Tugas Profesi Pendidikan
Tugas Profesi Pendidikan
Kelompok 2
Disusun oleh :
Dinda Amanda Pratiwi 202114500128
Kholifah Dwi nurani 202114500616
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
hidayah, serta kesempatan yang diberikan-Nya kepada kami dalam perjalanan
kami sebagai calon pendidik. Kami juga ingin menyampaikan penghargaan yang
tulus atas bimbingan dan bantuan Bapak/Ibu selama ini dalam menjalankan
Tugas Profesi Pendidikan yang kami amanahkan.
Dalam rangka penyelesaian Tugas Profesi Pendidikan ini, kami dengan penuh
kesungguhan hati memilih untuk mengangkat isu yang hangat diperbincangkan
oleh masyarakat, yaitu insiden yang melibatkan dugaan penganiayaan terhadap
siswa di Ciamis yang diduga berawal dari ketidakcukuran rambut. Hal ini kami
lakukan dengan harapan agar kami dapat mengambil hikmah dan pembelajaran
yang mendalam dari situasi ini, serta menghubungkannya dengan peran dan
tugas seorang pendidik dalam membentuk karakter siswa. Melalui tugas ini, kami
berupaya untuk menganalisis berbagai faktor yang mungkin memengaruhi
terjadinya insiden tersebut, serta mencari solusi yang dapat diimplementasikan
oleh pendidik agar kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, kami juga akan
menjelajahi dimensi etika pendidikan dan tugas moral yang menjadi tanggung
jawab seorang guru dalam membimbing siswa-siswa mereka.
Kami yakin bahwa pendidikan adalah salah satu fondasi utama dalam
membangun peradaban, dan dengan memahami peran kami sebagai calon
pendidik, kami berharap dapat turut serta dalam mewujudkan generasi yang
unggul secara moral dan intelektual.
Kami kembali mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan
ini dan bimbingan yang telah Bapak/Ibu berikan. Semoga hasil penelitian kami
dapat memberikan kontribusi positif dalam perjalanan pendidikan kita.
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
Daftar Isi.............................................................................................................................3
I. Latar Belakang........................................................................................................3
II. Rumusan Masalah..................................................................................................4
III. Artikel Kasus.......................................................................................................4
IV. Judul.......................................................................................................................5
V. Kasus......................................................................................................................5
VI. Permasalahan yang muncul................................................................................6
VII. Solusi yang tercantum dalam artikel...................................................................7
VIII. Solusi Dari Kelompok..........................................................................................8
IX. Kesimpulan.........................................................................................................8
I. Latar Belakang
Siswa dalam pemenuhan kebutuhannya kurang baik, siswa dapat
melakukan tindakan yang negatif, hal ini dapat mempengaruhi penilaian
lingkungan terhadap dirinya dan dapat membuat dirinya terasingkan dan
tersingkirkan dalam kelompok sebayanya. Pada akhirnya akan sulit
bergaul dengan lingkungan kelasnya, dan cenderung akan dihindari
karena teman sebayanya khawatir akan mendapatkan perlakuan negatif
dari siswa tersebut. Peranana seseorang guru sangat penting bagi siswa
karena mampu menunjang kemampuan akademik dan juga kemampuan
non akademik. Pada permasalahan di MTS terjadi kekerasan yang
dilakukan oleh seorang guru kepada siswa nya sehingga siswa tersebut
melapor ke KPAI atas kasus yang dialami nya tersebut. Oleh karena itu
hendak nya pihak sekolah harus mampus menjaga dan mencapai siswa
dengan baik dan juga melihat perkembangan kinerja guru.
IV. Judul
Gegara tak cukur rambut, siswa di Ciamis diduga dianiaya gurunya
V. Kasus
Seorang siswa MTS, AM (15), di Panajalu, Ciamis, diduga dianiaya oknum
gurunya di sekolah. Tak terima anaknya dianiaya, orang tua AM
mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Penganiayaan ini
dipicu sang guru yang emosi karena peringatannya kepada AM untuk
mencukur rambut tak dituruti. Dia menuturkan kemarahan itu berujung
kepada dugaan penganiayaan kepadanya. Ia mengalami kekerasan di dua
lokasi berbeda oleh oknum guru olahraga tersebut. "Saya ditampar pak,
dicekik, dijambak rambut waktu di kantin, kemudian saya protes memang
aturanya kalau mau dicukurin harus ditampar dulu. keluarga melaporkan
kejadian ini kepada kepolisian. Akibat, trauma yang cukup berat, keluarga
juga membawa korban untuk pendampingan KPAI Tasikmalaya. "Saya tak
terima anak saya dianiaya gurunya. Pulang lebam matanya bengkak
enggak bisa lihat. Saya kesal laporan kepolisi dan ke KPAI, saya ingin efek
jera pada pelaku," tegas orang tua AM, Iwan setiawan.
IX. Kesimpulan
Seorang siswa MTS, AM (15), di Panajalu, Ciamis, diduga dianiaya
oknum gurunya di sekolah. Tak terima anaknya dianiaya, orang tua AM
mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). ada yang
meminta pendampingan terkait kasus penganiayaan yang diduga
dilakukan oknum guru di sekolahnya," kata Ketua KPAID Kabupaten
Tasikmalaya Ato Rinanto di kantornya, Siswa kelas sembilan MTS ini
menceritakan dugaan penganiayaan yang dialaminya pada Sabtu (14/2)
lalu.
Penganiayaan ini dipicu sang guru yang emosi karena
peringatannya kepada AM untuk mencukur rambut tak dituruti. Dia
menuturkan kemarahan itu berujung kepada dugaan penganiayaan
kepadanya. Ia mengalami kekerasan di dua lokasi berbeda oleh oknum
guru olahraga tersebut. "Saya ditampar pak, dicekik, dijambak rambut
waktu di kantin, kemudian saya protes memang aturanya kalau mau
dicukurin harus ditampar dulu. Taunya dia pukul saya lagi di kelas. Terus
saya dibawa keluar dipukul lagi sampai jatuh. Saya ampun ampunan,"
ungkap AM
Permasalahan yang muncul yaitu. Terjadinya kasus penganiayaan
Kasus penganiayaan yang terjadi pada siswa tersebut membuat trauma
kepada korban dan keluarga korban sehingga korban melaporkan
kejadian tersebut ke KPAI yaitu komisaris perlindungan anak indonesia
atas kasus yang menimpah anak nya tersebut. Hal ini juga di ungkap oleh
Pihak KPAI yaitu Hari ini kita kedatangan tamu ada yang meminta
pendampingan terkait kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oknum
guru di sekolahnya,” kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato
Rinanto. Siswa atau korban protes karena ditampar oleh guru tersebut.
ditampar pak, dicekik, dijambak rambut waktu di kantin, kemudian saya
protes memang aturanya kalau mau dicukurin harus ditampar dulu.
Taunya dia pukul saya lagi di kelas. Terus saya dibawa keluar dipukul lagi
sampai jatuh. Saya ampun ampunan,” ungkap AM. Menurut dugaan
sementara guru tersebut anarkis dan juga terlihat semena mena dengan
siswa nya dan juga guru tersebut tidak memberikan rasa mendidik kepada
siswa tersebut.