Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BONTONYELENG
Alamat : Jln. Poros Desa Bontonyeleng Kec.Gantarang Kode POS 92561
Email: pkmbontonyeleng2016@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA MANAJEMEN RISIKO UPT PUSKESMAS

BONTONYELENG

I. PENDAHULUAN
Setiap upaya medic umumnya mengandung risiko, sebagian di
antaranya berisiko ringan atau hampir tidak berarti secara klinis.
Namun tidak sedikit pula yang memberikan konsekuensi medic
yang cukup berat. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan
sesuatu terjadi atau potensi bahaya yang terjadi yang dapat
memberikan pengaruh kepada hasil akhir.
Risiko yang dicegah berupa risiko klinis dan risiko non
klinis.Riskio klinis adalah risiko yang dikaitkan langsung dengan
layanan medis maupun layanan lain yang dialami pasien, petugas
dan lingkungan selama di puskesmas. Sementara risiko non medis
ada yang berupa risiko bagi organisasi maupun finasial. Risiko
organisasi adalah yeng berhubungan langsung dengan komunikasi
produk layanan, proteksi data, system informasi dan semua risiko
yang dapat mempengaruhi capaiaan organisasi. Risiko finasial
adalah risiko yang dapat menganggu control finasial yang efektif.
Salah satunya adalah system yang harusnya dapat menyediakan
pencatatan akutansi yang baik.
Manajemen risiko UPT Puskesmas Bontonyeleng adalah aktifitas
klinis, Upaya Kesehatan Masyarakat dan Administrasi yang
dilakukan dengan identifikasi, evaluasi dan pengurangan risiko
terjadinya cedera atau kerugian pada pasien,petugas lingkungan
dan institusi puskesmas.
II. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk
keselamatan puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait denga
keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan
lingkungan yang berdampak pada pencemaran lingkungan dan
keselamatan puskesmas yang terkait dengan kelangsungan
puskesmas.
Karena banyaknya risiko yang mungkin terjadi yang
diakibatkan oleh karaketeristik pasien misalnya kondisi dan
keparahan serta faktor lainnya. Oleh karena itu puskesmas perlu
melakukan pengelolaan risiko dalam suatu manajemen risiko yang
terintegrasi agar insiden dapat diminimalisir dan dicega sedini
mungkin.

III. TUJUAN
Tujuan Umum
:
Terciptanya budaya keselamatan pasien dan petugas di UPT
Puskesmas Bontonyeleng.

Tujuan khusus :
1) Untuk mengetahui manajemen risiko di administrasi
Manajemen
2) Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan
Masyarakat
3) Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan
perorangan.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan tim manajemen risiko UPT puskesmas
Bontonyeleng antara lain adalah untuk mengidentifikasi
seluruh potencial risiko yang dapat terjadi disetiap lini
puskesmas baik itu administrasi ,UKP maupun UKM.
Time manajemen risiko dalam setiap kegiatannya baik itu
identifikasi, pencatatan, pelaporan dan analisa hingga
monitoring evaluasi akan berkoordinasi dengan seluruh
komponen pelayanan UPT Puskesmas Bontonyeleng. Hal ini
agar mencapai tujuan yang dapat menjaga keamanan dan
kenyamanan baik petugas maupun pengguna jasa layanan UPT
Puskesmas Bontonyeleng dari seluruh risiko bahaya atau kasus
yang tidak diinginkan.
Berikut rincian kegiatan yang dilakukan oleh tim
manajemen risiko,antara lain :
1. Melakukan identifikasi potensi risiko admin,UKM, dan
UKP
2. Menerima Laporan dari seluruh pelayanan atau UKM
mengenai insiden risiko di laporkan pada kepala
puskesmas untuk rencan tindak lanjutnya.
3. Melakukan perhitungan dengan metode FMEA
4. Pencatatan dan Pelaporan
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
A. Rapat tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien
(PMKPT) dan Manajemen Risiko beserta penanggung jawab
pelayanan dan program untuk menentukan potensial risiko
setiap 1 tahun sekali
B. Seluruh pelayanan /program / admin melakukan
pencatatan kejadian yang terjadi dan dikelompokan dalam
kriteria KTD,KNC,KTC dan KPC dalam buku atau form yang
sudah disiapkan
C. Mengevaluasi dan melakukan analisis dengan metode FMEA
lalu menentukan proritas masalah menggunakan teknik
RCA
D. Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi setiap 3 bulan baik
pada mini lokakarya atau rapat tinjauan Mutu.
VI. SASARAN
Seluruh staf/pegawai beserta pasien yang berada dalam
lingkup kerja di Puskesmas Bontonyeleng.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Kegiatan Bulan
1. Rapat tim peningkatan mutu Februari
dan keselamatan pasien
(PMKPT) dan Manajemen
Risiko beserta penanggung
jawab pelayanan dan
program untuk menentukan
potensial risiko setiap 1
tahun sekali
2. Seluruh pelayanan /program Setiap ada kejadian
/ admin melakukan
pencatatan kejadian yang
terjadi dan dikelompokan
dalam kriteria KTD,KNC,KTC
dan KPC dalam buku atau
Form
3. Mengevaluasi dan melakukan Juni
analisis dengan metode
FMEA lalu menentukan
proritas masalah
menggunakan teknik RCA

4. Pelaporan hasil monitoring Juni dan Desember


dan evaluasi setiap semester
baik pada mini lokakarya
atau rapat tinjauan Mutu

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap semester. Tim
manajemen risiko selalu memantau frekuensi risiko yang
mungkin akan terjadi melalui metode FMEA.
IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan pelaporan dan evaluasi akan dilakukan setiap 3
bulan sekali kepada kepala puskesmas baik melalui mini
lokakarya atau rapat tinjauan manajemen.

Anda mungkin juga menyukai