Anda di halaman 1dari 12

ENTITA:JurnalPendidikanIlmuPengetahuanSosialdanIlmu-IlmuSosial

Vol. …. No. …, month year

ENTITA : Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-Ilmu Sosial


http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/entita
P-ISSN:2715-7555 E-ISSN:2716-1226

Penerapan Pendidikan Kewirausahaan Dalam Menumbuhkan Minat


Berwirausaha Mahasiswa (Studi Analisis Di Jurusan Tadris Ips IAIN
Syekh Nurjati Cirebon)

Nandang Kusnandar, Cecep Sumarna, Yunita


nandangsf1204@gmail.com, cecepsumarna71@gmail.com, yunitayunita2@gmail.com
(IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

Abstract
This research is motivated by not all social studies education students (Tadris IPS) want to
become teachers, so entrepreneurship education is considered important as a way to foster
student entrepreneurial interest. The purpose of this study is to determine the application of
entrepreneurship education in fostering the entrepreneurial interests of Tadris IPS IAIN
students. This research uses qualitative research methods with an analytical study approach.
The subjects in this study were Tadris Social Studies students IAIN Sheikh Nurjati Cirebon
who have been teaching entrepreneurship education lectures. The results of this study
indicate that: 1) The concept of entrepreneurship education in the Department of Tadris IPS is
divided into two courses, namely entrepreneurship courses and entrepreneurship application
courses; 2) Tadris IPS students' entrepreneurial interest in entrepreneurship is very high, this
can be seen from the five sources and 52 respondents 94% have an interest in
entrepreneurship; 3) The application of entrepreneurship education in fostering student
entrepreneurial interest in the department of social studies education quite successful. The
results showed that students feel entrepreneurship education in the department of social
studies education can foster their entrepreneurial interest.
Keywords: Entrepreneurship Education, Interest in Entrepreneurship, Social Science Tadris
Students
Abstrak
Peneltian ini dilatarbelakangi oleh tidak semua mahasiswa Tadris IPS ingin menjadi guru,
sehingga pendidikan kewirausahaan dinilai penting sebagai salah satu cara untuk
menumbuhkan minat berwirausaha mahasiswa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
penerapan pendidikan kewirausahaan dalam menumbuhkan minat berwirausaha mahasiswa
Tadris IPS IAIN. Peneltian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi analisis. Subjek dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati
Cirebon yang telah mengampu perkuliahan pendidikan kewirausahaan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: 1) Konsep pendidikan kewirausahaan di Jurusan Tadris IPS terbagi
menjadi dua mata kuliah yaitu mata kuliah kewirausahaan mata kuliah aplikasi
kewirausahaan; 2) Minat berwirausaha mahasiswa Tadris IPS dalam berwirausaha sangat
tinggi, hal ini dapat dilihat dari ke lima narasumber dan dari ke 52 responden 94% memiliki
minat untuk berwirausaha; 3) Penerapan pendidikan kewirausahaan dalam menumbuhkan
minat berwirausaha mahasiswa di Jurusan Tadris IPS cukup berhasil. Hasil penelitian
menunjukkan mahasiswa merasakan pendidikan kewirausahaan di Jurusan Tadris IPS ini
dapat menumbuhkan minat berwirausahanya
Kata kunci: Pendidikan Kewirausahaan, Minat Berwirausaha, Mahasiswa Tadris IPS.
Received : ………….. ; Revised:…………… ; Accepted: …………….
© ENTITA http://doi.org/10.19105/tjpi.
:JurnalPendidikanIlmuPengetahuanSosialdanIlmu-
IlmuSosial
Institut Agama Islam Negeri Madura, Indonesia
Nandang Kusnandar

Pendahuluan

Manusia pada dasarnya memiliki potensi diri yang berbeda. Hidayat dan Abdillah
(2019: 10) menyebutkan bahwa sasaran pendidikan yaitu manusia sehingga
pengembangan potensi atau pengembangan dimensi hakikat manusia merupakan tugas
pendidikan. Proses pendidikan senantiasa membantu peserta didik dalam
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya serta untuk tahu lebih banyak dan
belajar terus dalam arti seluas mungkin.

Brubacher dalam Ahmadi (2016: 33) mengemukakan bahwa pendidikan adalah


sebuah proses timbal baik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan
lingkungan, teman dan alam semesta. Pendidikan dapat diartikan sebagi perkembangan
yang terorganisir dan kelengkapan dari semua potensi yang ada seperti moral, intelektual,
jasmani dan untuk dirinya sendiri serta orang lain yang diarahkan untuk mencapai tujuan
hidupnya.

Tingkat pengangguran yang tinggi merupakan permasalahan serius yang dihadapi


oleh bangsa Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2022 bahwa
komposisi angkatan kerja di Indonesia terdiri atas 135,30 juta jiwa penduduk yang bekerja
dan terdapat 8,42 juta jiwa yang menganggur. Suryana dan Bayu (2010: 14)
mengemukakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan masalah pengangguran
diantaranya adalah masih rendahnya jiwa berwirausaha masyarakat. Jika kita lihat bahwa
berwirausaha memiliki dampak positif yang dapat mendorong seseorang untuk lebih aktif,
kreatif dan inovatif. Kebanyakan orang memiliki ketakukan dalam berwirausaha yang
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kurangnya minat dalam
berwirausaha, tidak memiliki modal dan jika penghasilan tidak sesuai dengan
pengeluaran.

Schumpeter dalam Rusdiana (2018: 47) mengungkapkan kewirausahaan itu


melakukan hal-hal baru atau melakukan hal-hal yang sudah dilakukan dengan cara yang
inovatif, termasuk penciptaan produk yang baru, kualitas terbaru, metode produksi,
sasaran pasar, dan pengorganisasian. Pendidikan kewirausahaan tidak hanya menuntut
mahasiswa untuk mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di kelas, tetapi juga mampu
memecahkan berbagai masalah yang ia alami dalam kehidupan sehari-hari.

2
ENTITA Vol. … No. …, Month Year
Penerapan Pendidikan Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Analisis di
Jurusan Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi pada bidang


komunikasi seperti handphone atau smartphone memudahkan manusia dalam menjalin
komunikasi antar satu sama lain termasuk bisa dijadikan sebagai media dalam
berwirausaha. Berwirausaha pada zaman sekarang dinilai sebagai sebuah langkah atas
pemanfaatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena berwirausaha kini
bisa melalui online tanpa harus mempromosikannya secara langsung. Berwirausaha dapat
dijadikan suatu kegiatan untuk mengisi waktu luang di tengah kesibukan seperti
perkuliahan bahkan pekerjaan karena berwirausaha kini tidak terikat dengan waktu dan
dapat dilakukan kapan saja.

Seseorang dalam berwirausaha tentunya harus memiliki minat usaha sesuai


dengan kemampuannya. Tanpa minat, kita akan mudah menyerah ketika mengalami
berbagai persoalan dan usaha yang kita jalani tidak akan berjalan dengan baik, karena
seorang enterpreneur dapat mengembangkan diri dengan minat dan kemampuannya
(Ananda dan Rafida, 2016: 13).

Pendidikan kewirausahaan adalah pondasi yang penting untuk kelanjutan


pendidikan yang selanjutnya khususnya pemberdayaan sumber daya manusia generasi
muda. Pendidikan kewirausahaan perlu ditanamkan sejak dini karena generasi sekarang
akan mengalami tantangan yang berat terutama dalam bidang ekonomi (Pangesti, 2018:
73).

Mulyana, Nurchotimah dan Mutaqin (2022: 7) mengungkapkan bahwa pada tingkat


perguruan tinggi baik itu Perguruan Tinggi Negeri, Swasta atau Perguruan Tinggi yang
berbasis keagamaan, kewirausahaan merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh
oleh mahasiswa dan diajarkan oleh dosen. Mata kuliah kewirausahaan diwajibkan pada
perguruan tinggi merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan lulusan yang siap
menjadi seorang wirausahawan.

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki potensi yang bagus dalam
berwirausaha, karena mahasiswa masih memiliki semangat dengan jiwa muda potensial
yang memiliki ide kreatif dan inovatif yang bisa dituangkan dalam berwirausaha.
Mahasiswa yang kuliah di jurusan Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon tidak semua
mereka ingin menjadi guru, namun ada juga yang hanya menginginkan pekerjaan lain dan

3
ENTITA Vol. … No. …, Month Year
Nandang Kusnandar

semata-mata hanya ingin mendapatkan gelar sarjana. Pendidikan kewirausahaan


diharapkan dapat membekali keahlian dalam berwirausaha mahasiswa setelah lulus nanti.

Berdasarkan hasil observasi awal bahwa hanya sedikit mahasiswa yang


berwirausaha dan ada yang takut berwirausaha karena tidak bisa membagi waktu kuliah,
tidak mempunyai modal, bingung untuk memulai usaha apa dan takut mengalami
kegagalan. Berdasarkan permasalahan di atas dapat peneliti jelaskan bahwa masih
kurang dan rendahnya minat berwirausaha pada mahasiswa jurusan Tadris IPS IAIN
Syekh Nurjati Cirebon. Permasalahan tersebut membuat peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang penerapan pendidikan kewirausahaan dalam menumbuhkan minat
berwirausaha mahasiswa.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan


pendekatan studi analisis artinya teknik yang digunakan untuk mengambil kesimpulan
dilakukan dengan cara mengidentifikasi berbagai karakteristik khusus suatu pesan secara
objektif, sistematis dan generalis (Holsti dalam Junaidi, 2015: 282). Subjek dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang telah
mengampu perkuliahan pendidikan kewirausahaan. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mendeskripsikan apa yang dialami dalam diri mahasiswa Jurusan Tadris IPS IAIN Syekh
Nurjati Cirebon dalam proses menumbuhkan minat berwirausaha.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi,


wawancara, studi dokumentasi dan penyebaran angket terbuka. Observasi dilakukan
langsung pada kegiatan pendidikan kewirausahaan di Jurusan Tadris IPS IAIN Syekh
Nurjati Cirebon, wawancara dilakukan dengan mahasiswa Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati
Cirebon dan para dosen serta kepala Jurusan Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon, studi
dokumentasi dilakukan dengan mencari dokumen terkait kegiatan pendidikan
kewirausahaan di Jurusan Tadris IPS melalui media sosial dan penyebaran angket
terbuka yang ditujukan kepada mahasiswa Tadris IPS yang telah mengampu perkuliahan
pendidikan kewirausahaan.

Tahapan analisis data ini dilakukan dengan mereduksi data, penyajian data dan
verifikasi data. Data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi dan
penyebaran angket terbuka kemudian dicatat dan dibaca secara keseluruhan, selanjutnya

4
ENTITA Vol. … No. …, Month Year
Penerapan Pendidikan Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Analisis di
Jurusan Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

menyeleksi atau memilih data tersebut dan membuat ringkasan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan pokok penelitian yaitu tentang kewirausahaan. Setelah melakukan
reduksi data kemudian peneliti melakukan penyajian data, dimana data disusun
berdasarkan yang berkaitan dengan pokok penelitian dalam bentuk deskripsi. Tahap
selanjutnya setelah peneliti melakukan penyajian data yaitu melakukan verifikasi data,
peneliti melakukan penarikan kesimpulan atas data yang telah disajikan.

Hasil dan Pembahasan


1. Konsep Pendidikan Kewirausahaan di Jurusan Tadris IPS Tadris IPS IAIN Syekh
Nurjati Cirebon

Temuan dari penelitian bahwa kurikulum pendidikan kewirausahaan diwajibkan


di dunia pendidikan khususnya di perkuliahan karena merupakan arahan dari
Kemendikbud yang mewajibkan dimasukkanya kewirausahaan pada kurikulum
perkuliahan di setiap prodi atau jurusan yang ada. Pendidikan kewirausahaan pada
Jurusan Tadris IPS merupakan salah satu capaian pembelajaran jurusan yaitu
edupreneur karena kewirausahaan merupakan bagian dari ilmu sosial yaitu ekonomi.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa konsep pendidikan


kewirausahaan di Jurusan Tadris IPS dilaksanakan sebanyak 6 SKS dan terdiri dari dua
mata kuliah yaitu mata kuliah kewirausahaan dan mata kuliah aplikasi kewirausahaan.

Mata kuliah kewirausahaan berisi perencanaan berwirausaha yang lebih


menekankan pada teori, materi dan kompetensi kewirausahaan yang harus dimiliki oleh
seorang wirausaha. Mata kuliah kewirausahaan ini bertujuan untuk mendidik dan
mengajarkan mahasiswa agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
berwirausaha, hal ini sejalan dengan pendapat Fayolle bahwa kewirausahaan
merupakan proses pendidikan untuk menumbuhkan sikap dan keterampilan
kewirausahaan (Purnomo, 2015: 100).

Aplikasi kewirausahaan dalam pelaksanaan perkuliahannya lebih menekankan


pada praktek atau pengaplikasiannya dalam berwirausaha,. Praktek dalam mata kuliah
aplikasi kewirausahaan dapat berupa membuat proposal usaha, video usaha dan
praktek berwirausaha. Tidak semua mahasiswa yang kuliah di Jurusan Tadris IPS ingin
menjadi guru, mata kuliah aplikasi kewirausahaan dipelajari di Jurusan Tadris IPS agar
mahasiswa dapat memiliki usaha sendiri dan melatih keterampilan berwirausaha
mahasiswa.

Pendidikan kewirausahaan hadir di dalam kurikulum perkuliahan memiliki urgensi


untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam berwirausaha dengan pengetahuan
kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan memberikan pengetahuan untuk
menciptakan usaha guna menghadapi masa depan yang tidak pasti (Kirby dalam
Hasan, 2020: 103), artinya pendidikan kewirausahaan dalam perkuliahan bermaksud
5
ENTITA Vol. … No. …, Month Year
Nandang Kusnandar

untuk mengurangi pengangguran dari kalangan terdidik, pendidikan kewirausahaan


mencoba mengarahkan mahasiswa untuk memiliki minat dalam berwirausaha sehingga
setelah lulus nanti ketika belum memiliki pekerjaan dapat mencoba untuk berwirausaha.

Wedayanti dan Giantari (2016: 553) mengungkapkan bahwa:


“Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman mahasiswa dalam berwirausaha melalui sikap, pengetahuan dan
keterampilan guna membangun minat dan jiwa berwirausaha serta mampu
mengatasi masalah yang ada dalam kewirausahaan.”

Pendidikan kewirausahaan yang diajarkan di dunia perkuliahan memiliki


peranan, disamping memberikan teori tentang berwirausaha, pendidikan
kewirausahaan mencoba untuk menumbuhkan sikap seorang wirausaha dalam diri
mahasiswa. Pendidikan kewirausahaan berusaha untuk menumbuhkan minat
berwirausaha dalam diri mahasiswa dan mengajarkan mahasiswa agar dapat berpikir
kritis dan berani dalam mengambil resiko sehingga ketika memiliki masalah dalam
usaha yang dijalani, ia dapat menyelesaikannya dengan baik.

Strategi pendidikan kewirausahaan dilakukan dengan adanya dua mata kuliah


yaitu kewirausahaan dan aplikasi kewirausahaan yang dalam prosesnya mengajarkan
teori dan praktek wirausaha. Proses perkuliahan dilakukan dengan pembelajaran
berpusat pada dosen, diskusi kelompok serta dengan penugusan berupa membuat
proposal usaha, proposal usaha dan membuat video usaha. Strategi pendidikan
kewirausahaan bukan hanya melalui mata kuliah saja, tetapi pendidikan kewirausahaan
mencoba untuk mengadakan program lain seperti program mahasiswa usaha melalui
kegiatan pameran atau expo.

Pendidikan kewirausahaan diharapkan di Jurusan Tadris IPS dapat ditingkatkan


dan dikembangkan lagi dari segi proses pembelajaran, seperti lebih banyak diadakan
praktek daripada teori sehingga proses mengenalkan dunia usaha lebih nyata sehingga
mampu memotivasi mahasiswa menjadi seorang entrepreneur, karena kewirausahaan
itu merupakan proses pengaplikasian inovasi dan kreativitas seseorang, hal ini seperti
yang dikatakan oleh Zimmerer dalam Saragih (2017: 27) bahwa: “kewirausahaan
adalah proses pengaplikasian inovasi dan kreativitas guna memecahkan masalah dan
mencari peluang yang dihadapi seseorang orang dalam kehidupan sehari-hari”.

2. Minat Berwirausaha Mahasiswa Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Hilfard dalam Sirait (2016: 37) menyatakan bahwa minat merupakan


kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Minat berwirausaha mahasiswa Tadris IPS berbeda-beda, namun hasil penelitian
menunjukkan bahwa minat mahasiswa Tadris IPS dalam berwirausaha sangat tinggi,
hal ini dapat dilihat dari ke lima narasumber yang diwawancarai memiliki minat
berwirausaha dan dari angket berikut ini.
6
ENTITA Vol. … No. …, Month Year
Penerapan Pendidikan Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Analisis di
Jurusan Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

Tabel 1
Minat berwirausaha mahasiswa Tadris IPS
Kode Jawaban Frekuensi Persentase
1 Minat 49 94%
2 Kurang Berminat 3 6%

Total 52 100%

Hasil dari ke 52 responden 94% memiliki minat untuk berwirausaha, untuk


melihat minat atau tidaknya seseorang diantaranya dapat dilihat dari: 1) berminat dan
senang dalam berwirausaha; 2) terlibat kegiatan kewirausahaan; 3) keinginan memiliki
usaha sendiri; 4) keberanian dalam menghadapi resiko (Wahidmurni, 2019: 59).

Faktor yang dapat menumbuhkan minat berwirausaha berdasarkan hasil


penelitian yaitu karena faktor internal yang berasal dari diri sendiri seperti keinginan
memiliki usaha sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari hal berikut ini (Pristiana,
dkk dalam Kumalasari, 2017: 109).

a. Kondisi ekonomi

Kondisi ekonomi menjadi salah satu sebab seseorang untuk berwirausaha,


ketidak cukupan untuk memenuhi kebutuhan hidup mendorong seseorang untuk
memiliki penghasilan tambahan salah satunya yaitu dengan berwirausah.

b. Faktor keluarga

Keluarga menjadi salah satu faktor seseorang berwirausaha, adanya


dukungan dan motivasi dari keluarga atau keluarga yang sudah menjalankan usaha
kemudian anak-anaknya membantu usaha tersebut dapat mendorong seseorang
memiliki minat berwirausaha.

c. Faktor lingkungan

Keterbiasaan seseorang hidup di lingkungan yang banyak berwirausaha


mendorong seseorang timbul minat untuk menjalankan usaha.

7
ENTITA Vol. … No. …, Month Year
Nandang Kusnandar

d. Waktu yang fleksibel.

Ketidak terikatan waktu dalam berwirausaha menjadi penyebab seseorang


ingin berwirausaha, karena berwirausaha dapat dilakukan kapan saja dan dimana
saja tanpa terikat waktu serta bisa dilakukan sambil bekerja.

Guna menumbuhkan minat berwirausaha mahasiswa, kegiatan pengembangan


minat dilakukan bukan hanya dari pendidikan kewirausahaan saja tetapi diadakan
kegiatan lain seperti penguatan pembangunan kapasitas wirausaha, seminar
kewirausahaan dan kegiatan pelatihan minat dan bakat wirausaha seperti pelatihan
membuat donat dan bucket bunga yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Sosial
(HIMASOS) atau bisa dengan belajar sendiri. Penjelasan tersebut sejalan dengan
pendapat Malawar (2019:8) yang menyatakan bahwa: “Terdapat berbagai macam cara
untuk menimbulkan minat berwirausaha diantaranya adalah dengan pendidikan formal,
seminar kewirausahaan, melalui pelatihan berwirausaha dan belajar otodidak”.

Pengembangan minat berwirausaha mahasiswa Tadris IPS juga dilakukan


dengan adanya event seperti pameran wirausaha yang pernah diadakan oleh kampus
yang melibatkan PTKIN se- Indonesia yang bertujuan selain untuk mengenalkan dan
menjualkan produk, tetapi bertujuan sebagai tempat sharing wirausaha, hal tersebut
sejalan dengan pendapat dari Maulana (2018: 24) yang menyatakan bahwa:

“Pengembangan jiwa berwirausaha mahasiswa tidak hanya melalui pendidikan


kewirausahaan, pengembangan jiwa berwirausaha mahasiswa dapat dilakukan
melalui berbagai macam kegiatan seperti mengikuti komunitas bisnis, pelatihan
bisnis, diskusi bisnis, seminar bisnis dan mengikuti event yang berkaitan dengan
bisnis yang tujuannya adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri
mahasiswa.”

Tujuan diadakannya pelatihan tersebut tidak hanya untuk melatih mahasiswa


dalam berwirausaha dan mencari keuntungan saja dari berwirusaha, kegiatan tersebut
diadakan agar mahasiswa peduli dengan sesamanya seperti dapat mensedekahkan
hasil dari wirausahanya. Pelatihan ini diadakan agar mahasiswa peduli terhadap
lingkungannya seperti wirausaha itu tidak menimbulkan efek bahaya bagi lingkungan
baik dari segi produknya ataupun sampahnya.

Pendidikan kewirausahaan berperan dalam menumbuhkan minat berwirausaha


melalui langkah-langkah yang diaplikasikan dalam proses pembelajaran. Kuswara
dalam Rifa’i dan Nugraha (2019: 74) mengungkapkan bahwa:
8
ENTITA Vol. … No. …, Month Year
Penerapan Pendidikan Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Analisis di
Jurusan Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

“Terdapat langkah-langkah yang dapat dilakukan pendidikan kewirausahaan


untuk menumbuhkan minat dan jiwa entrepreneur seperti menyusun kurikulum,
peningkatan SDM dosen, membentuk entrepreneurship centre, kerja sama
dengan dunia usaha, membentuk unit usaha, memberikan penghargaan
kewirausahaan.”

Jurusan Tadris IPS dalam hal ini ke depannya mencoba mengembangkan


beberapa hal seperti mengembangkan visi dan misi jurusan hingga ke capaian
pembelajaran yang mendorong mahasiswa agar dapat timbul minat dalam
berwirausaha dan menjadi seorang entrepreneur yang memiliki usaha sendiri.

3. Penerapan Penddiikan Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Minat Berwirausaha


Mahasiswa Tadris IPS Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Temuan dari wawancara penelitian menunjukkan bahwa kurikulum pendidikan


kewriausahaan di Jurusan Tadris IPS mengalami perubahan dan perkembangan,
kurikulum pendidikan kewirausahaan diaplikasikan dengan ditempatkannya mata kuliah
yang berkaitan dengan kewirausahaan sebanyak 6 SKS yaitu mata kuliah
kewirausahaan pada semester 6 yang lebih menekankan pada teori dan mata kuliah
aplikasi kewirausahaan pada semester 7. Tujuan diterapkannya kurikulum
kewirausahaan ini agar menumbuhkan minat dan jiwa wirausaha mahasiswa Tadris
IPS.

Proses perkuliahan kewirausahaan ini dilakukan dengan metode ceramah,


presentasi, diskusi dan penugasan. Penggunaan metode dalam penerapan pendidikan
kewirausahaan ini agar tumbuh minat berwirausaha dalam mahasiswa. Metode
ceramah dilakukan oleh dosen dengan memberikan materi kewirausahaan dan
mengaitkannya dengan kehidupan nyata, presentasi dilakukan dengan mahasiswa
mempresentasikan hasil makalah atau hasil karyanya yang dapat berupa proposal
usaha, produk usaha dan video promosi atau pemasaran usahanya.

Pendidikan kewirausahaan yang diajarkan di Jurusan Tadris IPS mencoba


mengarahkan mahasiswa untuk mengenali potensi yang ada di dalam dirinya. Tujuan
mengenali potensi dirinya adalah agar dapat mendorong timbulnya minat dalam diri
mahasiswa, hal ini sejalan dengan pendapat Rahayu dan Laela (2018: 206) yang
menyatakan bahwa: “Mendorong timbulnya minat dalam diri seseorang dapat dilakukan
dengan mengenali potensi yang ada pada diri, karena dengan itu kita dapat membantu
langkah kita dalam menjalankan usaha menjadi lebih baik lagi”.

9
ENTITA Vol. … No. …, Month Year
Nandang Kusnandar

Proses perkuliahan pendidikan kewirausahaan dalam pelaksanaannya perlu


diadakan evaluasi. Kegiatan evaluasi dilakukan guna mengetahui perkembangan
akademik mahasiswa dalam mata kuliah kewirausahaan dan untuk mengetahui tercapai
atau tidaknya tujuan dalam pembelajaran pendidikan kewirausahaan.

Evaluasi pendidikan kewirausahaan dapat dilihat dari dua aspek yaitu


mahasiswa dapat memahami teori kewirausahaan dan dapat mengaplikasikan teori
kewirausahaan menjadi sebuah usaha. Proses evaluasi dilakukan dengan tugas
mandiri seperti membuat proposal usaha, produk usaha dan video usaha kemudian
tugas kelompok membuat makalah, UTS dan UAS.

Pendidikan kewirausahaan dengan menumbuhkan minat berwirausaha memiliki


keterikatan karena pendidikan kewirausahaan ingin membentuk sikap, perilaku dan
pola pikir menjadi seorang entrepreneur dalam diri mahasiswa (Putra, 2017: 539).
Penerapan pendidikan kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting untuk
menumbuhkan minat berwirausaha seseorang khususnya minat berwirausaha
mahasiswa Tadris IPS karena pendidikan kewirausahaan mengajarkan teori dan
praktek berwirausaha.

Hasil penelitian dari wawancara dan angket menunjukkan bahwa banyak


mahasiswa yang merasakan pendidikan kewirausahaan di Jurusan Tadris IPS ini dapat
menumbuhkan minat berwirausaha mahasiswa karena dengan adanya pendidikan
kewirausahaan ini mahasiswa diajarkan materi kewirausahaan, diberi motivasi, diberi
contoh nyata wirausahawan sukses dan penerapan pendidikan kewirausahaan ini
mahasiswa dilatih untuk menjadi seseorang yang kreatif dan inovatif dalam
berwirausaha dengan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.

Penerapan pendidikan kewirausahaan di Jurusan Tadris IPS diharapkan dapat


dikembangkan lagi dengan baik dengan memprioritaskan praktek agar terasa lebih
nyata sehingga minat berwirausaha mahasiswa dapat tumbuh dan lebih meningkat lagi.

Kesimpulan dan Saran


Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
Konsep pendidikan kewirausahaan di Jurusan Tadris IPS terbagi menjadi dua mata kuliah
yaitu mata kuliah kewirausahaan yang lebih menekankan pada aspek teori dan materi dan
mata kuliah aplikasi kewirausahaan yang lebih cenderung pada prakteknya. Minat
berwirausaha mahasiswa Tadris IPS dalam berwirausaha sangat tinggi, hal ini dapat
10
ENTITA Vol. … No. …, Month Year
Penerapan Pendidikan Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Analisis di
Jurusan Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

dilihat dari ke lima narasumber yang diwawancarai dan dari ke 52 responden 94%
memiliki minat untuk berwirausaha. Penerapan pendidikan kewirausahaan dalam
menumbuhkan minat berwirausaha siswa di Jurusan Tadris IPS cukup berhasil. Hasil
penelitian menunjukkan mahasiswa merasakan pendidikan kewirausahaan di Jurusan
Tadris IPS ini dapat menumbuhkan minat berwirausahanya.

Proses penerapan pendidikan kewirausahaan di Jurusan Tadris IPS sudah baik,


oleh karena itu konsep pendidikan kewirausahaan di Jurusan Tadris IPS diharapkan dapat
dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi baik itu dari segi proses perkuliahan maupun
dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kewirausahaan agar minat mahasiswa
dapat tumbuh dan meningkat dan untuk mahasiswa diharapkan dapat mengikuti
perkuliahan pendidikan kewirausahaan dengan baik dan termotivasi untuk
mengaplikasikan materi yang telah diajarkan untuk menjadi seorang entrepreuneur.

Referensi

Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan: Asas & Filsafat Pendidikan.Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.

Ananda & Rafida. 2016. Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik Melahirkan


Enterpreneurship. Medan: Perdana Publishing.

Hidayat & Abdillah. 2019. ILMU PENDIDIKAN Konsep. Teori dan Aplikasinya. Medan:
Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).

Hasan, Ali. R. 2020. Pendidikan Kewirausahaan: Konsep, Karakteristik dan Implikasi


Dalam Memandirikan Generasi Muda. Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 11 (1): 99-
111.

Junaidi, Achmad. 2015. Analisis Program Berita Berjaringan di Programa 1 RRI


Samarinda dalam Menyampaikan Berita dari Kawasan Perbatasan, eJournal Ilmu
Konunikasi, 3 (2): 278-292.

Kumalasari, R. D. 2017. Faktor Pendorong Keberhasilan Wanita Pedesaan Dalam


Berwirausaha. Jurnal Manajemen dan Kearifan Lokal Indonesia, 1 (2): 106-115.

Malawar, M. S. 2019. Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Dee Publish.

Maulana, Heri. 2018. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan: Studi Kasus Terhadap


Mahasiswa Yang Berwirausaha Di Yogyakarta. Jurnal Ecodemica, 2 (1): 21-29.

Mulyana, R. A., Nurchotimah, A. S. I., & Mutaqin, Z. 2022. Konsep Pendidikan


Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi, 11 (1):
8-19.

11
ENTITA Vol. … No. …, Month Year
Nandang Kusnandar

Pangesti, Indah. 2018. Kebijakan dan Penerapan Model Pendidikan Kewirausahaan Untuk
Sekolah Dasar. Jurnal Tunas Bangsa, 5 (1): 72-81.

Purnomo, dkk. 2020. Dasar-Dasar Kewirausahaan: Untuk Perguruan Tinggi dan Dunia
Bisnis. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Putra, S. S. 2017. Pendidikan Kewirausahaan dan Minat Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal


Sosial dan Humaniora, 2 (2): 537-546.

Rahayu, E. S. & Laela, S. 2018. Pengaruh Minat Berwirausaha dan Penggunaan Sosial
Media Terhadap Kewirausahaan Mahasiswa. Jurnal Pengembangan Wiraswasta,
20 (3): 203-216.

Rifa’i, A., & Nugraha, T. 2019. Rencana Strategi dalam Menerapkan Pendidikan
Kewirausahaan di Perguruan Tinggi Melalui Proses Pembelajaran yang
Berkelanjutan (Studi Kasus pada Universitas Banten Jaya Kota Serang Banten).
Jurnal Manajemen dan Bisnis, 1(2): 71-90.

Rusdiana. 2018. KEWIRAUSAHAAN Teori dan Praktik. Bandung: CV Pustaka Setia.

Rusdiana. 2021. Pendidikan Kewirausahaan. Bandung: Penerbit Insan Komunika.

Saragih, R. 2017. Membangun Usaha Kreatif, Inovatif, dan Bermanfaat Melalui Penerapan
Kewirausahaan Sosial. Jurnal Kewirausahaan, 3 (2): 26-34.

Sirait, E. D. 2016. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal
Formatif, 6 (1): 35-43.

Wahidmurni. 2019. Analisis Ketercapaian Nilai-Nilai Kewirausahaan Mata Pelajaran


Prakarya dan Kewirausahaan Jenjang Pendidikan Menengah. Jurnal Ekonomi
Pendidikan dan Kewirausahaan, 7 (1): 55-68.

Wedayanti, N.P.A., & Giantari, I.G.A. 2016. Peran Pendidikan Kewirausahaan Dalam
Memediasi Pengaruh Norma Subyektid Terhadap Niat Berwirausaha. E-Jurnal
Manajemen Unud, 5 (1): 533-560.

12
ENTITA Vol. … No. …, Month Year

Anda mungkin juga menyukai