Anda di halaman 1dari 4

PBL ATK

KELOMPOK 5

1. NABILAH AANISSAADAH
2. HONDA NOFAL WIGIH ASMORO
3. RIRIN OKTAVIA

Minyak atsiri (essential oil, etherial oil, atau volatile oil) adalah hasil ekstrak alami dariberbagal jenis
tanaman khususnya pada daun, bunga, kayu, biji ataupun putik bunga. Minyak nilam didapat dari proses
distililasi uap daun nilam untuk dihasilkan minyak nilam kasar. Setelah dihasilkan minyak nilam kasar,
dilakukanlah pemisahan antara minyak atsiri dan air agar didapat minyak nilam murni yang memiliki
aroma khas.

Bila sebuah kondensor digunakan untuk mendinginkan uap hasil destilasi minyak atsiri dengan aliran
100kg/jam, hitunglah:

a. Jumlah air pendingin dan laju alir pendingin bila uap minyak atsiri masuk pada suhu 120℃ dan keluar
pada suhu 60℃ !

b. Bila pada proses tersebut ada kehilangan panas sebanyak 12% karena udara sekitar,

hitunglah real panas yang diserap oleh air pendingin!

c. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi proses pendinginan di kondensor!

JAWAB

Basis : 1 jam operasional

Asumsi :

- minyak atsiri yang diproduksi adalah minyak cengkeh, dimana kandungan pada minyak cengkeh
adalah eugenol
- Suhu air pendingin masuk pada suhu 25 ℃ dan keluar pada suhu 90 ℃
- Komponen yang masuk ke kondensor adalah campuran air dan minyak dengan asumsi antara
fraksi massa air dan minyak atsiri adalah 0,8 : 0,2 dengan laju alir masuk ke kondensor adalah 100
kg/jam

Diketahui :

j
CP air = 4 , 186
g℃
j
CP Eugenol = 0,68
g℃
j
Lamda Eugenol = 770,8
g

T1 = 120 ℃
T2 = 60 ℃
A. Jumlah air pendingin dan laju alir pendingin bila uap minyak atsiri masuk pada suhu 120 ℃ dan
keluar pada suhu 60℃
Dicari terlebih dahulu massa minyak atsiri dari fraksi antara air dan minyak atsiri;

0,8
Massa air = x 100 kg = 80 Kg
1
0 ,2
Massa minyak = x 100 Kg = 20Kg
1
Untuk jumlah air pendingin dapat diketahui dengan menggunakan persamaan

mair x CP air x ∆ T = m atsiri x CP atsiri x ∆ T

Dicari terlebih dahulu

Q Sensibel air = m x CP x ∆ T
j
= 80.000g x 4,186 x (100 – 60)℃
g℃
= 13.395.200 j
Q Sensibel atsiri = m x CP x ∆ T
j
= 20.000 x 0,68 x (120 – 100 )℃
g℃
=272.000 j
Qlaten atsiri = m x lambda
j
= 20.000g x 770,8
g
= 15.416.000j

Q total = 13.395.200 j + 272.000 j + 15.416.000j


= 29.083.200j

Maka:

mair x CP air x ∆ T = m produk x CP x ∆ T

j j
mair x 4,186 x ( 90 - 25 ) ℃ = 20.000 g x 29.083.200 x ( 120 – 60 )℃
g℃ g℃

j
mair x 272,09 g = 3,489984x 1013 j
g
mair = 3,489984x 1013 j / 272,09 j
= 1,28265 x 10 11 g
=
128.265.794,4 kg

B. . Bila pada proses tersebut ada kehilangan panas sebanyak 12% karena udara sekitar,

hitunglah real panas yang diserap oleh air pendingin!

Panas yang diserap =Q sebelum kehilangan panas + ( 12 % xQ sebelum kehilangan panas )

Q sebelum kehilangan panas = m x CP x ∆ T

j
= 1,28265 x 10 11 g x 4,186 g ℃ x ( 90- 25)℃

= 3,489962385 x 10 13

Panas yang diserap =Q sebelum kehilangan panas + ( 12 % xQ sebelum kehilangan panas )

13 12
= 3,489962385 x 10 + ( 100 X 3,489962385 x 10 13¿

= 3,489962385 x 10 13 + 4,187954862 x 1012


=
3,908757871 x 1013

C. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi proses pendinginan di kondensor!

Beberapa fkator yang memengaruhi efisiensi proses pendingin di kondensor adalah


1. Perbedaan suhu antara fluida panas dan fluida pendingin: Semakin besar perbedaan suhu antara
fluida panas yang akan didinginkan dan fluida pendingin, semakin efisien proses pendinginan.
Perbedaan suhu yang besar memungkinkan transfer panas yang lebih cepat dari fluida panas ke
fluida pendingin.

2. Laju aliran fluida panas dan fluida pendingin: Laju aliran atau aliran massa fluida panas dan fluida
pendingin juga mempengaruhi efisiensi proses pendinginan. Semakin tinggi laju aliran fluida
panas dan fluida pendingin, semakin efisien proses pendinginan karena mempercepat transfer
panas antara keduanya.

3. Kondisi fisik kondensor: Desain dan kondisi fisik kondensor juga memengaruhi efisiensi
pendinginan. Faktor seperti ukuran kondensor, bentuk perpindahan panas, panjang permukaan
penukar panas, dan jenis permukaan penukar panas akan mempengaruhi efisiensi proses
pendinginan.

4. Kualitas fluida pendingin: Kualitas fluida pendingin yang digunakan juga berpengaruh terhadap
efisiensi proses pendinginan. Faktor seperti jenis dan keadaan fluida pendingin (misalnya air,
udara, atau cairan pendingin lainnya), suhu dan tekanan fluida pendingin, serta kemampuan
fluida pendingin untuk menyerap panas akan mempengaruhi efisiensi kondensor.

5. Kebersihan kondensor: Kebersihan kondensor juga penting untuk menjaga efisiensi proses
pendinginan. Penumpukan kotoran atau endapan pada permukaan kondensor dapat
menghambat transfer panas dan mengurangi efisiensi pendinginan. Oleh karena itu, perawatan
dan pembersihan kondensor secara teratur sangat penting.

6. Kehilangan panas lainnya: Faktor-faktor seperti kehilangan panas karena konduksi atau radiasi
pada kondensor juga dapat mempengaruhi efisiensi pendinginan. Upaya untuk mengurangi
kehilangan panas tersebut akan meningkatkan efisiensi proses pendinginan

Anda mungkin juga menyukai