kontrol muka air
v0 = 4001,223 / maksimum yang melewati mercu bendung
- Waktu pengempisan, diambil waktu karet yaitu h= 0,60 m.
pengempisan = 10 menit Reduksi banjir dengan rencana
penggantian bendung tetap Gerisak
t0 =
. . . menjadi bendung karet pada kala ulang
vb = π x r2 x t = 3,14 . 12 . 14 = 43,96 m3 Q25th tidak memiliki pengaruh, namun
,
10 = cukup mereduksi banjir pada kala ulang
. , . . ,
Q1,001th sebesar 40,00% dan sebesar
Dengan cara trial and error diperloleh nilai D =
32,72% pada kala ulang Q2th. Sementara
0,0289 m = 1,138 inch.
untuk rencana dengan normalisasi mampu
- Kapasitas pompa untuk mengembangkan
mereduksi banjir sebesar 27,23% pada
bendung :
, . , kala ulang Q25th, dan untuk rencana
Kp = penggantian bendung karet+normalisasi
Kp = 1,10 m3/menit mampu mereduksi banjir hingga 82,81%
Jadi lama waktu yang dibutuhkan untuk pada kala ulang Q25th. Untuk mereduksi
mengembangkan bendung karet adalah volume banjir hingga 100% dengan debit kala
tabung karet/kapasitas pompa ulang Q25th=54,95 m3/dtk maka
tk = diperlukan tanggul pada river station 33,
,
32, 30, 29, 28, 13, dan 7 dengan tinggi 1,5
tk = m dengan jagaan 0,6 m.
,
tk = menit 3. Dari hasil perhitungan stabilitas bendung karet,
KESIMPULAN DAN SARAN dapat di simpulkan :
Aman pada kondisi penuh
A. Kesimpulan Stabilitas terhadap penggulingan =
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa 4,45 > 1,50
yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat Stabilitas terhadap penggeseran =
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 10,59 > 1,50
1. Dari hasil analisa hidrologi debit banjir Stabilitas terhadap gaya angkat =
rancangan dengan menggunakan Analisa 3,27 > 1,50
Frekuensi pada sungai Ancar didapatkan debit Stabilitas tanah dasar =
banjir rancangan Q25th sebesar 54,953 m3/det. 0,96 < 3,00
Aman pada kondisi penuh dan gempa
14
Stabilitas terhadap penggulingan = Anonim, 2009, Detail Desain Bendung Gerak dan
11,61 > 1,20 Waduk Pengendali/Retensi Banjir di DAS
Stabilitas terhadap penggeseran = Laju, Mataram.
5,58 > 1,20 Anonim, 2010, Pembuatan Peta Rawan Banjir di
Stabilitas terhadap gaya angkat = Kota Mataram, Mataram.
3,27 > 1,20 Anonim, 2011, Kegiatan Penyusunan Katalog
Stabilitas tanah dasar = 4(empat) Sungai di Kota Mataram,
0,36 < 2,00 Mataram.
Aman pada kondisi banjir Anonim, 2011, Survey Identifikasi dan Desain
Stabilitas terhadap penggulingan = Bendung Karet di Provinsi NTB, Mataram.
3,73 > 1,50 Anonim, 2014, Pedoman Pelaksanaan Tugas Akhir
Stabilitas terhadap penggeseran = Fakultas Teknik Universitas Mataram,
9,55 > 1,50 Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram,
Stabilitas terhadap gaya angkat = Mataram.
2,38 > 1,50 Anonim, 2012, Rehabilitasi Bendung Jejeruk untuk
Stabilitas tanah dasar = Irigasi, Semarang.
1,20 < 3,00 Anonim, 2016, SNI 2415:2016 Tata Cara
Aman pada kondisi banjir dan gempa Perhitungan Debit Banjir Rencana, Standar
Stabilitas terhadap penggulingan = Nasional Indonesia, Jakarta.
10,95 > 1,20 Anonim, 2018, Data Debit Harian Stasiun Ancar,
Stabilitas terhadap penggeseran = Balai Informasi Infrastruktur Wilayah,
5,88 > 1,20 Mataram.
Stabilitas terhadap gaya angkat = Bramantyo, 2002, Perencanaan Bendung Karet
2,38 > 1,20 Sungai Bangkaderes, Cirebon, Institut
Stabilitas tanah dasar = Teknologi Bandung, Bandung.
0,47 < 2,00 Chow, V.T., 1992, Open Channel Hydraulics, Mc
4. Dari hasil perhitungan instalasi bendung karet Graw Hill Book Company, New York.
diperoleh besar volume tabung karet adalah Istiarto, 2014, Modul Pelatihan Simulasi Aliran 1-
43,96 m3, kapasitas pompa untuk Dimensi dengan Bantuan Paket Program
mengembangkan bendung karet adalah 1,10 Hidrodinamika Hec-ras, Yogyakarta.
m3/menit, dan waktu yang dibutuhkan untuk Luknanto, 2002, Model Matematik Numeris
mengembangkan bendung karet adalah 40 Bendung Karet Pencegah Intrusi Air Laut
menit. di Sungai Wonokromo, Surabaya,
B. Saran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Selain beberapa kesimpulan di atas, beberapa Nugroho, 2010, Aplikasi hidrologi, Jogja
saran yang dikemukakan antara lain : Mediautama, Malang.
1. Pada studi lanjutannya nanti perlu Soemarto, CD., 1987, Hidrologi Teknik, Usaha
dipertimbangkan adanya saluran irigasi Nasional, Surabaya.
alternatif untuk memenuhi daerah layanan Soewarno, 1995, Hidrlogi Aplikasi Metode Statistik
irigasi bendung Gerisak, jika nantinya bendung untuk Analisa Data, Jilid 1, Nova,
karet tidak di bangun dan bendung eksisting Bandung.
Gerisak di hancurkan. Suhudi, 2008, Kajian Hidrolis Penurunan Elevasi
2. Perlu di sosialisasikan kepada masyarakat agar Dasar Sungai Terhadap Bendung Karet
jangan membuang sampah ke sungai Ancar, Jatimlerek Kabupaten Jombang,
karna dapat menimbulkan dampak sedimentasi. Universitas Tribhuwana Tunggadewi,
Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Sukma, Nita, 2017, Evaluasi Kapasitas Penampang
Sungai Menggunakan HEC-RAS dan
Anonim, 1989, SNI 03-1724-1989 Pedoman Perencanaan Tanggul guna
Perencanaan Hidrologi dan Hidraulik Penanggulangan Banjir di Sungai Sulin,
untuk Bangunan di Sungai, Standar Universitas Mataram, Mataram.
Nasional Indonesia, Jakarta. Susanto, 2008, Analisis Hidrologi, Hidrolika, dan
Anonim, 2004, Pd T-09-2004A Perencanaan Stabilitas Bendung Karet Wonokerto
Bendung Karet Isi Udara, Pedoman Kabupaten Demak, Universitas Islam
Kontruksi dan Bangunan, Jakarta. Sultan Agung, Semarang.
Anonim, 2005, Pd T-05-2005-A Operasi dan Triatmodjo, Bambang, 2008, Hidrologi Terapan,
Pemeliharaan Bendung Karet Isi Udara Cetakan Pertama, Beta Offset, Yogyakarta.
(Tabung Karet), Pedoman Kontruksi dan
Bangunan, Jakarta.
15