Askep Pnemoni Parkit
Askep Pnemoni Parkit
Disusun Oleh:
DIAH ARDIAN RUKMANA
193203039
I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : 17 Desember 2019 Oleh : Diah Ardian R.
Jam : 14:30 WIB Sumber data : Keluarga, RM
A. IDENTITAS
1. Pasien (Diisi lengkap)
Nama : An. J
Umur : 2 Tahun, 4 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Pekerjaan : Belum berkerja
Suku/Kebangsaan : Jawa
Tgl. Masuk RS : 15 desember 2019
Diagnosa Medis : Bronko pneumoni
No. RM : 145951
Alamat : Banrul
2. Penanggung Jawab (Diisi lengkap)
Nama : Ny. T
Umur : 37 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Bantul
Hub. dgn Pasien : Ibu
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan anaknya batuk.
Lama Keluhan : Ibu pasien mengatakan pasien batuk sejak satu minggu sebelum di bawa ke rs
Sifat serangan (kronis atau akut)
(√ ) Bertahap
( ) Mendadak
Pengobatan yang telah diperoleh: ibu pasien mengatakan sebelumnya pasien sudah diberikan obh combi
yang dibeli dari apotik.
Polio : I II III
DPT : I II III
BCG : I II III
Campak :
Penghitungan Z score :
BB anak−BB median
Jika BB/U anak > median =
( nilai BB pada 1 SD ) −BB median
14−11, 9 2 ,1
= 13 ,5−11, 9 = 1, 6 = 1,3 (normal)
GENOGRAM
: klien An. J
: perempuan
: laki-laki
: laki-laki meninggal
: garis perkawinan
: garis keturunan
: tinggal satu rumah
C. PENGKAJIAN PERSISTEM
1. PERNAPASAN
Spontan : (√) ya (-) tidak
R. R : 26x/menit
S. Sesak :(√) ya (-) tidak (-) retraksi
(-) sinosis (+) wheezing (+) ronkhi (-) rales
(+) batuk (-) lendir, Konsistensi -
Warna: -
Oksigen : - l/menit, Sa. O2 - %
Metode : (-) nasal (-) head box ( ) lain-lain: -
Alat Bantu napas : (-) ETT (-) Vantilator
Hasil analisa gas darah :
(-) Asidosis respirat orik ( - ) asidosis metabolik
(-) alkalosis respiratorik (-) alkalosis metabolic
Lain-lain : -
Masalah keperawatan : -
2. KARDIOVASKULER
Bunyi jantung : (√) normal (-) tidak normal
(-) takikardi (-) bradikardi Nadi : 98 x/menit
TD : -
Pengisian kembali kapiler : <2 detik
Denyut arteri femoralis: Kanan : (√) kuat (-) lemah
Kiri : (√) kuat (-) lemah
Perdarahan : (√) tidak (-) ya
Ekstremitas : (√) hangat (-) dingin (-) sianosis
(-) edema (-) lemah (-) pucat
Pemasangan infus :
(-) sentral (-) long line
Perifer : Intravena : (√) ya (-) tidak
Intra arteri : (-) ya (-) tidak
Jenis cairan : RL 500 cc, terpasang IV line pada tangan kanan
Jumlah tetesan: 16 tpm
Hasil Laboratorium :
(-) Anemia (-) Trombositopenia
(-) Lekositosis (-) Hipoproteinemia
Lain-lain: -
3. GASTROINTESTINAL
BB saat ini : 14 kg
Diit : Nasi
(-) ASI (-) susu formula (-) lain-lain :
Puasa : (-) ya (√) tidak
Cara minum: (√) oral (-) NGT/OGT/Gastrostomi
Jumlah minum: 500 cc/hari
Cara makan : (√) disuapi (-) makan sendiri
Frekuensi makan : (-) kurang (√) cukup
(-) baik(-) anoreksia
Mukosa mulut : (√) lembab (-) kering
(-) kotor
(-) Labio schizis (-) Palato schizis (-) LPG schizis
Lidah : (√) lembab (-) kering (-) kotor
Abdomen :
Inspeksi : tidak ada jejas kemerahan
Auskultasi : bising usus 12x/menit
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak ada nyeri saat di palpasi
(√) mual (√) muntah (-) residu : - ml, warna: -
(-) NGT, produksi : -
Turgor : (√) elastis ( ) tidak elastis
Bisisng usus: 12 x/menit
Hasil Laboratorium :
(-) Hipoproteinemia (-) Hipoalbuminemia
(-) asidosis metabolik (-) alkalosis metabolik
(-) Hipokalemia (-) Hipokalsemia
(-) Hipoglikemia
Lain-lain : -
4. NEUROSENSORI
Tingkat kesadaran : Compos mentis
Respon terhadap nyeri : (√) ya (-) tidak
Tangisan : (-) merintih(-) kurang kuat
(-) kuat(-) melengking
Glasgow coma scale : 15
Kepala :
(-) Cephal hematoma (-) Caput succadeneum
(-) Hidrosefalus, lingkar kepala : - cm
(-) an-encephal (-) sakit kepala (-) vertigo
Pupil : (√) isokor (-) anisokor (-) dilatasi
Reaksi terhadap cahaya: (√) ada (-) tidak ada
Gerakan : (√) aktif (-) lemah (-) paralise
Kejang : (√) tidak (-) ada. Subtle/tonik klonik
Lain-lain : -
5. INTEGUMEN
Warna kulit : (-) kemerahan (-) pucat (-) ikterus
Suhu : (-) panas (√) hangat (-) dingin
Turgor : (√) elastis (-) tidak elastis
Kebersihan: (√) bersih (-) kotor
Integritas : (√) utuh (-) kering (-) rash
(-) bullae (-) pustula (-) ptechiae
(-) plebitis (-) lesi (-) nekrosis
(-) dekubitus
Kepala : (√) bersih (-) kotor (-) bau
Mata : Sekret (-) ya (√) tidak
Lain-lain : -
6. REPRODUKSI
Laki-laki
Preputium: (√) bersih ( ) kotor
Hipospadia: ( ) ya ( ) tidak
Scrotum : Testis (√)ada ( ) tidak ada
Lain-lain : -
D. PENGKAJIAN ASPEK FISIK-BIOLOGIS
Pola Nutrisi
Frekwensi makan : 3x dalam sehari
Berat badan/tinggi badan : 14 Kg/ 95 Cm
BB dalam 1 bln terakhir : menetap
(-) meningkat : -.kg, alasan : -
(-) menurun : - kg, Alasan : -
Jenis makanan : Nasi dan lauk
Makanan yang disukai : sayur sop, ayam, dan telur
Makanan pantangan: ibu pasien mengatakan pasien tidak ada makanan pantangan
Alergi makanan : ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi makanan
Nafsu makan : (√) baik (-) Kurang, alasan : -
Masalah pencernaan : (-) mual
(-) muntah
(-) kesulitan menelan
(-) sariawan
Riwayat Operasi/trauma gastrointestinal : Tidak ada
Diit RS :
(-) habis
(√) ½ porsi
(-) ¾ porsi
(-) tidak habis, alasan : -
Kebutuhan pemenuhan ADL makan : pasien makan kadang disuapi kadang makan sendiri
Pola Eliminasi
a. Eliminasi Bowel
Frekuensi : 1x sehari Penggunaan pencahar : -
Waktu : klien BAB pagi hari
Warna : kuning Darah : - Konsistensi : Lembek
Gangguan eliminasi bowel : (-) Konstipasi (-) Diare
(-) Inkontinensia Bowel
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bowel : pasien BAB kekamar mandi dibantu ibu
b. Eliminasi Bladder
Frekuensi : 6 x/hari
Warna : Kuning Darah : -
Ggn. Eliminasi Bladder : (-) Nyeri saat BAK (-) Burning sensation (-) Bladder terasa penuh setelah
BAK
(-) Inkontinensia Bladder
Riwayat dahulu : (-) Penyakit ginjal (-) Batu Ginjal
(-) Injury/trauma
Penggunaan kateter : Tidak
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bladder : pasien BAK ke kamar mandi dibantu ibu
Pola Aktifitas dan latihan
Pekerjaan : Pasien belum berkerja
Alat bantu : (-) walker (-) krek (-) kursi roda
(-) tongkat
Terapi : (-) traksi
(-) gips
Kemampuan melakukan ROM : aktif
Kemampuan Ambulasi : sebagian mandiri dan sebagian dibantu
Pola Tidur dan istirahat
Lama tidur malam : 7-8 jam Tidur siang : 2 jam
Kesulitan tidur di RS : klien tidak kesulitan tidur di rumah sakit
Alasan : -
Kesulitan tidur : (-) menjelang tidur (-) mudah sering terbangun (-) merasa tidak segar saat
bangun
Pola Kebersihan Diri
Sebelum sakit : pasien mandi 2x dalam sehari pada saat pagi dan sore hari dengan bantuan
Selama sakit : pasien selama sakit di lap
1. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
Aspek mental
Kondisi pasien composmentis, menangis saat didekati
Aspek Intelektual
Keluarga pasien mengira anaknya hanya batuk biasa karena kecapean
Aspek Sosial
Ibu klien mengatakan hubungan pasien dengan ayah ibu nya baik, pasien pun mengatakan sering
bermain dengan teman-teman dilingkungan rumah
Aspek Spiritual
Ibu klien mengatakan pasien ikut mengaji di mushola
2. Aspek Lingkungan Fisik
Keluarga mendukung dan menemani pasien ketika di rumah sakit
Terapi medis
Tanggal Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi Terapi
17- RL IV 18 tpm Mengembalikan keseimbangan elektrolit.
Desembe
r-2019 Cefotaxime IV 200mg/kgBB/hari Antibiotik
O2 1 liter/menit Pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukkan secret di tandai dengan batuk produktif
2. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan lemah dan pucat.
No Diagnosa NOC NIC
Dx keperawatan
1. Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 jam 1. Kaji frekuensi atau kedalaman gerakan
tidak efektif diharapkan bersihan jalan nafas kembali efektif dada.
dengan kriteria hasi : 2. Anjurkan ibu memberikan posisi
1. batuk berkurang senyaman mungkin.
2. Tidak terdenganr suara whezing 3. Observasi karakteristik batuk.
3. Tidak terdengar suara rongki
1. Hipertermi Setelah dilakukan tindakan selama 2x24 jam 1. Kaji perubahan vital sign
diharapkan demam normal dengan kriteria 2. Anjurkan kepada keluarga pasien agar
hasil : pasien banyak minum air putih
1. Suhu tubuh normal 3. Anurkan konpres air hangat
2. Monitor suhu tubuh tiap 2 jam 4. Anjurkan pasien untuk beristirahat
3. Kolaborasi dalam pemberian obat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Jam Implementasi Evaluasi paraf
dx
1. 1 21:00 1. Menganjurkan kepada keluarga klien S :
untuk melakukan batuk efektif dengan Ibu pasien menyetujui anjuran penkes dari perawat.
menekan dada. O:
22:00 2. Menganjurkan keluarga klien untuk -Keluarga mempraktekkan posisi semi flower.
memberikan posisi senyaman mungkin -keluarga dan pasien melakukan batuk efektif dan
pada An.J dengan posisi semi flower. mempraktekkannya.
22:30 3. Menganjurkan kepada keluarga untuk -Keluarga antusias dan kooperatif saat diberikan
melakukan fisioterapi dada. penkes
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk
06:00 minum air hangat. A:
5. Mengkaji ttv, pernafasan, irama. Masalah jalan nafas belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan :
-kaji ulang batuk, penumpukkan secret
-berikan posisi senyaman mungkin
-kaji ulang ttv
2. 1 21:00 1. Menganjurkan keluarga memberikan S :
minum sesering mungkin kepada An.J Keluarga menerima anjuran dan penkes dari
22:00 2. Menganjurkan keluarga untuk perawat
memberikan kompres air hangat kepada O :
An.J -S : 37,5
22:30 3. Menganjurkan keluarga untuk -RR : 28x/menit
menyeka ekstremitas bawah dan atas -Lemah pucat, tidak dapat beraktivitas, batuk.
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1.2 20:45 1. Mengkaji batuk penumpukkan secret S : ibu pasien mengatakan sesak anaknya sudah
di jalan nafas berkurang, tetapi batuknya masih.
21:40 2. Memberikan posisi senyaman O : batu (+) , whezing (+), Ronki (+)
mungkinuntuk membebaskan jalan A : masalah teratasi sebagian
nafas. P : lamjutkan intervensi
22:00 3. Mengkaji ukang ttv, frekuensi dan
kedalaman nafas.
22:30 4. Menganjurkan pasien untuk minum
air hangat
5. Kolaborasi dengan tim medis.
2.2 20:45 1. Menganjurkan kepada keluarga S : ibu pasien mengatakn An. J sudah tidak demam
pasien untuk memberikan minum air lagi
putih sesering mungkin. O : suhu : 36,2
21:30 2. Menganjurkan keluarga untuk Batuk (+)
memberikan kompres air hangat. A : masalah sudah teratasi
22:10 3. Kolaborasi dengan tim medis tentang P : intervensi dihentikan
pemberian obat.
1.3 09:30 1. Mengkaji pernafasan dan S : ibu mengtakan anaknya sudah tidak sesak lagi
karakteristik batuk O : whezing (-) ronki (-) sesak (-)
2. Memberi posisi semi flower pada
10:00 pasien A : masalah teratasi
3. Kolaborasi dengan tim medis P : hentikan intervensi
13:00