Anda di halaman 1dari 3

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Perkembangan Islam Di Nusantara Dan Asia Tenggara


B. Kegiatan Belajar : Tokoh-tokoh Islam Nusantara Modern Kontemporer
(KB3)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Profil tokoh-tokoh Islam Nusantara modern kontemporer
a. Hasyim Asyari: Lahir di Gedang desa Tambakrejo 2 km
ke arah utara kota Jombang Jawa Timur, hari selasa
kliwon, 24 Dzulqaidah 1287 H bertepatan dengan 14
Februari 1871 M. Putra ketiga dari 11 bersaudara
pasangan Kiai Asy’ari dan Nyai Halimah. Beliau pendiri
pesantren Tebu Ireng, tokoh ulama pendiri organisasi
NU. Dari jalur ayah, nasabnya bersambung kepada
Maulana Ishak hingga Imam Ja’far Shadiq bin
Muhammad Al-Baqir. Sedangkan, dari jalur ibu
bersambung kepada Raja Brawijaya VI (Lembu
Peteng), yang berputra Karebet atau Jaka Tingkir, raja
Pajang pertama (1568 M) dengan gelar Sultan Pajang
atau pangeran Adiwijaya.
b. Ahmad Dahlan: Lahir 1 Agustus 1868 di desa Kauman,
kota Yogyakarta dan meninggal 23 Februari tahun
1923. Dimasa kecil nama Ahmad Dahlan adalah
Muhammad Darwis. Ia merupakan anak keempat dari
Konsep (Beberapa istilah tujuh bersaudara. ayahnya seorang ulama dan khatib
1
dan definisi) di KB terkenal di masjid besar kesultanan di Yogyakarta,
sedangkan ibunya anak dari seorang penghulu besar
kesultanan Yogyakarta.
c. Haji Abdul Malik Karim Amrullah: lahir di sungai Batang,
Maninjau (Sumatera Barat), hari Minggu, tanggal 16
Februari 1908 M/13 Muharram 1326 H dari kalangan
keluarga yang taat beragama. Ayahnya Haji Abdul
Karim Amrullah atau dikenal dengan sebutan Haji Rasul
bin Syeikh Muhammad Amrullah (gelar Tuanku Kisai)
bin Tuanku Abdul Saleh. Haji Rasul merupakan salah
seorang ulama yang pernah mendalami agama di
Mekkah.
d. Nurcholish Madjid: Lahir tanggal 17 Maret 1939 M
(26 Muharram 1358 H)
e. K.H. Abdurrahman Wahid: Lahir di Jombang, Jawa
Timur, 7 September 1940 dari pasangan Wahid Hasyim
dan Solichah. Ia lahir dengan nama Abdurrahman ad-
Dakhil atau “Sang Penakluk”, dan kemudian lebih
dikenal dengan panggilan Gus Dur. Ia menjabat
Presiden RI dari 20 Oktober 1999 hingga Sidang
Istimewa MPR 2001.
2. Pemikiran tokoh-tokoh Islam Nusantara modern
kontemporer
a. Hasyim Asyari : salahsatu buah fikir beliau bahwa fitrah
manusia dan lingkungan sama-sama saling
mempengaruhi dalam membentuk kepribadian
seseorang. Hal ini dinilai bahwa pendidikan banyak
memberikan andil dalam rangka memperbaiki,
menyempurnakan dan mendidik moral manusia. Oleh
karenanya, kiai memberikan perhatian khusus dalam
mendidik akhlak melalui pendidikan budi pekerti.
b. Ahmad Dahlan : salah satu Pendapatnya
bahwapendidikan Islam harus di barengi dengan
integrasi ilmu dan amal, integrasi ilmu pengetahuan
umum maupun agama, kebebasan berpikir dan
pembentukan karakter, agar peserta didik dapat
berkembang secara intelektualitas dan spritualitas.
c. Haji Abdul Malik Karim Amrullah: diantara pemikirannya
bahwa melalui akalnya, manusia dapat menciptakan
peradaban yang lebih baik. Potensi akal yang demikian
dipengaruhi oleh kebebasan berpikir dinamis, sehingga
akan sampai pada perubahan dan kemajuan
pendidikan.
d. Nurcholish Madjid: diantara Pemikirannya, beliau
membedakan istilah materi pelajaran “agama” dan
“keagamaan”. Perkataan agama lebih tertuju pada segi
formal dan ilmunya saja. Sedangkan perkataan
“keagamaan” lebih mengenai semangat dan rasa
agama (religiusitas).
e. K.H. Abdurrahman Wahid : Hal yang terpenting dalam
membangun Negara bagi Gus Dur adalah terpenuhinya
tiga kreteria, yaitu: pertama, mengedepangkan prinsip-
prinsip permusyawaratan. Kedua, ditegakkan keadilan.
Ketiga, adanya jaminan kebebasan (al-huriyyah).
3. Semangat perjuangan tokoh-tokoh Islam Nusantara
modern kontemporer.
- Semangat juang mereka Tercermin dalam beberapa
karakter:
- Keterbukaan: Membangun Dialog/komunikasi
- Kesalehan Sosial: Mmanusiakan manusia dengan
dasar ajaran Islam.
- Kemandirian: Membangun Kesadaran untuk terus
belajar.
- Berjiwa wira Usaha: Berdagang sambil berda’wah
- Rasa Nasionalisme: Mencintai Bangsa dan Produak
dalam Negeri.
- Sikap Intelektual dan Keislaman: Berjiwa Penda’wah
demi mencerdaskan Bangsa
kecintaannya terhadap nilai-nilai keadilan dalam
bermasyarakat dan kepekaannya terhadap
realitas sosial: bisa mengayomi semua dimensi
kehidupan. Penghargaan dan sikap toleran atas
perbedaan

Tokoh-tokoh Islam Nusantara modern adalah kelompok yang


Daftar materi pada KB
2 beragam, termasuk ulama, politikus, aktivis sosial, dan pemikir.
yang sulit dipahami
Memahami berbagai peran dan kontribusi mereka bisa rumit.

Daftar materi yang sering Beberapa tokoh mungkin memiliki pandangan keagamaan
3 mengalami miskonsepsi tertentu yang disalahartikan atau digeneralisasi sebagai
dalam pembelajaran pandangan semua tokoh Islam Nusantara modern.

Anda mungkin juga menyukai