Anda di halaman 1dari 20

TUGAS FARMAKOEKONOMI

Nama : ULFATULLAMIAH

NIM: 2148201099

1. Deskripsi dan analisis dari biaya terapi obat terhadap sistem kesehatan dan masyarakat dan
yang menjadi ujung akhir pada suatu uji klinik disebut …..

A. Biaya

B. Outcome

C. Farmakoekonomi

D. Evaluasi Ekonomi

E. Ekonomi Kesehatan

JAWABAN :C

KET: Farmakoekonomi adalah studi tentang biaya dan hasil dari intervensi terapeutik, terutama
terapi obat, dan bagaimana intervensi tersebut mempengaruhi sistem kesehatan dan masyarakat
secara keseluruhan. Ini melibatkan evaluasi ekonomi dari intervensi terapeutik dalam suatu uji
klinik dan membantu dalam pengambilan keputusan tentang penggunaan sumber daya yang
terbatas dalam sistem kesehatan.

2. Alasan yang tepat terkait pentingnya farmakoekonomi di Indonesia, yaitu …..

A. Sumber daya yang terbatas

B. Sumber daya telah tercukupi

C. Pengobatan sudah efektif

D. Pengobatan sudah efisien

E. Kebutuhan pasien sudah terpenuhi

JAWABAN : A

KET: Indonesia memiliki sumber daya yang terbatas dalam sistem kesehatannya, termasuk
anggaran kesehatan dan tenaga medis. Oleh karena itu, penting untuk melakukan evaluasi
ekonomi dari intervensi terapeutik, terutama terapi obat, untuk memastikan penggunaan sumber
daya yang efektif dan efisien dalam sistem kesehatan. Farmakoekonomi dapat membantu dalam
pengambilan keputusan tentang penggunaan sumber daya yang terbatas dalam sistem kesehatan
Indonesia.

3. Sediaan obat yang baik memiliki kriteria diantaranya ……

A. Efektif, aman, biaya mahal dan halal

B. Efektif, aman, biaya terjangkau dan halal

C. Efektif, aman, biaya terjangkau dan bebas

D. Efektif, logis, biaya terjangkau dan halal

E. Efektif, aman, biaya terjangkau dan haram

JAWABAN : B

KET : Sediaan obat yang baik harus efektif dalam mengobati kondisi medis yang diinginkan, aman
dalam penggunaannya, biaya terjangkau agar dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan,
dan halal sesuai dengan prinsip-prinsip agama Islam. Kriteria ini penting untuk memastikan
efektivitas dan keamanan pengobatan yang diberikan serta ketersediaannya bagi masyarakat
yang membutuhkan.

4. Pernyataan yang benar terkait perbandingan antara uji klinik (Clinical Trial) dan
farmakoekonomi, yaitu …

A. Pada uji klinik menggunakan evalusi outcome sebagai parameter pengukuran efektivitas,
sedangkan farmakoekonomi merapkan uji hipotesis

B. Pada uji klinik dilakukan pada kondisi real life effectiveness, sedangkan farmakoekonomi pada
kondisi terkontrol

C. Pada uji klinik dan farmakoekonomi menggunakan evalusi outcome sebagai parameter
pengukuran efektivitas

D. Pada uji klinik dilakukan untuk mengetahui keamanan dan efikasi, sedangkan farmakoekonomi
untuk mengetahui biaya dan konsekuensinya

E. Pada hasil uji klinik dan farmakoekonomi dilakukan analisis statistik


JAWABAN : D

KET: Uji klinik (clinical trial) dilakukan untuk mengetahui efikasi dan keamanan suatu intervensi
terapeutik, termasuk terapi obat, pada kondisi yang terkontrol. Sedangkan farmakoekonomi
dilakukan untuk mengevaluasi biaya dan konsekuensi dari intervensi terapeutik tersebut. Evaluasi
outcome juga digunakan sebagai parameter pengukuran efektivitas pada uji klinik dan
farmakoekonomi. Namun, perbedaan utama antara kedua jenis penelitian ini adalah fokusnya,
dimana uji klinik lebih fokus pada efikasi dan keamanan, sedangkan farmakoekonomi lebih fokus
pada biaya dan konsekuensi. Analisis statistik juga digunakan pada hasil uji klinik dan
farmakoekonomi untuk mengevaluasi data yang diperoleh.

5. Terapi dapat dikatakan Cost-Effective yang paling tepat apabila ……

A. Biaya yang lebih murah, namun memiliki efektivitas yang sama dengan terapi yang
dibandingkan

B. Efektivitas yang tinggi dengan biaya yang paling murah diantara terapi yang dibandingkan

C. Biaya yang lebih murah dan efektivitas yang paling rendah diantara terapi yang dibandingkan

D. Biaya yang mahal dengan efektivitas yang paling tinggi diantara terapi yang dibandingkan

E. Biaya yang sama, namun efektivitas paling tinggi diantara terapi yang dibandingkan

JAWABAN : A

KET: Terapi dikatakan cost-effective (biaya-efektif) jika biayanya lebih rendah dibandingkan
dengan terapi lain yang dibandingkan, namun memiliki efektivitas yang sama atau setara. Ini
berarti bahwa terapi tersebut memberikan nilai tambah dalam pengobatan dengan biaya yang
lebih rendah. Oleh karena itu, dalam farmakoekonomi, penting untuk mengevaluasi biaya dan
efektivitas dari intervensi terapeutik untuk memastikan penggunaan sumber daya yang efektif
dan efisien dalam sistem kesehatan.

6. Jenis biaya yang langsung berhubungan dengan aktivitas pengobatan disebut …….

A. Biaya medik langsung

B. Biaya non medik langsung

C. Indirect costs
D. Intangible costs

E. Biaya tak teraba

JAWABAN : A

KET:Biaya medik langsung adalah jenis biaya yang langsung berhubungan dengan aktivitas
pengobatan, seperti biaya obat, biaya pemeriksaan laboratorium, biaya konsultasi dokter, biaya
perawatan di rumah sakit, dan biaya terapi lainnya. Biaya medik langsung dapat diukur secara
langsung dan dikelola oleh sistem kesehatan. Sedangkan biaya non-medik langsung, indirect
costs, dan intangible costs merupakan jenis biaya lainnya yang terkait dengan pengobatan,
namun tidak secara langsung berhubungan dengan aktivitas pengobatan.

7. Biaya transportasi, biaya makan penunggu pasien, bantuan di rumah, merupakan biaya …..

A. Biaya medik langsung

B. Biaya non medik langsung

C. Indirect costs

D. Intangible costs

E. Biaya tak teraba

JAWABAN : B

KET: Biaya non medik langsung adalah jenis biaya yang terkait dengan pengobatan, namun tidak
secara langsung berhubungan dengan aktivitas pengobatan. Contoh biaya non medik langsung
antara lain biaya transportasi, biaya makan penunggu pasien, bantuan di rumah, dan biaya
kehilangan produktivitas akibat absensi dari pekerjaan. Biaya non medik langsung dapat
memengaruhi biaya total dari pengobatan dan harus dipertimbangkan dalam evaluasi ekonomi
dari intervensi terapeutik.

8. Penurunan kualitas hidup, peningkatan rasa tidak nyaman/nyeri, keterbatasan fisik merupakan
biaya yang termasuk dalam jenis ……

A. Biaya medik langsung

B. Biaya non medik langsung

C. Inderect costs
D. Intangible costs

E. Direct Medical cost

JAWABAN : D

KET:Intangible costs adalah jenis biaya yang sulit diukur secara langsung dan terkait dengan
dampak psikologis atau sosial dari suatu kondisi medis atau intervensi terapeutik. Contoh biaya
intangible antara lain penurunan kualitas hidup, peningkatan rasa tidak nyaman/nyeri,
keterbatasan fisik, dan dampak psikologis seperti depresi dan kecemasan. Biaya intangible harus
dipertimbangkan dalam evaluasi ekonomi dari intervensi terapeutik karena dapat memengaruhi
nilai tambah dari suatu intervensi terapeutik bagi pasien.

9. Penurunan produktivitas dan mortalitas dini merupakan jenis biaya …..

A. Biaya medik langsung

B. Biaya non medik langsung

C. Indirect costs

D. Intangible costs

E. Direct Medical cost

JAWABAN : C

KET :Indirect costs adalah jenis biaya yang terkait dengan pengobatan, namun tidak secara
langsung berhubungan dengan aktivitas pengobatan atau biaya medik langsung. Contoh biaya
indirect antara lain penurunan produktivitas dan mortalitas dini akibat suatu kondisi medis atau
intervensi terapeutik. Biaya indirect dapat memengaruhi biaya total dari pengobatan dan harus
dipertimbangkan dalam evaluasi ekonomi dari intervensi terapeutik.

10. Sudut pandang dalam analisis farmakoekonomi, disebut ……..

A. Biaya

B. Farmakoekonomi

C. Perspektif

D. Discounting
E. Outcome

JAWABAN : C

KET: Perspektif adalah sudut pandang atau kerangka acuan yang digunakan dalam analisis
farmakoekonomi. Perspektif dapat bervariasi tergantung pada tujuan analisis dan siapa yang
membiayai intervensi terapeutik. Contoh perspektif dalam analisis farmakoekonomi antara lain
perspektif pasien, perspektif sistem kesehatan, dan perspektif masyarakat. Pemilihan perspektif
yang tepat dalam analisis farmakoekonomi penting untuk memastikan evaluasi ekonomi yang
akurat dan relevan.

11. Suatu obat A merupakan kandidat obat baru yang digunakan sebagai anti asma. Hasil uji klinis
menunjukkan terdapat 80% pasien mengalami bebas gejala. Namun, setelah obat tersebut
beredar luas dan dilakukan penelitian terkait efektivitasnya, ternyata hanya 70% pasien
mangalami bebas gejala setelah penggunaan obat A tersebut. Berdasarkan kasus tersebut, maka
yang dapat dinyatakan nilai efektivitas, yaitu …….

A. 80%

B. 70%

C. 20%

D. 30%

E. 10%

JAWABAN : B

KET : Nilai efektivitas suatu obat adalah kemampuan obat tersebut untuk menghasilkan hasil
yang diharapkan dalam pengobatan kondisi medis tertentu dalam kondisi penggunaan sehari-
hari. Hasil uji klinik dapat memberikan estimasi awal tentang efektivitas suatu obat, namun
efektivitas sebenarnya dapat berbeda ketika obat tersebut digunakan dalam praktik klinis sehari-
hari. Dalam kasus ini, hasil uji klinik menunjukkan efektivitas 80%, namun setelah dilakukan
penelitian terkait efektivitasnya, ditemukan bahwa efektivitas sebenarnya adalah 70%. Oleh
karena itu, nilai efektivitas yang dapat dinyatakan adalah 70%.

12. Hasil suatu intervensi pengobatan yang mencerminkan perubahan indikator klinis,
disebut……..
A. Intermediet outcome

B. Final outcome

C. Natural Physical Units

D. Effectiveness

E. Willingness to pay

JAWABAN : A

KET :Intermediate outcome adalah hasil suatu intervensi pengobatan yang mencerminkan
perubahan indikator klinis atau biokimia yang terkait dengan kondisi medis tertentu.
Intermediate outcome dapat digunakan sebagai parameter pengukuran efektivitas suatu
intervensi terapeutik dalam pengobatan kondisi medis tertentu. Contoh intermediate outcome
antara lain penurunan tekanan darah, penurunan kadar gula darah, dan peningkatan fungsi paru-
paru pada pasien asma. Intermediate outcome dapat menjadi prediktor untuk final outcome atau
hasil akhir dari pengobatan.

13. Hasil suatu intervensi pengobatan yang mencerminkan perubahan status hidup, disebut…….

A. Intermediet outcome

B. Final outcome

C. Natural Physical Units

D. Effectiveness

E. Willingness to pay

JAWABAN : B

KET : Final outcome atau hasil akhir adalah hasil suatu intervensi pengobatan yang
mencerminkan perubahan status hidup atau kesehatan pasien secara keseluruhan. Final outcome
dapat mencakup beberapa dimensi seperti kelangsungan hidup, kualitas hidup, dan fungsi
fisiologis. Final outcome merupakan parameter pengukuran efektivitas utama dari suatu
intervensi terapeutik dalam pengobatan kondisi medis tertentu. Contoh final outcome antara lain
kelangsungan hidup pada pasien dengan kanker, kualitas hidup pada pasien dengan penyakit
kronis, dan fungsi fisiologis pada pasien dengan cedera tulang belakang.
14. Sumber jenis data efektivitas yang dapat digunakan dalam evaluasi ekonomi kesehatan
meliputi ……. (kecuali)

A. Clinical trials

B. Epidemiological studies

C. Cohort studies

D. Synthesis methods

E. Original article

Jawab : E

Keterangan : Original article tidak termasuk dalam sumber data efektivitas umum digunakan
dalam evaluasi ekonomi kesehatan.

15. Clinical trials dapat digunakan sebagai sumber data efektivitas, namun memiliki kelemahan
diantaranya ……

A. Subjek dan waktu pengujian telah ditentukan

B. Memiliki potensi bias dan banyak terdapat faktor perancu

C. Memiliki potensi bias dalam pencarian dan peninjauan data

D. Tidak memiliki potensi bias

E. Subjek yang digunakan tidak memiliki kriteria

Jawab : B

Keterangan : clinical trials dapat menghadapi masalah potensial seperti bias dan faktor perancu
yang dapat memengaruhi hasilnya.

16. Epidemiologic studies dan cohort studies dapat digunakan sebagai sumber data efektivitas,
namun memiliki kelemahan diantaranya ……

A. Subjek dan waktu pengujian telah ditentukan

B. Memiliki potensi bias dan banyak terdapat faktor perancu

C. Memiliki potensi bias dalam pencarian dan peninjauan data


D. Tidak memiliki potensi bias

E. Subjek yang digunakan tidak memiliki kriteria

Jawab : B

Keterangan : Epidemiologic studies dan cohort studies dapat memiliki potensi bias karena banyak
faktor yang dapat memengaruhi hasil penelitian ini, dan seringkali diperlukan kontrol yang ketat
untuk mengurangi faktor perancu yang memungkinkan.

17. Sytematic review, Meta-analysis dan Synthesis method dapat digunakan sebagai sumber data
efektivitas, namun memiliki kelemahan diantaranya ……

A. Subjek dan waktu pengujian telah ditentukan

B. Memiliki potensi bias dan banyak terdapat faktor perancu

C. Memiliki potensi bias dalam pencarian dan peninjauan data

D. Tidak memiliki potensi bias

E. Subjek yang digunakan tidak memiliki kriteria

Jawab : C

Keterangan : Meta-analisis, ulasan sistematis, dan metode sintesis sering memiliki potensi bias
terutama dalam proses pencarian dan peninjauan data, yang dapat memengaruhi hasil akhir.

18. Metode farmakoekonomi yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui biaya yang
digunakan dalam suatu intervensi kesehatan, yaitu …….

A. Cost Analysis

B. Cost-Effectiveness Analysis

C. Cost-Utility Analysis

D. Cost-Minimization Analysis

E. Cost-Benefit Analysis
Jawab : A

Keterangan : Metode cost analysis bertujuan untuk mengukur dan menganalisis biaya yang
terkait dengan suatu intervensi kesehatan tanpa membandingkannya dengan hasil atau efek klinis
dari intervensi tersebut.

19. Metode farmakoekonomi yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui terapi obat yang
memiliki biaya paling murah dan kualitas hidup pasien yang paling baik setelah menggunakan
terapi obat tersebut dibandingkan dengan terapi obat lain, yaitu ……

A. Cost Analysis

B. Cost-Effectiveness Analysis

C. Cost-Utility Analysis

D. Cost-Minimization Analysis

E. Cost-Benefit Analysis

Jawab : C

Keterangan : Dalam Cost-Utility Analysis, efektivitas terapi diukur dengan menggunakan ukuran
kualitas-adjusted life years (QALYs), yang mencakup aspek kuantitas dan kualitas hidup pasien.
Tujuan utama adalah untuk membandingkan biaya dan efek klinis dalam satuan QALYs antara
berbagai terapi obat atau intervensi.

20. Metode farmakoekonomi yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui terapi obat yang
memiliki biaya paling murah dan efektivitas pengobatan yang paling tinggi setelah menggunakan
terapi obat tersebut dibandingkan dengan terapi obat lain, yaitu …….

A. Cost Analysis

B. Cost-Effectiveness Analysis

C. Cost-Utility Analysis

D. Cost-Minimization Analysis

E. Cost-Benefit Analysis

Jawab : D
Keterangan : Metode ini bertujuan untuk menentukan terapi yang memiliki hasil klinis yang
setara sambil mencari biaya terendah di antara terapi-terapi yang dibandingkan

21. Metode farmakoekonomi yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui terapi obat yang
memiliki nilai benefit paling tinggi dibandingkan dengan terapi obat lain, yaitu …….

A. Cost Analysis

B. Cost-Effectiveness Analysis

C. Cost-Utility Analysis

D. Cost-Minimization Analysis

E. Cost-Benefit Analysis

Jawab : E

Keterangan : Cost-Benefit Analysis membandingkan manfaat (dalam satuan moneter) dari terapi
obat dengan biayanya. Hal ini memungkinkan penilaian apakah investasi dalam suatu terapi obat
akan menghasilkan manfaat ekonomi positif yang melebihi biayanya.

22. Metode farmakoekonomi yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui terapi obat yang
memiliki biaya paling murah dibandingkan dengan terapi obat lain, yaitu …….

A. Cost Analysis

B. Cost-Effectiveness Analysis

C. Cost-Utility Analysis

D. Cost-Minimization Analysis

E. Cost-Benefit Analysis

Jawab : D

keterangan : Cost-Minimization Analysis digunakan ketika dua atau lebih terapi dianggap memiliki
efek klinis yang setara, dan tujuannya adalah untuk menentukan terapi yang memiliki biaya
terendah di antara mereka.
23. Metode farmakoekonomi yang digunakan untuk memperkirakan biaya yang disebabkan oleh
suatu penyakit pada sebuah populasi disebut …..

A. Cost Analysis

B. Cost-Effectiveness Analysis

C. Cost-Utility Analysis

D. Cost of Illness

E. Cost-Benefit Analysis

Jawab : D

Keterangan : Cost of Illness Analysis bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur seluruh
biaya yang terkait dengan suatu penyakit, termasuk biaya langsung, biaya tidak langsung, dan
biaya intangible yang mungkin timbul akibat penyakit tersebut pada tingkat populasi.

24. Biaya perawatan kesehatan yang terkait langsung dengan perawatan kesehatan disebut ….

A. Biaya langsung (direct cost)

B. Biaya tidak langsung (indirect cost)

C. Biaya nirwujud (intangible cost)

D. Biaya terhindarkan (averted cost)

E. Biaya medis (medical cost)

Jawab : A

Keterangan : Bahwa biaya langsung mencakup pengeluaran yang dapat secara langsung
diidentifikasi dan diatribusikan ke perawatan kesehatan, seperti biaya obat-obatan, kunjungan ke
dokter, atau perawatan di rumah sakit. Ini adalah jenis biaya yang secara langsung terkait dengan
pengobatan dan perawatan medis yang diberikan kepada individu.

25. Biaya transportasi, biaya hilangnya produktivitas, biaya pendamping merupakan contoh jenis
biaya perawatan kesehatan …..

A. Biaya langsung (direct cost)


B. Biaya tidak langsung (indirect cost)

C. Biaya nirwujud (intangible cost)

D. Biaya terhindarkan (averted cost)

E. Biaya medis (medical cost)

Jawab : B

Keterangan : Biaya transportasi, seperti biaya perjalanan ke rumah sakit biasanya tidak terkait
langsung dengan pengobatan medis itu sendiri, Biaya hilangnya produktivitas merujuk pada
hilangnya pendapatan yang mungkin dialami seseorang karena absen dari pekerjaan atau
produktivitas yang berkurang akibat masalah kesehatan dan Biaya pendamping mencakup biaya
yang mungkin dikeluarkan oleh keluarga atau teman untuk mendukung pasien selama perawatan
kesehatan mereka. Ini juga bukan biaya medis yang langsung terkait dengan pengobatan itu
sendiri.

26. Sejumlah biaya yang terkait dengan hilangnya produktivitas akibat menderita suatu penyakit
disebut ……

A. Biaya langsung (direct cost)

B. Biaya tidak langsung (indirect cost)

C. Biaya nirwujud (intangible cost)

D. Biaya terhindarkan (averted cost)

E. Biaya medis (medical cost)

Jawab : B

Keterangan : Biaya ini mencakup kerugian ekonomi yang timbul karena seseorang tidak dapat
bekerja atau berkontribusi produktif dalam masyarakat akibat penyakit atau gangguan kesehatan.

27. Biaya-biaya yang sulit diukur dalam unit moneter, namun sering kali terlihat dalam
pengukuran kualitas hidup, disebut ……

A. Biaya langsung (direct cost)

B. Biaya tidak langsung (indirect cost)


C. Biaya nirwujud (intangible cost)

D. Biaya terhindarkan (averted cost)

E. Biaya medis (medical cost)

Jawab : C

Keterangan : Biaya nirwujud (intangible cost) adalah jenis biaya yang sulit diukur dalam bentuk
nilai moneter karena tidak memiliki bentuk fisik atau tidak terkait dengan transaksi keuangan
yang langsung terukur. Ini adalah biaya yang sering kali berkaitan dengan dampak sosial,
emosional, atau kualitatif dari suatu kejadian atau tindakan, tetapi tidak dapat diungkapkan
dengan angka.

28.Rasa sakit dan rasa cemas yang diderita pasien dan/atau keluarganya merupakan termasuk
jenis biaya perawatan kesehatan …..

A. Biaya langsung (direct cost)

B. Biaya tidak langsung (indirect cost)

C. Biaya nirwujud (intangible cost)

D. Biaya terhindarkan (averted cost)

E. Biaya medis (medical cost)

JAWABAN C

KET: Biaya nirwujud adalah biaya-biaya yang sulit diukur dalam unit

moneter, namun sering terlibat dalam pengukuran kualitas hidup,

misalnya rasa sakit dan rasa cemas yang diderita pasien atau keluarga

pasien

29. Biaya non-medis seperti biaya ambulan dan biaya transportasi pasien lainnya merupakan
termasuk jenis biaya perawatan kesehatan …..

A. Biaya langsung (direct cost)

B. Biaya tidak langsung (indirect cost)


C. Biaya nirwujud (intangible cost)

D. Biaya terhindarkan (averted cost)

E. Biaya medis (medical cost)

JAWABAN A

KET: Biaya langsung adalah biaya yang terkait langsung dengan perawatan

kesehatan termasuk biaya obat, biaya konsultasi dokter, biaya jasa

perawat, penggunaan fasilitis rumah sakit(rawat inap dan peralatan

lain), uji laboratorium, dan biaya kesehatan lainnya. Dalam biaya

langsung selain biaya medis seringkali diperhitungkan biaya non medis

seperti biaya ambulan dan biaya transportasi pasien lainnya.

30. Potensi pengeluaran yang dapat dihindarkan karena penggunaan suatu intervensi kesehatan
disebut ……

A. Biaya langsung (direct cost)

B. Biaya tidak langsung (indirect cost)

C. Biaya nirwujud (intangible cost)

D. Biaya terhindarkan (averted cost)

E. Biaya medis (medical cost)

JAWABAN D

KET: Biaya terhindarkan adalah potensi pengeluaran yang dapat dihindarkan

karena penggunaan intervensi kesehatan

31. Biaya obat, konsultasi dokter, biaya jasa perawat, penggunaan fasilitas RS (kamar rawat inap,
peralatan), uji laboratorium, biaya pelayanan informal dan biaya kesehatan lainnya merupakan
termasuk jenis biaya perawatan kesehatan …..

A. Biaya langsung (direct cost)


B. Biaya tidak langsung (indirect cost)

C. Biaya nirwujud (intangible cost)

D. Biaya terhindarkan (averted cost)

E. Biaya medis (medical cost)

JAWABAN A

KET: Biaya langsung adalah biaya yang terkait langsung dengan perawatan

kesehatan termasuk biaya obat, biaya konsultasi dokter, biaya jasa

perawat, penggunaan fasilitis rumah sakit(rawat inap dan peralatan

lain), uji laboratorium, dan biaya kesehatan lainnya. Dalam biaya

langsung selain biaya medis seringkali diperhitungkan biaya non medis

seperti biaya ambulan dan biaya transportasi pasien lainnya.

32. Biaya yang timbul akibat pengambilan suatu pilihan yang mengorbankan pilihan lainnya,
disebut ……

A. Acquisition cost

B. Allowable cost

C. Out-of-pocket cost

D. Opportunity cost

E. In-of-pocket cost

JAWABAN D

KET: biaya peluang (opportunity cost), adalah biaya yang timbul karena hilangnya kesempatan
akibat dari pemenuhan suatu kebutuhan yang lain.

33. Biaya atas pembelian obat, alkes dan/atau intervensi kesehatan, baik bagi individu pasien
maupun institusi disebut ……

A. Acquisition cost
B. Allowable cost

C. Out-of-pocket cost

D. Opportunity cost

E. In-of-pocket cost

JAWABAN A

KET: Biaya Perolehan (Acqusition Cost) Biaya perolehan adalah biaya atas pembelian obat, alat
kesehatan dan/atau intervensi kesehatan, baik bagi individu pasien maupun institusi.

34. Akan dilakukan perbandingan bronkodilator yang cost-effective untuk terapi pemeliharaan
pada pasien asthma dari perspektif provider, maka tipe biaya yang dihitung adalah :

A. Biaya medik langsung (direct medical cost)

B. Biaya non medik langsung (direct nonmedical cost)

C. Biaya langsung (Direct cost)

D. Biaya tidak langsung (Indirect cost)

E. Biaya langsung dan biaya tidak langsung (direct cost dan indirect cost)

JAWABAN A

KET: Biaya langsung adalah biaya yang terkait langsung dengan perawatan

kesehatan termasuk biaya obat, biaya konsultasi dokter, biaya jasa

perawat, penggunaan fasilitis rumah sakit(rawat inap dan peralatan

lain), uji laboratorium, dan biaya kesehatan lainnya. Dalam biaya

langsung selain biaya medis seringkali diperhitungkan biaya non medis

seperti biaya ambulan dan biaya transportasi pasien lainnya.

35. Penurunan produktivitas karena sakit termasuk dalam kategori :

A. Biaya medik langsung (direct medical cost)

B. Biaya non medik langsung (direct non medical cost)


C. Biaya langsung (Direct cost)

D. Biaya tidak langsung (Indirect cost)

E. Biaya langsung dan biaya tidak langsung (direct cost dan indirect cost)

JAWABAN D

KET: Biaya tidak langsung adalah sejumlah biaya yang terkait dengan hilangnya produktivitas
akibat menderita suatu penyakit, termasuk biaya transportasi, biaya hilangnya produktivitas,
biaya pendamping (anggota keluarga yang menemani pasien).

36. Akan dilakukan perbandingan bronkodilator yang cost-effective untuk terapi pemeliharaan
pada pasien asthma dari perspektif provider, jika outcome yang dinilai adalah final outcome,
maka dapat dilakukan penilaian :

A. Jumlah pasien yang sembuh

B. Quality-adjusted life years

C. Waktu teratasi serangan asthma

D. Hari bebas gejala

E. Peningkatan nilai FEV1

JAWABAN B

KET: Tahun hidup yang disesuaikan dengan kualitas adalah ukuran umum dari beban penyakit,
termasuk kualitas dan kuantitas hidup yang dijalani. Ini digunakan dalam evaluasi ekonomi untuk
menilai nilai intervensi medis

37. Akan dilakukan perbandingan bronkodilator yang cost-effective untuk terapi pemeliharaan
pada pasien asthma dari perspektif provider, jika jangka waktu analisis biaya dan outcome selama
3 tahun, maka perlu dilakukan :

A. Analisis sensitivitas

B. Analisis keputusan

C. Markov model

D. Discounting
E. Analisis threshold

JAWABAN B

KET: analisis keputusan dapat diartikan sebagai suatu prosedur logis dan kuatitatif pada proses
dan pengambilan keputusan dengan yang terjadi pada situasi yang kompleks, dinamis, dan tidak
pasti, serta adanya persaingan yang disebabkan oleh adanya keterbatasan sumber.

38. Studi Farmakoekonomi yang paling sesuai untuk membandingkan intervensi terapi pada
penyakit kronis adalah :

A. Cost-minimization analysis

B. Cost-effectiveness analysis

C. Cost-benefit analysis

D. Cost-utility analiysis

E. Cost-of illness

JAWABAN B

KET: Cost-effectiveness analysis (CEA). Metode ini cocok jika terapi yang dibandingkan memiliki
hasil terapi (outcome) yang berbeda. Metode ini digunakan untuk membandingkan obat-obat
yang pengukuran hasil terapinya dapat dibandingkan. Sebagai contoh, membandingkan dua obat
yang digunakan untuk indikasi yang sama tetapi biaya dan efektifitasnya berbeda. CEA mengubah
biaya dan efektifitas ke dalam bentuk ratio. Ratio ini meliputi cost per cure (contoh: antibiotika)
atau cost per year of life gained (contoh: obat yang digunakan pada serangan jantung).

39. Outcome yang dinilai pada cost-utility analysis adalah :

A. Kualitas hidup

B. Kuantitas hidup

C. Quality-adjusted life years

D. Angka morbiditas

E. Angka mortalitas

JAWABAN A
KET: Cost-Utility analysis (CUA). Metode ini dianggap sebagai subkelompok CEA karena CUA juga
menggunakan ratio cost-effectiveness, tetapi menyesuaikannya dengan skor kualitas hidup.
Biasanya diperlukan wawancara dan meminta pasien untuk memberi skor tentang kualitas hidup
mereka.

40. Telah dilakukan penelitian farmakoekonomi dengan metode analisis efektivitas biaya pada
terapi pasien gastritis dengan membandingkan obat ranitidine, Antasida dan omeprazole. Hasil
dari penelitian tersebut menunjukkan obat ranitidine memiliki biaya yang paling rendah dengan
efektivitas yang tinggi, obat antasida memiliki biaya yang rendah dengan efektivitas yang rendah
dan obat omeprazole memiliki biaya yang paling tinggi dengan efektivitas yang rendah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pilihan terapi yang tepat untik pengobatan gastritis yaitu
…..

A. Omeprazol

B. Ranitidin

C. Antasida

D. Antasida dan ranitin

E. Antasida dan omeprazole

JAWABAN B

KET: ranitidine memiliki biaya yang paling rendah dengan efektivitas yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai