Anda di halaman 1dari 1

Bacaan ALKITAB : YAKOBUS 1 : 19 – 27 SELASA, 03 OKTOBER 2023

2023
AYAT RENUNGAN : YAKOBUS 1:26
Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya,
ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.”

“IBADAH YANG SIA-SIA”


Oleh : Vic. Pdt Rameda Hutagalung, S.Th

Pemahaman yang salah akan menciptakan perilaku yang salah juga, karena perilaku selalu ditentukan
bagaimana seseorang mengartikannya, salah satunya beribadah. Kebanyakan orang beranggapan bahwa
ibadah itu hanya terletak di gereja saja, bernyanyi, berdoa dan mendengarkan Firman Tuhan. Nyatanya
ibadah tidak sedangkal itu. Ibadah adalah mempersembahkan seluruh kehidupan sebagai pengabdian
kepada Tuhan. Kalau kita lihat dari kata kerjanya dalam bahasa Ibrani ibadah adalah abodah yang berarti
seorang hamba/bawahan. Dengan demikian ketika kita beribadah berarti mengabdikan diri, bekerja kepada
Allah yang adalah Tuan kita dan kita adalah hambanya, tidak hanya saat di dalam Gedung gereja tetapi
dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam nas renungan hari ini, Yakobus mengajari kita bahwa adalah sia-sia jika seseorang
menggangap dirinya beribadah tetapi tidak mengekang lidahnya. Bukan menjelaskan ibadah itu adalah sia-
sia (sia-sia beribadah kepada Allah). Tetapi ketika beribadah dijadikan sebagai ajang pamer kekudusan
atau kesalehan (hanya tampak luar/munafik) dan mengabaikan kemurnian ibadah (kekudusan/kesalehan
hati). tidak hanya itu, tidak mengekang lidah artinya tidak menahan diri dari kejahatan-kejahatan seperti
cercaan, celaan, dan perbuatan mengecilkan orang (Mat. 15:11). Orang yang lidahnya suka merendahkan
pasti tidak memiliki kerendahan dan kemurahan hati. Orang yang senang menyakiti saudaranya sia-sia saja
mengaku mengasihi Allah. Dosa-dosa lidah ini adalah dosa terbesar di zaman Rasul Yakobus. Jika perilaku
ini terbawa-bawa ke dalam ibadah tentulah sia-sia ibadahnya karena peribadahan akan di penuhi dengan
kemunafikan. Oleh Karena itu Rasul Yakobus menegaskan bahwa perbuatan tidak mengekang lidah sebagai
bukti yang pasti dan tidak diragukan lagi dari ibadah yang sia-sia, karena tidak mengakang lidah akan jatuh
kepada penipuan diri sendiri dengan mengecilkan orang lain dan mengganggap diri lebih hebat, betapa
besarnya Kesia-siaan itu.
Saudaraku, peribadahan ialah mengabdikan diri kepada Allah bukan pengabdian kepada diri sendiri
yang menuruti nafsu duniawi. Peribadahan seharusnya ibadah yang menyertakan perbuatan kesalehan dan
kekudusan (pengekangan diri/lidah), bukan hanya saleh tampak luar (munafik), jika demikian kita menipu
diri sendiri dan itu adalah sia-sia. Amin.

Syalom !
Ibadah yang murni dan tak bercacat melibatkan baik Mari dukung pelayanan Renungan Harapan
perbuatan maupun perkataan kita. Kasih Iman dengan mengirimkan dukungan
anda melalui :
REKENING BANK MANDIRI
DOA: A.n: Majelis Pusat HKI - 107 00 9501695 4
Ya Tuhan, tuntunlah kami untuk mengekang lidah Penanggungjawab
dan perkataan kami sehingga hidup kami menjadi Departemen Koinonia HKI
kemuliaan bagiMu, Amen
EDITOR
Pdt. Rona Sri Rezeki Purba, S.Th

Anda mungkin juga menyukai