10 Tokoh Sosiologi Dan Teorinya
10 Tokoh Sosiologi Dan Teorinya
1. Auguste Comte
Comte adalah tokoh yang paling terkenal dan dijuluki sebagai Founding Father-nya
sosiologi. Memiliki nama lengkap Isidore Marie Auguste François Xavier Comte, ia
lahir pada tanggal 19 Januari 1798 dan meninggal pada 5 September 1857.
Auguste Comte ini dijuluki sebagai Bapak Sosiologi?
Karena, Comte adalah tokoh yang paling berusaha
untuk membuat sosiologi menjadi “The Science of
Social Phenomena”.
Comte merasa bahwa sains itu gak hanya mempelajari
alam, melainkan juga dunia sosial.
Ia berpikir bahwa analisis ilmiah juga bisa lho
menemukan hukum yang mengatur kehidupan sosial
kita. Dari sinilah muncul mengenai fisika sosial
atau Social Physics yang berisi hukum-hukum atau
rumus sosial.
Kemudian, dari fisika sosial muncul yang namanya
“The Law of Three Stage”. Menurut Comte, masyarakat itu melalui tahapan-tahapan
perubahan yang berbeda. Masing-masing tahapan akan menjelaskan fenomena
masyarakat di sekitarnya.
Ketiga tahapan tersebut yaitu teologis, metafisis, dan positivis.
2. Max Weber
Yang namanya ilmu sosial itu gak seperti matematika, selalu ada perbedaan pendapat di
antara para ahli yang sama-sama bisa diimplementasikan
dalam kehidupan masyarakat.
Nah, sama halnya dengan tokoh yang kedua asal Jerman
ini, yaitu Maximilian Karl Emil Weber atau yang lebih
terkenal sebagai Max Weber (21 April 1864 ー 14 Juni
1920).
Tokoh sosiologi yang mengenalkan tindakan sosial
adalah Max Weber. Weber dijuluki
sebagai Understanding Father.
Menurutnya, ilmu sosial itu berbeda dengan ilmu alam,
jadi kita gak bisa menggunakan fenomena menggunakan
hukum.
Selain itu, Max Weber juga menjelaskan bahwa kajian
sosiologi gak hanya pada level makro (masyarakat), tetapi juga bisa dikaji pada level
mikro (individu dalam suatu masyarakat).
3. Karl Marx
Karl Marx atau yang biasa dijuluki sebagai Godfather memiliki nama lengkap Karl
Heinrich Marx. Ia lahir pada 5 Mei 1818 dan meninggal pada 14 Maret 1883.
Dijuluki sebagai Godfather Karena, Karl Marx merupakan tokoh sosiologi yang sangat
penting bagi perkembangan ilmu sosiologi dan ilmu lain seperti ekonomi.
Ia memunculkan perspektif “konflik”, sebuah perspektif yang sangat baru dalam ilmu
sosiologi.
Marx merumuskan “The Have vs Have Not”,
maksudnya yaitu pihak yang memiliki (have) akan
selalu konflik dengan pihak yang tidak memiliki (have
not). Seperti piramida, pihak yang memiliki atau
berkuasa jumlahnya lebih sedikit, namun posisinya
lebih tinggi daripada pihak yang tidak memiliki.
Hal itu karena yang have not merasa selalu
dieksploitasi oleh pihak have,
sedangkan have membutuhkan pihak have not untuk
dieksploitasi supaya bisa mempertahankan posisinya.
Selama masih ada kelas antara have dan have not,
maka konflik akan sulit dihentikan.
Menurut Marx, salah satu cara menghentikannya yaitu dengan menghilangkan kelas
sosial tersebut. Dari situ, Marx menjadi salah satu tokoh penting yang melahirkan
paham komunisme. Nah, “konflik” ini ternyata merupakan fenomena yang banyak
sekali terjadi di masyarakat.
Selain itu, Marx juga melahirkan teori materialisme historis, di mana yang namanya
materialisme sudah ada dan bisa dicari secara historis.
Sepanjang peradaban manusia, apa yang dianggap berharga dan gak berharga diukur
dari materinya.
5. Ibnu Khaldun
Memiliki nama lengkap Abu Zayd ‘Abd ar-Rahman Ibn Muhammad Ibn Khaldun, lahir
pada 27 Mei 1332 dan meninggal pada 17 Maret 1406.
Muqaddimah berasal dari Bahasa Arab, yang kalau dalam Bahasa Indonesia sama
halnya dengan pengantar.
Nah, Ibnu Khaldun menulis buku yang berjudul Muqaddimah.
Ibnu Khaldun merumuskan tentang perbedaan warga kota
menetap dan nomaden. Ia menjelaskan perbedaan
masyarakat yang menetap di suatu tempat dengan yang
hidupnya nomaden.
Teori ini penting banget ketika kita akan membahas
tentang peradaban manusia. Selain itu, Ibnu Khaldun
juga menjelaskan teori tentang bagaimana suatu negara
terbentuk.
6. Harriet Martineau
Harriet Martineau atau yang dijuluki sebagai The Founding Mother (12 Juni 1802 ー 27
Juni 1876).
Harriet Martineau sering sekali dianggap sebagai
sosiolog wanita pertama di dunia. Perannya gak
kalah penting lho dari yang pria. Ia menulis
buku Society in America yang membahas tentang
posisi perempuan di masyarakat, jauh sebelum
masyarakat menggaungkan istilah feminisme.
Selain itu, Harriet Martineau juga punya peran
yang signifikan nih bagi perkembangan sosiologi.
Ia menerjemahkan karya-karya Comte ke dalam
Bahasa Inggris.
Auguste Comte menuliskan karya-karyanya dalam Bahasa Perancis, jadi peran Harriet
Martineau sangat membantu banget nih bagi orang-orang yang mau mendalami dan
memahami sosiologi.
7. W.E.B. Du Bois
Penulis The Souls of Black Folk ini memiliki nama lengkap William Edward Burghardt
Du Bois (23 Februari 1868 ー 27 Agustus 1963).
Ia merupakan African-American pertama yang
mendapatkan gelar Ph.D. Kebayang gak sih, zaman
dulu, masyarakat African-American itu sarat banget
dengan yang namanya slavery atau perbudakan dan
rasisme.
W.E.B. Du Bois bisa mendapatkan gelar Ph.D pada
masa itu.
Kaitannya dengan ilmu sosiologi, ia membahas
tentang relasi antar ras di Amerika Serikat. Isu-isu
relasi antar ras itu menjadi support bagi teori
sosiologi.
Meskipun topik bahasan dia pada lingkup Amerika Serikat, namun pemikiran dia sangat
terpakai di berbagai daerah lain, khususnya tentang rasisme.
Satu tahun setelah ia meninggal, pemerintah Amerika Serikat mengesahkan The United
States Civil Rights Act.
Di dalamnya merupakan hal-hal yang diperjuangkan oleh Du Bois semasa hidupnya.
Dengan adanya pengesahan tersebut, relasi antara kulit hitam dan putih mengalami
perubahan yang signifikan di Amerika Serikat.
8. Herbert Spencer
Herbert Spencer Lebih akrab disapa dengan nama Spencer dan merupakan tokoh filsuf
yang sebelum dikenal sebagai salah satu tokoh sosiologi oleh dunia, pernah
berkecimpung di bidang lain.
Seperti The Descriptive Sociology yang terbit antara tahun 1873 dan 1881, kemudian
ada The Study of Sociology di tahun 1873 yang menjelaskan tentang tatanan sosial di
masyarakat.
9. Antonio Gramsci
Berikutnya adalah tokoh sosiologi asal Italia, yakni Antonio Gramsci yang lahir pada 22
Januari 1891. Sosoknya dikenal sebagai seorang intelektual besar kaum kiri yang
kemudian menjadi pencetus berkembangnya paham Marxisme Barat dan dikenal sampai
sekarang.