Anda di halaman 1dari 19

PROSPEK PROFESI JASA KONSTRUKSI

NAMA : DESI CHRISTINA NABABAN


KELAS : SI – 4C
NIM : 1405022019
MATAKULIAH : EP & MSDN
DOSEN PENGAMPU : EDI USMAN,M.T.AU (MP &
TBG)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana penyusun
masih diberikan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “prospek
profesi kontruksi kedepan bagi lulusan teknik sipil polmed (peluang dan tantangan)”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah EP – MSDM semester 4
terutama dengan hormat penyusun sampaikan kepada dosen pengampu bapak Edi Usman,
semoga makalah ini layak dan mencapai tujuannya.

Walaupun makalah ini belum sempurna tetapi penyusun merasa bangga terhadap
hasil yang dicapai. Mudah-mudahan makalah sederhana ini bermanfaat bagi kita, kritikan
yang membangun sangat penyusun harapkan untuk perbaikan pembuatan makalah
selanjutnya.

Medan, Mei 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………………………………. i

Daftar Isi……………………………………………………………………………… ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ...........................................................................................


1
1.2. Rumusan
Masalah....................................................................................... 2
1.3. Tujuan........................................................................................................
.. 2

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Prospek..................................................................................... 3


2.2 Pengertian Teknik Sipil............................................................................... 4
2.3. Peluang Pekerjaan Teknik Sipil................................................................. 8
2.4. Kebutuhan Pasar Internasional.................................................................. 9
2.5. Tantangn Pekerjaan di bidang jasa konstruksi......................................... 12

BAB III. PENUTUP

3.1. KESIM
PULAN…………………………………………………………….. 14
3.2. SARA
N…………………………………………………………………….. 14

Daftar Pustaka……………………………………………………………………... 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam pembangunan fisik bangsa dan negara, peranan para pakar teknik sipil merupakan
hal yang krusial dan tidak terelakkan. Dapat dikatakan Engineer merupakan salah satu pilar utama
dalam membangun kekayaan fisik suatu bangsa. Karena itu Engineer selalu dituntut untuk
bersikap kritis, efisien dan kompetitif. Sungguh tantangan profesi yang menarik, namun harus kita
akui bahwa tidak mudah untuk menjalaninya. Banyak sekali hambatan-hambatan non teknis yang
dihadapi.

Kelangkaan proyek, ketiadaan lapangan kerja yang menarik dan memadai, akibat krisis
ekonomi yang berkepanjangan, perubahan dalam tatanan kehidupan nasional dan dunia dengan
laju yang sangat cepat, tuntutan kebutuhan materi yang semakin meningkat, mengakibatkan
banyak Engineer yang meninggalkan profesinya. Dunia profesi dan berbisnis dalam bidang lain
nampak lebih menjanjikan

Mungkin tidak salah kalau dikatakan bahwa semasa sekolah dahulu, kita yang bersekolah
dalam bidang Ilmu Pasti dan kuliah dalam bidang teknik, pada umumnya, sadar atau tidak, merasa
lebih ‘pandai’ dari teman-teman yang bersekolah dibidang ilmu-ilmu sosial dan ekonomi. Kini,
dalam kenyataannya, banyak engineer yang ramai-ramai exodus keluar dari dunia teknik dan
mencari nafkah di bidang yang jauh dari ilmu-ilmu teknik yang notabene telah ditekuninya
bertahun-tahun.

Sementara yang tetap bertahan, baik karena cinta pada profesinya ataupun karena tidak
punya pilihan lain, terpaksa berkecimpung dengan segala realitas permasalahan non teknis yang
sering terasa tidak enak untuk dihadapi.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini akan dibahas tentang peluang dan tantangan bagi lulusan teknik sipil
polmed.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui prospek profesi konstruksi
2. Untuk mendeskripsikan Teknik sipil
3. Untuk mengetahui peluang bagi lulusan teknik sipil polmed
4. Untuk mengetahui Tantangan bagi lulusan teknik sipil polmed
5. Untuk mengetahui solusi dari tantangan yang ada
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Prospek

Menururt Paul R. Krugman (2003:121) menyatakan bahwa “Prospek adalah


peluang yang terjadi karena adanya usaha seseorang dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya juga untuk mendapatkan profit atau keuntungan”.
Menurut Djasmin (1994:28) “kebijakan perusahaan untuk meningkatkan
kinerja penjualan dengan meraih peluang yang ada serta mengatasi berbagai
hambatan dan ancaman baik dalam jangka panjang maupun jangkan pendek”.
Siswanto Sutejo (1945;28) menyimpulkan secara jelas prosfek adalah ;
“Suatu gambaran keseluruhan, baik ancaman ataupun peluang dari kegiatan
pemasaran yang akan datang yang berhunbungan dengan ketidak pastian dari
aktifitas pemasaran atau penjualan”.
Dengan demikian prospek merupakan kondisi yang akan dihadapi oleh
perusahaan dimasa yang akan datang baik kecendrungan untuk meningkatkan atau
menutup. Kodisi ini dipengaruhi oleh berbagai peluang dan ancaman yang
dihadapi.Kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan sehingga diperlukan
perencanaan dan perumusan strategis perusahaan secara baik.Khususnya kebijakan
pemasaran dan perusahaan dapat meningkatkan pemasaran produksinya dengan
memanfaatkan peluang-peluang dan mengetahui berbagai bentuk ancaman
dikemudian hari.

2.2 Pengertian Teknik sipil

Teknik Sipil merupakan ilmu terapan yang mencakup teknologi merancang,


membangun, dan memelihara serta memperbaiki bangunan. Bangunan yang
dimaksud di sini sangat beragam, mulai dari bangunan rumah sederhana dan
gedung-gedung bertingkat, jembatan, bendungan, hingga bangunan sarana dan
prasarana transportasi, jembatan, bendungan, pengairan, prasarana produksi, hingga
bangunan-bangunan lepas pantai seperti pada fasilitas pengeboran minyak lepas
pantai, serta berbagai fasilitas pembangkit dan transmisi energi. Singkatnya, di setiap
saat ketika kita melintas di jalan raya, sewaktu berjalan-jalan di kawasan gedung
pertokoan ataupun saat berkunjung ke bandara, semua yang kita lihat dan
manfaatkan merupakan hasil karya lulusan Teknik Sipil.
Para ahli Teknik Sipil, umumnya dikenal dengan sebutan insinyur Sipil,
awalnya bertugas membuat rancangan struktur bangunan secara lengkap; mulai dari
pondasi hingga keseluruhan bangunan tersebut lengkap dan siap digunakan. Selama
proses perancangan ahli Teknik Sipil bekerja dalam suatu tim pembangunan untuk
meneliti, mengukur dan menentukan apakah kekuatan tanahnya memadai. Pada
tahap yang sama ahli Teknik Sipil akan juga membuat rancangan bangunan dan
menghitung dimensi dan kekuatan bagian-bagian bangunannya sehingga siap untuk
dijadikan acuan bagi pihak pelaksana (kontraktor) untuk dibangun.
Tahap selanjutnya adalah tahap pembangunan atau konstruksi. Tahap
pembangunan suatu rumah atau gedung sederhana, misalnya, dimulai dengan
pekerjaan pemasangan pondasi, penyusunan kerangka gedung, dan dilanjutkan
dengan pembangunan lantai dan dindingnya. Pada tahap pembangunan ini ahli
Teknik Sipil harus bekerjasama dengan para ahli di bidang lainnya untuk memasang
sistem kelistrikan gedung, sistem keamanan, serta perpipaan untuk air bersih dan
saluran pembuangan limbahnya. Pada konstruksi bangunan-bangunan yang jauh
lebih rumit tentu saja proses konstruksinya akan terdiri dari banyak pekerjaan dan
semakin melibatkan banyak pula pihak-pihak dan ahli lain yang terkait.

Selain pembangunan baru, tugas seorang ahli Teknik Sipil juga mencakup
pemeliharaan dan perbaikan bangunan yang sudah ada. Suatu infrastruktur, dapat
mengalami perubahan fungsi atau penurunan kondisi selama masa layannya. Para
ahli Teknik Sipil harus dapat merencanakan perbaikan / retrofitting pada struktur
agar struktur tersebut dapat berfungsi dengan baik atau dapat bertahan terhadap gaya
gempa besar yang mungkin terjadi.
Pada prinsipnya ilmu yang akan teman-teman pelajari pada prodi ini akan
banyak berkaitan dengan ilmu fisika terapan, terutama ilmu mekanika. Teman-teman
juga dituntut untuk menguasai prinsip-prinsip matematika dengan baik. Walau kini
banyak perangkat lunak tersedia untuk membantu proses penghitungan, teman-
teman akan tetap ditekankan mengenai pentingnya penguasaan pengetahuan dan
pemahaman prinsip-prinsip dasar keteknikan. Selain mempelajari ilmu-ilmu teknis
untuk keperluan merancang, membangun dan memelihara struktur bangunan, pada
program studi Teknik Sipil juga akan dipelajari berbagai aspek manajemen
konstruksinya.

1. Bidang Keahlian Teknik Sipil

Bidang teknik sipil itu cakupannya sangat luas. Seperti disinggung


sebelumnya, karakteristik dari fasilitas yang dihasilkan bisa sangat berbeda satu
dengan yang lain dan tentunya juga memerlukan ahli yang berbeda kepakarannya.
Sebagai contoh ahli yang merencanakan gedung pencakar langit tentunya
memerlukan ilmu yang berbeda jika dibandingkan dengan ahli yang akan
merencanakan saluran irigasi. Oleh karena itu, keahliah bidang teknik sipil biasanya
dibagi-bagi lagi menjadi beberapa sub bidang keahlian. Pada umumnya teknik
sipil ini dibagi-bagi menjadi beberapa sub bidang keahlian diantaranya:

 Bidang keahlian struktur (Rekayasa Struktur)


 Bidang keahlian transportasi
 Bidang keahlian geoteknik
 Bidang keahlian manajemen rekayasa konstruksi
 Bidang keahlian sumber daya air

Rekayasa Sturktur : adalah bidang keahlian yang berhubungan dengan analisis


dan desain suatu struktur. Struktur adalah rangkaian dari dua atau lebih elemen-elemen
dasar seperti balok, pelat, kolom, batang tarik atau tekan, rangka batang, portal,
cangkang dan lain-lain. Dengan kata lain, seorang ahli struktur menentukan konfigurasi
dari berbagai elemen-elemen pembentuk struktur dan mendesain (penentuan ukuran,
bentuk dan jenis bahan) elemen-elemen tersebut sehingga memenuhi tingkat kekuatan
dan juga kenyamanan, tanpa mengesampingkan tinjauan ekonomi. Desain yang
dihasilkan harus memenuhi kondisi-kondisi batas keruntuhan dan juga penggunaan/
pemakaian. Secara umum, lingkup kerja seorang ahli struktur (structural engineer)
mencakup perhitungan reaksi-reaksi perletakan, gaya-gaya dalam pada elemen-elemen
struktur, dan perhitungan lendutan dan deformasi, Perbaikan, peningkatan
dan pemeliharaan suatu struktur juga merupakan bagian pekerjaan dari ahli struktur.
Struktur-struktur yang umum dianalisis dan didesain antara lain gedung pencakar langit,
jembatan, stadion, auditorium dan bendungan.

Manajemen Rekayasa Konstruksi : adalah bidang keahlian yang berhubungan


perencanaan, penjadwalan dan pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Hal-hal yang
diatur mencakup pekerja, bahan-bahan konstruksi, waktu dan uang. Ditujukan untuk
menghasilkan praktek konstruksi yang baru seperti penggunakan teknologi lokal yang
tepat, keamanan pekerja dan juga bahan-bahan konstruksi, penyediaan bahan konstruksi
yang tidak berlebihan, dan lain-lain. Orang yang bertugas mengatur proyek disebut
manajer proyek. Manajer proyek mempelajari dokumen kontrak, memesan bahan-bahan
konstruksi, menentukan dan menjadwalkan sub-kontraktor. Tugas utama manajer
konstruksi adalah untuk mengontrol kualitas dan menjamin proyek dapat diselesaikan
tepat waktu dan berdasarkan budget yang telah ditentukan.

Rekayasa transportasi : adalah merupakan suatu bidang keahlian yang


mengaplikasikan pendekatan saintifik didalam merencanakan, mendesain,
mengoperasikan, dan mengatur sistem transportasi seperti jalan-jalan, jalur/rel kereta,
transportasi air (laut/sungai) dan udara. Bidang ini meliputi perencanaan, desain,
pelaksanaan konstruksi dan perawatan fasilitas/infrastruktur transportasi.

Hidrolika, sumber daya air dan rekayasa irigasi : adalah bidang keahlian yang
berhubungan dengan mekanika, penggunaan, dan pengaturan air. Hidrolika utamanya
membahas mengenai aliran air. Sumber daya air mengindentifikasikan dan
menggunakan sumber daya air yang ada serta meminimalisasikan kehilangan air. Air
permukaan seperti air sungai dan danau serta air tanah harus diatur penggunaannya
dengan benar. Bidang sumber daya air juga membahas penggunaan air tanah, pengisian
air tanah, dan penampungan air hujan. Rekayasa irigasi membahas pengaturan air untuk
keperluan pertanian. Bendungan dibangun pada lokasi tertentu yang diinginkan untuk
menyimpan air di penampungan ketika masukan air dari sungai banyak dan
untukkemudian menggunakannya untuk keperluan yang bermanfaat ketika
kekeringan/kekurangan air Saluran-saluran air dibuat untuk mendistribusikan air dari
bendungan. Ketika pasokan air berlebih, air akan dibiarkan tumpah dan mengalir ke
sungai untuk menghidari banjir. Pengaturan air dilakukan dengan menggunakan
prinsip-prinsip hidrologi dan juga hidraulika didalam mendesain sistem drainase,
kolam-kolam penampung air, transportasi sungai, tanggul-tanggul pengontrol banjir,
bendungan dan danau.
2.3. Peluang pekerjaan Teknik Sipil

Adapun peluang pekerjaan dibidang teknik sipil yaitu :

 Bidang Pembangunan Infrastruktur.


Seorang lulusan Teknik Sipil dapat berprofesi sebagai konsultan atau sebagai
kontraktor yang bertanggung jawab melaksanakan pembangunan.

 Bidang Pemerintahan.

Peluang lainnya adalah bekerja sebagai pegawai dalam bidang pengaturan dan
kebijakan di instansi pemerintahan, seperti di Departemen dan Dinas PU, PMU-Bina
Marga, Departemen ESDM, Dinas Tata Kota & Pertamanan di Tiap Propinsi, Bapenas,
Bapeda dll.

 Bidang Industri Energi, Pertambangan dan Pengolahan.


Lulusan Teknik Sipil dapat bekerja sebagai staf/manager pemasaran, Manager dan
CEO (Chief Executive Officer), Quality Auditor dan Quality Assurance Manager, untuk
perusahaan properti dan pabrik bahan konstruksi di berbagai perusahaan di lingkungan
industri migas, pertambangan, dan pengolahan seperti Pertamina, Schlumberger, PLN,
Freeport, INCO, Pupuk Kaltim dll.

 Komisaris perusahaan : pemegang saham tertinggi pada sebuah perusahaan atau bisa juga
dengan mendirikan perusahaan sendiri
 Direktur perusahaan : Ketua organisasi dalam sebuah organisasi perusahaan yang bertugas
memanajemen jalanya perusahaan.
 Project Manager / kepala proyek : pada pemilik proyek adalah pimpinan proyek
yang bertanggung jawab pada jalanya proyek, sedangkan pada sebuah kontraktor
merupakan pimpinan tertingi proyek yang bertugas mengatur jalanya proyek.
 Engineering Manager / manager teknik : mengatur manajemen proyek dalam bidang
teknik seperti pengendalian biaya proyek, pembuatan gambar kerja, schedule ( kurva
s , ms project, bar chart dll ).
 Operational manager / manager operasional / manager lapangan : mengatur jalan
pekerjaan dilapangan seperti pengarahan terhadap sub kontraktor, mandor, pekerja,
serta mengatur hubungan kerja dilapangan agar pekerjaan dapat berjalan dengan
baik.
 Dosen / guru bangunan
 Arsitek : merencanakan bentuk bangunan
 Quantity surveyor : menghitung volume pekerjaan termasuk junlah material dan
upah yang diperlukan pada proyek.
 Quality Surveyor : mengontol kualitas pekerjaan agar mendapatkan hasil yang baik.
 Methode Engineering : membuat metode kerja yang akan dipakai untuk
melaksanakan sebuah pekerjaan.
 Surveyor / Uitzet : pengukuran
 Superitendent / pelaksana lapangan : mengarahkan mandor atau pekerja
 Mandor : mengarahkan tukang bangunan

2.4 Kebutuhan Pasar Internasional dibidang Industri Konstruksi

a. Pasar Konstruksi di Indonesia Kedua Terbesar di Asia – Butuh SDM


Berkualias.
Komposisi tenaga kerja Indonesia di sektor jasa konstruksi dinilai masih
belum seimbang.Padahal, hal tersebut perlu untuk menghadapi pemberlakuan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Karena, dalam pemberlakuan pasar tunggal
ASEAN, akan terjadi persaingan yang semakin terbuka di antara tenaga kerja
konstruksi asing dengan domestik.Dari 6,34 juta jumlah tenaga kerja konstruksi
Indonesia yaitu 60 persen berupa “unskilled labour”, 30 persen “skilled labour”, dan
hanya 10 persen yang merupakan tenaga ahli. Semua penyedia jasa konstruksi dan
pemangku kepentingan jasa konstruksi diajak untuk saling bahu-membahu dalam
menyikapi peluang dan tantangan terkait pasar tunggal ASEAN.

Apalagi, pelaksanaan pembangunan infrastruktur terkait dengan kegiatan jasa


konstruksi yang merupakan peluang sekaligus tantangan karena tersedianya pasar
konstruksi yang relatif besar bagi para penyedia jasa. Selain itu, jasa konstruksi di
Indonesia juga memberikan peluang yang besar bagi penyerapan tenaga kerja yang
memiliki keahlian dan keterampilan di bidang konstruksi sehingga dapat
menciptakan pendapatan dan mengurangi tingkat pengangguran.
Sementara itu, kapitalisasi sektor konstruksi kian membesar setiap
tahun.Pada tahun 2013 ini sendiri sudah mencapai Rp390 triliun, sehingga pasar
konstruksi di Indonesia merupakan pasar yang kedua terbesar di Asia setelah
China.Perusahaan jasa konstruksi yang beroperasi di Indonesia pun diharapkan dapat
mempersiapkan sebaik-baiknya dalam menghadapi pasar bebas seiring dengan
pemberlakuan MEA.
Pemerintah sendiri sudah bertekad untuk meningkatkan kompetensi tenaga
konstruksi terampil dari 1,7 juta orang menjadi 3,6 juta pada 2014 untuk mendukung
proyek masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia
(MP3EI).
Pada tahun 2014, pemerintah menargetkan peningkatan kuantitas dan kualitas
jumlah tenaga konstruksi Indonesia menjadi sekitar 5,8 juta hingga 6 juta dengan
komposisi tenaga ahli 10%, tenaga terampil menjadi 60% dan tenaga tidak terampil
turun menjadi 30%. Peningkatan jumlah tenaga konstruksi ini penting untuk
mengimbangi banyaknya proyek pemerintah dalam program MP3EI.
Peningkatan kompetensi tenaga konstruksi di Indonesia dilakukan melalui
pembinaan kompetensi dan pelatihan konstruksi secara menerus yang dilanjutkan
dengan sertifikasi, penghargaan, dan perlindungan.
Pemerintah meningkatkan kualitas SDM konstruksi antara lain dengan
menyelenggarakan pelatihan dengan berbagai macam variasi model, perluasan kerja
sama pelatihan dengan berbagai pihak, mendorong tumbuhnya lembaga pelatihan,
dan menyetarakan kompetensi regional melalui registrasi dan partisipasi tenaga
konstruksi.
Sebelumnya, Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) mengeluhkan perjanjian
kesepakatan perdagangan bebas ASEAN-China yang membuat pekerja asing sektor
konstruksi masuk ke Indonesia dan berpotensi mengalahkan tenaga kerja nasional.

Dikatakan jumlah pekerja asing di sektor konstruksi makin banyak.Padahal,


pengawasan terhadap tenaga kerja asing masih lemah sehingga dikhawatirkan
kontraktor besar lebih mengutamakan pekerja asing daripada tenaga ahli dari dalam
negeri.Apalagi, tenaga kerja konstruksi lokal jarang memiliki bukti kompetensi seperti
yang dipunyai pekerja asing.

Pekerjaan konstruksi seperti jalan, jembatan, gedung, dan lainnya sudah


sepenuhnya dapat dikerjakan putra-putri Indonesia sehingga pemanfaatan tenaga kerja
asing di sektor tersebut tidak terlalu diperlukan.Akan tetapi, pekerja asing masih
diperlukan untuk mengerjakan konstruksi di sektor minyak dan gas.

Sektor jasa konstruksi merupakan pilar penting guna meningkatkan


perekonomian Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN yang
pemberlakuannya tinggal dua tahun lagi.

b.MEA, Industri Konstruksi Punya Peluang Besar

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo
Bambang Sulisto mengatakan industri konstruksi Indonesia akan mampu bersaing
dalam Mayarakat Ekonomi ASEAN (MEA) satu hingga dua tahun lagi. Sebab,
industri konstruksi merupakan salah satu unggulan Indonesia dalam MEA.“Kami
harus lebih berkonsentrasi agar setahun lagi jauh lebih siap dari sekarang," ujarnya di
Hotel Century Park, Jakarta, kemarin.
Menurut Suryo, performa industri konstruksi nasional saat ini sudah cukup
membanggakan dan banyak menyerap tenaga kerja. Tahun 2012, pasar konstruksi
nasional mencapai Rp 284 triliun dan meningkat menjadi Rp 369 triliun pada tahun
2013.“Tahun ini diperkirakan mencapai Rp 407 triliun,” ujarnya.

Karena itu, Suryo menilai pengusaha jasa konstruksi tak perlu cemas dengan
berlakunya MEA."Jangan berpikir defensif.Justru kita harus bisa memanfaatkan
peluang di negara ASEAN lain," katanya.Suryo mengatakan kekuatan industri
konstruksi sebenarnya terletak pada keunggulan sumber daya manusia.Dari sisi tenaga
kerja konstruksi, Indonesia diyakini memiliki daya saing yang relatif tinggi di antara
negara-negara ASEAN lainnya."Indonesia memiliki 600 ribu insinyur dengan
kompetensi sejajar dengan negara lain," kata Suryo.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari, sebelumnya


mengatakan bahwa industri itu harus membuat perencanaan matang untuk
meningkatkan daya saing. Program itu bisa dalam bentuk desain atau kemasan yang
menjual."Peran desain sangat penting," katanya kepada Tempo.

2.5. Tantangan Pekerjaan dibidang Jasa Kontruksi

Salah satu tantangan prospek jasa kontruksi teknik sipil terutama DIII
adalah MEA. MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya
system perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan
negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). Pada KTT di Kuala
Lumpur pada Desember 1997 Para Pemimpin ASEAN memutuskan untuk
mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan sangat kompetitif
dengan perkembangan ekonomi yang adil, dan mengurangi kemiskinan dan
kesenjangan sosial-ekonomi. Pada KTT Bali pada bulan Oktober 2003, para
pemimpin ASEAN menyatakan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan
menjadi tujuan dari integrasi ekonomi regional pada tahun 2020, ASEAN Security
Community dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN dua pilar yang tidak terpisahkan
dari Komunitas ASEAN. Semua pihak diharapkan untuk bekerja secara yang kuat
dalam membangun Komunitas ASEAN(2020).

Selanjutnya, Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang diselenggarakan


pada bulan Agustus 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia, sepakat untuk memajukan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan target yang jelas dan jadwal untuk
pelaksanaan.Pada KTT ASEAN ke-12 pada bulan Januari 2007, para Pemimpin
menegaskan komitmen mereka yang kuat untuk mempercepat pembentukan
Komunitas ASEAN pada tahun 2015 yang diusulkan di ASEAN Visi 2020 dan
ASEAN Concord II, dan menandatangani Deklarasi Cebu tentang Percepatan
Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 Secara khusus, para pemimpin
sepakat untuk mempercepat pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun
2015 dan untuk mengubah ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas
barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas.

Indonesia sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean, dimana dengan


tujuan yang baik itu diharapkan mampu membawa perubahan untuk pertumbuhan
ekonomi di Indonesia agar lebih baik. Apabila kita melihat lebih jauh dibalik tujuan
untuk meningkatkan stabilitas perekonomian antar negara ASEAN artinya sisi lain
yang dapat kita lihat bahwa sama saja seperti meliberalisasikan arus barang, tenaga
kerja, investasi dan modal. Liberalisasi arus barang artinya akan terjadi pengurangan
dan penghilangan hambatan tarif. Liberalisasi modal akan dilakukan dengan
meniadakan aturan administrasi yang menghambat penanaman modal, artinya
semua orang yang masuk kawasan ASEAN dapat menanamkan. modalnya dinegara
ASEAN secara lebih mudah. Selain itu adanya liberalisasi tenaga kerja dimana kita
bebas mencari lapangan pekerjaan tidak hanya di dalam negeri melainkan dikawasan
ASEAN.
Lulusan teknik sipil di harapkan dapat bersaing dalam dunia kerja degan cara
meningkatkan kualitas sebagai tenaga kerja yang profesional. MEA salah satu
tantangan kerja sekaligus peluang kerja bagi lulusan khususnya teknik sipil.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesempatan Indonesia untuk menjadi pemenang dalam persaingan memang sangat tinggi,
tetapi dibalik kekuatan yang dimiliki Indonesia masih mempunyai banyak kelemahan. Kelemahan
utama Indonesia terletak pada sinkronisasi program dan kebijakan antar pemerintah daerah dan
pusat, serta mind-set masyarakat khususnya para pelaku usaha yang belum seluruhnya melihat
peluang pengembangan perekonomian di ere MEA .Memilik keadaan yang terjadi sekarang ini
Indonesia sebenarnya belum siap untuk menghadapi MEA walaupun mempunyai peluang dan
kekuatan tinggi.Laporan kementerian koordinator Perkonomian mengungkapkan bahwa neraca
perdagangan Indonesia sejak tahun 2005 setiap tahunnya mengalami defisit yang meningkat di
negara-negara ASEAN.

3.2 SARAN

Dengan demikian Indonesia perlu mempersiapkan strategi untuk bersaing dengan negara-
negara ASEAN lainya.Salah satunya yaitu dengan mengoptimalkan SDA yang ada di Indonesia.
Sumber daya alam yang berupa bahan baku tadi misalnya, Indonesia bisa menggunakannya secara
menyeluruh untuk memproduksi pangan, sandang, dan papan. Selain itu, perlu diciptakan pula
kebersamaan membangun perekonomian bangsa dengan cara mencintai produk dalam negeri
untuk menghadapi MEA.

DAFTAR PUSTAKA

https://zultofu.wordpress.com/2015/06/11/tentang-teknik-sipil/

https://www.linkedin.com/pulse/20140803140802-247773108-engineer-dan-permasalahannya

http://m.tribunnews.com/bisnis/2014/09/23/mea-peluang-memperluas-pasar-jasa-konstruksi-di-
indonesia

http://konsultanpendidikan.com/2014/03/03/inilah-20-pekerjaan-dengan-prospek-terbaik/

http://beritadaerah.co.id/2013/10/31/kompetensi-tenaga-kerja-konstruksi-indonesia-harus-
ditingkatkan/

http://konstruksiindonesia.net/file/Kemenakertrans.pdf

http://www.tempo.co/read/news/2014/11/28/090625011/MEA-Industri-Konstruksi-Punya-
Peluang-Besar

http://injenuitas.blogspot.com/2015/03/perkuat-pilar-utama-mea-2015.html

http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/09/23/mea-peluang-memperluas-pasar-jasa-konstruksi-
di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai