Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Laporan Praktikum Kimia Dasar 2
Disusun Oleh :
Daut Ringkuangan ( Geologi )
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………1
Rumusan Masalah…………………………………………………………………1,2
Tujuan………………………………………………………………………………1,3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………2
BAB 3 PROSEDUR KERJA………………………………………………………………….3
Perhitungan massa
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………..4
BAB 5 PENUTUP……………………………………………………………………………..5
BAB 1
PENDAHULUAN
Ilmu kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari struktur materi,sifat-
sifat materi, perubahan suatu materi menjadi materi lain, serta energi yang menyertai perubahan
materi (anshory 2000). Salah satu identitas kimia yang mudah dikenal adalah wujudnya, yaitu
gas, cair, dan padat.
Larutan diartikan sebagai campuran yang memeliki sifat homogen antara dua jenis zat
maupun lebih. Larutan terbentuk dari pelarut serta zat terlarut. Biasanya zat yang larut ukurannya
lebih sedikit jika dibandingkan dengan zat yang melarutkan. Sementara pelarut dapat berbentuk
air maupun cairan organik misalnya etanol, aseton, metano dan lain sebagainya.
Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja, sehingga jumlah mol
zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah
pengenceran. Dengan kata lain jumlah mmol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan
jumlah mmol zat terlarut sesudah penegenceran atau jumlah gr zat terlarut sebelum pengenceran
sama dengan jumlah gr zat terlarut sesudah pengenceran.
Larutan
larutan memiliki sifat atau karakteristik. Sifat dan karakteristik larutan yaitu memiliki faktor
konsentrasi yang berubah-ubah, larutan bersifat tembus pandang, larutan bersifat homogen,
larutan dapat dipisahkan secara fisik, dan larutan dapat melewati kertas saring. Lalu dalam
larutan fase cair, pelarutnya adalah cairan sedangkan zat berwujud padat, cair atau gas menjadi
zat terlarut (Hess, 2016).
Pengertian Konsentrasi dan Perhitungan dalam Konsep Larutan (sitasi)Konsentrasi adalah
suatu ukuran untuk menggambarkan banyaknya zat di dalam suatu campuran dibagi dengan
volume total dari campuran tersebut. Konsentrasi biasanya digunakan untuk menggambarkan
jumlah zat terlarut di dalam larutan (Mazuarman, 2017).
Perhitungan konsentrasi dalam konsep larutan:
1). Molaritas (M)
Molaritas adalah ukuran konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan. Molaritas suatu zat
terlarut dalam suatu larutan didefinisikan sebagai banyaknya mol zat terlalrut dalam 1 liter
(1000ml) larutan.Satuan molaritas adalah molar dengan symbol M berdimensi mol/L (Crouch,
2013).
2). Molalitas (m)
Molalitas adalah satuan yang menyatakan konsenstrasi dalam mol zat terlarut per kilogram
pelarut. Molalitas disimbolkan dengan m.Satuan molalitas biasanya dituliskan dengan mol/kg
(Leyba dan Shubert, 2013). m= x
3). Normalitas (N)
Normalitas adalah satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau anion yang
terkandung dalam sebuah larutan. Normalitasi didefinisikan dengan banyaknya zat dalam gram
ekivalen dalam satu liter larutan. Simbol normalitas adalah N dengan satuan mol/m^3(James,
2008)
4.) Ppm atau biasa disebut parts per million.
Larutan yang mempunyai kadar 1 ppm mempunyai satu bagian zat pelarut yang larut untuk
setiap juta atau bagian larutan (Kenkel, 2010
5). Ppb atau biasa disebut part per billion menyatakan konsenstrasi jumlah bagian zat terlarut
dalam setiap milyar atau bagian larutan (Sumardjo, 2008).
BAB III
PROSEDUR KERJA
PERHITUNGAN
Keterangan :
V1 : Volume larutan pekat yang dibutuhkan.
M1: Konsentrasi larutan pekat yang tersedia.
V2: Volume larutan yang di inginkan.
M2: Konsentrasi larutan yang di inginkan.
Diketahui :
M1 = Alkohol 96%
M2 = Alkohol 70%
V2 = 100 ml
Ditanyakan : Volume (banyaknya) larutan pekat (Alkohol) yang dibutuhkan.
96% x V1 = 70 x 100
V1 = (70 % x 100) : 96%
V1 = 72,9 ml
Kesimpulan :
Untuk membuat 100 ml larutan alcohol 70%, banyaknya larutan pekat alcohol yang dibutuhkan adalah
sebanyak 72,9 ml.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang saya dapat dari praktikum larutan dan pengenceran sebagai
berikut :
1. Cara pembuatan larutan NaCl (garam dapur) dan gula dengan mencampurkan pelarut dalam jumlah
tertentu yaitu mencampurkan padatan NaC1 dengan aquadest, sehingga menjadi padatan NaC1 larut.
2. Penentuan kadar garam dan gula pada pengenceran larutan dapat dilakukan dengan perhitungan rumus
M1 x V1 = M2 x V2. Hasil yang didapat yaitu jumlah H20 yang didaptkan terlalu sedikit dalam
percobaan yang dilakukan.
3. Cara pengenceran NaC1 dan gula ialah mengikuti sesuai dengan langakah – langkah dan saran yang
ditetapkan, dan hasil yang didapatkan sesuai dengan hasil yang diinginkan dalam pengenceran.
Saran
Sebagai penulis, penulis menyarankan perlunya adanya pemahaman prosedur kerja dan ketelitian dalam
menghitung , mengukur bahan. Agar semua dapat memahami dengan baik dan dimengerti mengenai
praktikum yang dilakukan.
BAB 5
PENUTUP
Demikian laporan ini sebagai serangkaian dari percobaan yang penulis lakukan. Ucapan terima kasih
sebesar-besarnya umtuk semua pihak terutama dan utama kepada ma’am Rostina Manente,SPd, Msi.
yang telah menjelaskan dalam proses praktikum dan juga terima kasih untuk kelompok 2 yg telah
memberi saran dalam penyusunan laporan.